Contoh Puisi Rakyat 2, 3, 4 Bait Pendek dalam Bahasa Indonesia
Contoh Puisi Rakyat 2, 3, 4 Bait Pendek dalam Bahasa Indonesia – Sebenarnya ada banyak sekali puisi rakyat yang terdapat dalam khasanah kasusastran Indonesia yang masih lestari hingga sekarang.
Hanya saja dalam kesempatan ini Mamikos akan menampilkan lima jenis puisi rakyat disertai dengan berbagai contohnya. Tanpa banyak buang waktu.
Perhatikan contoh-contohnya berikut ini
1. Contoh Puisi Rakyat Syair
Daftar Isi
Daftar Isi
Syair merupakan salah satu karya sastra yang tergolong puisi lama. Syair dikisahkan datang dari daerah Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan kedatangan para penyebar agama Islam di Nusantara.
Contoh Syair 2 Bait
Tak perlulah engkau menabur cinta
Karena hanya akan membuat luka
Jika nanti kita tak bersama
Jangan sampai meninggalkan luka
Berjanjilah untuk tetap setia
Jagalah mata supaya tak tergoda
Sehingga cinta ini tetap terjaga
Kesetiaanlah yang akan lahirkan bahagia
Contoh Syair 3 Bait
Dengarlah wahai para anak muda
Rajinlah belajar sepanjang usia
Ilmu itu tak akan habis dipunya
Untuk bekal datangnya masa senja
Buanglah seluruh rasa malas
Belajarlah yang rajin di dalam kelas
Jaga sikapmu jangan jadi orang culas
Jangan biarkan hatimu berubah keras
Ke sekolah betulkanlah niatmu
Tekadkan hati untuk mencari ilmu
Tak akan rugi belajar tiap waktu
Supaya kelak baik masa depanmu
Contoh Syair 4 Bait
Namamu semakin terdengar mesra
Rindu bertambah menggebu di jiwa
Tertuang dalam seribu bait cinta
Yang ku cipta hanya untukmu saja
Cinta membuatku bertahan untukmu
Hatiku telah dipenuhi rasa rindu
Rasa menggebu ingin bertemu
Untuk menemukan cinta sejatiku
Mungkin harusnya beginilah cinta
Jalan panjang penuh cerita suka dan luka
Pastilah tak akan mungkin terlupa sepanjang masa
Bisa jadi akan abadi selamanya
Wajahmu seperti halnya surya
Datang untuk menerangi dunia
Bersamamu membuatku bahagia
Semoga inginku direstui oleh-Nya
2. Contoh Puisi Rakyat Pantun
Pantun merupakan bagian dari puisi rakyat yang mengakar dan telah dikenal luas oleh masyarakat nusantara selama ratusan tahun lamanya.
Pantun terbagi menjadi dua bagian penting yaitu bagian sampiran dan bagian isi. Adapun bagian sampiran terdapat pada baris pertama dan kedua. Sementara bagian isinya terletak pada baris ketiga dan keempat.
Contoh Pantun 2 bait
Pergi ke toko beli keripik sukun
Jangan lupa beli juga keripik nangka
Belajarlah dengan rajin dan tekun
Supaya kelak bisa hidup bahagia
Jalan-jalan ke kota Siantar
Jangan lupa mampir beli sukun
Jika kamu ingin pintar
Belajarlah dengan rajin tekun
Contoh Pantun 3 bait
Padi ditumbuk menjadi beras
Beras dimasak di atas bara
Marilah kita belajar keras
Untuk mewujudkan cita-cita
Beras dimasak di atas bara
Nasi dibungkus daun pisang
Jika sudah menggapai cita-cita
Jangan lupakan ibu tersayang
Nasi dibungkus daun pisang
Bunga mawar tak juga kembang
Jika masih ada rasa sayang
Kenapa kamu malah menghilang
Contoh Pantun 4 Bait
Tiada hari tanpa ditemani matahari
Cahayanya terang bikin cerah hari
Kini kami tak lagi akan sedih lagi
Selama guru-guruku berkenan menemani
Jika bulan tiba di malam sepi
Jangan lupakan bunyikan kendang
Maafkan segala kesalahan muridmu ini
Mohon doakan kami agar bisa berkembang
Bukan gulita yang kami takuti
Sebab lampu telah ganti peran bulan
Jika ada hati yang pernah kami sakiti
Kami minta ampunan atas semua kesalahan
Cerdik benar si kancil
Bagaimana bisa dia kelabuhi harimau
Sudah sejak dari sejak kecil
Bapak dan ibu bagi kami ilmu
3. Contoh Puisi Rakyat Gurindam
Gurindam merupakan salah satu jenis karya sastra yang termasuk golongan puisi lama dalam khazanah kesusastraan Indonesia.
Para ahli sastra memperkirakan gurindam ini asalnya datang dari negeri India. Gurindam diperkirakan masuk ke nusantara seiring adanya hubungan dagang antara orang nusantara dengan orang India.
Contoh Gurindam 2 Bait
Ilmu jangan hanya kamu simpan
Jauh lebih baik bila dibagikan
Ketika mulai mencari ilmu
Harus tekunlah selalu
Contoh Gurindam 3 Bait
Ketika engkau sedang belajar
Selain tekun juga haruslah sabar
Jika hidupmu tak punya ilmu
Hidupmu akan gelap selalu
Belajarlah sepanjang usia
Supaya bahagia di usia tua
Contoh Gurindam 4 Bait
Percuma punya segunung harta
Jika tidak bederma pada sesama
Apalah guna banyak kata-kata
Jika tak mampu berikan buktinya
Percuma punya banyak kawan
Jika saling menjatuhkan
Jika kamu ingin dipercaya orang
Perilaku jujur haruslah dipegang
4. Contoh Puisi Rakyat Seloka
Seloka merupakan salah satu bentuk puisi Melayu Klasik yang isinya berupa pepatah maupun perumpamaan yang mengandung candaan, sindiran dan bahkan berupa ejekan.
Umumnya seloka ditulis dengan empat baris memakai bentuk pantun atau syair, tetapi terkadang ada pula jenis seloka yang ditulis dengan memakai lebih dari empat baris.
Kata “seloka” menurut para ahli bahasa diambil dari bahasa Sanskerta yakni sloka.
Contoh Seloka 2 Bait
Jalan panjang ke Payakumbuh
Kayu meranti bertimbal jalan
Bagaimana hati tak kan rusuh
Hari sepi tanpa kekasih kesayangan
Kayu meranti bertimbal jalan
Angin turun patahkan dahan
Kekasih hati belum kutemukan
Kemana rindu ini dilabuhkan
Contoh Seloka 3 Bait
Bunga berduri robekkan kain
Ambillah tambang diikat sebelah
Pikirkanlah diri yang belum kawin
Adakah lebah yang bersedia singgah
Ambilkan tambang ikatlah sebelah
Robek menganga ini kain perca
Adakah lebah bersedia singgah
Taman bunga mekarlah cinta
Robek terbuka si kain perca
Buatkanlah tambalan kain pengganti
Taman bunga cinta ceria
Sesudah temukan kekasih hati
Contoh Seloka 4 Bait
Ada pelangi di atas rumah
Gurita sampingan dua
Kalau kita mati bersama
Satu lahat kita isi berdua
Gurita sampingan dua
Warna pelangi tersusun rapi
Satu lahat kita bersama
Jika boleh bersusun bangkai
Pelangi bersusun indah sekali
Tanamlah padi satu persatu
Kalau memang boleh bersusun bangkai
Hingga hancur kita tetap satu
Tanamlah padi satu persatu
Anak lintah dalam hutan
Jasad hancur menjadi satu
Tanda cinta dalam kefanaan
5. Contoh Puisi Rakyat Talibun
Talibun merupakan salah satu dari sekian diantara jenis puisi lama yang cara penulisannya mirip dengan pantun.
Penyebabnya adalah talibun memiliki bagian sampiran dan bagian isi. Hanya saja, yang jadi pembeda dengan pantun adalah jumlah barisnya.
Talibun mempunyai jumlah baris genap seperti. Talibun biasanya mempunyai paling sedikit enam baris, delapan baris, 10 baris dan paling banyak 20 baris.
Contoh Talibun 2 Bait
Kelinci itu sungguh larinya cepat
Konon lebih cepat dari angin
Tapi masih kalah dari kura-kura
Hidup di dunia ini sungguh singkat
Gunakan waktu sebijak mungkin
Sebelum ajal menghampiri kita
Berlayar menuju pulau Swarnadwipa
Menerjang ombak di malam gelap gulita
Bersama nahkoda dengan mata menyala
Agar menjadi orang yang bijaksana
Belajarlah membumi dan lihatlah semesta
Jangan lupa ringankan beban orang papa
Contoh Talibun 3 Bait
Di kala mendung hendak menyapa
Rintik hujan terlihat sedang bersiap
Pelangi pun sejenak menyemburat
Jika engkau berharap akan surga
Buat amal baik yang padat merayap
Tinggalkan semua perbuatan yang jahat
Di kala hujan turun di samudra
Menarilah semua ikan dan gurita bersama-sama
Di dalam air yang mengalirkan kehidupan
Jika hendak hidup bahagia
Sering-seringlah bantu sesama
Dan dekatkanlah diri kepada Tuhan
Mencari udang hingga ke dasar telaga
Udang mati setelah ditelan buaya
Kini semuanya tinggallah cerita
Tiada hari tanpa derita
Bagaimana hati ini tidak semakin terluka
Cinta yang dirindu tak juga tiba
Contoh Talibun 4 Bait
Burung rajawali terbang tinggi ke angkasa
Membidik mangsa di daratan Sumatera
Makanan hilang di tengah sabana
Wahai kalian para muda harapan bangsa
Jangan pernah lengah dan sampai terperdaya
Dengan rayuan sesat dan jahanam dunia
Pergi ke pasar kala fajar tiba
Membeli baju berwarna biru
Berlengan pendek bukannya panjang
Kenapa para wanita tak sadar juga
Jika kelak akan berperan sebagai ibu
Bangun rumah tangga penuh kasih sayang
Telah lelah hamba mendaki
Mendaki gunung batu berjenjang
Bulan tak juga kelihatan terang-terangnya
Telah lelah hamba menanti
Telah putih mata ini memandang
Tuan tak kunjung berbagi kabar juga
Setinggi-tinggi hamba terbang
Membumbung tinggi ke awang-awang
Baliknya ke tanah juga akhirnya
Bagaimana mungkin tak bilang sayang
Bila senyum manismu terus terngiang
Dan selalu nampak di pelupuk mata
Demikianlah contoh puisi rakyat yang masih lestari hingga sekarang. Semoga artikel ini memperluas wawasanmu tentang khasanah kesusastraan Indonesia.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: