10 Contoh Persaingan Disosiatif dalam Individu atau Kelompok beserta Penjelasannya
Apakah kamu pernah mendengar terkait dengan persaingan disosiatif? Simak penjelasan contoh persaingan disosiatif baik dalam individu dan juga kelompok berikut ini.
10 Contoh Persaingan Disosiatif dalam Individu atau Kelompok beserta Penjelasannya – Sudah bukan menjadi sebuah informasi yang baru bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan tidak bisa untuk menjalankan hidupnya sendiri.
Dari situ, terbentuk yang dinamakan dengan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan yang dimiliki. Namun, dari interaksi sosial yang hadir di tengah masyarakat, tidak semuanya berjalan dengan lancar dan terkadang muncul permasalahan karena banyaknya faktor yang berperan.
Salah satunya yaitu melalui persaingan disosiatif. Buat kamu yang baru mendengar terkait dengan jenis interaksi sosial ini, maka perlu untuk mengetahui seperti apa contoh persaingan disosiatif yang ada di sekitar, baik secara individu maupun kelompok.
Memahami Apa Itu Persaingan Disosiatif
Daftar Isi [hide]

Sebelum lebih jauh membahas mengenai apa saja contoh persaingan disosiatif yang ada, penting untuk memahami istilahnya terlebih dahulu. Hal ini akan mempermudah kamu untuk bisa mencari contoh persaingan disosiatif lainnya yang belum disebutkan nanti.
Pada dasarnya, persaingan disosiatif merupakan sebuah bentuk dari interaksi sosial yang cenderung mengarah ke adanya perpecahan serta pertentangan. Di sisi lain, persaingan disosiatif dimaknai sebagai upaya yang dilakukan oleh manusia untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidup yang dirinya miliki.
Terdapat sebanyak tiga perjuangan pokok yang dimiliki dan dilakukan oleh manusia untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidup mereka tersebut. Ketiganya yaitu perjuangan untuk melawan sesama, memberikan perlawanan ke makhluk lain, dan melawan adanya alam.

Advertisement
Di dalam perjuangan yang dilakukan tersebut, terdapat proses sosial yang dilakukan, termasuk juga dengan adanya persaingan, kontravensi, serta pertentangan.
Munculnya ketidaktertiban sosial atau disebut pula sebagai social disorder menjadikan adanya disintegrasi sosial karena adanya pertentangan di antara para anggota masyarakatnya itu sendiri.
Persaingan disosiatif yang hadir juga disebut pula sebagai bentuk persaingan disintegratif atau disjungtif. Bisa dibilang bahwa adanya persaingan ini memberikan hambatan akan pertumbuhan serta perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat.
Akan tetapi, perlu juga untuk diketahui dan dipahami bahwa jika persaingan disosiatif ini tidak ada, maka bisa untuk membuat kemunculan dari stagnasi masyarakat.
Secara lebih singkat, persaingan disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang lebih mengarah ke hal yang sifatnya negatif atau berbau konflik.