Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang di bank Beserta Syarat-Syaratnya
Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang di bank Beserta Syarat-Syaratnya- Apabila hendak melakukan penyerahan perwakilan kuasa, maka dibutuhkanlah sejumlah prosedur yang membutuhkan berbagai dokumen berupa surat kuasa. Umumnya, hal itu dilaksanakan saat seseorang membutuhkan peran orang lain dalam membantunya untuk mewakili. Caranya sendiri adalah dengan menyerahkan kuasa dalam kurun waktu tertentu.
Cara Membuat Surat Kuasa untuk Bank
Daftar Isi
Daftar Isi
Salah satu kegiatan yang memerlukan adanya surat kuasa adalah saat hendak mengambil uang di bank. Seseorang yang diserahkan kuasa untuk mengambil uang di rekening bank pemilik aslinya atau orang yang memberi kuasa wajib membawa surat kuasa pengambilan uang di bank. Perlu diingat bahwa surat kuasa itu tidak bisa diserahkan ke sembarang orang, terutama mereka yang memiliki hubungan dengan keuangan. Oleh karena itu, serahkan surat kuasa pengambilan uang itu pada orang yang dapat dipercaya dan telah dikenal dengan baik.
Apa Itu Surat Kuasa ?
Surat kuasa merupakan surat yang di dalamnya berisikan penjelasan tentang keterangan pemindahan kuasa. Adanya surat ini, buka dibuat semata-mata untuk hal yang tidak penting. Namun, surat kuasa dibuat oleh satu pihak atau individu yang kemudian ditujukan pada pihak lainnya dengan urgensi tertentu.
Pada dasarnya, surat kuasa memiliki ketentuan waktu. Oleh karena itu, isi dari surat kuasa harus dijabarkan dengan sejelas-jelasnya, salah satu contohnya adalah keterangan waktu yang detail. Sebab, surat kuasa dapat digunakan pada pengambilan beberapa hal penting, seperti Ijazah, surat tanah, BPKB, dan surat kuasa pengambilan uang di bank.
Jenis-Jenis Surat Kuasa
Setelah mengetahui pengertian dari surat kuasa, kini kita
akan beralih ke informasi selanjtunya, yaitu jenis-jenis surat kuasa. Jenis
surat uasa ini dibedakan berdasarkan fungsi dan tujuannya. Berikut ini adalah
jenis surat kuasa yang diatur menurut peraturan Undang-Undang:
1. Surat Kuasa Pribadi atau Perseorangan atau Umum
Dalam daftar jenis surat kuasa pertama ada yang disebut
sebagai surat kuasa perseroangan. Umumnya, surat ini digunakan sebagai dokumen
saat peralihan kuasa untuk kepentingan umum. Misalnya, surat kuasa untuk
pengambilan uang atau harta kekayaan dan saat hendak mengabil uang di bank.
2. Kuasa Perantara
Kedua, suratkuasa perantara. Surat kuasa perantara merupaka
surat yang sifatnya mewakilkan para agen perdagangan, broker, dan juga makelar.
Isi dari surat jenis ini adalah berkaiatan dengan peringtah kepada pihak kedua.
Di mana, pihak kedua ini berperan sebagai agen untuk ,elakukan perbuatan
dibawah hukum dengan pihak ketiga.
3. Surat Kuasa Insidentil
Ketiga, surat kuasa insidentil. Jenis surat ini adalah surat kuasa istimewa yang memungkinkan dokumen pemberian kuasa kepada seseorang yang masih memiliki hubungan darah atau kerabat dengan pemberi kuasa.
Lalu, adanya surat ini didasari oleh prinsip untuk berbicara di pengadilan setelah mendapatkan persetujuan dari ketua pengadilan. Namun, yang perlu diketahui bahwa penerima kuasa tidak diizinkan berprofesi sebagai pengacara dan juga tidak boleh mendapatkan uang dari pemberi kuasa. Selain itu, pemberi kuasa pun tidak disetujui memberikan kuasa insidentil dengan jangka waktu satu tahun.
4. Surat Kuasa Istimewa
Keempat, surat kuasa istimewa. Surat kuasa istimewa
merupakan surat yang dikeluarkan saat pemeberi kuasa tidak dapat mengurus
hal-hal yang sangat penting. Misalnya, mediasi atau sumpah penentu.
5. Surat Kuasa Khusus
Terakhir, surat kuasa khusus. Jenis surat kuasa khusus
meliputi suatu kegiatan yang dialihkan ke penerima kuasa. Surat kuasa khusus
berbeda dengan surat kuasa istimewa. Sebab, kegiatan yang diwakikan itu harus tertulis
jelas di dalam surat. Misalnya, surat yang dibuthukan untuk urasan pengadilan.
Syarat Surat Kuasa untuk Mengambil Uang di Bank
Saat hendak membuat surat kuasa dengan tujuan mengambil uang di bank, maka ada sejumlah syarat yang wajib untuk dipenuhi. Berikut ini adalah syarat-syarat surat kuasa untuk mengambil uang di bank:
- Surat kuasa itu harus dibuat atas kesepakatan dari pihak kuasa dan yang diberi kuasa tanpa adanya unsur paksaan dan intimidasi dari pihak manapun
- Pihak yang diberi kuasa itu wajib telah menginjak usia dewasa dan sehat secara rohani maupun jasmani
- Identitas dari pihak kuasa dan penerima kuasa harus tercantum dengan sejelas-jelasnya
- Tujuan dari pembuatan surat kuasa itu wajib dijabarkan secara detail
- Pencantuman tanggal pembuatan surat kuasa berikut dengan masa berlakunya adalah wajib
- Surat kuasa itu harus dibubuhi oleh tanda tangan kedua belah pihak, yaitu pihak kuasa dan penerima kuasa. Jangan lupa untuk menyertakan surat itu dengan materai. Dengan begitu bukti kesepakatan dibuatnya surat kuasa pun disetujui
Format Surat Kuasa untuk Mengambil Uang di Bank
Saat menyusun atau membuat surat resmi, maka diperlukanlah sejumlah aturan yang harus diterapkan. Hal itu pun berlaku untuk format surat kuasa. Sebab fungsinya yang sangat penting, maka perhatikanlah dengan seksama format dari surat kuasa bank di bawah ini.
1. Kop Surat
Surat resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya dilengkapi dengan terteranya kop surat. Jika surat kuasa bank tersebut dibuat oleh perusahaan, organisasi, dan instansi, maka kop surat menjadi hal yang penting. Namun, jika surat itu digunakan untuk kuasa perseorangan, maka kop surat tidak menjadi hal yang diwajibkan.
2. Nomor Surat
Nomor surat dalam surat kuasa untuk mengambil uang di bank sangat penting kedudukannya. Sebab, jika dalam surat kuasa tidak tercantum nomor surat, maka validitas dari surat itu akan dipertanyakan oleh bank.
3. Identitas Pihak Pemberi dan Penerima Kuasa
Pada surat kuasa perusahaan dan perorangan, salah satu yang wajib untuk termuat di dalamnya adalah data diri dari pihak pemberi dan juga penerima kuasa. Berikut ini adalah sejumlah data diri yang perlu dicantumkan:
- Nama lengkap
- Nomor identitas sesuai yang ada di KTP
- Tempat dan tanggal lahir
- Alamat tempat tinggal lengkap
- Nomor telepon yang bisa dihubung
4. Tujuan Dibuat Surat Kuasa
Saat menyusun surat kuasa, maka tujuan dibuatnya surat ini perlu dijelaskan secara spesifik. Tujuan yang dimaksudkan disini yaitu, maksud dari pelimpahan wewenang atau kuasa. Contohnya adalah untuk pencairan uang, pembuatan rekening, pencetakan rekening, dan sebagainya.
5. Detail Kuasa yang Diberikan
Tidak hanya tujuan, dalam surat kuasa itu diperlukan pula detail tentang kuasa apa saja yang diberikan oleh pihak pemberi kepada pihak penerima kuasa. Penjelasan informasi itu dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh penerima kuasa. Selain itu, jangan lupa untuk mencantumkan batas waktu dari surat kuasa itu agar tidak digunakan untuk hal-hal yang lainnya.
Jika surat kuasa ini berhubungan dengan bank, maka cantumkan dengan jelas detail nominal yang dibutuhkan beserta dengan nomor rekeningnya.
6. Materai dan Tanda Tangan
Untuk sentuhan akhir dari surat kuasa, maka materai dan tanda tangan wajib adanya. Hal itu dimaksudkan untuk membuat surat itu sah secara hukum. Caranya adalah dengan menuliskan nama yang diikuti pembubuhan tanda tangan jelas. Jangan lupa untuk mencantumkan tanggal surat tersebut ditandatangani.
Contoh Surat Kuasa
Berikut ini adalah beberapa surat kuasa yang dapat dijadikan referensi sesuai dengan bank tempat uang akan diambil:
Contoh Surat Kuasa untuk Mengambil Uang di Bank Jatim
Contoh Surat Kuasa untuk Mengambil Uang di Bank BRI
Contoh Surat Kuasa untuk Mengambil Uang di Bank Mandiri
Contoh Surat Kuasa Penggunaan Rekening Bank
Demikian itu tadi informasi seputar surat kuasa berikut dengan contohnya. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberikan manfaat lebih kepada kamu yang membacanya. Jangan lupa bagikan artikel ini agar mereka pun mendapatkan informasi yang bagus.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Denpasar Bali Harga Murah