14 Contoh Tanaman Hidrofit, Higrofit, Xerofit beserta Perbedaannya Lengkap

14 Contoh Tanaman Hidrofit, Higrofit, Xerofit beserta Perbedaannya Lengkap – Contoh tanaman hidrofit, higrofit, xerofit bisa kamu temukan dengan mudah di sekitar.

Pembagian ketiga jenis tanaman tersebut berdasarkan kemampuannya mempertahankan hidup atau beradaptasi terhadap ketersediaan air di mana mereka berada.

Tentu kamu tahu bukan jika makhluk hidup pasti memiliki kemampuan beradaptasi? Ini juga berlaku untuk tumbuhan.

Contoh Tanaman Hidrofit, Higrofit, Xerofit beserta Perbedaannya

Getty Images/Izzy Edgar

Hidrofit, higrofit, dan xerofit melakukan adaptasi morfologi. Adaptasi tersebut ditunjukkan dengan penyesuaian bentuk serta alat-alat tubuhnya terhadap kondisi lingkungan sekitar.

Bukan tidak mungkin jika ketiganya memiliki ciri khusus. Apa saja ciri khusus tersebut? Lalu, bagaimana ketiganya bisa bertahan hidup? 

Tanaman Hidrofit

Tanaman hidrofit adalah jenis tumbuhan yang memiliki adaptasi tinggi dengan kondisi daerah sekitar memiliki ketersediaan air tinggi. Di sekitar, contoh tanaman hidrofit yang bisa kita temui antara lain adalah:

1. Teratai Air dan Kangkung

Supaya bisa bertahan di lingkungan berkadar air tinggi, keduanya hidup dengan akar tertanam di dasar air. Akar tersebut bentuknya pendek dan berserat halus. Ini untuk membatasi air agar tidak terserap terlalu banyak.

Sedangkan sebagian tubuh yang lain berada di permukaan air. Di dalam batang atau tangkai daunnya, tanaman kangkung dan teratai memiliki rongga udara.

2. Eceng Gondok

Serupa dengan teratai dan kangkung, tanaman eceng gondok juga memiliki rongga antar sel berisi udara. Ini agar tumbuhan selalu bisa mengapung.

Ciri khusus lainnya adalah daunnya lebar dengan tangkai daun menggelembung yang berisi udara. 

3. Tumbuhan Bakau

Tumbuhan bakau juga masuk ke dalam jenis tanaman hidrofit. Tanaman ini menjadi bagian dari ekosistem pasang surut, misal laut atau pantai.

Sistem perakaran bakau kokoh dan kuat sehingga tidak mudah roboh oleh terpaan angin dan ombak. Tak heran apabila bakau menjadi tanaman pencegah abrasi.

4. Tanaman Hydrilla dan Vallisneria

Tanaman Hydrilla (ganggang) dan Vallisneria (jenis tanaman hias akuarium) juga bisa berkembang dengan baik meski seluruh tubuhnya terendam air.

Ini karena keduanya memiliki dinding sel kuat dan tebal, sehingga bisa mengurangi tekanan osmosis dalam sel. 

Tumbuhan Hydrilla mudah ditemukan di area perairan tergenang, misal sawah dan rawa. Keberadaan tanaman Hydrilla mampu menurunkan kadar logam Cu yang ada dalam kandungan limbah kerajinan perak.

Meski tumbuh terbenam di dalam air, tidak menghalangi Hydrilla berfotosintesis.

Bila kamu memperhatikan, tanaman ini sering menghasilkan gelembung. Inilah pertanda tumbuhan berhasil memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis.

Tanaman Higrofit

Selain lingkungan dengan ketersediaan air tinggi, tumbuhan juga bisa beradaptasi di lingkungan dengan tingkat kelembaban tinggi. Kamu mengenal tumbuhan ini dengan sebutan tanaman higrofit.

Secara keseluruhan, tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Ciri-ciri tanaman higrofit adalah daunnya lebar dan tipis dengan stomata dalam jumlah banyak yang tersebar di permukaan. 

Bagian daun tersebut mudah menggulung atau melingkar. Kamu bisa menjumpai tanaman higrofit di hutan, hutan hujan, tepian sungai atau danau, dan rawa.

Akar tanaman higrofit pendek. Tujuannya adalah mempersempit bidang penyerapan.

Sedangkan, batang tanaman memiliki tekstur berongga sebagai saluran udara sekaligus mengurangi kadar air di batang bagian dalam.

Sebagai contoh tanaman hidrofit antara lain adalah:

1. Tumbuhan Paku (Pakis-Pakisan)

Tanaman ini memiliki floem dan xilem. Namun, kamu tidak bisa menemukan adanya biji di tanaman tersebut.

2. Lumut

Lumut bisa tumbuh dengan baik di area lembab. Ini karena struktur tubuhnya menyerupai akar. Kita mengenalnya dengan rizoid.

Fungsi rizoid tak lain adalah melekatkan tubuh lumut ke tempat dia berada. Nantinya dengan rizoid ini pula lumut akan menyerap air dan berbagai nutrisi dari lingkungannya.

3. Keladi

Keladi juga menjadi contoh tanaman higrofit dengan ciri khusus daunnya tipis, tanpa batang, dan memiliki lapisan kutikula tipis. Sebagai pengganti batang adalah tangkai daun yang cukup panjang.

Tanaman ini lebih populer dengan nama kuping gajah. Keunikan di bagian daun menjadikan orang menyukai keladi sebagai tanaman hias.

4. Padi

Tanaman pangan utama di Tanah Air, yakni padi juga merupakan contoh tanaman higrofit. Contoh lainnya adalah kemunting, selada air, dedalu, dan daun ungu.

Tanaman Xerofit

Jika jenis tanaman sebelumnya memiliki ketahanan cukup baik di daerah berair, maka tanaman xerofit adalah kebalikannya.

Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di kawasan yang sulit akan akses air, tandus, kering, dan panas. Misalnya di kawasan gurun.

Selain kawasan tanpa air, tumbuhan xerofit juga bisa hidup di rawa air asin dan rawa air asam. Selain hidrofit dan higrofit, ada baiknya kamu juga tahu contoh tanaman xerofit. Beberapa diantaranya adalah: 

1. Tanaman Kaktus

Tanaman kaktus tidak memiliki daun. Posisi daun tergantikan oleh duri-duri yang ada di sepanjang tubuh tanaman yang fungsinya untuk mengurangi terjadinya penguapan.

Batang kaktus cukup tebal dan teksturnya lunak. Di dalam batang tersebut terdapat banyak air. Ciri unik kaktus adalah stomata terdapat di bagian batang sehingga proses fotosintesis justru terjadi di bagian tersebut.

Pada saat cuaca dingin, maka stomata akan terbuka dan mengambil karbondioksida dari udara. Nantinya akan digunakan dalam proses fotosintesis.

Akar kaktus berupa akar serabut panjang untuk memudahkan mendapatkan sumber air di dalam tanah. Keunikan kaktus menjadikan beberapa jenis dari tanaman ini sebagai tanaman hias.

2. Pohon Kurma

Bentuk adaptasi morfologi pohon kurma adalah memiliki daun kecil dengan bentuk memanjang, cukup tebal, dan punya lapisan lilin. Ini untuk mengurangi proses penguapan ketika siang hari. 

Adapun bentuk batangnya mirip spon. Ini memudahkan pohon menahan sekaligus mengikat air.

Akar pohon kurma juga panjang sehingga memperluas pencarian sumber air di dalam tanah. Akar tunggang utama pohon kurma bisa menembus hingga kedalaman 7 meter.

3. Lidah Buaya

Ciri khusus lidah buaya sebagai tanaman xerofit adalah memiliki parenkim, yakni semacam jaringan untuk stok air yang terletak di bagian daun.

Jaringan spons inilah yang membantu lidah buaya bertahan dari kekeringan. 

4. Lily Gurun

Batang lily gurun kuat dan bercabang. Daunnya kecil, sempit, memanjang, dan bergelombang. Sebagai tumbuhan monokotil, daun lily gurun memiliki urat daun sejajar.

Bagian daunnya berlapis lilin untuk membantu mengurangi terjadinya proses penguapan. Akar tanaman sangat panjang sehingga memungkinkan untuk mendapatkan kelembaban, baik dalam jarak dekat maupun jauh.

5. Adenium 

Populer sebagai tanaman hias, siapa sangka adenium termasuk tanaman xerofit. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenalnya dengan nama kamboja.

Tanaman kamboja bisa menyimpan cadangan air di dalam batang. Tumbuhan dengan bunga cantik ini bisa bertahan hidup di kawasan gersang dan minim air.

6. Buah Naga

Sepintas, pohon buah naga mirip kaktus. Hanya saja, bisa merambat berkat batang yang tebal. Batang pohon naga juga besar sebagai tempat penyimpanan cadangan air. 

Terdapat duri di sepanjang batang dan cabangnya untuk mengurangi penguapan. Inilah mengapa buah naga bisa bertahan hidup di daerah gersang dan kering. 

Apakah kamu tahu contoh tanaman hidrofit, higrofit, xerofit selain yang telah diulas tadi? Semoga contoh tadi bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kamu, ya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta