Ketahui Pengertian dan Contoh Perubahan Sosial yang Sering Terjadi di Sekitar Anda
Ketahui Pengertian dan Contoh Perubahan Sosial yang Sering Terjadi di Sekitar Anda – Perubahan sosial mungkin memiliki beberapa definisi dan sangat kompleks.
Memahami perubahan sosial dan bagaimana hal itu berperan dalam kehidupan kita secara historis, akan memungkinkan kita untuk memacu perubahan sosial sekarang dan di masa depan.
Lalu, apa itu perubahan sosial dan apa saja contohnya? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Pengertian dan Contoh Perubahan Sosial
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum membahas contoh perubahan sosial, mari simak pengertiannya terlebih dahulu.
Perubahan sosial dapat didefinisikan sebagai cara interaksi manusia, hubungan, pola perilaku, dan norma budaya berubah dari waktu ke waktu.
Perubahan-perubahan ini pada akhirnya mengubah institusi, konsep, dan aturan budaya dan sosial, yang pasti akan berdampak pada masyarakat untuk jangka panjang.
Perubahan dan transformasi ini tidak selalu baik atau buruk, tetapi sangat dalam.
Di permukaan, kita mungkin tidak melihat perubahan sosial; perlu waktu bertahun-tahun bahkan berabad-abad tindakan untuk menyebabkan satu perubahan.
Sebagai siswa dan anggota masyarakat yang berubah dengan cepat, penting untuk melihat kembali perubahan sosial di masa lalu dan bagaimana mereka memengaruhi kita sekarang.
Misalnya, pada satu titik, perempuan tidak dapat belajar di universitas.
Saat ini, baik pria maupun wanita, dari semua ras, agama, kebangsaan, dan kepercayaan, dapat belajar — bahkan secara online dan tanpa biaya kuliah, seperti di University of the People.
Inilah pentingnya perubahan sosial. Tanpa perubahan sosial, kita tidak bisa maju sebagai masyarakat. Lalu apa penyebab dari perubahan sosial itu sendiri? Berikut adalah beberapa teori yang bisa menjelaskannya.
Teori Evolusioner
Teori evolusioner tentang perubahan sosial menjadi terkenal pada abad ke-19. Sosiolog berpegang teguh pada teori evolusi Darwin, menerapkannya pada masyarakat.
Auguste Comte, yang dikenal sebagai “bapak sosiologi,” percaya pada model evolusi. Menurut teori ini, masyarakat selalu berkembang menjadi “tingkat yang lebih tinggi”.
Seperti organisme berevolusi dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, begitu pula masyarakat. Masyarakat yang tidak beradaptasi cukup cepat akan tertinggal.
Hal ini menyebabkan banyak sosiolog menyimpulkan bahwa masyarakat Barat harus “superior” karena keadaannya yang “maju”.
Teori Fungsionalis
Teori fungsionalis tentang perubahan sosial mengajarkan bahwa masyarakat itu seperti tubuh manusia. Setiap bagian seperti organ. Bagian individu tidak dapat bertahan hidup sendiri.
Emile Durkheim, seorang pemimpin utama dalam ilmu-ilmu sosial, percaya bahwa semua bagian dari masyarakat harus harmonis.
Jika mereka tidak bersatu, masyarakat “tidak lebih dari tumpukan pasir” yang rentan runtuh. Ketika satu bagian menderita, semua bagian lainnya harus menyesuaikan.
Mengapa? Teori fungsionalis percaya bahwa masyarakat selalu bekerja menuju stabilisasi.
Teori Konflik
Teori konflik menyatakan bahwa masyarakat pada dasarnya tidak setara dan kompetitif. Karl Marx mempelopori teori ini.
Sementara dia percaya pada model evolusi sampai titik tertentu, Marx tidak berpikir setiap fase menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Lebih sering daripada tidak, orang kaya dan berkuasa mengendalikan seluruh masyarakat dengan mengeksploitasi kelompok rentan. Ini menabur konflik, memprovokasi orang untuk bertindak.
Perubahan sosial terjadi sebagai akibatnya. Model konflik berkembang selama bertahun-tahun. Ini ditemukan dalam teori-teori lain seperti teori feminis, teori queer, dan teori ras kritis.
Apa yang Memicu Perubahan Sosial?
Tidak ada masyarakat yang tetap sama selamanya, tetapi penyebab spesifik apa yang mendorongnya? Perubahan sosial memiliki tiga pemicu utama dan beberapa contoh yang bisa Anda lihat pada masyarakat sekitar Anda.
1. Konflik
Sekilas melihat sejarah global kita, konflik memprovokasi perubahan sosial. Ketidaksetaraan berdasarkan kelas, ras, jenis kelamin, agama, dan lainnya menumbuhkan ketidakpuasan dan kemarahan.
Untuk mengatasi situasi mereka, kelompok-kelompok berkumpul untuk memperjuangkan perubahan.
Pemerintah dapat digulingkan atau direstrukturisasi. Terkadang perubahan terjadi dengan cepat, tetapi seringkali berkembang seiring waktu secara bertahap.
2. Perubahan Demografis
Ketika susunan demografis suatu masyarakat berubah, perubahan sosial tidak dapat dihindari. Demografi masyarakat sering berubah ketika kelahiran meningkat dan/atau orang mulai hidup lebih lama.
Populasi yang lebih besar mempengaruhi penyebaran dan ketersediaan sumber daya. Peningkatan imigrasi atau emigrasi juga mempengaruhi masyarakat.
3. Perubahan Budaya
Penemuan baru, penemuan, dan penyebaran ide berkontribusi pada perubahan budaya. Pertimbangkan efek internet. Ini tidak hanya mengubah budaya masing-masing negara tetapi seluruh dunia.
Ini mengubah cara kita berkomunikasi, serta struktur industri yang tak terhitung jumlahnya.
Penemuan juga berdampak pada budaya masyarakat. Pertimbangkan berapa banyak yang berubah ketika orang Eropa “menemukan” Amerika.
Contoh ini menunjukkan bagaimana perubahan sosial tidak selalu bermanfaat bagi semua orang. Ide-ide baru tentang gender, ras, agama, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya juga mengubah suatu budaya.
Contoh Perubahan Sosial
Perubahan sosial sering terjadi sebagai akibat dari gerakan sosial. Ada banyak contoh sepanjang sejarah di setiap negara di bumi.
Beberapa yang paling terkenal (banyak di antaranya sedang berlangsung dan/atau berkembang) meliputi:
- Reformasi
- Penghapusan perdagangan budak transatlantik
- Gerakan Hak Sipil
- Gerakan feminis
- Gerakan hak LGBTQ+
- Gerakan hijau
Perubahan sosial terjadi ketika institusi, struktur, dan budaya masyarakat mengalami pergeseran yang signifikan. Contoh terkenal termasuk Reformasi di Eropa abad ke-16 dan gerakan hak-hak sipil Amerika.
Lebih sering daripada tidak, perubahan sosial berjalan lambat. Ini terutama berlaku untuk masyarakat global. Mengapa perubahan sosial penting? Berikut adalah alasannya:
1. Kesetaraan Gender
Melihat keadaan kesetaraan gender bisa membuat Anda kewalahan, bahkan mengecilkan hati.
Penting untuk diingat bahwa perubahan sosial dimulai dari yang kecil. Ini menjadi berdampak ketika lebih banyak individu, kelompok, dan institusi bergabung.
Aktor-aktor ini mendorong dunia untuk memajukan budaya demi budaya, negara demi negara.
Tindakan seperti menutup kesenjangan upah gender; meningkatkan akses pendidikan; dan meningkatkan kesehatan perempuan berkontribusi pada perubahan sosial yang langgeng dalam skala besar.
2. Meningkatkan Hak Pekerja
Selama dua abad, AS mengalami kelahiran serikat pekerja, undang-undang pekerja anak, upah minimum, dan undang-undang untuk cuti keluarga dan medis.
Area perubahan sosial ini sedang berlangsung karena para pekerja terus berjuang untuk hak-hak mereka.
Mereka mogok untuk upah yang lebih tinggi dan mendorong perlindungan hukum yang lebih baik. Konsumen juga berperan ketika mereka memboikot bisnis dengan praktik yang tidak etis.
3. Perlindungan Pada Komunitas LGBTQ+
Komunitas LGBTQ+ adalah salah satu populasi paling rentan di dunia. Orang-orang di komunitas ini menghadapi tingkat bunuh diri, kekerasan, dan diskriminasi yang lebih tinggi.
Banyak gerakan sosial di masa lalu dan saat ini di seluruh dunia berpusat pada hak-hak LGBTQ+.
Pengesahan pernikahan sesama jenis; perlindungan hukum terhadap diskriminasi; dan pergeseran perspektif budaya mewakili perubahan sosial.
Ini melindungi individu dan memberi mereka kesetaraan dalam masyarakat.
Itulah ulasan mengenai pengertian dan contoh perubahan sosial yang bisa Anda ketahui. Semoga membantu!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: