8 Contoh Sampah Organik dan Anorganik di Lingkungan di Sekolah yang Perlu Diketahui Siswa
8 Contoh Sampah Organik dan Anorganik di Lingkungan di Sekolah yang Perlu Diketahui Siswa – Dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari, setiap manusia pastinya menghasilkan sampahnya tersendiri.
Sampah menjadi barang yang dibuang oleh penggunanya karena sudah tidak memiliki manfaat atau tidak dapat digunakan secara lanjut. Pembuangan sampah juga tidak dapat dilakukan dengan sembarangan.
Kamu perlu tahu apa saja jenisnya dan seperti apa contoh sampah organik dan anorganik di lingkungan di sekolah yang ada.
Pengertian Sampah Organik
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum lebih jauh membahas mengenai contoh sampah organik dan anorganik di lingkungan di sekolah, perlu untuk kamu tahu apa sampah organik itu sendiri.
Pada dasarnya, sampah organik merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan hayati. Biasa juga disebut sebagai sampah basah karena sebagian besar mengandung cukup banyak air.
Salah satu contoh dari sampah organik yang biasa kamu temui sehari-hari yaitu sampah rumah tangga.
Sampah organik termasuk ke dalam jenis sampah yang mudah untuk terurai melalui proses alami. Proses penguraian dari sampah organik bisa terjadi tanpa harus menggunakan campur tangan dari manusia.
Alasan mengapa sampah organik mudah untuk diurai yaitu terjadi karena bisa didegradasi oleh mikroba atau bakteri pembusuk. Selain itu, sifatnya juga biodegradable karena bakteri mikroba itu tadi.
Hal itu pula yang membuat sampah organik banyak digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair. Selain itu, sampah organik juga sering dimanfaatkan dan dibuat menjadi kompos.
Jenis Sampah Organik
Pada bagian penjelasan sebelumnya, kamu sudah mengetahui bahwa sampah organik juga disebut sebagai sampah basah.
Sebelum mengetahui apa saja contoh sampah organik dan anorganik di lingkungan di sekolah, perlu untuk paham bahwa sampah organik masih dibagi ke dua jenis.
Jika dilihat dari jenis yang dimiliki, sampah organik terbagi menjadi dua yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Berikut ini merupakan penjelasannya yang lebih lanjut.
1. Sampah Organik Basah
Jenis sampah organik basah merupakan sampah organik yang sebagian besar di dalamnya mengandung air. Hal ini pula yang membuat sampah organik memiliki bau yang tidak sedap.
Air yang dikandung sampah organik basah membuatnya menjadi lebih cepat mengalami pembusukan. Akibatnya, menimbulkan bau yang kurang nyaman.
Beberapa contoh dari sampah organik basah yaitu seperti buah yang sudah busuk, sisa sayuran, kotoran hewan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Sampah Organik Kering
Jenis yang kedua yaitu ada sampah organik kering. Untuk jenis yang satu ini termasuk sampah dengan kadar air yang tergolong sedikit.
Sampah organik kering lebih sulit untuk diolah kembali sehingga banyak dibakar untuk bisa dimusnahkan.
Beberapa contoh dari sampah organik kering yaitu seperti kayu, ranting pohon, daun kering, dan lain sebagainya.
Contoh Sampah Organik di Lingkungan Sekolah
Kali ini, kamu perlu untuk tahu apa saja contoh dari sampah organik yang biasa ditemukan di lingkungan sekolah. Dari contoh ini, mungkin kamu dapat melihatnya saat berada di lingkungan satu ini.
1. Sisa Makanan
Contoh sampah organik yang ada di lingkungan sekolah pertama yaitu sisa makanan. Sampah ini masih bisa untuk diolah kembali menjadi kompos.
Sisa makanan bisa berasal dari bekal siswa maupun makanan yang dijual di kantin sekolah. Seperti sisa nasi, ampas teh, bekas tepung, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Dedaunan
Contoh sampah organik di lingkungan sekolah yang kedua yaitu ada dedaunan. Pastinya di sekolah juga banyak ditanami pohon di areanya.
Ranting serta daun pohon yang jatuh kemudian menjadi sampah organik. Biasanya daun kering ini dapat diolah menjadi kompos.
3. Sisa Buah dan Sayur
Contoh sampah organik di lingkungan sekolah yang ketiga yaitu ada sisa buah dan sayur. Untuk limbah ini bisa kamu temui di kantin sekolah jika ada makanan yang tidak habis.
Mungkin juga dari bekal siswa yang kemudian dibuang di tempat sampah. Sifat keduanya yang mudah membusuk menjadikannya masuk ke dalam sampah organik.
4. Kotoran Manusia
Contoh sampah organik di lingkungan sekolah yang keempat yaitu ada kotoran manusia. Untuk yang satu ini mungkin tidak bisa untuk langsung terlihat secara kasat mata.
Namun, dari toilet sekolah, maka pastinya ada kotoran manusia.
5. Kayu
Contoh sampah organik di lingkungan sekolah yang kelima yaitu ada kayu. Biasanya kayu ini digunakan sebagai bahan meja, kursi, dan lain sebagainya.
Pengertian Sampah Anorganik
Sebelum kamu mengetahui contoh sampah organik dan anorganik di lingkungan di sekolah, perlu juga untuk paham apa itu sampah anorganik.
Berbeda dengan sampah organik, sampah anorganik merupakan hasil dari limbah yang diproduksi dari bahan non hayati, sumber daya alam yang tidak diperbarui, maupun juga hasil dari proses pengolahan barang tambang serta industri.
Beberapa sampah anorganik yang mungkin pernah kamu lihat yaitu seperti misalnya logam, plastik, kertas, keramik, kaca, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Perlu juga untuk dipahami bahwa sebagian besar dari sampah anorganik tidak dapat terurai secara cepat oleh mikroorganisme. Sampah anorganik membutuhkan waktu yang lama untuk bisa hancur dan terurai.
Jenis Sampah Anorganik
Tidak kalah pentingnya untuk kamu ketahui yaitu berkaitan dengan jenis apa saja yang ada dari sampah anorganik tersebut. Ada dua jenis yang sering ditemui di masyarakat yaitu sampah anorganik lunak dan keras.
Berikut merupakan penjelasan lebih jauh terkait dengan dua jenis dari sampah anorganik tersebut.
1. Sampah Anorganik Lunak
Sampah anorganik lunak merupakan jenis sampah tidak alami yang dapat dihasilkan maupun diolah. Bahan limbah yang merupakan terdiri dari bahan yang cukup fleksibel.
Beberapa contoh dari sampah anorganik lunak seperti misalnya kemasan, sampah tekstil, sampah plastik, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Sampah Anorganik Keras
Sampah anorganik keras merupakan sampah anorganik dengan bahan yang sulit untuk terurai dan lebih kuat daripada sampah anorganik lunak.
Sebagian besar dari limbah hasil sampah ini sulit untuk didaur ulang. Kamu perlu menggunakan teknologi yang canggih untuk bisa melakukannya.
Beberapa contoh dari sampah anorganik keras yaitu seperti gelas kaca, kaleng, besi tua, dan lain sebagainya.
Contoh Sampah Anorganik di Lingkungan Sekolah
Berikut ini ada beberapa contoh dari sampah anorganik yang dapat kamu temui di lingkungan sekolah.
1. Sampah Plastik
Contoh sampah anorganik di lingkungan sekolah yang pertama yaitu ada dari sampah plastik. Biasanya sampah ini digunakan untuk kemasan produk tertentu.
Plastik juga banyak menjadi bahan pembuatan furniture seperti meja maupun kursi.
Plastik ini banyak digunakan karena cukup tahan lama dan tidak mudah untuk berkarat. Namun, untuk bisa terurai membutuhkan waktu yang cukup lama pula.
2. Sampah Gelas atau Kaca
Contoh sampah anorganik di lingkungan sekolah yang kedua yaitu ada sampah gelas maupun kaca.
Misalnya seperti gelas kaca yang pecah, kaca cermin yang pecah, dan lain sebagainya. Tentunya jika sudah pecah, maka produk tersebut tidak lagi bisa digunakan dan harus dibuang agar tidak membahayakan.
3. Sampah Kertas
Contoh sampah anorganik di lingkungan sekolah yang ketiga yaitu ada sampah kertas.
Pastinya di sekolah kamu perlu menggunakan banyak kertas dalam berbagai keperluan. Baik untuk menulis materi, mengerjakan tugas, dan lain sebagainya.
Sampah kertas ini bisa untuk didaur ulang kembali dan membuatnya juga termasuk ke dalam jenis sampah non-organik.
Perbedaan antara Sampah Organik dan Anorganik
Pada bagian sebelumnya, kamu sudah memahami pengertian beserta contoh sampah organik dan anorganik di lingkungan di sekolah yang ada.
Dari penjelasan tersebut, apakah kamu dapat mengetahui perbedaan yang dimiliki oleh keduanya? Jika belum, tidak perlu untuk merasa khawatir.
Kembali mengingat bahwa sampah organik berasal dari hewan dan tumbuhan.
Sementara itu, sampah anorganik berasal dari bahan non hayati seperti hasil pengolahan barang tambang, produk sintetik, dan sejenisnya.
Sampah organik juga mudah untuk terurai, sementara sampah anorganik sulit untuk mengalami penguraian yang terjadi karena mikroorganisme.
Oleh karena itu, sampah anorganik bisa membutuhkan waktu yang cukup lama agar dapat terurai, bahkan mencapai ratusan tahun agar bisa hancur.
Perbedaan lainnya yang dimiliki yaitu bahwa sampah organik termasuk ke dalam jenis sampah yang basah. Sementara untuk sampah anorganik termasuk ke dalam jenis sampah kering.
Setidaknya yaitu sebagian besar dari sampah organik yang ada selalu mengandung air dalam jumlah yang cukup besar.
Sementara sampah anorganik merupakan kebalikan dari sampah organik tersebut atau sebagian besar kandungan airnya tidak begitu banyak.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan penjelasan dan juga contoh sampah organik dan anorganik di lingkungan di sekolah yang bisa kamu temui.
Melalui penjelasan tersebut, sekarang kamu bisa melakukan identifikasi sampah yang ditemukan dan membuangnya di tempat yang tepat.
Tidak hanya dengan mengenal jenis sampah, tetapi sampah ini juga bisa diolah secara tepat agar menjadi produk yang bermanfaat.
Kamu bisa membaca mengenai pengolahan sampah dan produknya hanya di situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: