5 Contoh Strategi Pemberdayaan Komunitas yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

5 Contoh Strategi Pemberdayaan Komunitas yang Bisa Dilakukan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat – Komunitas merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari beberapa individu yang berinteraksi dan mereka semua tergabung dalam kelompok dengan tujuan yang sama.

Seperti yang kita tahu, beberapa komunitas masih memiliki berbagai masalah di lingkungan mereka. Baik itu kemiskinan, keterbelakangan, kesenjangan, ketidakberdayaan, hingga kriminalitas.

Nah, pemberdayaan komunitas diperlukan memperkuat masyarakat dan mengajak mereka untuk memecahkan masalah-masalah tersebut. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Berikut Deretan Contoh Strategi Pemberdayaan Komunitas

kelassmart.com

Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk tidak sedikit.

Oleh sebab itu, pemerintah harus mampu membuat berbagai program dan kebijakan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Hal
tersebut dilakukan guna mendorong terciptanya potensi yang ada pada setiap
individu agar bisa hidup mandiri dan sejahtera.

Nah, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melaksanakan pemberdayaan komunitas di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Ada beberapa contoh strategi pemberdayaan komunitas yang bisa dilakukan. Simak artikel ini hingga bagian akhir untuk menemukan jawabannya, ya!

Apa itu Komunitas?

Sebelum kita membahas lebih jauh seputar contoh strategi pemberdayaan komunitas, tentu kamu harus paham pengertian dari komunitas itu sendiri.

Nah,
menurut buku Community Empowerment: Teori dan Praktik Pemberdayaan Komunitas
terbitan UB Press, Bolland dan McCallum (2002: 116-118) komunitas didefinisikan
sebagai individu, kelompok, atau komunitas yang terhubung satu sama lain,
menyetujui tujuan dan sasaran bersama serta memiliki motivasi untuk bekerja
sama mencapai tujuan tersebut.

Singkatnya, komunitas adalah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam bentuk kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama, baik yang bersifat fungsional maupun yang memiliki teritorial.

Apa yang dimaksud dengan Pemberdayaan Komunitas?

Setelah
memahami pengertian dari komunitas, kamu juga harus memahami pengertian dari
pemberdayaan komunitas.

Pemberdayaan
merupakan bagian dari adanya kegiatan yang dinamis, berkelanjutan dan mendorong
partisipasi seluruh potensi yang ada secara evolusioner dengan partisipasi
seluruh potensi.

Pemberdayaan masyarakat atau komunitas sendiri adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas masyarakat.

Baik secara individu atau kelompok dengan tujuan memecahkan berbagai persoalan terkait dengan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka.

Mengutip buku karya Dedeh Maryani berjudul Pemberdayaan Masyarakat, menyatakan bahwa pemberdayaan komunitas adalah proses pembangunan yang membuat masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial dalam memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.

Pemberdayaan
komunitas ini merujuk pada proses yang melibatkan penguatan kapasitas,
kemandirian, dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengidentifikasi dan
memecahkan masalah mereka sendiri.

Perlu
kamu pahami bahwa pemberdayaan ada sebagai proses jangka panjang yang
disebabkan oleh kekecewaan terhadap kekuasaan, kehilangan kekuasaan, atau
hilangnya kekuasaan dalam komunitas tertentu.

Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak memiliki akses penuh terhadap aset produktif yang seringkali dikuasai oleh pemilik yang kuasa.

Apa saja Peranan Pemberdayaan Komunitas?

Di
bawah ini merupakan berbagai peran pemberdayaan komunitas dalam membantu
membangun meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

1.
Melibatkan Banyak Aspek

Perlu
kamu ketahui bahwa pemberdayaan komunitas melibatkan berbagai aspek, termasuk ekonomi,
sosial, politik, dan pendidikan.

Hal
ini bertujuan untuk memberikan masyarakat akses yang lebih besar terhadap
sumber daya, pengetahuan, dan kesempatan yang diperlukan guna mengatasi masalah
mereka sendiri.

2.
Membentuk Lingkungan yang Inklusif

Pemberdayaan
komunitas juga berperan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan
partisipatif.

Tentunya
hal ini melibatkan semua anggota masyarakat, khususnya kelompok yang
terpinggirkan atau rentan. Misalnya, perempuan, anak-anak, masyarakat miskin,
dan disabilitas.

Dalam
konteks ini, pemberdayaan komunitas berguna sebagai alat untuk memperkuat
suara, mengakui hak-hak, dan memberikan ruang untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.

3.
Pengembangan Kapasitas Individu dan Kelompok

Selain
itu, pemberdayaan komunitas juga berfokus berfokus pada pengembangan kapasitas
individu dan kelompok dalam komunitas.

Langkah satu ini melibatkan pemberian pelatihan, pendidikan, dan dukungan teknis.

Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan mereka sendiri.

4.
Kemampuan Mengelola Sumber Daya

Masyarakat
yang diberdayakan oleh komunitas akan mampu mengelola sumber daya mereka
sendiri, memecahkan masalah lokal, hingga merumuskan solusi uang berkelanjutan.

Dengan
masyarakat yang lebih mandiri, tentu akan mengurangi ketergantungan pada
bantuan luar dan masyarakat memiliki kontrol lebih besar atas masa depan mereka
sendiri.

Pemberdayaan komunitas juga turut membantu menciptakan lingkungan yang memungkinkan individu dan kelompok masyarakat agar dapat mengambil kendali atas hidup mereka.

Contoh Strategi Pemberdayaan Komunitas

Tentunya
setiap kegiatan butuh berbagai cara atau strategi agar dapat berjalan dengan
baik dan mencegah terjadinya suatu masalah.

Nah,
berikut adalah deretan contoh strategi pemberdayaan komunitas yang sangat perlu
untuk diketahui dan dipahami.

1. Mempertimbangkan Potensi Masyarakat

Dalam proses kegiatan pemberdayaan masyarakat ada yang namanya fasilitator yang bertugas untuk memberikan bimbingan, bantuan, dan pendampingan bagi seluruh anggota komunitas mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

Nah, pada tahap awal fasilitator wajib mempertimbangkan segala potensi yang ada dalam masyarakat.

Selanjutnya, pihak pemberdaya juga harus menghargai dan menerima pandangan, pendapat, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki masyarakat.

Fasilitator juga tidak boleh mengesampingkan atau bahkan menghilangkan segala potensi tersebut.

Mengingat dalam program pemberdayaan komunitas, potensi masyarakat merupakan sumber ide utama dalam kegiatan pemberdayaan.

Selain
itu, fasilitator juga wajib mempertahankan aspek kearifan lokal setempat agar
anggota komunitas bisa dengan mudah menyambut perubahan-perubahan dalam proses
pemberdayaan.

2. Memberikan Pendampingan Secara Berkelompok

Program
pemberdayaan komunitas dilaksanakan secara berkelompok. Tidak hanya karena
lebih efektif, namun pendampingan secara berkelompok juga dapat menghemat
waktu, tenaga, dan biaya.

Contohnya,
dalam program pemberdayaan perempuan di suatu desa tidak perlu menjumpai satu
per satu perempuan yang ada di desa tersebut.

Namun, cukup dikumpulkan dalam satu tempat (seperti balai atau gedung serbaguna desa) sehingga pihak pemberdaya dapat melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan secara langsung.

3. Memberikan Pelatihan Khusus

Sebagai pihak pemberdaya, fasilitator hendaknya dapat menampung berbagai usulan atau masukan yang datang dari masyarakat.

Dengan adanya usulan tersebut, menunjukkan bahwa peserta pemberdayaan dapat mengetahui serta menganalisa kebutuhan yang ingin dicapai.

Misalnya
saja dalam program pelatihan wirausaha, ada beberapa ibu rumah tangga yang
mengajukan usul untuk diberi pelatihan membuat kue dan roti.

4. Mengangkat Kearifan Lokal

Ada
beberapa pihak yang berpikir bahwa norma dan kebiasaan masyarakat setempat
dapat menghalangi proses pemberdayaan.

Namun
sebenarnya, proses pemberdayaan komunitas sangat mengharapkan fasilitator dapat
memanfaatkan berbagai kearifan lokal yang ada.

Kearifan
lokal disini artinya pandangan atau gagasan yang berisi nilai-nilai
kebijaksanaan yang telah diyakini, dianut, dan dipraktikkan oleh suatu
masyarakat suatu tempat secara turun temurun.

Nah,
kearifan lokal ini berfungsi untuk membentengi masyarakat dari berbagai
pengaruh buruk budaya asing.

Selain
itu, kearifan lokal juga dimanfaatkan untuk menjaga kebudayaan asli masyarakat agar
dapat selalu eksis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Contoh
kearifan lokal misalnya Bebie yang berkembang di daerah Muara Enim, Sumatera
Selatan. Bentuk kearifan lokal yang satu ini yaitu melakukan kegiatan menanam
sekaligus memanen padi bersama-sama.

Berdasarkan
contoh di atas, pihak pemberdaya dapat mengadakan program penyuluhan pertanian,
mulai dari pencegahan dan penanggulangan penyakit serta hama.

5. Memberikan Bantuan Sarana

Pemberdayaan komunitas juga bertujuan untuk memandirikan masyarakat khususnya secara ekonomi.

Namun, pada tahap awal, hendaknya fasilitator dapat memberikan bantuan sarana dan prasarana yang mampu mendukung proses pemberdayaan.

Misalnya, agar program pemberdayaan perempuan di bidang wirausaha pembuatan roti dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan bantuan berupa kelengkapan alat dan bahan membuat kue.

Mulai dari, mixer, timbangan, tepung, telur, mentega, oven dan lain-lain.

Tahapan Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas

Nah, dalam praktiknya, sederet
strategi-strategi pemberdayaan komunitas di atas dilaksanakan secara bertahap. Adapun
tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1.
Perencanaan

Agar
dapat mencapai kualitas perencanaan yang baik, tentu perlu adanya keterlibatan
komunitas sebagai pihak yang memahami prioritas kebutuhan masyarakat setempat.

Dalam
perencanaan, pihak pemberdaya dapat menerapkan metode Participatory Rural
Appraisal (PRA) di mana merupakan metode penelitian atau kajian untuk menggali
potensi dan permasalahan dalam masyarakat.

Masyarakat diberikan kesempatan ambil bagian dalam proses analisis kondisi, potensi, masalah, dan perencanaan.

Dengan tujuan agar masyarakat mampu dan terampil dalam menganalisis masalah, mencari solusi serta membuat rencana untuk dirinya dan komunitas (Sri Najiyati; 2005:81)

2.
Pelaksanaan

Sebagai pihak yang turut merencanakan program pembangunan, komunitas tentu memiliki pengetahuan yang cukup untuk melaksanakan program tersebut.

Pada
tahap pelaksanaan biasanya dilakukan dengan pendampingan dengan mengadakan
kegiatan yang memfasilitasi program pemberdayaan.

3.
Evaluasi

Dalam
tahapan evaluasi, peran komunitas antara lain untuk memberikan masukan, saran
dan kritik terhadap program pembangunan yang telah dilaksanakan.

Jika
program pemberdayaan dinilai berhasil, maka tahap berikutnya adalah pengakhiran
seluruh kegiatan termasuk pendampingan, yang kemudian tugas pendampingan ini
akan diserahkan kepada komunitas tersebut.

Nah,
itulah berbagai contoh strategi pemberdayaan komunitas yang bisa dilakukan guna
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Semoga
informasi di atas dapat membantu kamu memahami lebih jauh seputar strategi
pemberdayaan masyarakat, ya.

Perlu
kamu pahami bahwa pemberdayaan komunitas tidak hanya memberikan akses yang
lebih besar terhadap sumber daya dan pengetahuan, tetapi juga meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengatasi masalah mereka sendiri.

Buat kamu ingin mengulik lebih banyak informasi seputar materi pelajaran lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta