Contoh-contoh Silogisme dalam Kehidupan Sehari-hari Lengkap

Silogisme merupakan salah satu teknis berpikir secara struktural berdasarkan kebenaran logika yang tersedia. Berikut penjelasan selengkapnya.

10 Januari 2023 Lili Y

Contoh-contoh Silogisme dalam Kehidupan Sehari-Hari Lengkap – Silogisme adalah jenis argumen logis yang menggunakan penalaran deduktif.

Argumen logis harus mengikuti pola logis. Silogisme adalah salah satu pola yang sering digunakan dalam penalaran deduktif.

Itu berasal dari kata Yunani sylogismos, yang berarti “Kesimpulan.” Perangkat sastra ini biasanya muncul dalam pidato dan argumen logis.

Pelajari lebih lanjut tentang apa itu silogisme, bagaimana penggunaannya, dan aturan penggunaannya dalam argumen. Simak penjelasan tentang Silogisme dan beberapa contoh silogisme dibawah ini.

Apa Itu Silogisme?

Contoh-contoh Silogisme dalam Kehidupan Sehari-hari Lengkap
https://unsplash.com/@anthonytran

Jika kamu sedang mencari informasi tentang contoh silogisme dalam kehidupan sehari-hari. AKan lebih baik jika kamu juga tahu apa nitu silogisme.

Silogisme berasal dari kata Yunani sylogismos, yang berarti kesimpulan atau inferensi. Sederhananya, definisi silogisme adalah bahwa itu adalah bentuk penalaran deduktif di mana Anda sampai pada kesimpulan tertentu dengan memeriksa premis atau ide.

Kesimpulan yang dimaksud yaitu dapat ditemukan melalui 2 permasalahan yang terdiri dari premisi umum dan premis khusus.

Pola khusus silogisme adalah bahwa premis pertama, mayor berbagi sesuatu dengan premis minor kedua , yang pada gilirannya mengarah pada kesimpulan.

Silogisme adalah bentuk khusus dari argumen deduktif yang menawarkan bukti kesimpulan khusus dari dua premis umum terkait. Untuk memahami silogisme, pertama-tama, penting untuk memahami apa yang menciptakan argumen deduktif.

Ketika orang tidak setuju tentang sesuatu atau ketika mereka ingin meyakinkan orang lain tentang pandangan mereka, mereka sering menggunakan argumen logis.

Argumen logis menggunakan serangkaian pernyataan yang disebut premis untuk meyakinkan orang lain atau audiens tentang suatu kesimpulan.

Ada dua kategori utama argumen logis: induktif dan deduktif. Argumen induktif menggunakan banyak contoh sebagai premis untuk memberikan bukti kesimpulan umum.

Semakin banyak contoh yang disajikan argumen induktif, semakin kuat argumennya.

Pertama kali dijelaskan oleh Aristoteles dalam Prior Analytics, silogisme telah dipelajari sepanjang sejarah dan telah menjadi salah satu alat penalaran dan argumentasi logis yang paling mendasar.

Terkadang kata silogisme digunakan untuk merujuk secara umum pada argumen apa pun yang menggunakan penalaran deduktif.

Meskipun silogisme dapat memiliki lebih dari tiga bagian (dan menggunakan lebih dari dua premis), biasanya silogisme memiliki tiga bagian (dua premis dan satu kesimpulan).

Close