Contoh Silogisme Kategorik, Silogisme Hipotetik, dan Silogisme Alternatif

Contoh Silogisme Kategorik, Silogisme Hipotetik, dan Silogisme Alternatif – Contoh silogisme sebenarnya ada banyak, bahkan untuk ketiga kategorinya.

Di sini kami akan memberikannya sekaligus sedikit pengertian agar, kamu bisa memahaminya lebih jauh. Jadi, saat membuatnya bisa dan mudah.

Lihat dulu rumusnya sebelum menjawab, agar saat menyampaikan kesimpulan bisa menjawabnya dengan benar. Nah, Mamikos sudah menyiapkan beberapa contohnya di bawah ini sesuai jenis. Yuk, simak!

Logika Matematika Contoh Silogisme Kategorik

https://www.freepik.com/author/diana-grytsku

Contoh silogisme untuk jenis kategori ini sebenarnya cukup mudah, perhatikan cirinya terlebih dulu. Dasarnya ada dua premis dengan satu buah kesimpulan, dimana didalamnya terdapat tiga kategori.

Paling mudah untuk memahami dan mengerjakannya adalah setiap kalimat hanya terdiri dari dua kalimat saja. Jadi, dari dua premis dan satu kesimpulan tersebut dilihat dulu, totalnya hanya ada dua saja.

Kesimpulan yang diberikan menyatakan sesuatu, baik itu anggota atau tidak. Bagian dari pembahasan atau bukan. Maka dari itu, sebelum menulisnya perhatikan dulu bagaimana struktur dari dua premis tersebut.

Kasus 1

Contoh silogisme ini mempunyai dua premis, yaitu utama atau disebut dengan mayor, poin keduanya adalah minor atau pendukungnya. Oleh karena itu, cobalah lihat bagaimana strukturnya di bawah ini.

Semua kecamatan di Jepara tidak memiliki gunung, kecamatan tumpang letak lokasi wisata Gunung Bromo.

Lihat dua kalimat yang sudah tertulis tersebut. Mari dibedah satu per satu terlebih dulu.

Semua kecamatan di Jepara, pembahasan soal gunung, dan Kecamatan Tumpang. Karena soal gunung ini sudah disebutkan dua kali.

Maka, penarikan kesimpulannya adalah Kecamatan Tumpang bukan wilayah Jepara.

Contoh silogisme di atas menunjukkan kalau Kecamatan Tumpang itu tidak ada di kawasan Jepara. Bila dilihat dari kondisi geografisnya, sebenarnya wilayah tersebut berada di lokasi Kabupaten Malang.

Masih bingung bagaimana cara mengerjakannya? Coba lihat lagi struktur berikut.

Andi pemain sepakbola dengan yang mampu mencetak rekor gol terbanyak. Pemain bertahan tidak dapat menciptakan sejarah gol terbanyak.

Dari struktur tersebut dapat dibedah menjadi seperti ini, Andi pemain sepakbola, mencetak gol, dan pemain bertahan. Maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah Andi bukan pemain bertahan.

Coba lihat kembali rumus yang sudah ada di atas, perhatikan yang sederhana saja. Diantara susunan tersebut hanya melakukan pembahasan tentang gol saja diulangi sebanyak dua kali.

Maka, jawaban dari penarikan kesimpulan tersebut adalah yang baru pertama kali ditulis. Itulah jawabannya, bagaimana cukup mudah bukan dalam mengerjakannya? Tidak perlu berpikir terlalu jauh.

Kasus 2

Contoh silogisme kategori berikutnya, Rudi tidak pernah puasa saat bulan ramadhan.

Orang muslim sebelum merayakan idul fitri selalu melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Untuk kasus ini jawabannya cukup mudah.

Puasa dalam bulan ramadhan sudah di singgung dua kali. Oleh karena itu, jawabannya adalah Rudi bukan orang muslim, begitu singkat bukan? Bila masih kurang paham, maka coba lihat kebiasaan dari berbagai premisnya.

Rudi tidak pernah puasa pada bulan Ramadhan. Sedangkan, orang muslim selalu melakukannya.

Dari dua pernyataan tersebut terdapat dua buah pertentangan. Jadi, jawabannya adalah Rudi memang bukan orang muslim.

Keadaan tersebut merupakan kondisi yang paling mudah tanpa harus berpikir panjang, seperti pada kasus nomor satu, dimana pemain bertahan memang jarang sekali mendapatkan gelar sebagai pencetak gol terbanyak.

Karena, tugasnya memang berada di belakang bukan menyerang ke depan. Tetapi, pada kenyataan di premis pertama adalah Andi menjadi top scorer atau pencetak gol terbanyak, kondisi ini sebenarnya bisa terjadi.

Sayangnya, hampir di semua kompetisi baik dalam negeri atau luar sampai pertandingan antar negara, pemain belakang sangat jarang mendapatkannya.

Jadi, jawaban dari kesimpulan tersebut adalah Andi bukan pemain bertahan.

Contoh silogisme kategori ini seperti namanya untuk memilah satu dengan lainnya, selanjutnya.

Semua ikan dapat berenang, ayam tidak bisa berenang.

Jawabannya pasti sudah tahu bukan seperti apa?

Ayam bukan ikan, melainkan unggas. Dari contoh singkat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kenyataannya ayam memang bukanlah bagian dari spesies ikan. Jadi maklum saja, kalau hewan tersebut sulit berenang.

Logika Matematika Silogisme Hipotetik

Contoh silogisme untuk hipotetik ini sedikit rumit, hanya saja kalau kamu bisa memahami dengan baik bisa mudah dalam menjawab. Intinya pengambilan kesimpulan tersebut diambil dari berbagai kemungkinan.

Bisa mengakui premis antecedent atau konsekuen, begitu pula mengingkarinya.

Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan dari kumpulan berbagai premis harus melihat dulu bagaimana cirinya agar mudah menjawab.

Mungkin, kamu kebingungan apa itu antesenden yaitu penyebabnya, sementara konsekuen adalah akibatnya Misalnya, dalam sebuah kalimat Ruri pergi malang untuk makan bakwan kawi yang enak dan lezat.

Penyebabnya adalah pergi ke malang, sementara akibatnya membeli bakwan kawi. Maka, dari itu lihat dulu saat menjawab soal, terutama bagian minornya. Penulis menginginkan jawabannya seperti apa.

Biasanya dalam beberapa kalimat akan diawali dengan kata jika atau bila. Kalau ada keduanya maka sudah dipastikan adalah hipotetik, bila bingung bagaimana caranya lihat dulu aturan singkatnya.

Mudahnya adalah memakai petunjuk silogisme kategori, yaitu hanya memunculkan dua kali pernyataan saja, tidak boleh lebih dari itu. Oleh karena itu, Mamikos sudah menyiapkan beberapa kasusnya sebagai berikut

Kasus 1

Contoh silogisme hipotetik dapat terlihat dari sini.

Jika hari ini cuaca cerah, maka saya ingin pergi ke pesta ulang tahun Kinara.

Premis kedua adalah hari ini cuaca sangat cerah.

Jadi, jawabannya adalah saya pergi ke pesta ulang tahun Kinara.

Dalam hal ini, penulis menginginkan bahwa keduanya bukan merupakan pengingkaran, melainkan pengakuan terhadap akibatnya atau konsekuen sehingga hasilnya demikian.

Pada dasarnya, untuk Hipotetik ini sangat mudah, jawabannya sudah bisa ditebak dari awal.

Karena, pengakuan tersebut bisa dilakukan baik untuk mayor atau minornya, bagaimana cukup mudah bukan dalam mengerjakannya?

Contoh silogisme berikutnya adalah jika Rudi ingin makan sate, maka dia harus pergi ke daerah Sudirman terlebih dulu. Rudi ingin makan sate ayam ditambah dengan sambal yang sangat pedas.

Oleh karena itu, kesimpulan bisa didapatkan adalah Jika, Rudi pergi ke daerah Sudirman Mari dibedah dulu apa yang jadi penyebabnya, Rudi ingin makan sate ayam. Kemudian, akibatnya pergi ke Sudirman.

Karena pada premis minornya adalah ingin makan sate dengan sambel pedas. Maka, untuk menjawabnya harus mengakui konsekuennya. Jadi, jawabannya adalah pergi ke daerah Sudirman, mudah bukan?

Kasus 2

Contoh silogisme selanjutnya adalah mengingkari, perhatikan cirinya agar mudah dalam mengerjakan soal demikian.

Jika Andi ingin membeli mie instant, maka pergi ke pasar daerah Depok.

Lalu, untuk minornya adalah Andi tidak ingin membeli mie instant. Dengan begini, jawaban untuk hipotetiknya merupakan sebuah pengingkaran. Jawabannya, Andi tidak pergi ke pasar daerah Depok.

Coba lihat dari kalimat tersebut, ada penambahan tidak di premis minornya.

Oleh karena itu, jawabannya termasuk dalam kategori pengingkaran. Hal itu juga berlaku untuk semua jenisnya termasuk antesendent.

Jawaban dari silogisme hipotetik memang sangat mudah, cukup melihat mana yang belum ditulis dua kali, kemudian tambahkan saja dengan kata tidak.

Hanya itu saja, mudah sekali bukan? Berikut contoh silogisme lainnya.

Logika Matematika Silogisme Alternatif

Contoh silogisme berikutnya adalah alternatif dimana, ada dua buah premis yang harus dipilih salah satunya. Untuk pembahasan ini memang sedikit rumit tetapi, aturannya masih tetap sama.

Hanya ada ada dua kata saja, tetapi bila minornya membenarkan salah satu pernyataan mayor, dimana nilainya adalah benar maka jawabannya adalah negasi atau pengingkaran, kondisinya berkebalikan.

Bila mengakui pernyataan yang salah maka hasilnya adalah sebuah kebenaran.

Cukup membingungkan bukan? Agar lebih mudah memahaminya cobalah simak berbagai contoh yang sudah kami siapkan di bawah ini,

Pelajari dengan baik agar mudah mengerjakannya.

Kami juga akan membedahnya satu per satu sehingga kamu dapat melihat serta mempelajarinya sendiri, kemudian mampu menyelesaikan beberapa soal tanpa perlu pusing karena sulit.

Kasus 1

Contoh silogisme untuk alternatif dapat dilihat sebagai berikut.

Joni ingin melanjutkan ke sekolah menengah atas atau kejuruan.

Joni tidak ingin melanjutkan ke tingkat kejuruan, maka kesimpulannya.

Joni melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas, mengapa kondisinya seperti ini? Simak pembahasannya, poin pertamanya adalah setiap soal wajib dua kali keluar. Oleh karena itu, jawabannya adalah Joni lanjut ke SMA.

Dari rangkaian tersebut, maka sudah bisa dipastikan kalau jawabannya seperti yang sudah disampaikan. Untuk kasus pertama seperti ini cara paling mudah dalam menentukannya adalah kata tidak.

Kalau salah satunya terhindar dari kata tersebut bisa dikatakan memang itulah jawabannya.

Tetapi, ada juga hal berbeda dalam menentukan penarikan kesimpulan tersebut, lihat contoh silogisme dari susunan berikut

Dia seorang perawat atau dokter, selanjutnya adalah dia perawat. Karena, premis minornya membenarkan pernyataan pertama tentang perawat. Jadi jawabannya, dia adalah dokter, bila melihat dari strukturnya.

Melihat bagaimana yang disampaikan terdiri dari dua pernyataan yang dipisahkan dengan atau.

Untuk jawabannya sendiri melihat bagaimana premis minornya, bila sudah memilih salah satu, penarikan kesimpulannya lainnya.

Dalam kasus dia perawat atau dokter, keduanya sama-sama menggunakan kalimat aktif. Dengan begini, untuk jawabannya adalah kata negatif dan memilih dokter sebagai kesimpulan dari premis tersebut.

Perlu diingat poin utamanya adalah berkebalikan, kalau minornya menduku pernyataan benar maka nanti harus menggunakan tambahan bukan atau tidak. Tetapi, kalau mendukung pasif nanti hasilnya positif.

Kasus 2

Contoh silogisme alternatif berikutnya adalah Pak Rudi ingin pergi ke Jakarta atau Bandung untuk membuka perusahaan baru. Perusahaan baru ada di kota Bandung, dua premis yang cukup mudah.

Jawabannya adalah Pak Rudi tidak ingin pergi ke Jakarta, mudah bukan? Karena semuanya adalah positif maka hasilnya harus negatif. Jadi, ada penambahan kata tidak untuk kesimpulannya.

Lihat lagi berikut ini, Pak Asraf ingin diperiksa di rumah sakit karena takut jarum suntik atau mau pergi ke dokter karena takut jarum suntik. Pak Asraf pergi ke dokter.

Dapat ditarik sebuah kesimpulan seperti ini, Pak Asraf tidak ingin diperiksa di rumah sakit. Hal itu terjadi akibat pertemuan antara negatif di minor dan positif makanya hasilnya menjadi positif.

Silogisme alternatif merupakan salah satu logika matematika yang cukup rumit tetapi, dalam mengerjakannya mudah.

Karena, hanya perlu melihat penggunaan kata dan cenderung ke arah mana diantara dua pernyataan premis mayor.

Jika masih sulit untuk membuatnya, kamu dapat melihat kembali beberapa kalimat di atas. Kemudian pelajari lagi, contoh silogisme sekaligus dengan penjelasan agar memudahkan dalam mencari jawabannya.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta