6 Contoh Puisi Balada Singkat beserta Ciri-cirinya Bahasa Indonesia
Puisi balada adalah salah satu bagian dari puisi baru. Seperti apa puisi balada itu? Mari Mamikos berikan penejelasan dan contohnya di sini.
6 Contoh Puisi Balada Singkat beserta Ciri-cirinya Bahasa Indonesia – Salah satu karya sastra yang indah untuk disimak adalah puisi.
Dalam puisi baru, terdapat berbagai jenis puisi yang dibedakan dari isi yang terkandung dan bagaimana cara menulisnya, salah satunya adalah puisi balada.
Seperti apa sih yang dimaksud puisi balada itu, dan apa saja contoh puisi balada singkat? Mari simak penjelasan Mamikos tentang puisi balada di artikel ini.
Mengenal Puisi Balada

Puisi balada adalah jenis puisi naratif yang umumnya mengisahkan kisah romantis, tragis, atau pahlawan yang diatur dalam bentuk syair atau bait-bait.
Secara tradisional, puisi balada sering kali mengandung unsur-unsur epik, seperti pertempuran atau petualangan, serta sering kali menggambarkan konflik emosional antara karakter-karakternya.
Namun, seiring perkembangan zaman, tema dan konten puisi balada bisa bervariasi, tetapi masih mempertahankan struktur dan gaya naratif yang khas.
Puisi balada atau sering dianggap sebagai salah satu bentuk puisi yang paling populer karena kemampuannya untuk menarik perhatian pembaca dengan cerita yang kuat dan emosional, serta ritme yang mudah diingat.
Di Indonesia sendiri, beberapa contoh puisi balada singkat yang populer adalah karya dari W.S Rendra, ‘Balada orang-orang tercinta’.

Advertisement
Ciri-ciri Puisi Balada
Di bawah ini sudah tersedia ciri-ciri puisi balada yang akan membedakannya dari jenis puisi modern atau baru lainnya.
1. Struktur Bait
Struktur bait yang terdiri dari 3 bait memberikan kerangka yang jelas bagi narasi puisi.
2. Jumlah Larik
Setiap bait terdiri dari 8 larik yang memberikan kesan keseimbangan dan harmoni dalam puisi.
Jumlah larik yang tetap tersebut bertujuan untuk membantu dalam mempertahankan ritme dan alur cerita.
3. Pola Rima
Ciri puisi balada selanjutnya ada pada pola rima yang kompleks dalam dan menambah dimensi musikal dan estetika pada karya tersebut.
Rima dalam puisi balada mengikuti pola a-b-a-b-b-c-c-b, dan kemudian berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c
Penggunaan pola rima yang konsisten memberikan kesan kesatuan dan kekokohan pada puisi.
Sementara perubahan pola rima dari bait ke bait menambahkan variasi dan dinamika.