60 Contoh Profesionalisme dalam Dunia Pendidikan, Pekerjaan dan Kesehatan Secara Umum

Apakah kamu sudah mengetahui contoh-contoh profesionalisme yang diterapkan dalam berbagai bidang? Simak artikel berikut ini.

04 Juli 2022 Lailla

60 Contoh profesionalisme dalam dunia pendidikan, pekerjaan dan kesehatan secara umum – Profesionalisme diperlukan dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bidang karir, bidang kesehatan, dan sebagainya.

Berikut ini adalah contoh-contoh profesionalisme yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh-Contoh Profesionalisme dalam Berbagai Bidang

Contoh-Contoh Profesionalisme dalam Berbagai Bidang
https://unsplash.com/@linkedinsalesnavigator

Profesionalisme menurut KBBI merupakan sesuatu yang berkaitan dengan profesi ataupun membutuhkan kecakapan khusus. Orang yang profesional dapat diandalkan untuk menyelesaikan permasalahan pada bidang pekerjaannya.

Penerapan profesionalisme akan membawa banyak dampak positif. Misalnya saja target kerja dapat tercapai lebih mudah, senantiasa terjaga motivasinya, dan pekerjaan menjadi lebih ringan. Sebenarnya, sikap profesionalisme tidak hanya diterapkan dalam suatu pekerjaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Orang yang memiliki profesionalisme tinggi akan berusaha bekerja secara profesional dan berusaha melakukan yang terbaik. Apakah kamu bisa membedakan profesionalisme dalam bidang?

Agar kamu tahu contoh-contoh profesionalisme dalam dunia pendidikan, pekerjaan, serta kesehatan, simak artikel berikut.

Profesionalisme dalam Dunia Pendidikan

Profesionalisme yang terdapat pada dunia pendidikan merupakan kemampuan serta keahlian yang secara khusus dimiliki pendidik. Tujuannya adalah pendidik dapat menjalankan perannya sebagaimana mestinya dengan kemampuan maksimal dan kompetensi yang mumpuni.

Ada berbagai profesionalisme yang biasanya diterapkan di dunia pendidikan dapat dilakukan oleh guru dan pihak sekolah seperti:

  1. Guru merancang agenda atau target pengajaran yang akan dicapai beserta materi yang akan disampaikan dengan baik.
  2. Guru mampu menangani kondisi kelas yang beragam beserta tantangan-tantangannya.
  3. Guru mengajarkan materi pada siswa sesuai kompetensi yang dimilikinya dan tidak memaksakan diri untuk memberikan materi di luar jangkauannya.
  4. Guru memaksimalkan waktu untuk memberikan materi sebaik mungkin.
  5. Guru tidak mengisi waktu luang siswa atau jam kosong dengan kegiatan yang kurang bermanfaat dan tidak memberikan dampak bagi perkembangan siswa.
  6. Guru memberikan tugas atau penugasan yang relevan dengan materi untuk mencapai target.
  7. Guru datang tepat waktu saat jam pelajarannya tiba.
  8. Guru mengapresiasi kerja siswa dan tidak mempermalukan siswa di depan teman-temannya atau guru yang lain.
  9. Guru merancang media pembelajaran yang dapat membantu proses belajar siswa dan tidak sekadar mengambil dari sumber lain tanpa mengubahnya.
  10. Guru menggunakan media dan sumber belajar sesuai peruntukannya.
  11. Guru menjaga perilakunya selama berada di dalam kelas ataupun di luar kelas.
  12. Guru tidak membeda-bedakan kondisi satu siswa dengan siswa yang lain.
Close