Contoh Review Jurnal Tentang Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi
Contoh Review Jurnal Tentang Pendidikan, Kesehatan, dan
Ekonomi – Para mahasiswa pasti sudah sangat akrab dengan jurnal artikel.
Pasalnya, setiap mahasiswa pasti pernah membaca setidaknya
satu jurnal artikel untuk keperluan tugas kuliah atau skripsi. Nah, untuk
membantu pemahaman mahasiswa terhadap isi dari jurnal tersebut, dibuatlah review
jurnal.
Kali ini, Mamikos akan memberikan kiat-kiat dan contoh review jurnal tentang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang sekiranya dapat membantumu. Yuk, simak artikel berikut ini!
Tujuan Membuat Review Jurnal
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum kita membahas contoh review jurnal tentang
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi
kamu harus memahami tujuan dari menulis review.
Ulasan atau review jurnal pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan ulasan atau review untuk buku atau film. Namun, terdapat beberapa
tujuan khusus seseorang menuliskan review jurnal.
1. Membantu Dalam Proses Analisis
Data
Salah satu pihak yang cukup sering membaca dan mengulas
jurnal adalah para akademisi atau peneliti.
Mereka mengumpulkan dan membaca jurnal-jurnal yang sekiranya
berkaitan dengan topik yang akan mereka teliti.
Nah, ulasan dari jurnal yang mereka baca ini akan membantu
dalam menentukan jurnal mana saja yang benar-benar dibutuhkan.
Jadi, ulasan atau review jurnal sangat membantu dalam
proses analisis data, yaitu memilah dan memilih data-data yang dibutuhkan untuk
penelitian.
2. Meningkatkan Pemahaman Pembaca
Review jurnal juga membantu pembaca dalam meningkatkan pemahamannya. Terutama
bagi kamu yang kurang suka membaca jurnal ilmiah.
Biasanya, hal tersebut akan membuatmu cepat merasa bosan atau
bahkan sulit memahami ide pokok dalam jurnal.
Dengan adanya review, kamu pasti akan merasa sangat
terbantu dan menjadi lebih mudah dan cepat memahami isi suatu jurnal.
3. Meningkatkan Kemampuan Menulis
Membaca dan mengulas jurnal juga dapat meningkatkan
kemampuanmu dalam menulis loh!
Kamu jadi bisa memahami struktur penulisan jurnal ilmiah yang
baik dan benar. Kosa kata akademik dan ilmiahmu pun semakin bertambah.
Dengan begitu, karya tulis ilmiahmu akan mengalami
peningkatan.
Struktur Review Jurnal
Jangan terburu-buru ingin melihat contoh review jurnal
tentang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi ya! Kamu harus memahami dulu struktur menulis review jurnal
yang baik dan benar.
Ada beberapa komponen penting yang harus kamu perhatikan
dalam suatu review jurnal, yaitu:
- Judul jurnal artikel
- Nama penulis jurnal artikel
- Nama, tahun dan jumlah halaman jurnal artikel
- Pembukaan
- Ringkasan isi jurnal artikel
- Argumentasi dari pemberi ulasan (reviewer)
Struktur tersebut dapat kamu rangkai dalam bentuk narasi,
tapi juga bisa dalam bentuk tabel.
Contoh Review Jurnal Tentang
Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi
Sekarang, mari kita bahas satu per satu contoh review jurnal tentang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi karena kamu sudah memahami tujuan dan struktur pembuatannya.
Contoh Review Jurnal
Pendidikan
Review Jurnal Artikel Pendidikan
Studi Komparatif Penggunaan Platform Zoom dan Google Classroom sebagai Media Perkuliahan Daring
Penulis: Intan Cynara Valentina Putri, Rahmi Mudia Alti, Yoana Nurul Asri, Ike Yuni Wulandari
Publikasi: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 13 No. 1, Januari 2023: 20-27
Semenjak pandemi COVID-19, dunia pendidikan terpaksa melakukan penyesuaian dengan keadaan. Kelas-kelas tidak lagi diadakan secara luring atau luar jaringan, melainkan secara daring atau dalam jaringan. Berbagai platform dan media sosial pun turut ambil peranan dalam memaksimalkan kegiatan belajar-mengajar. Salah satu platform yang paling sering digunakan untuk kegiatan belajar-mengajar—baik di sekolah maupun kampus—adalah Google Classroom dan Zoom.
Intan Cynara Valentina Putri dan kawan-kawan mengadakan penelitian terkait dua platform tersebut—Google Classroom dan Zoom—terhadap efektivitas perkuliahan daring di Universitas Nurtanio. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan mengumpulkan data dari 82 mahasiswa melalui Google Form.
Hasil perolehan data menunjukkan bahwa sekitar 27 mahasiswa berpendapat penggunaan Google Classroom untuk perkuliahan daring lebih efektif. Sementara 13 mahasiswa berpendapat penggunaan Zoom untuk perkuliahan daring lebih efektif, dan 42 mahasiswa sisanya merasa bahwa kedua platform sama-sama efektif untuk perkuliahan daring. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Google Classroom lebih disukai dan dianggap efektif oleh mahasiswa.
Akan tetapi, penulis merasa bahwa studi komparatif antara Google Classroom dan Zoom ini kurang setara. Sebab, Google Classroom memiliki kegunaan dan fungsi-fungsi yang berbeda dengan Zoom. Hal ini berarti Google Classroom tidak bisa disandingkan dengan Zoom. Sebaliknya, Google Classroom adalah komponen pelengkap Zoom dalam perkuliahan daring.
Apabila Intan dan kawan-kawan ingin mengadakan studi komparatif, terkait platform untuk perkuliahan daring, mereka seharusnya bisa menggunakan Zoom dan Google Meet yang memiliki kegunaan dan fungsi sama namun mungkin memiliki nilai efektivitas yang berbeda.
Nah, dari contoh review jurnal tentang pendidikan di
atas dapat kamu lihat bahwa review yang ada sangat ringkas dan langsung
pada intinya.
Paragraf pertama merupakan paragraf pembuka yang menjelaskan
secara ringkas garis besar latar belakang dan rumusan masalah jurnal artikel.
Paragraf dua dan tiga merupakan ringkasan isi jurnal artikel.
Di sini, kamu harus menggunakan kalimat-kalimat yang singkat, jelas dan padat
agar lebih mudah dipahami.
Paragraf empat dan lima merupakan argumentasi dari pemberi
ulasan (reviewer). Bagian ini bisa berisi kritik atau saran atau pernyataan
persetujuan terhadap jurnal artikel yang diulas.
Contoh Review Jurnal
Kesehatan
Review Jurnal Artikel Kesehatan
Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan, dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental)
Penulis: Adisty Wismani Putri, Budhi Wibhawa, & Arie Surya Gutama
Publikasi: Jurnal Kesehatan Prosiding KS: Riset & PKM, Vol. 2 No. 2, 147-300
Kita harus memperhatikan kesehatan mental selayaknya kesehatan fisik. Ketika tubuh kita terluka atau sakit, pasti kita akan pergi ke dokter untuk meminta obat dan perawatan. Sama halnya ketika jiwa kita yang terluka atau sakit. Kita harus pergi ke dokter untuk meminta obat dan perawatan yang tepat. Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang berpikir bahwa konsultasi ke dokter kesehatan jiwa dan mental adalah sesuatu yang tabu. Ada pula yang lebih memilih menemui dukun atau “orang pintar” karena menganggap kesehatan mental adalah pengaruh dari ilmu hitam atau hal-hal mistik lainnya.
Adisty dan kawan-kawan mengadakan penelitian kualitatif terkait pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mental. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis beberapa sumber data dan mengaitkannya dengan kenyataan yang ada di kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa Indonesia masih rentan terhadap kesehatan jiwa. Sekitar 11,6 persen atau 1.740.000 warga Indonesia mengalami gangguan mental emosional, salah satunya adalah skizofrenia. Sayangnya, hal ini tidak sebanding dengan penanganan dan pengobatan kesehatan mental yang memadai. Masih banyak penderita kelainan mental dipasung, dirantai, dan diperlakukan secara tidak manusiawi oleh masyarakat sekitar. Selain itu, beberapa rumah sakit kejiwaan di Indonesia juga asal-asalan dalam memberikan perawatan terhadap pasien dengan penyakit mental.
Adisty kemudian menyampaikan bahwa memberi edukasi tentang kesehatan mental harus semakin digalakkan. Tidak hanya untuk keluarga pasien kelainan mental saja, tapi untuk seluruh keluarga yang ada di Indonesia. Setiap masyarakat hendaklah lebih peduli dan memahami kesehatan mental agar bisa menciptakan lingkungan yang ideal untuk kesembuhan para pasien.
Akan tetapi, dalam jurnal artikel ini, Adisty dan kawan-kawan tidak menyebutkan solusi nyata mengenai hal-hal apa saja yang perlu dilakukan. Misalnya, pengadaan kuliah umum tentang kesehatan jiwa bagi orang tua murid SD, SMP, SMA. Atau pembangunan sarana dan prasarana bagi rumah sakit kejiwaan oleh pemerintah daerah.
Sama seperti contoh sebelumnya, kamu dapat melihat bahwa paragraf pertama merupakan pembuka dari review jurnal ini.
Paragraf kedua hingga keempat adalah ringkasan dari isi
jurnal artikel yang dibaca dan diulas oleh penulis.
Kemudian, paragraf terakhir adalah argumentasi dan kritik
dari penulis untuk jurnal artikel tersebut.
Contoh Review Jurnal Ekonomi
Review Jurnal Artikel Ekonomi
Cashless dan Cardless Sebagai Perilaku Transaksi di Era Digital: Suatu Tinjauan Teoretis dan Empiris
Penulis: Lina Marlina, Ahmad Mundzir, Herda Pratama
Publikasi: Jurnal Co-Management Vol. 3, No. 2, Desember 2020
Era digital telah membawa perubahan yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah kemudahan bertransaksi. Beberapa tahun terakhir ini, Indonesia mulai menggunakan metode transaksi cashless (non-tunai) dan cardless (non-kartu). Berbagai platform dompet digital pun mulai marak dan masyarakat bisa memilih mana saja yang hendak digunakan sesuai kebutuhan.
Lina Marlina dan kawan-kawan mengadakan penelitian kualitatif dan kuantitatif mengenai kesiapan masyarakat Indonesia dalam menjadi salah satu negara yang sebagian besar transaksinya tidak menggunakan uang tunai atau kartu. Mereka melihat perkembangan transaksi cashless dan cardless di Indonesia selama lima tahun terakhir dengan menjadikan beberapa platform dompet digital dan m-banking sebagai tolok ukur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan transaksi non-tunai dan non-kartu di Indonesia selama lima tahun terakhir cukup pesat dan menunjukkan hasil yang positif. Akan tetapi, untuk perkembangannya sendiri masih membutuhkan waktu yang lama dan energi yang besar. Sebab, terdapat berbagai faktor yang harus diperhatikan pemerintah Indonesia, salah satunya adalah masyarakat heterogen dan tingkat pendidikan yang masih belum merata. Latar belakang ekonomi dan sosial masyarakat juga menjadi faktor lain yang harus diperhatikan oleh pemerintah Indonesia apabila ingin mengembangkan transaksi non-tunai dan non-kartu ini.
Lina dan kawan-kawan menulis jurnal artikel yang terbilang singkat, lugas dan jelas. Hal ini tentu sangat membantu para peneliti selanjutnya dalam menganalisis perkembangan transaksi non-tunai dan non-kartu di Indonesia.
Penutup
Nah, bagaimana? Apakah kamu sudah memahami contoh review jurnal
tentang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di atas? Apakah kamu sudah bisa
menulis review jurnalmu sendiri?
Jangan lupa bertanya terkait format penulisan kepada para dosen atau guru ya! Sebab, beberapa di antara mereka memiliki format penulisan sendiri yang lebih disukai. Semoga beruntung!
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: