Contoh Resensi Cerpen, Buku Ilmiah dan Cara Membuatnya dalam Bahasa Indonesia
Contoh Resensi Cerpen, Buku Ilmiah dan Cara Membuatnya dalam Bahasa Indonesia – Contoh resensi cerpen, buku ilmiah, dan cara membuatnya adalah salah satu hal yang perlu kamu kuasai.
Membuat resensi sendiri bisa mendatangkan sejumlah manfaat, salah satunya bisa membuat pengetahuan kamu bertambah.
Kamu harus mencari contoh resensi buku yang benar agar bisa menulisnya dengan baik. Dengan memperhatikan contoh resensi buku yang lengkap, nanti kamu bisa tahu cara menilai suatu karya tulis dengan objektif.
Ragam Contoh Resensi Cerpen, Buku Ilmiah dan Cara Membuatnya
Daftar Isi
- Ragam Contoh Resensi Cerpen, Buku Ilmiah dan Cara Membuatnya
- 1. Contoh Resensi Buku Ilmiah Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi
- 2. Contoh Resensi Buku Kumpulan Cerpen Berjudul Hanya Imajinasi
- 3. Contoh Resensi Buku Cerpen
- 4. Contoh Resensi Cerpen Berjudul Robohnya Surau Kami
- 5. Contoh Resensi Cerpen Singkat Berjudul Pentas
- 6. Contoh Resensi Buku Ilmiah Pengembangan Media Pembelajaran
- Cara Membuat Resensi
Daftar Isi
- Ragam Contoh Resensi Cerpen, Buku Ilmiah dan Cara Membuatnya
- 1. Contoh Resensi Buku Ilmiah Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi
- 2. Contoh Resensi Buku Kumpulan Cerpen Berjudul Hanya Imajinasi
- 3. Contoh Resensi Buku Cerpen
- 4. Contoh Resensi Cerpen Berjudul Robohnya Surau Kami
- 5. Contoh Resensi Cerpen Singkat Berjudul Pentas
- 6. Contoh Resensi Buku Ilmiah Pengembangan Media Pembelajaran
- Cara Membuat Resensi
Resensi buku memiliki sejumlah manfaat loh. Diantaranya ialah bisa memberikan gambaran kepada pembaca, bisa menjadi sarana promosi dari buku yang diresensi bahkan bisa mengasah kreativitas kamu juga.
Sebab, ada banyak hal yang bisa kamu serap dari buku.
Bahkan, kamu bisa juga loh menghasilkan uang dari kegiatan menulis resensi ini kalau resensi tersebut dimuat di media.
Maka dari itu, kamu harus perhatikan betul contoh resensi cerpen, buku ilmiah dan cara membuatnya. Sebab itu tadi, resensi tidak bisa ditulis secara sembarangan.
Unsur-unsur yang sudah disebutkan sebelumnya harus disertakan dalam resensi yang akan kamu tulis. Untuk selanjutnya, berikut beberapa contoh resensi dari cerpen dan buku ilmiah.
1. Contoh Resensi Buku Ilmiah Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi
Identitas Buku
Judul Buku : Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi
Penulis : H. Abdurrahmat Fathoni, M.Si
Penerbit : PT. Rineka Cipta
Tahun Terbit : 2006
Jumlah Halaman: 105
Sinopsis
Buku Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi adalah buku yang disusun dengan berdasarkan pada pandangan dan juga pemikiran beberapa pakar serta peneliti di bidang metodologi penelitian.
Tujuan dibuatnya buku ini ialah untuk membantu siapa saja yang ingin tahu seluk beluk metodologi penelitian, sekaligus dengan prosedur serta desain penelitian secara umum. Pengetahuan ini bisa diterapkan pada penelitian di bidang ilmu sosial.
Berbagai teknik yang disebutkan serta dijelaskan di dalam buku ini sangat membantu para mahasiswa khususnya dalam penyusunan skripsi.
Kelebihan Buku
1. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian di seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia
2. Buku ini sangat mudah diperoleh di toko buku di mana saja
3. Buku ini penjelasannya sangat detail dan jelas untuk setiap langkah dan metode yang ditempuh nantinya
4. Buku ini memang segmented untuk kalangan mahasiswa sehingga para pembaca yang dianjurkan untuk membacanya adalah mereka yang akan melakukan penelitian atau menyusun skripsi
Kekurangan Buku
1. Ada beberapa istilah asing di dalam buku ini yang tidak dijelaskan dengan detail
2. Ada beberapa perguruan tinggi yang memiliki metode penelitian serta teknik penyusunan skripsi sendiri yang tidak sama dengan yang ada di dalam buku ini. Jadi pembaca masih perlu melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya juga
2. Contoh Resensi Buku Kumpulan Cerpen Berjudul Hanya Imajinasi
Identitas Buku
Judul : Hanya Imajinasi
Penulis : Naomi Lesmana
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Februari 2017 cetakan pertama
ISBN : 978-602-03-3821-7
Jumlah Halaman: 100
Resensi Buku
Naomi Lesmana Putri adalah seorang penulis kumpulan cerpen berjudul Hanya Imajinasi. Dia menulis kumpulan cerpen ini pada saat masih berstatus sebagai murid di salah satu SMA yang ada di ibukota Jakarta.
Buku ini menampilkan temas pergaulan, permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah, kisah cinta, persahabatan serta keluarga. Dari 16 judul yang mengambil huruf depan dari judul buku menjadi huruf depan judul setiap cerpen serta menggunakan bahasa yang sangat indah sehingga buku kumpulan cerpen ini sangat unik.
Buku ini diawali dengan cerpen yang judulnya Habis, diambil dari huruf H yang menjadi pembuka judul bukunya itu sendiri, Hanya Imajinasi. Kisah yang ada di dalamnya menggambarkan sudut pandang penulis yang menyaksikan bagaimana hiruk pikuk kota dari gedung yang ditinggali olehnya.
Penulis juga berfikir mengapa manusia yang lainnya mengikuti pola kehidupan yang sama dalam upayanya mencari penghidupan. Penulis juga merasa bahwa dengan menggunakan cara tersendiri bisa membuat hidupnya lebih mudah tanpa perlu mengikuti pola kehidupan yang sama dengan orang lainnya.
Cerpen lantas ditutup dengan perubahan yang telah dialami oleh penulis pada saat dia melihat sosok yang mampu menepis berbagai pikiran penulis mengenai pola kehidupan yang dipilihnya.
Tidak sama dengan cerpen pada umumnya, cerpen dalam buku ini ditulis dengan bahasa yang sesuai dengan usia pengarang yang kala itu masih remaja, ini tidak diragukan lagi karena pengarang masih belajar tentang kata serta berbagai hal lainnya sehingga terdapat pemilihan kata yang terasa masih kurang tepat.
Buku ini memiliki kelebihan, yaitu memberikan beberapa pemahaman mengenai apa itu makna masalah dalam kehidupan. Disampaikan dengan bahasa yang santai dan tidak begitu berat, bisa membuat pembaca merasa relate dengan kondisi yang disajikan dalam cerpen tersebut.
Permasalahan yang disajikan juga tidak sama dan sesuai dengan judulnya, pembaca seolah-olah akan diajak untuk berimajinasi. Ditambah dengan adanya plot twist, cerita yang ada dalam buku ini jalan ceritanya jadi lebih segar serta menarik dan lebih pastinya lagi pembaca tidak akan dibuat mudah bosan.
Akan tetapi, buku ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Diantaranya ialah penggunaan kata-kata yang terasa kurang tepat sehingga ada kemungkinan pembaca membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan makna dari kalimat tersebut.
Selain itu, bobot dari plot twistnya juga lumayan berat sehingga akan banyak menimbulkan perbedaan sudut pandang dalam membacanya.
Sebagai kesimpulannya, buku berjudul Hanya Imajinasi ini cocok terutama untuk mereka yang menggemari buku dan yang usianya remaja. Di dalamnya ada berbagai masalah yang berbeda yang pastinya tidak akan membuat pembaca jadi bosan membacanya.
3. Contoh Resensi Buku Cerpen
Lebih tepatnya, contoh kali ini mengenai cerpen yang ada dalam buku antologi. Untuk kasus yang seperti ini, maka cerpen yang diresensikan perlu dituliskan keterangan ada di halaman berapa.
Identitas cerpen juga harus dituliskan dengan jelas seperti contoh-contoh sebelumnya. Berikut lebih lengkapnya.
Identitas Cerpen
Judul : Cinta Adalah Kesunyian
Pengarang : Gabriel Garcia Marquez
Penerjemah : Anton Kurnia
Penerbit : Pusaka Sastra LKiS Yogyakarta
Jumlah Halaman : 164
Halaman yang Diresensikan : 75 – 83
Cetakan Buku : Juli 2009, cetakan ke-IV
Sinopsis Cerpen
Seorang lelaki dewasa bernama Florentino Ariza selalu membayangkan pujaan hatinya yang bernama Fermina Daza. Lelaki ini selalu membayangkan pujaan hatinya selama hidupnya tanpa mau menjalani kehidupannya.
Akhirnya dia sekarang jadi terpuruk oleh rasa cinta sampai-sampai dirinya hidup dalam kesunyian. Sampai suatu kali di dalam perjalanan hidupnya, dia bertemu dengan sosok wanita. Cinta itu berhasil didapatkannya, akan tetapi sayangnya cinta itu hanya sekejap dan akhirnya menghilang begitu saja.
Lelaki bernama Florentino Ariza ini kembali terpuruk dan kembali membayangkan pujaan hatinya sampai-sampai sekarang yang tertinggal hanyalah kesunyian.
Kelebihan dan Kekurangan Cerpen
Apa yang menjadi kelebihan cerpen ini adalah penulis yang menitikberatkan gambaran serta bahasa sastra lama. Bahasanya sangat hidup sehingga pembaca akan dibuat kagum serta lebih terinspirasi.
Apalagi di paragraf-paragraf akhir, sangat akan terlihat bagaimana ciri khas penulis dalam menggambarkan cerita yang bisa berakhir dengan hal apa saja, bukannya harus sedih ataupun senang.
Sedangkan kekurangan cerpen ini adalah ceritanya yang menggambarkan abad 20-an. Abad 20-an ini kemungkinan besar membuat banyak pembaca jadi kesulitan dalam membayangkan masa-masa itu.
Memang ada kemungkinan tidak sedikit pembaca yang akhirnya berhenti setelah di lembar kedua. Sebab, sulit untuk memahami bacaan yang kebahasaannya tinggi di masa kini.
4. Contoh Resensi Cerpen Berjudul Robohnya Surau Kami
Identitas Cerpen
Judul : Robohnya Surau Kami
Penulis : A.A Navis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit :November 2010, cetakan ke-17
Tebal Halaman: 142
Sinopsis Cerpen
Cerpen berjudul Robohnya Suraunya Kami mengisahkan tentang penjaga surau yang sebenarnya taat beribadah namun bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Penyebab dia mengambil keputusan tersebut ialah dia menerima sindiran dari seseorang yang mengatakan bahwa hidup tidak akan diridhoi oleh Allah SWT apabila hanya beribadah saja tanpa melakukan amal kemasyarakatan.
Kejadian ini bermula di sebuah surau tua di suatu tempat. Penjaga surau yang disebut dengan Garin itu lantas datang ke surau tersebut dengan segenap keikhlasan hatinya serta adanya izin dari masyarakat setempat untuk mengurus surau yang nyaris ambruk itu.
Penjaga surau ini bisa hidup dengan sedekah dari orang lain. Dia bekerja sebagai pengasah pisau dan banyak mengisi hidupnya dengan beribadah. Dia bekerja biasa saja, tidak ngotot karena memang hidup sendiri. Hasil kerjanya tersebut bukan untuk orang lain, bukan pula untuk anak serta istrinya yang tidak pernah terpikirkan.
Pada suatu ketika, Ajo Sidi datang serta berbincang-bincang dengan si penjaga surau. Keduanya melakukan perbincangan yang sangat seru, tetapi setelah Ajo Sidi pulang, si penjaga surau menjadi kesal, murung serta sedih. Penjaga surau merasa bahwa apa yang dikatakan oleh Ajo Sidi adalah suatu sindiran serta ejekan untuk dirinya.
Penjaga surau memang tidak pernah mengingat istri dan anaknya, tetapi toh dia juga bahkan tidak memikirkan hidupnya sendiri karena memang tidak ingin membangun rumah dan tidak ingin kaya. Hidupnya, lahir dan batin diserahkannya kepada Tuhan. Dia tidak mengganggu orang lain ataupun membunuh seekor lalat.
Penjaga surau justru senantiasa memuji, bersyukur, bersujud serta memanjatkan doa kepada Tuhannya. Apakah itu salah dan Tuhan membencinya? Atau dia sama saja dengan Haji Saleh yang tampak taat di mata manusia tetapi justru lalai di hadapan Tuhan. Akhirnya dia akan dimasukkan ke dalam neraka kelak dan penjaga surau memikirkan hal ini dengan segenap perasaannya.
Penjaga surau tidak kuat memikirkannya sehingga dia memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Dia memilih menggorok lehernya sendiri menggunakan pisau cukur. Kematian penjaga surau itu membuat geger masyarakat. Mereka berusaha mengurus serta menguburkannya.
Akan tetapi, ada satu orang yang tidak peduli akan kematiannya. Orang itu adalah Ajo Sidi yang pada saat orang-orang mengantar jenazah si penjaga surau ke pemakaman, dia memilih tetap pergi bekerja.
Kelebihan dan Kekurangan Cerpen
Cerpen ini memiliki kelebihan, yaitu terdapat pesan sosial, pesan agama, pendidikan serta nilai adat yang sangat bagus untuk para pembaca. Sedangkan kekurangannya itu ada pada gaya bahasanya. Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan cerpen ini terlalu tinggi yang bisa membuat sebagian orang sulit mengerti.
5. Contoh Resensi Cerpen Singkat Berjudul Pentas
Identitas Cerpen
Judul : Pentas
Pengarang : Ario Nugroho Bakasdo
Penerbit : Bintang Pustaka Jaka
Jumlah Halaman : 163
Halaman Cerpen yang Diresensi: 60 – 61
Sinopsis Cerpen
Seorang atlet voli muda bernama Vela bersekolah di sekolah atlet. Dia bersama timnya tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah turnamen yang sangat diimpi-impikan. Akan tetapi, Vela sendiri adalah seorang yang bercita-cita menjadi model dan menjadi atlet voli bukanlah impiannya.
Dia menjadi atlet voli karena mengikuti kemauan orang tuanya yang menginginkannya menjadi atlet profesional. Suatu hari, Vela ini mendapat kabar akan ada perlombaan peragaan busana. Karena memang sudah menjadi cita-citanya, Vela sangat senang dengan kabar tersebut dan dia menceritakannya kepada Laras, sahabatnya.
Sayangnya, tanggal perlombaan peragaan busana jatuh sebelum dilaksanakannya hari turnamen. Vela yang bingung akhirnya berkonsultasi dengan Laras. Laras menyarankan Vela agar meminta izin pada pelatih voli mereka, Mr. D.
Untungnya, pelatih mau memberikan izin tetapi dengan syarat Vela tetap harus memprioritaskan turnamen voli yang akan mereka hadapi. Vela menyanggupi syarat tersebut dan sangat senang karena sudah mendapatkan izin.
Hari berganti dan jadwal turnamen sudah dekat. Ironisnya, Vela menjadi jarang latihan bersama timnya. Ini membuat teman-teman sekaligus pelatih merasa kecewa terhadap Vela. Dalam peragaan busana yang diikutinya, Vela berhasil menjadi pemenang. Sayangnya, untuk turnamen voli, dia dan timnya hanya menjadi juara 3.
Kelebihan dan Kekurangan Cerpen
Kelebihan cerpen ini ialah bahasa yang digunakan oleh pengarang sangat sederhana yang membuatnya mudah dipahami para pembaca. Akan tetapi kekurangannya ialah cerita ini mengangkat tema tentang kehidupan remaja. Jadi ada kemungkinan tidak semua orang menyukainya.
Di luar itu, cerpen ini adalah bacaan yang sangat menarik untuk dibaca remaja. Sebenarnya juga cerpen ini menunjukkan bahwa cita-cita itu harus diwujudkan tanpa melupakan tugas serta kewajibannya.
6. Contoh Resensi Buku Ilmiah Pengembangan Media Pembelajaran
Identitas Buku
Judul: Pengembangan Media Pembelajaran
Pengarang : Dr. Sukirman, M.Pd
Jumlah Halaman:264
Ukuran Buku: 14.8 x 21 cm
Penerbit: Pedagogia
Kota Terbit: Yogyakarta
Tahun Terbit: 2012
No ISBN: 978-602-7515-02-4
Sinopsis Buku
Buku yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran karangan Dr. Sukirman, M.Pd ini adalah buku yang isinya adalah pedoman di dalam mengembangkan media pembelajaran. Penulis buku membagi pembahasan pengembangan media pembelajaran menjadi 6 bab.
Dalam bab pertama, ada keterangan mengenai konsep dasar teknologi pendidikan. Bab kedua menyinggu konsep dasar media pendidikan. Lalu bab ketiga menceritakan tentang prosedur dalam mengembangkan media pendidikan.
Sedangkan bab keempat membahas pengembangan media pembelajaran yang berbasis visual. Selanjutnya bab kelima membahas pengembangan media pembelajaran yang berbasis audio serta audio visual. Kemudian bab keenam menyinggung pengembangan media pembelajaran berbasis komputer.
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Buku berjudul Pengembangan Media Pembelajaran ini sangat cocok dibaca oleh mahasiswa yang menempuh pendidikan di jurusan guru dan pendidikan supaya bisa mengembangkan media pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Pembahasan yang disampaikan di dalam buku ini sesuai dengan kebutuhan praktis di lapangan. Selain itu, penjelasannya menggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami oleh para pembaca.
Akan tetapi, ada kekurangan juga yang terdapat dalam buku ini, yaitu media yang dijelaskan di dalamnya bukan media yang bisa dibuat dengan mempergunakan barang-barang bekas yang bisa mengurangi biaya dalam pembuatan media pembelajaran tersebut.
Cara Membuat Resensi
Tentukan Buku Apa yang Akan Diresensi
Pertama, kamu harus tentukan dulu buku apa yang akan diresensi. Buku kan macam-macam ya, ada yang bergenre fiksi, non fiksi, pengetahuan, pelajaran dan lain-lain.
Sebenarnya untuk menulis resensi buku itu pada dasarnya sama saja. Hanya saja yang berbeda ialah kronologis ceritanya.
Dalam memilih buku ada yang harus kamu perhatikan, yaitu buku ini harus memenuhi parameter isi yang membahas tentang persoalan aktual dan kualitas bukunya juga bagus.
Lebih penting lagi, buku ini masih belum pernah diresensi serta baru diterbitkan.
Baca Buku yang Dipilih
Sekali lagi, penulisan contoh resensi cerpen, buku ilmiah dan cara membuatnya itu tidak asal-asalan. Selain harus mengandung unsur-unsur resensi, kamu juga harus membaca buku yang dipilih terlebih dahulu.
Tujuannya adalah supaya kamu bisa tahu apa isi, tujuan, makna sekaligus pesan dalam buku.
Nah, ketika kamu sedang membaca, sebaiknya berikan tanda pada poin-poin penting yang akan tulis dalam resensi nanti. Melalui proses membaca ini, kamu bisa merasa bagaimana perasaan dan emosi pengarang saat menulisnya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan kamu akan mendapat hikmah sekaligus informasi yang bisa dijadikan ide serta kerangka dalam menulis resensi nanti.
Selain itu, dengan membaca kamu juga bisa menemukan apa sih yang menjadi kelebihan buku yang bisa dibahas dan sebaiknya diketahui pembaca.
Tentukan Teknik Menulis Resensi
Nah, ini harus kamu perhatikan juga. Teknis menulis resensi itu beragam, ada teknik comparing, teknik focusing serta teknik cutting dan glueing. Penjelasannya seperti berikut.
- Teknik comparing adalah teknik yang membandingkan hal-hal yang ada dalam objek resensi dengan sumber lainnya yang topik bahasannya sama
- Teknik focusing adalah teknik yang memusatkan perhatian hanya pada satu aspek tertentu, ini bisa fokus pada alur cerita, tokoh di dalamnya ataupun pengarangnya
- Teknik cutting dan glueing, yaitu teknik dengan cara merekatkan bagian-bagian dari tulisan. Seluruh bagian itu isinya materi yang bisa menarik perhatian yang ada dalam buku yang akan diresensi sekaligus mampu mencerminkan gagasan inti pengarang
Tuliskan Unsur-Unsur Resensi dengan Lengkap
Unsur-unsur resensi adalah hal yang tidak boleh kamu lupakan.
Jadi setelah kamu berhasil mendapat cerita yang akan diulas, maka tentukan judul resensinya, tuliskan identitas bukunya, buatlah intisarinya lalu berikan penilaian yang di dalamnya ada kelebih serta kekurangan karya.
Selanjutnya, kamu bisa menutup kegiatan resensi ini dengan memberikan opini dan juga rekomendasi kalau memang diperlukan.
Cek Ulang Resensi yang Sudah Ditulis
Tahap ini juga sangat penting. Jadi kamu harus mengoreksi tulisan kamu sendiri.
Caranya ialah dengan membaca ulang, kemudian periksa apakah ada tulisan yang typo, adakah kesalahan pada struktur penulisannya, adakah data yang masih belum lengkap dan lain sebagainya.
Mengecek ulang tulisan resensi ini bertujuan supaya resensi menjadi lebih indah. Jadi, pembaca juga bisa nyaman membacanya sampai akhir serta mampu menangkap isi resensi dengan lebih mudah.
Dengan memperhatikan contoh resensi cerpen, buku ilmiah dan cara membuatnya, diharapkan kamu bisa lebih mudah dalam menuliskannya nanti.
Menulis resensi itu bukan kegiatan yang sia-sia lho, karena dengan menulis resensi akan membantu menumbuhkan imajinasi serta pemikiran kritis. Berani mencoba?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: