Contoh Pidato tentang Pendidikan, Sekolah, dan Cita-Cita Singkat Lengkap dengan Pembukaannya

Contoh Pidato tentang Pendidikan, Sekolah, dan Cita-Cita Singkat Lengkap dengan Pembukaannya – Kita memang membutuhkan kreativitas agar pidato yang dibuat dapat memberikan kesan mendalam saat disampaikan.

Oleh karena itu, aspek kebahasaan akan Mamikos jadikan fokus utama pada materi sekarang. Mamikos akan memberikan beberapa cara bagaimana membuat pembukaan sampai penutupnya untuk referensimu.

Apabila sudah mengetahui apa saja fundamentalnya tentu akan bisa membuat sendiri dengan baik. Jadi, langsung saja simak ulasan berikut ini agar kamu bisa membuat pidatonya sendiri.

Membuat Pembukaan Contoh Pidato Tentang Pendidikan, Sekolah, dan Cita-Cita

Pembukaan sebenarnya adalah bagian paling tidak berguna dalam struktur kebahasaan teks komunikasi publik Indonesia. Kita terlalu banyak menggunakan kalimat tidak penting sehingga membuang waktu.

Namun, karena itu sudah mengakar dalam budaya kita tentu akan salah jika tidak diajarkan. Jadi, simak beberapa aspek penting berikut ini dalam membuat pembukaannya agar bisa menjadi sebuah acuan.

1. Perhatikan siapa saja audiens utama 

Pada saat membuat contoh pidato tentang pendidikan, sekolah, dan cita-cita tentu harus memperhatikan siapa audiens. Jadi, kita bisa menyapa mereka sesuai dengan status atau kedudukannya.

Misalnya jika acaranya adalah perpisahan sekolah otomatis audiens adalah siswa, wali, sampai guru. Sehingga, kita harus menyapa setiap golongan audiens tersebut untuk menunjukkan rasa hormat.

Ini adalah sebuah kultur yang tidak bisa kita pisahkan dalam pembuatan teks komunikasi umum di Indonesia. Namun, jangan gunakan pendekatan tersebut jika konteksnya internasional.

2. Gunakan kalimat yang indah 

Kunci kedua dalam pembukaan contoh pidato tentang pendidikan, sekolah, dan cita-cita adalah menggunakan kata indah. Sehingga, ini dapat menarik perhatian para audiens untuk memperhatikannya.

Kita dapat memberikan pujian pada para hadirin dalam acara tersebut terutama jika ada tokoh penting. Hal tersebut sudah wajib hukumnya dalam setiap penyampaian pidato apapun situasinya.

Jadi, kita secara spesifik harus memperhatikan secara spesifik siapa saja penontonnya. Apabila tidak ada orang penting atau berpangkat tinggi maka kalimat sanjungan tentu saja tidak perlu diberikan.