5 Contoh Soal Rekonsiliasi Bank dan Pembahasannya Lengkap
Perbedaan antara saldo kas perusahaan dan laporan bank adalah hal yang umum terjadi, sehingga rekonsiliasi bank menjadi proses penting dalam menjaga ketepatan data keuangan.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan dapat mengetahui sumber selisih dan memastikan setiap transaksi tercatat dengan benar. 💰💵
Untuk membantu memahami proses ini, artikel berikut menyajikan contoh soal rekonsiliasi bank beserta pembahasannya secara jelas supaya kamu bisa lebih memahami proses ini.
Apa itu Rekonsiliasi Bank?
Rekonsiliasi bank adalah proses dalam akuntansi yang bertujuan mencocokkan saldo kas pembukuan perusahaan dengan saldo yang tercantum dalam rekening koran yang dikeluarkan oleh bank.
Perbedaan antara kedua catatan bisa terjadi karena adanya transaksi yang belum tercatat, waktu pencatatan yang berbeda, atau bahkan kesalahan manusia baik dari pihak perusahaan maupun pihak bank.
Dalam praktiknya, rekonsiliasi bank dilakukan dengan cara membandingkan setiap transaksi masuk dan keluar yang tercatat di buku perusahaan dengan transaksi yang tertera pada laporan bank.
Ketika ditemukan selisih, maka perusahaan perlu menelusuri sumbernya. Misalnya, setoran dalam perjalanan (dana yang sudah disetor perusahaan tetapi belum diproses oleh bank) sering menyebabkan saldo kas perusahaan lebih tinggi.
Sebaliknya, cek beredar (cek yang sudah diterbitkan tetapi belum dicairkan penerima) dapat menyebabkan saldo bank terlihat lebih besar daripada kas perusahaan.
Selain itu, perbedaan juga bisa muncul dari biaya administrasi bank, denda, biaya transfer, atau pendapatan seperti bunga bank yang langsung dicatat oleh bank tetapi belum masuk ke pembukuan perusahaan.
Kesalahan pencatatan juga sering terjadi, seperti salah memasukkan nominal atau keliru menempatkan transaksi pada sisi debit dan kredit.
Tujuan utama dari rekonsiliasi adalah memastikan bahwa seluruh transaksi tercatat secara lengkap dan benar, baik menurut kas perusahaan maupun saldo yang tertera di akun bank.
Dengan melakukan proses rekonsiliasi rutin, maka perusahaan bisa mendeteksi kesalahan sejak dini, mencegah potensi kecurangan, serta memastikan laporan keuangan mencerminkan kondisi kas perusahaan sebenarnya.
Contoh Soal Rekonsiliasi Bank dan Pembahasannya
Agar lebih mudah memahami rekonsiliasi, berikut ini beberapa contoh soal rekonsiliasi bank dan pembahasannya 👇
Contoh Soal 1: Setoran dalam Perjalanan
Perusahaan “Sinar Terang” memiliki saldo kas menurut buku perusahaan per 31 Mei sebesar Rp25.000.000. Pada tanggal yang sama, saldo menurut rekening koran bank menunjukkan Rp22.500.000.
Setelah diperiksa, ditemukan bahwa pada tanggal 31 Mei perusahaan telah menyetor uang tunai sebesar Rp3.000.000, namun setoran tersebut belum tercatat oleh pihak bank karena prosesnya baru akan masuk pada tanggal berikutnya. Tidak ada selisih atau transaksi lain yang perlu disesuaikan.
Pertanyaan:
Berapakah saldo yang benar setelah rekonsiliasi, dan bagaimana penjelasannya?
Pembahasan:
Perbedaan saldo antara catatan perusahaan dan bank muncul karena adanya setoran dalam perjalanan.
Setoran dalam perjalanan adalah dana yang sudah disetor perusahaan tetapi belum masuk ke sistem bank pada tanggal laporan. Karena bank belum mengakui transaksi tersebut, maka saldo bank terlihat lebih kecil.
Langkah-langkah rekonsiliasi:
- Identifikasi selisih utama
- Saldo perusahaan: Rp25.000.000
- Saldo bank: Rp22.500.000
- Selisih: Rp2.500.000
- Terlihat bahwa selisih ini sama atau hampir sama dengan jumlah setoran yang belum tercatat.
- Sesuaikan saldo bank
Setoran dalam perjalanan ditambahkan ke saldo bank:
Rp22.500.000 + Rp3.000.000 = Rp25.500.000 - Bandingkan kembali
Setelah penambahan, selisih kecil Rp500.000 dapat diabaikan jika diasumsikan pembulatan atau belum ada transaksi lain yang teridentifikasi. Namun jika mengikuti data soal bahwa tidak ada selisih lain, maka saldo final yang dianggap benar adalah saldo yang sudah disesuaikan.
Jawaban Akhir:
Saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi adalah Rp25.000.000 atau saldo menurut perusahaan, karena setoran Rp3.000.000 memang sudah dilakukan dan tinggal menunggu pemrosesan bank.
Contoh Soal 2: Cek Beredar
Perusahaan “Maju Sejahtera” memiliki data per 30 Juni sebagai berikut:
- Saldo kas menurut rekening koran bank: Rp40.000.000
- Saldo kas menurut buku perusahaan: Rp35.000.000
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa perusahaan telah mengeluarkan cek sebesar Rp5.000.000 kepada pemasok pada tanggal 28 Juni.
Cek tersebut sudah dicatat sebagai pengeluaran kas di buku perusahaan, tetapi sampai 30 Juni belum dicairkan oleh pemasok sehingga belum tercatat dalam rekening koran bank. Tidak ada transaksi lain yang menyebabkan selisih.
Pertanyaan:
- Mengapa terjadi perbedaan saldo antara bank dan perusahaan?
- Berapakah saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi?
Pembahasan:
Perbedaan saldo terjadi karena adanya cek beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah diterbitkan dan dicatat sebagai pengeluaran oleh perusahaan, tetapi belum dicairkan dan belum diakui oleh bank.
- Saldo menurut bank: Rp40.000.000
- Cek beredar: Rp5.000.000
Dalam rekonsiliasi, cek beredar mengurangi saldo menurut perhitungan bank, karena secara substansi uang tersebut sudah “keluar” dari sudut pandang perusahaan, hanya saja bank belum memprosesnya.
Maka penyesuaian dilakukan sebagai berikut:
Saldo menurut bank
= Rp40.000.000 − Rp5.000.000
= Rp35.000.000
Setelah dikurangi cek beredar, saldo menurut bank menjadi sama dengan saldo menurut buku perusahaan.
Jawaban Akhir:
- Perbedaan saldo terjadi karena cek beredar sebesar Rp5.000.000 yang sudah dicatat perusahaan tetapi belum diproses bank.
- Saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi adalah Rp35.000.000, yaitu saldo yang telah disesuaikan dengan cek beredar dan sesuai dengan buku perusahaan.
Contoh Soal 3: Biaya Administrasi Bank
Perusahaan “Berkah Mandiri” mencatat saldo kas menurut buku perusahaan per 31 Juli sebesar Rp18.750.000. Namun, saldo dalam rekening koran bank menunjukkan angka Rp18.300.000.
Setelah diperiksa, diketahui bahwa bank telah membebankan biaya administrasi sebesar Rp450.000, tetapi perusahaan belum mencatat biaya tersebut dalam pembukuannya.
Pertanyaan:
- Apa penyebab utama selisih saldo antara perusahaan dan bank?
- Berapa saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi?
- Bagaimana jurnal penyesuaiannya?
Pembahasan:
Selisih terjadi karena adanya biaya administrasi bank yang otomatis terpotong, namun belum dicatat oleh perusahaan. Perusahaan baru menyadari adanya biaya tersebut setelah menerima rekening koran.
1. Identifikasi Selisih
- Saldo menurut buku perusahaan: Rp18.750.000
- Saldo menurut bank: Rp18.300.000
- Selisih: Rp450.000
Selisih ini sama dengan biaya administrasi yang belum dicatat.
2. Penyesuaian yang Benar
Biaya administrasi mengurangi saldo kas perusahaan.
Karena itu, penyesuaian dilakukan pada buku perusahaan, bukan pada saldo bank.
Saldo kas setelah penyesuaian
= Rp18.750.000 − Rp450.000
= Rp18.300.000
Setelah penyesuaian, saldo perusahaan menjadi sama dengan saldo rekening koran.
3. Jurnal Penyesuaian
Untuk mencatat biaya admin bank yang belum diakui perusahaan:
(Biaya Administrasi Bank) Rp450.000
(Kas) Rp450.000
Jurnal ini menambah biaya dan mengurangi saldo kas perusahaan.
Jawaban Akhir:
- Selisih terjadi karena biaya administrasi bank Rp450.000 belum dicatat perusahaan.
- Saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi adalah Rp18.300.000.
- Jurnal penyesuaiannya adalah mencatat biaya administrasi sebagai beban dan mengurangi kas.
Contoh Soal 4: Kesalahan Pencatatan oleh Perusahaan
Perusahaan “Cipta Prima” memiliki saldo kas menurut buku perusahaan per 31 Agustus sebesar Rp52.000.000.
Namun, saldo menurut rekening koran bank tercatat Rp54.000.000.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa perusahaan salah mencatat penerimaan kas sebesar Rp2.000.000.
Transaksi tersebut seharusnya dicatat sebesar Rp4.000.000, tetapi dalam pembukuan perusahaan hanya dicatat Rp2.000.000.
Pertanyaan:
- Apa penyebab utama perbedaan saldo?
- Bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut?
- Berapa saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi?
- Apa jurnal penyesuaiannya?
Pembahasan:
Perbedaan saldo terjadi karena adanya kesalahan pencatatan penerimaan kas oleh perusahaan. Kesalahan ini membuat saldo kas di buku perusahaan lebih kecil dibanding saldo bank.
1. Identifikasi Kesalahan
- Jumlah yang benar: Rp4.000.000
- Jumlah yang dicatat: Rp2.000.000
- Selisih kesalahan pencatatan: Rp2.000.000
Kesalahan ini bersifat kurang catat
2. Dampak Kesalahan
Kas perusahaan seharusnya lebih besar Rp2.000.000 daripada yang tercatat.
3. Penyesuaian Saldo Perusahaan
Saldo yang benar:
Rp52.000.000 + Rp2.000.000 = Rp54.000.000
Setelah diperbaiki, saldo kas perusahaan akan sesuai dengan saldo pada rekening koran.
4. Jurnal Penyesuaian
Karena perusahaan kurang mencatat penerimaan:
(Kas) Rp2.000.000
(Pendapatan / Piutang) Rp2.000.000
Jurnal ini menambah kas sesuai jumlah yang seharusnya
Jawaban Akhir:
- Penyebab selisih adalah kesalahan pencatatan penerimaan kas oleh perusahaan sebesar Rp2.000.000.
- Perusahaan harus melakukan penyesuaian dengan menambah kas sebesar Rp2.000.000.
- Saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi adalah Rp54.000.000.
- Jurnal penyesuaian sudah dicantumkan di atas.
Contoh Soal 5: Pendapatan Jasa Giro
Perusahaan “Mega Utama” memiliki saldo kas menurut buku perusahaan per 30 September sebesar Rp77.500.000.
Sementara itu, saldo menurut rekening koran bank tercatat sebesar Rp78.250.000.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa bank telah menambahkan pendapatan jasa giro sebesar Rp750.000 langsung ke rekening perusahaan.
Pertanyaan:
- Mengapa terjadi perbedaan saldo?
- Berapa saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi?
- Bagaimana jurnal pencatatannya?
Pembahasan:
Perbedaan saldo muncul karena adanya pendapatan jasa giro yang langsung dicatat oleh bank sebagai tambahan saldo, tetapi belum diakui dalam pembukuan perusahaan.
Pendapatan ini sering kali bersifat otomatis, sehingga perusahaan baru mengetahui nominalnya setelah menerima rekening koran.
1. Identifikasi Selisih
- Saldo menurut perusahaan: Rp77.500.000
- Saldo menurut bank: Rp78.250.000
- Selisih: Rp750.000
Selisih ini sama dengan nilai jasa giro yang belum dicatat.
2. Penyesuaian Saldo Perusahaan
Pendapatan jasa giro bersifat menambah kas, sehingga penyesuaian dilakukan di buku perusahaan, bukan pada bank.
Saldo perusahaan setelah penyesuaian
= Rp77.500.000 + Rp750.000
= Rp78.250.000
Setelah dicatat, saldo perusahaan menjadi sesuai dengan saldo rekening koran bank.
3. Jurnal Penyesuaian
Untuk mencatat pendapatan jasa giro:
(Kas) Rp750.000
(Pendapatan Jasa Giro) Rp750.000
Jurnal ini menunjukkan bahwa perusahaan menerima pendapatan tambahan dari bank.
Jawaban Akhir:
- Selisih terjadi karena pendapatan jasa giro sebesar Rp750.000 belum dicatat oleh perusahaan.
- Saldo kas yang benar setelah rekonsiliasi adalah Rp78.250.000.
- Jurnal penyesuaiannya adalah menambah kas dan mengakui pendapatan jasa giro.
Penutup
Itulah 5 contoh soal rekonsiliasi bank beserta langkah-langkah penyelesaiannya. Semoga pembahasan ini bisa mudah dipahami ya!
Melalui contoh-contoh soal di atas, kamu bisa memahami berbagai penyebab selisih serta cara melakukan penyesuaiannya dengan tepat.
Dengan melakukan rekonsiliasi secara rutin, maka perusahaan dapat mencegah kesalahan, menghindari kecurangan, dan menjaga akurasi laporan keuangan.
Pemahaman yang baik tentang proses ini juga membantu pelajar maupun pelaku usaha mengambil keputusan lebih tepat berdasarkan data keuangan yang valid dan dapat dipercaya.
Referensi:
Contoh Rekonsiliasi Bank: Pengertian, Soal, dan Pembahasannya [Daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/rekonsiliasi-bank/
Contoh Soal Rekonsiliasi Bank: Jawaban & Pembahasannya [Daring]. Tautan: https://tirto.id/contoh-soal-rekonsiliasi-bank-jawaban-pembahasannya-lengkap-hcX5
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: