Contoh Piramida Biomassa beserta Penjelasannya dalam Ilmu Biologi

Contoh Piramida Biomassa beserta Penjelasannya dalam Ilmu Biologi – Piramida biomassa adalah satu dari tiga jenis piramida ekologi yang menunjukkan susunan tingkat trofik kepadatan populasi.

Seperti namanya, piramida biomassa akan lebih menunjukkan tentang berat masing-masing organisme dari tiap tingkatan.

Nah, seperti apa sih, contoh piramida biomassa itu? Yuk, belajar bersama Mamikos tentang contoh piramida biomassa di artikel ini!

Pengertian Piramida Biomassa

Canva/@Mamikos

Piramida biomassa adalah representasi grafis dari jumlah biomassa – atau massa total organisme hidup – yang ada pada setiap tingkat trofik dalam sebuah ekosistem.

Biasanya, piramida biomassa digambarkan dalam bentuk piramida dengan tingkat trofik paling rendah (produsen) berada di bagian bawah, dan tingkat trofik yang lebih tinggi (konsumen primer, konsumen sekunder, dan seterusnya) di bagian atas.

Piramida biomassa menunjukkan seberapa besar jumlah biomassa yang tersedia pada setiap tingkat trofik, dengan biasanya jumlah biomassa menurun seiring dengan naiknya tingkat trofik.

Hal ini disebabkan oleh gagasan bahwa energi di dalam ekosistem dikonsumsi dan sebagian besar hilang dalam bentuk panas saat melalui rantai makanan.

Oleh karena itu, setiap tingkat trofik cenderung memiliki biomassa yang lebih sedikit dibandingkan dengan tingkat trofik yang lebih rendah.

Hal ini berarti jumlah produsen akan lebih besar daripada jumlah konsumen primer, dan seterusnya.Namun, ada pengecualian terhadap aturan ini tergantung pada tipe ekosistemnya.

Misalnya, di ekosistem terumbu karang. Piramida biomassa dapat terbalik karena biomassa fitoplankton yang cepat berkembang biak lebih sedikit dibandingkan dengan biomassa hewan herbivora yang memakan mereka.

Fungsi Piramida Biomassa

Contoh piramida biomassa yang nanti akan Mamikos bahas di bagian bawah memiliki beberapa fungsi penting dalam ilmu Biologi, terutama studi ekologi dan pemahaman ekosistem.

Apa fungsi piramida biomassa? Berikut adalah beberapa di antaranya, meliputi:

1. Menggambarkan Struktur Trofik

Piramida biomassa membantu dalam memvisualisasikan struktur trofik suatu ekosistem, yaitu bagaimana energi dan sumber daya aliran melalui rantai makanan dari produsen hingga konsumen tingkat tertinggi.

2. Menunjukkan Efisiensi Energi

Piramida biomassa membantu mengilustrasikan efisiensi energi dalam ekosistem. Sebagian besar energi yang tersedia dalam ekosistem dikonsumsi oleh organisme untuk pertumbuhan, pernapasan, dan aktivitas lainnya.

Namun, perlu diingat bahwa hanya sebagian kecil yang diubah menjadi biomassa untuk dapat dimanfaatkan oleh organisme pada tingkat trofik yang lebih tinggi.

3. Mengidentifikasi Potensi Keseimbangan Ekologis

Perubahan dalam bentuk piramida biomassa dapat menunjukkan perubahan signifikan dalam ekosistem.

Misalnya, penurunan jumlah biomassa pada tingkat trofik tertentu dapat menunjukkan tekanan atau gangguan pada populasi tertentu atau pada ekosistem secara keseluruhan.

4. Menilai Kesehatan Ekosistem

Membandingkan contoh piramida biomassa dari satu ekosistem dengan ekosistem lainnya adalah salah satu cara ilmuwan dapat mengevaluasi kesehatan dan stabilitas ekosistem tersebut.

Ekosistem yang sehat cenderung memiliki piramida biomassa yang relatif stabil dan proporsional.

5. Pedoman untuk Manajemen Sumber Daya

Informasi dari piramida biomassa dapat digunakan untuk merancang strategi manajemen sumber daya alam yang berkelanjutan.

Contohnya pemahaman tentang struktur trofik dan aliran energi dalam ekosistem dapat membantu dalam pengelolaan populasi spesies yang dimanfaatkan oleh manusia.

Komponen Penyusun Piramida Biomassa

Setelah tadi Mamikos membahas tentang pengertian dan fungsi dari contoh piramida biomassa, sebenarnya apa saja komponen pembentuk atau penyusunnya?

Sama dengan piramida ekosistem lainnya, piramida biomassa juga terdiri dari:

Komponen-komponen utama dari piramida biomassa meliputi:

Produsen

Produsen adalah organisme autotrofik yang menghasilkan energi melalui fotosintesis atau kemosintesis, seperti tumbuhan.

Organisme tersebut merupakan dasar piramida biomassa dan biasanya memiliki biomassa yang paling besar dalam ekosistem.

Konsumen Primer

Organisme herbivora atau pemakan tumbuhan yang mengkonsumsi produsen disebut dengan konsumen primer.

Mereka berada di tingkat trofik kedua dalam piramida biomassa dan memiliki biomassa yang lebih rendah dibandingkan produsen.

Konsumen Sekunder, Tersier, dan Seterusnya

Merupakan organisme pemakan hewan atau organisme yang menempati tingkat trofik yang lebih tinggi dalam rantai makanan.

Setiap tingkat trofik yang lebih tinggi memiliki biomassa yang lebih rendah dibandingkan tingkat trofik yang lebih rendah karena energi yang hilang saat transfer energi melalui rantai makanan.

Dekomposer

Dekomposer merupakan organisme yang menguraikan materi organik mati menjadi bentuk sederhana, seperti bakteri dan fungi.

Meskipun tidak selalu ditampilkan dalam piramida biomassa, peran dekomposer sangat penting dalam daur ulang unsur dalam ekosistem.

Berbagai Contoh Piramida Biomassa

Sebagai gambaran, Mamikos telah menyiapkan contoh piramida biomassa yang terjadi dalam berbagai lingkungan. Mari simak penjelasan dari Mamikos selanjutnya.

1. Contoh Piramida Biomassa Hutan

Kamu bisa memperhatikan gambar contoh piramida biomassa ekosistem hutan di bawah ini.

Canva/@Mamikos

Tingkat 1: Produsen (Tumbuhan)

Merupakan tingkat terendah dalam piramida. Tumbuhan dan tanaman lainnya di hutan berperan sebagai produsen utama, menangkap energi matahari dan mengubahnya menjadi biomassa melalui fotosintesis.

Biomassa: 100.000 gram

Tingkat 2: Konsumen I (Primer)

Hewan herbivora seperti rusa, kelinci, dan hewan pemakan tumbuhan lainnya merupakan konsumen primer yang memakan tumbuhan.

Jumlah biomassa mereka lebih rendah dari produsen karena sebagian energi yang dihasilkan oleh produsen digunakan untuk metabolisme mereka sendiri.

Biomassa: 10.000 gram

Tingkat 3: Konsumen II (Sekunder)

Singa, serigala, dan burung pemangsa memakan hewan herbivora dan termasuk dalam konsumen sekunder . Biomassa mereka lebih rendah dari herbivora karena sebagian energi dari herbivora digunakan untuk kegiatan harian mereka.

Biomassa: 1.000 gram

Tingkat 4: Konsumen III (Puncak)

Pemangsa puncak seperti harimau, singa, atau puma berada di puncak rantai makanan.

Biomassa mereka adalah yang terendah karena sebagian besar energi telah digunakan dan hilang dalam setiap transfer trofik.

Biomassa: 100 gram

2. Contoh Piramida Biomassa Laut

Di dalam perairan umumnya terdapat 4 tingkat pada piramida biomassa seperti contoh di bawah ini.

Canva/@Mamikos

Tingkat 1: Produsen (Fitoplankton)

Fitoplankton seperti alga mikroskopis dan ganggang adalah produsen utama dalam ekosistem perairan.

Organisme tersebut menggunakan energi matahari untuk fotosintesis dan membentuk dasar rantai makanan perairan.

Biomassa: 100.000 grams

Tingkat 2: Konsumen Primer (Zooplankton)

Zooplankton seperti krustasea kecil dan larva ikan adalah konsumen primer dalam ekosistem perairan yang memakan fitoplankton untuk mendapatkan energi.

Biomassa: 10.000 gram

Tingkat 3: Konsumen Sekunder (Ikan Kecil)

Ikan kecil seperti ikan herring atau anchovy adalah konsumen sekunder yang memakan zooplankton.

Mereka berperan penting dalam rantai makanan perairan sebagai makanan bagi ikan yang lebih besar dan juga sebagai sumber makanan bagi mamalia laut seperti lumba-lumba.

Biomassa: 1.000 gram

Tingkat 4: Konsumen Tersier ( Paus)

Paus biru atau paus sperma berada di puncak rantai makanan perairan. Mereka adalah pemakan ikan yang lebih kecil dan merupakan salah satu hewan terbesar di dunia.

Namun, biomassa mereka jauh lebih rendah dari ikan kecil karena banyak energi yang hilang dalam setiap transfer trofik.

Biomassa: 100 gram

3. Contoh Piramida Biomassa Padang Rumput

Selanjutnya, mari kita lihat contoh piramida biomassa yang terbalik untuk ekosistem padang rumput yang terganggu.

Dalam ekosistem padang rumput yang terganggu, piramida biomassa bisa menjadi terbalik karena gangguan alami atau aktivitas manusia yang menyebabkan penurunan jumlah predator puncak dan peningkatan jumlah herbivora besar.

Hal tersebut mengakibatkan konsumen puncak memiliki biomassa yang lebih besar daripada produsen, melanggar struktur piramida biomassa yang biasanya diamati dalam ekosistem yang sehat.

Canva/@Mamikos

Tingkat 1: Konsumen III  (Puncak)

Dalam beberapa ekosistem padang rumput yang terganggu, predator puncak seperti singa atau serigala mungkin memiliki populasi yang besar karena kurangnya pemangsa alami dan tekanan manusia yang berkurang.

Biomassa: 1000 gram

Tingkat 2: Konsumen II (Herbivora Besar)

Populasi herbivora besar seperti zebra atau bison mungkin mengalami peningkatan karena kurangnya pemangsa alami mereka.

Biomassa: 100 gram

Tingkat 3: Konsumen I (Herbivora Kecil)

Herbivora kecil seperti kelinci atau tupai juga mengalami penurunan populasi karena persaingan dengan herbivora besar dan tekanan predasi dari konsumen puncak.

Biomassa: 10 gram

Tingkat 4: Produsen (Tumbuhan)

Biomassa tumbuhan menjadi terbatas karena tekanan herbivora yang besar.

Biomassa: 1 gram

4. Contoh Piramida Biomassa Terumbu Karang

Piramida biomassa yang terbalik dapat terjadi dalam ekosistem tertentu di mana populasi konsumen puncak justru lebih besar daripada populasi produsen.

Ini biasanya terjadi dalam ekosistem yang terganggu atau dalam ekosistem yang bergantung pada sumber daya luar biasa, seperti ekosistem terumbu karang yang mendapat suplai makanan dari luar.

Sebagai contoh, mari kita lihat piramida biomassa untuk ekosistem perairan terumbu karang yang terganggu.

Canva/@Mamikos

Tingkat 1: Konsumen III (Pemangsa Top)

Dalam beberapa ekosistem terumbu karang yang terganggu, ikan predator seperti hiu atau barracuda dapat memiliki populasi yang relatif besar karena kurangnya pemangsa alami dan kemungkinan adanya penangkapan ikan berlebihan.

Biomassa: 1000 gram

Tingkat 2: Konsumen II (Ikan Kecil)

Populasi ikan kecil yang seharusnya menjadi konsumen puncak mungkin tereduksi karena tekanan predasi yang tinggi dari ikan predator. Sehingga, biomassa mereka lebih rendah daripada predator.

Biomassa: 100 gram

Tingkat 3: Konsumen I (Zooplankton)

Zooplankton dapat memiliki populasi yang bahkan lebih kecil karena tekanan dari ikan predator yang jumlahnya besar.

Biomassa: 10 gram

Tingkat 4: Produsen (Fitoplankton)

Fitoplankton yang seharusnya menjadi dasar rantai makanan mungkin memiliki populasi yang sangat rendah karena dikonsumsi dalam jumlah besar oleh zooplankton.

Biomassa: 1 gram

Penutup

Ekosistem yang seimbang seperti dalam beberapa contoh piramida biomassa di atas menunjukkan bahwa semua komponen ekosistem berfungsi secara optimal tanpa adanya gangguan.

Oleh sebab itu, sebagai manusia seharusnya kita turut serta untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Salah satunya adalah mempelajari piramida biomassa dalam ilmu Biologi.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan piramida biomassa?

Piramida biomassa adalah representasi grafis dari jumlah biomassa – atau massa total organisme hidup – yang ada pada setiap tingkat trofik dalam sebuah ekosistem.

Apa perbedaan piramida makanan energi dan biomassa?

Piramida energi menggambarkan aliran energi dalam ekosistem, sementara piramida biomassa menggambarkan massa total organisme hidup di setiap tingkat trofik.

Apa fungsi piramida biomassa?

Fungsi dari piramida biomassa adalah untuk menggambarkan massa tiap struktur trofik organisme pada tingkatan tertentu.

Apa saja penyusun piramida biomassa?

Piramida biomassa terdiri dari produsen, konsumen I, II, III, dan bisa juga terdapat dekomposer.

Apa itu piramida biomassa terbalik?

Piramida biomassa terbalik adalah ketika biomassa konsumen tingkat tinggi lebih besar daripada biomassa produsen dalam suatu ekosistem. Seringkali karena produksi tumbuhan yang rendah tetapi populasi hewan pengkonsumsinya tetap tinggi.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta