Contoh Sensor Aktif dan Pasif beserta Perbedaan dan Cara Kerjanya dalam Penginderaan Jauh

Contoh Sensor Aktif dan Pasif beserta Perbedaan dan Cara Kerjanya dalam Penginderaan Jauh — Dengan mengenali bagaimana cara kerja, perbedaan dan apa saja contoh sensor aktif dan pasif dapat memudahkan kamu dalam mempelajari materinya nanti.

Di kesempatan ini, Mamikos punya bahasan contoh sensor aktif dan pasif beserta perbedaan dan cara kerja dalam penginderaan jauh.

Yuk, langsung saja simak seperti apa uraian penjelasan lengkapnya!

Mengenal Contoh dan Perbedaan Sensor Aktif dan Pasif berikut Cara Kerjanya

freepik.com/creativeart

Di bagian pembuka artikel, Mamikos sudah langsung merangkum penjelasan dari pengertian sensor aktif dan pasif agar bisa kamu pahami.

Mari langsung simak seperti apa penjelasan dan pengertian dari masing-masing sensor tersebut di bawah ini.

Memahami Pengertian dari Sensor Aktif dan Pasif

Untuk bisa mengenal saat kamu memasuki bagian perbedaan, terlebih dahulu kamu wajib mengenal apa pengertian dari sensor aktif dan pasif tersebut.

A. Sensor Aktif

Sensor aktif merupakan salah satu jenis sensor yang memerlukan sumber daya eksternal untuk menghasilkan sinyal keluaran. Sumber daya eksternal ini dapat berupa baterai, daya listrik, atau sumber energi lain yang digunakan untuk menggerakkan komponen sensor dalam menghasilkan sinyal keluaran.

Contoh sensor aktif antara lain adalah sensor tekanan, sensor suhu, sensor gerakan, dan sensor kecepatan. Dalam sensor tekanan, sebuah sinyal listrik akan dihasilkan ketika tekanan fisik diterapkan pada sensor.

Keuntungan Sensor Aktif

Keuntungan dari sensor aktif yakni kemampuannya untuk menghasilkan sinyal keluaran yang akurat dan stabil. Hal ini dikarenakan sinyal keluaran dihasilkan oleh komponen sensor yang digerakkan oleh sumber daya eksternal.

Sensor aktif juga jauh lebih cocok dipakai dalam lingkungan yang keras atau berat dikarenakan kemampuannya untuk menghasilkan sinyal yang lebih kuat dan stabil dalam kondisi yang ekstrem sekalipun.

Kelemahan Sensor Aktif

Lantas kelemahan dari sensor aktif yakni mereka membutuhkan sumber daya eksternal, yang dapat menambah biaya serta kompleksitas pada perangkat.

Tak hanya itu saja, sensor aktif juga lebih besar dan lebih berat jika dibandingkan dengan sensor pasif, yang dapat membatasi aplikasi mereka dalam beberapa kasus.

B. Sensor Pasif

Sensor pasif merupakan jenis sensor berikutnya yang akan dibahas. Sensor ini tidak memerlukan sumber daya eksternal untuk menghasilkan sinyal keluaran.

Sinyal keluaran akan dihasilkan dari perubahan karakteristik atau sifat fisik bahan sensor saat berada di bawah pengaruh lingkungan atau stimulus fisik tertentu, misalnya saja suhu, tekanan, cahaya, atau medan magnetik.

Contoh sensor pasif antara lain adalah sensor suhu termokopel, sensor tekanan piezoelektrik, dan sensor cahaya fotodioda.

Keuntungan Sensor Pasif

Keuntungan dari sensor pasif antara lain mereka tidak memerlukan sumber daya eksternal, sehingga tak memerlukan diberi daya listrik atau baterai sekalipun.

Hal ini juga membuat mereka lebih kecil, lebih ringan, dan lebih mudah untuk dipakai dalam lingkungan yang tidak memiliki sumber daya listrik atau dalam aplikasi yang memerlukan perangkat yang hemat energi.

Sensor pasif juga memiliki waktu hidup yang jauh lebih lama karena tidak memerlukan untuk pergantian baterai atau pengisian daya.

Kelemahan Sensor Pasif

Lalu untuk kelemahan dari sensor pasif yakni sinyal keluaran yang dihasilkan tentu saja cenderung lemah dan tidak stabil. Hal ini dikarenakan sifat atau karakteristik fisik bahan sensor yang berubah-ubah seiring dengan pengaruh lingkungan atau stimulus fisik tertentu yang ada.

Dalam aplikasi yang berbeda, penggunaan sensor pasif tergantung pada persyaratan dan tujuan sistem yang digunakan.

Sensor pasif biasanya dipakai dalam aplikasi yang memerlukan perangkat yang jauh lebih kecil, hemat energi, dan mudah dipasang, seperti dalam sensor suhu, sensor tekanan, atau sensor cahaya.

Ini Perbedaan Sensor Aktif dan Sensor Pasif

Setelah pengertian dari masing-masing sensor aktif dan pasif di atas, kamu juga bisa berlanjut pada penjelasan apa saja yang menjadi perbedaan antara sensor aktif dan pasif tersebut. Penjelasan lengkapnya ada di bawah ini:

1. Pada Sumber Daya

Sensor aktif membutuhkan sumber daya eksternal, misalnya daya listrik atau baterai, untuk menghasilkan sinyal keluaran. Sumber daya tersebut nantinya dipakai untuk mengaktifkan komponen aktif pada sensor, seperti penguat sinyal/sirkuit pengubah.

Sementara, pada sensor pasif tidak memerlukan sumber daya eksternal. Ia dapat menghasilkan sinyal keluaran dari perubahan karakteristik atau sifat fisik bahan sensor saat terkena lingkungan atau stimulus fisik tertentu.

2. Pada Daya Listrik

Perbedaan antara kedua sensor juga terlihat pada daya listrik. Sensor aktif memerlukan daya listrik untuk mengaktifkan sensor serta memperkuat sinyal keluarannya.

Hal ini membuat sensor aktif jauh lebih sensitif dan akurat daripada sensor pasif. Meski begitu, sensor aktif juga memerlukan lebih banyak daya dan memiliki waktu hidup yang jauh lebih pendek karena kebutuhan daya yang tinggi.

Sementara, sensor pasif tidak membutuhkan daya listrik serta memiliki daya hidup yang jauh lebih lama. Hal ini karena ia tidak memerlukan pergantian baterai atau pengisian daya.

3. Pada Akurasi

Sensor aktif cenderung lebih akurat sebab ia memiliki penguat sinyal yang memperkuat sinyal keluaran serta mengurangi kebisingan yang tidak diharapkan.

Meski begitu, sensor aktif jauh lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang lebih rumit daripada sensor pasif.

Sensor pasif memiliki sinyal keluaran yang jauh lebih lemah dan kurang stabil sebab sifat atau karakteristik fisiknya.

4. Pada Ukuran dan Bentuk

Sensor aktif memiliki kecenderungan lebih besar dan lebih berat daripada sensor pasif sebab ia memiliki komponen elektronik tambahan untuk mengaktifkan sensor.

Sedangkan, sensor pasif lebih kecil, lebih ringan, dan lebih mudah dipakai dalam lingkungan.

Contoh Sensor Aktif dan Pasif Berikut Manfaatnya

Apabila kamu sudah penasaran dengan penjelasan apa saja contoh sensor aktif dan pasif beserta perbedaan dan caranya dalam penginderaan jauh, maka kamu bisa menyimak uraiannya sebagai berikut:

1. Dalam Bidang Geodesi

Contoh sensor yang pertama bisa dilihat dari bidang geodesi. Sensor ini akan mempermudah segala jenis pengolahan dan analisis data citra satelit, foto udara, pengolahan, hingga analisis komponen pasang surut laut, integrasi data SIG dan fotogrametri.

2. Dalam Bidang Kelautan

Contoh sensor aktif dan pasif bisa dilihat dalam bidang kelautan. Keuntungan penginderaan jauh di bidang kelautan dapat dilihat dari pengamatan sifat fisik air laut, pemantauan pasang surut laut dan gelombang laut, pemetaan perubahan pantai, erosi, sedimentasi, hingga pemetaan perubahan kawasan hutan mangrove.

3. Dalam Bidang Hidrologi

Lalu di bidang hidrologi, kamu juga bisa melihat contoh sensor aktif dan pasif ini. Penginderaan jauh ini akan memudahkan untuk pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Perlindungan sungai, studi pemetaan dan sedimentasi sungai, penggunaan lahan dan intensitas banjir serta pengamatan pola aliran sungai.

4. Dalam Bidang Geologi

Lalu di bidang geologi, penginderaan jauh dapat membantu pemantauan daerah bencana, misalnya saja gempa, kebakaran, hingga tsunami.

Bukan hanya itu saja, penginderaan jarak jauh juga dapat memantau abu vulkanik, pemantauan persebaran sumber daya alam, pemantauan pencemaran laut dan minyak bumi.

5. Dalam Bidang Meteorologi dan Klimatologi

Penginderaan jarak jauh juga dapat mendukung analisis cuaca. Dengan menggunakan penginderaan jauh, seseorang dapat mengidentifikasi daerah bertekanan rendah dan tinggi, daerah hujan dan angin topan, pengetahuan sistem atau pola angin permukaan, pemodelan meteorologi dan data iklim serta pemantauan iklim.

6. Dalam Bidang Oseanografi

Keuntungan lain dari penginderaan jauh tersebut mampu untuk mengamati sifat fisik perairan misalnya saja mengamati suhu, warna, salinitas dan arus laut, pasang surut gelombang laut (tinggi, frekuensi, arah), dan mencari distribusi suhu permukaan.

Akhir

Pembahasan mengenai contoh sensor aktif dan pasif beserta perbedaan dan cara kerjanya dalam penginderaan jauh di artikel Mamikos ini harus disudahi dulu sampai di sini.

Semoga saja setelah kamu semua membaca apa saja contoh sensor aktif dan pasif beserta perbedaan dan cara kerjanya di artikel ini, wawasan kamu jadi semakin kaya dan bertambah.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan sensor aktif dan pasif dan apa contohnya?

RADAR dan LiDAR menjadi salah satu contoh penginderaan jauh aktif yang mengukur waktu tunda antara emisi dan pengembalian, menentukan lokasi, kecepatan, dan arah suatu objek. Sensor pasif ini mengumpulkan radiasi yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek atau area di sekitarnya.

Apa yang menjadi perbedaan sensor aktif dengan sensor pasif?

Dikutip dari situs resmi NASA, sensor pasif merupakan instrumen gelombang mikro yang dirancang untuk menerima dan mengukur energi. Apabila sensor aktif berarti energi dihasilkan oleh sensor itu sendiri, berbeda halnya dengan sensor pasif, yang mana sensor itu hanya bertugas untuk menangkap energi.

Apa saja perbedaan antara sistem penginderaan jauh pasif dan aktif?

Penginderaan jauh sistem aktif merupakan sistem penginderaan jauh yang menggunakan energi yang berasal dari sensor tersebut, sementara penginderaan jauh sistem pasif merupakan penginderaan jauh yang menggunakan energi yang berasal dari obyek (Avery, 1985).

Jelaskan bagaimana cara kerja sensor pasif?

Sensor pasif bertugas mendeteksi energi yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu objek serta mencakup berbagai jenis radiometer dan spektrometer. Kebanyakan sistem pasif yang digunakan dalam aplikasi penginderaan jauh beroperasi pada bagian spektrum elektromagnetik tampak, inframerah, inframerah termal, serta gelombang mikro.

Apa saja contoh sensor sebutkan?

Di sini ada penjelasan mengenai jenis sensor dan fungsinya agar dapat kamu pahami lebih mendalam. Lantas apa saja contoh sensor tersebut? Di antaranya adalah Sensor Jarak (Ultrasonik, Inframerah, Laser), Sensor Kecepatan (Rotary Encoder), Sensor Tekanan (Tekanan Udara), Sensor Warna (Sensor RGB), Sensor Suhu (Termometer), dan Sensor Cahaya (Sensor Cahaya).


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta