Contoh Rencana Anggaran Biaya Sederhana dan Cara Membuatnya yang Benar
Contoh Rencana Anggaran Biaya Sederhana dan Cara Membuatnya yang Benar – Setiap pembangunan rumah, kantor, gedung, atau konstruksi lainnya pasti membutuhkan perencanaan yang matang. Bukan hanya rencana pembangunannya saja, tapi kamu juga perlu mempersiapkan contoh rencana anggaran biaya sederhana sesuai kebutuhan.
Dalam pembangunan, pasti akan membutuhkan dana yang tidak sedikit, baik untuk membeli material, menggaji tukang, sewa alat, dan lain sebagainya. Dana tersebut harus dikelola dengan baik agar tujuan dari konstruksi tercapai sesuai budget yang dimiliki.
Pengertian Rencana Anggaran Biaya Sederhana
Daftar Isi
Daftar Isi
Jika kamu bekerja di bidang konstruksi, pasti sudah tidak asing dengan yang namanya contoh rencana anggaran biaya sederhana yang akan dibahas di bawah ini. Rencana Anggaran Biaya (RAB) sangat diperlukan dalam pelaksanaan proyek pemerintah atau swasta.
RAB ini berguna untuk memperhitungkan estimasi biaya total yang dibutuhkan hingga proyek tersebut selesai dikerjakan. Jadi, RAB adalah perkiraan biaya yang akan digunakan dalam pelaksanaan suatu kegiatan, baik proyek konstruksi, bisnis dan lain sebagainya.
RAB menjadi dasar kontraktor dalam memberikan penawaran, meliputi tahap perencanaan, pemilihan material hingga upah pekerja. RAB yang menjanjikan tentu membuat kontraktor lebih bersemangat dalam memberikan penawaran terbaiknya dalam mengerjakan proyek ini.
Fungsi Rencana Anggaran Biaya Sederhana
Sebelum mengerjakan proyek, kamu perlu menyusun RAB terlebih dahulu sebagai acuan dasar pelaksanaan proyek. Mulai dari pemilihan kontraktor, pembelian material, hingga pengawasan lelang digunakan sebagai acuan agar proyek berjalan dengan lancar sesuai dengan kesepakatan kontrak.
Bayangkan saja jika kamu melakukan pembangunan tanpa adanya RAB, maka pembelian material tidak akan terkontrol. Hal ini juga berlaku dengan pengadaan peralatan, upah pekerja, dan banyak dampak negatif lain jika kamu tidak menyusun RAB terlebih dahulu.
Itulah mengapa contoh rencana anggaran biaya sederhana sangat diperlukan agar pembangunan berjalan dengan lancar tanpa adanya halangan. Biaya yang dibutuhkan juga sesuai dengan budget yang dimiliki jadi kamu tidak perlu bingung mencari tambahan lagi.
Item Rincian yang Harus Tercantum dalam RAB
Sebelum membahas tentang cara pembuatan RAB maupun contoh rencana anggaran biaya usaha, kamu harus tahu item rincian apa saja yang harus tercantum. Pembuatan RAB akan lebih mudah jika kamu memahami setiap komponen yang ada.
1. Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan nantinya akan dibagi menjadi beberapa sub jenis pekerjaan sesuai kebutuhan tiap proyek, seperti pekerjaan persiapan, urugan, galian, pondasi beton, dan lain sebagainya.
Pengadaan barang memiliki uraian pekerjaan yang lebih sederhana dibanding pekerjaan jasa konstruksi. Jasa konstruksi membutuhkan rincian pekerjaan lainnya dengan detail karena ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sampai proyek selesai.
2. Volume Pekerjaan
Contoh anggaran konsumsi rapat biasanya juga mencantumkan volume pekerjaan atau satuan yang digunakan dalam pengukuran suatu item objek atau barang. Umumnya, volume pekerjaan yang digunakan antara lain satuan meter kubik, persegi, maupun per unit.
3. Harga Satuan Pekerjaan
Komponen RAB yang satu ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu harga jasa saja atau harga saja ditambah dengan material. Nantinya, angka tersebut akan dikalikan dengan volume pekerjaan agar terlihat secara jelas jumlah total dari suatu pekerjaan.
4. Total Upah Pekerja
Kamu bisa mendapatkan komponen RAB yang satu ini dari biaya per jam dikalikan estimasi waktu pekerjaan dan dikalikan lagi dengan total pekerja. Dengan begitu, kamu akan mengetahui total upah pekerja dari contoh rencana anggaran biaya kegiatan organisasi.
5. Total Material Bahan Bangunan
Total harga material bahan bangunan ini bisa kamu dapatkan dari survei harga di pasaran di daerah tersebut.
6. Total Harga
Untuk mendapatkan total harga ini, kamu perlu menjumlahkan total upah dengan total material yang sudah dihitung sebelumnya.
Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya Sederhana
Sebenarnya, sudah banyak contoh rencana anggaran biaya sederhana yang bisa kamu temukan di internet atau media lainnya. Contoh tersebut bisa dijadikan acuan untuk membuat RAB sesuai dengan proyek yang sedang kamu kerjakan.
Meski begitu, masih banyak orang yang belum paham tentang bagaimana cara membuat RAB sederhana yang benar dan tepat. Bukan hanya format penulisan RAB yang harus diperhatikan, tapi kamu juga harus memastikan bahwa setiap data yang dimasukkan sudah benar.
Untuk memahami lebih lanjut bagaimana pembuatan contoh rencana anggaran biaya sederhana, maka simaklah beberapa langkah berikut ini:
1. Mempersiapkan Gambar Kerja Detail
Gambar Kerja Detail atau Detail Engineering Design (DED) merupakan bagian dari RAB yang sangat diperlukan dalam beberapa keperluan proyek. Ketika kamu mengurus pembuatan SPK (Surat Perjanjian Kontrak Kerja) dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan), kamu butuh DED.
Proyek konstruksi membutuhkan gambar kerja pada contoh rencana anggaran biaya sederhana untuk menentukan ukuran material bangunan, jenis pekerjaan dan spesifikasi. Tapi, gambar kerja detail ini tidak diperlukan dalam pelaksanaan proyek pengadaan barang.
Salah satu keuntungan dari adanya DED dalam proyek konstruksi adalah perhitungan volume pekerjaan yang lebih mudah. Pemilihan item pekerjaan yang akan dihitung dalam RAB dipengaruhi oleh DED sebagai rujukan yang memiliki fungsi penting.
2. Menghitung Volume Pekerjaan
Langkah selanjutnya yang harus dicermati dalam pembuatan contoh rencana anggaran biaya sederhana adalah menghitung volume pekerjaan. Langkah ini bisa kamu lakukan jika seluruh item yang diperlukan sudah terdaftar dengan baik.
Kamu perlu menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan, misalnya per unit, m3, m2, dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah biaya pekerjaan, kamu harus mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan.
Semua spesifikasi memiliki cara perhitungan volume pekerjaan yang sama, namun kamu perlu memastikan bahwa semua data yang masuk sudah benar. Lakukan perhitungan dengan teliti karena satu bagian salah bisa menyebabkan kesalahan pada bagian lainnya.
3. Membuat dan Menentukan Harga Satuan Pekerjaan
Selanjutnya, kamu harus membuat dan menentukan harga satuan pekerjaan yang menjadi dasar perhitungan biaya yang diperlukan. Harga satuan pekerjaan nantinya akan dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu harga upah dan material.
Caranya tidak akan sulit karena kamu tinggal memasukkan harga berdasarkan survei pasar yang sudah dilakukan. Namun, kamu harus tahu bahwa harga yang dimasukkan harus sesuai dengan lokasi konstruksi karena beda daerah mengakibatkan harga pasarannya juga beda.
Contoh rencana anggaran biaya sederhana biasanya mencantumkan harga satuan pekerjaan per tahun 2021 untuk pekerjaan rangka atap sekitar Rp111.000/m2, pengecatan dinding sekitar Rp10.500/m2 dan pemasangan plafon sekitar Rp26.000/m2.
Jika pekerjaan bangun atau renovasi belum dimulai, kamu juga harus mengantisipasi adanya kenaikan harga jadi harga bisa ditulis di atas harga pasaran tahun ini. Dengan begitu, kamu tidak akan kebingungan mencari dana tambahan jika terjadi kenaikan harga.
4. Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menghitung jumlah biaya pekerjaan setelah volume dan harga satuan kerja sudah ditemukan. Caranya sangat mudah, kamu hanya perlu mengalikan angka volume dengan harga satuan kerja maka akan didapatkan jumlah biaya.
Jumlah biaya ini hanya menunjukkan tiap pekerjaan jadi kamu harus melakukannya berulang kali sampai semua spesifikasi pekerjaan mendapatkan jumlah biayanya. Jika kamu melihat contoh rencana anggaran biaya kegiatan maka akan semakin mudah memahaminya.
Misalnya saja kamu ingin menghitung volume sebesar 10m3 dengan harga satuan Rp300.000. Jadi pembuatan pondasi batu kali akan menghabiskan biaya sekitar Rp3.000.000 yang didapatkan dari 10m3 x Rp300.000.
5. Menghitung Total Masing-masing Sub Pekerjaan secara Menyeluruh
Langkah terakhir yang harus dilakukan dalam pembuatan RAB adalah menghitung keseluruhan jumlah total masing-masing sub pekerjaan. Ini dilakukan agar mendapatkan total biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek ini.
Perhitungan jumlah total masing-masing sub pekerjaan dilakukan mulai dari persiapan, pondasi, beton, hingga finishing. Kamu bisa membuat uraian sub pekerjaan lebih detail lagi agar semua keperluan pembangunan proyek atau konstruksi terlihat dengan jelas.
Setiap pekerjaan nantinya akan dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah total biaya pekerjaan dan jangan lupa untuk dikurangi dengan biaya pajak. Dengan begitu, kamu sudah bisa mendapatkan biaya total yang dibutuhkan selama pelaksanaan suatu proyek.
Contoh Rencana Anggaran Biaya Sederhana Untuk Perumahan
Untuk memahami bagaimana bentuk rencana anggaran biaya sederhana, maka kamu perlu melihat contoh yang akan diulas berikut ini. Contoh rencana anggaran biaya sederhana ini bisa digunakan dalam pembuatan perumahan, bangunan, atau rumah.
Contoh rancangan anggaran biaya untuk pembangunan perumahan di atas bisa dijadikan inspirasi untuk membuat RAB lainnya. Pada dasarnya, format pembuatan RAB tidak harus sama, tapi harus berisi tentang informasi yang penting untuk alokasi dana proyek.
Kamu bisa menggunakan format RAB di atas untuk proyek konstruksi lainnya, seperti pembangunan gedung, kantor, mall, dan lain sebagainya. Pastikan kamu menghitung setiap angka di RAB dengan baik dan cermat agar tidak terjadi kesalahan.
Jadi, pembuatan contoh rencana anggaran biaya sederhana sebenarnya tidaklah sulit. Namun, kamu tetap harus bisa melihat setiap data dengan jeli agar tidak ada kesalahan yang bisa membahayakan pembangunan dan membuat anggaran lebih besar atau kecil dari budget.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: