Contoh Rancangan Percobaan Penelitian beserta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar
Contoh Rancangan Percobaan Penelitian beserta Cara Membuatnya yang Baik dan Benar – Sebelum seorang peneliti melakukan sebuah penelitian, terdapat satu proses yang sangat penting untuk mendukung sebuah penelitian.
Proses tersebut yang disebut dengan rancangan penelitian percobaan.
Berikut ini ulasan lengkap tentang rancangan percobaan penelitian yang bisa kamu simak.
Rancangan Percobaan Penelitian
Rancangan penelitian percobaan adalah pokok-pokok perencanaan penelitian secara keseluruhan dituangkan kedalam suatu rangkaian kesatuan naskah yang jelas, utuh, dan ringkas.
Pembuatan rancangan penelitian percobaan pun tidak bisa dibuat dengan sembarangan demi tercapainya penelitian yang lancar dan sukses.
Rancangan penelitian percobaan harus mencakup unsur-unsur yang tepat dan dilakukan atau disusun dengan komponen-komponen yang jelas dan terstruktur.
Kamu juga dapat menyimak komponen-komponen penting apa saja yang seharusnya tertuang dalam rancangan penelitian percobaan.
Berdasarkan Sukardi (2003:69-73) adapun komponen-komponennya itu yang akan dibahas sebagai berikut.
1. Halaman Judul
Komponen yang terletak paling pertama dalam laporan penelitian adalah halaman judul. Biasanya di dalam halaman ini sedikit berbeda dari halaman-halaman yang lainnya.
Seperti penulisannya yang lebih tebal dan juga huruf yang lebih besar, halaman ini pun diisi dengan subjek judul permasalahan yang akan diteliti, nama penelitinya, dan jika penelitian dilakukan dibawah naungan suatu organisasi atau Lembaga.
Tentunya kamu harus menyertakan juga logo beserta nama lembaga-lembaga tersebut. Perwakilan masalah yang membutuhkan pemecahan haruslah tercerminkan dari nama judul dengan singkat, padat dan jelas.
2. Pengantar
Halaman ini diberikan untuk si peneliti, sebab di halaman inilah peneliti dengan sederhana menyampaikan perkenalan untuk subjek masalah yang akan diteliti.
Dalam halaman ini pula peneliti mengungkapkan rasa terima kasihnya berupa ucapan-ucapan kepada pihak-pihak yang membantu ataupun menginspirasi terlaksananya kegiatan penelitian tersebut.
Halaman ini juga biasanya diisi oleh kalimat-kalimat ataupun kata-kata yang menjadi prinsip si peneliti dalam pencarian solusi pemecahan atas sebuah masalah.
3. Pendahuluan
Dalam bab pendahuluan ini ini terdapat
bagian-bagian yang umumnya adalah sebagai berikut.
- Latar belakang yaitu pemberian pemahaman oleh si peneliti kepada pembaca tentang perihal-perihal yang berhubungan erat dengan permasalahan yang ingin diteliti. Begitupun dengan dasar-dasar yang diterapkan dalam penelitian tersebut dan kenapa penelitian tersebut perlu dilakukan.
- Identifikasi masalah yaitu penjabaran permasalahan-permasalahan yang mungkin dapat terkandung dalam kasus penelitian dan berhubungan dengan masalah pokok. Namun kelayakannya pun harus dipertimbangkan oleh peneliti. Peneliti harus benar-benar mengambil permasalahan yang erat dengan penelitian.
- Perumusan masalah yang bertujuan untuk memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi-informasi yang ilmiah sehingga membawa peneliti untuk menemukan solusi jawabannya dengan tepat dan mudah.
- Tujuan yaitu keinginan peneliti terhadap masalah itu sendiri, sehingga dilakukan penelitian.
- Manfaat Penelitian yaitu hasil penelitian tersebut memberikan dampak positif terhadap diri sendiri sebagai peneliti dan juga terhadap khalayak umum.
4. Kajian Pustaka
Kajian Pustaka dapat diartikan sebagai bahan-bahan bacaan yang pernah dibaca oleh peneliti itu sendiri.
Secara langsung berkaitan dengan subjek yang diteliti dan membuahkan pemahaman yang dapat membantu peneiti untuk memahami masalah yang dihadapi.
5. Metodologi
Dalam pemahaman Sukardi, metodologi memuat sekumpulan aturan-aturan, kegiatan, dan prosedur yang dimana oleh peneliti digunakan dalam melakukan penelitian subjek yang akan diteliti dapat dipahami.
Pemaparan metode penelitian dalam mengatasi masalah yang menjadi bahan penelitiannya tersebut juga dapat dituangkan oleh si peneliti di bagian ini.
6. Jadwal Penelitian
Dalam komponen ini berisi tentang penjelasan tenggang waktu yang digunakan oleh peneliti. Sistemasi jadwal menjadi sebuah target waktu yang harus diselesaikan dalam pelaksanaan penelitian.
Supaya setiap kegiatan dapat diperhitungkan, semakin singkatnya waktu penelitian maka akan semakin sedikit pula pengeluaran biaya.
7. Rencana Anggaran (hanya jika diperlukan)
Pada umumnya dalam sebuah penelitian diperlukan biaya yang begitu juga bervariasi. Semuanya tergantung oleh tempat dan juga waktu penelitian tersebut.
Semakin jauhnya lokasi tempat pengumpulan
data maka dipastikan juga akan memakan waktu yang lama pula dan berdampak
kepada banyaknya biaya yang akan dikeluarkan.
Selain itu dalam rancangan penelitian percobaan, terdapat juga tahap-tahap yang harus dilakukan demi terbentuknya perencanaan yang baik.
Dalam garis besarnya rancangan penelitian terdiri dari dua hal, yaitu rancangan dalam merencanakan penelitian dan juga rancangan dalam pelaksanaan penelitian.
Kamu akan coba lihat secara garis besar kedua hal tersebut sebagai berikut.
Rancangan dalam Pelaksanaan Penelitian
Rancangan pelaksanaan penelitian mengandung proses membuat percobaan ataupun berbentuk pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel.
Selain itu memilih prosedur beserta Teknik sampling, alat atau teknik pengumpulan data.
Dilanjutkan membuat coding, editing, dan pemrosesan data yang dikumpulkan. Proses analisis data serta pembuatan laporan juga termasuk dalam pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan Suchman (1967), desain dalam pelaksanaan penelitian, mencakup:
1. Desain Sampel
Pandangan efisiensi sangatlah menjadi faktor utama dalam desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian.
Dalam desain sampel ini termasuk mendefinisikan populasi, menentukan besarnya sampel, dan juga menentukan sampel yang representatif.
Sampling didefinisikan dari hipotesa.
Dalam penentuan besarnya sampel, pemilihannya sendiri harus dihubungkan dengan tujuan penelitian serta banyaknya variabel yang akan dikumpulkan.
Perencanaan desain dari sampling diperlukan juga teknik untuk memperoleh sampling yang representatif.
Mungkin terdapat juga perbedaan apakah sampling yang diambil itu sendiri merupakan probability sampling, ataupun judgemental sampling.
Namun perbedaan di atas tersebut baru perlu kamu pertimbangkan untuk penyesuaian dengan kesimpulan yang akan diambil serta inferensi statistic yang akan dibuat.
Penggabungan dari dua teknik di atas juga dapat dilaksanakan.
Jika metode eksperimental adalah metode penelitian yang dipilih, maka dalam masalah desain sampling, penekanan lebih terarah kepada pemilihan desain percobaan yang cocok.
Dalam pemilihan desain percobaan ini pula peneliti selalu diarahkan oleh persentase akurasi yang diminimalisasikan.
Situasi dan kondisi
homogenitas dari media percobaan mana yang lebih baik dan juga memiliki
efisiensi yang tinggi untuk digunakan.
2. Desain Alat
Alat disini dalam pemahaman alat untuk mengumpulkan data.
Sekalipun metode penelitian yang manapun digunakan, masalah desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangatlah menjadi faktor yang penting dalam pengujian hipotesis.
Pemilihan alat tersebut pun haruslah dievaluasi sebaik mungkin sehingga alat tersebut mempunyai efisiensi yang tinggi dan relevan dengan informasi yang ingin digali untuk memperoleh data yang reliabel.
3. Desain Analisa
Idealnya desain analisa selesai sebelum pengumpulan data dimulai.
Jika memformulasikan hipotesa sudah memiliki kualitas yang baik maka desain analisa pun secara paralel dapat berkembang dari desain merumuskan hipotesa tersebut.
Hipotesa tersebut pun akan didefinisikan baik jika itu sejalan dengan analisa yang akan dibuat.
Dalam analisa pun penggunaan statistik yang seusuai dengan keperluan analisa itu pun haruslah melalui pemilihan yang baik.
Statistik yang digunakan sebagai alat analisa sangatlah sudah berkembang belakangan ini.
Namun dalam analisa yang dilakukan, tidak melupakan asumsi-asumsi dasar yang dijelaskan dalam penggunaan statistic tersebut, serta menuju kemana inferensi tersebut akan dibuat.
Adapun dibawah ini beberapa contoh rancangan penelitian.
1. Contoh desain penelitian diagnostik
Misalkan penelitian kumpulan yang memiliki fokus pada pengembangan dan penyelidikan metode dengan tujuan untuk mengevaluasi tes medis dalam perawatan kesehatan, termasuk riset primer maupun sekunder.
2. Contoh desain penelitian eksplorasi
Misalnya terdapat satu perusahaan periklanan mendapatkan akun dengan tujuan kopi baru yang berisi chicory, perusahaan tersebut memulai proses investigasi dengan riset eksplorasi yang bertujuan mengidentifikasi situasi.
Para peneliti mengejar bahwa hampir tidak ada yang pernah mendengar mengenai chicory tersebut.
Itu tidak digunakan, dan kelihatannya tidak ada yang punya informasi bagaimana menggunakannya.
Ini semua berbuah pada hipotesis bahwa iklan dapat mencerminkan bahan chicory melalui teknik apa juga yang diharapkan.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: