Contoh-contoh Tarian yang Tergolong dalam Seni Islam beserta Penjelasannya
Contoh-contoh Tarian yang Tergolong dalam Seni Islam beserta Penjelasannya – Tentunya sudah bukan menjadi hal yang baru lagi bahwa budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia begitu beragam.
Mulai dari tarian, pakaian adat, rumah adat, dan lain sebagainya yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pembentukan budaya ini dipengaruhi berbagai hal yang ada di sekitar masyarakat.
Termasuk dengan kedatangan Islam yang masuk dan melebur di tengah masyarakat Indonesia. Alhasil, ada berbagai contoh tarian yang tergolong dalam seni Islam yang menarik untuk dipelajari.
Daftar Nama Tarian yang Tergolong dalam Seni Islam
Daftar Isi
Daftar Isi
Jika melihat sejarah yang ada, budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia banyak yang mendapatkan pengaruh dari peradaban Islam.
Salah satu wujud budaya tersebut yaitu dalam kesenian tari. Ada beberapa tarian tersebut yang juga cukup dekat dan dikenal oleh masyarakat.
Beberapa budaya tersebut juga menjadi bagian dari acara adat yang sampai saat ini masih dijaga begitu baik. Termasuk juga penampilan tari saat menyambut tamu penting atau dalam acara besar.
Berikut ini merupakan daftar dari nama beberapa contoh tarian yang tergolong dalam seni Islam dan masih dijaga dengan baik di Indonesia.
Lengkap pula dengan penjelasannya agar kamu lebih mudah untuk mengingat tarian tersebut.
1. Tari Zapin (Riau)
Nama contoh tarian yang tergolong dalam seni Islam yang pertama yaitu ada tari Zapin. Tarian satu ini berasal dari Kepulauan Riau.
Pada awalnya, tarian ini dibawakan oleh para pedagang Arab dan Yaman yang masuk ke wilayah Indonesia. Lebih tepatnya yaitu ada di sekitar wilayah Kepulauan Riau hingga pesisir Kalimantan.
Tari Zapin awalnya dipertunjukkan sebagai hiburan yang ada di istana. Penampilannya sendiri dibawakan dengan diiringi musik petik gambus, gendang, dan rebana.
Syair yang dilantunkan dalam tarian juga menggunakan syiar Islam.
Untuk saat ini, tari Zapin ditampilkan pada acara tertentu seperti saat pernikahan, khitanan, maupun perayaan hari raya Islam.
2. Tari Rabbani Wahed (Bireuen, Aceh)
Nama dari contoh tarian yang tergolong dalam seni Islam yang kedua yaitu ada tari Rabbani Wahed. Tarian satu ini asalnya dari daerah Bireuen yang ada di Aceh.
Tidak hanya terkenal dengan tari Saman, tetapi tarian satu ini juga menarik untuk kamu pelajari.
Pada awalnya, tari Rabbani Wahed berasal dari Tari Meugrob yang merupakan bagian dari budaya Aceh.
Tari Meugrob sendiri sudah ada sejak lama hingga ratusan tahun lalu dan menjadi budaya Aceh yang begitu melekat.
Gerakan yang dimiliki pada penampilan Tari Meugrob kemudian mengalami modifikasi pada tahun 1990-an. Modifikasi gerakan tarian tersebut dilakukan oleh T Muhammad Daud Gede.
Tidak hanya dari sisi gerakan yang mengalami proses modifikasi, melainkan dari syair yang digunakan saat penampilan juga.
Syair lagu tersebut berubah menjadi puji-pujian yang diberikan kepada Allah SWT. Hasil dari modifikasi tersebut kemudian semakin populer dan hingga saat ini dikenal dengan nama tari Rabbani Wahed.
Penampilan untuk tari Rabbani Wahed tidak hanya bisa dinikmati saat malam takbiran Idul Fitri.
Kamu juga bisa melihat tarian ini dalam proses penyambutan mempelai dari sisi pengantin pria saat acara adat pernikahan.
Keunikan yang dimiliki dari tari Rabbani Wahed berbeda dengan yang ada pada tari Saman. Keduanya memiliki keindahan tersendiri yang membedakan satu dengan lainnya.
3. Tari Rudat (Lombok)
Tarian selanjutnya yang masuk ke dalam golongan seni Islam yaitu ada tari Rudat. Untuk tarian yang satu ini berasal dari suku Sasak yang ada di Lombok.
Tari Rudat merupakan hasil peninggalan dari nenek moyang saat abad 15 yang dahulunya dibawa oleh orang Turki yang memeluk ajaran Islam.
Penampilan dari tarian satu ini dibawakan penari laki-laki sebanyak 13 orang. Pakaian penari yaitu menyerupai pakaian prajurit dan dilengkapi pula dengan penggunaan kopiah panjang atau torbus.
Gerakan yang dimiliki oleh tari Rudat seperti gerakan yang digunakan pada pencak silat dengan iringan musik melayu. Sementara syair yang digunakan yaitu berisi pujian serta penghormatan kepada Allah SWT.
Biasanya tari Rudat ditampilkan di jalanan dengan tujuan untuk mengiringi pengantin saat menuju ke rumah mempelai wanita.
Namun, sekarang tarian ini juga ditampilkan pada acara keagamaan maupun saat perayaan hari besar Islam.
4. Tari Saman (Aceh)
Tarian lainnya yang termasuk ke dalam golongan seni Islam yaitu ada tari Saman. Tarian satu ini merupakan tarian khas yang asalnya dari Aceh.
Tari Saman awalnya berasal dari permainan bernama Pok Ane yang dahulunya ada di tengah masyarakat Gayo.
Setelah peradaban Islam mulai masuk, maka permainan tersebut juga menjadi beralih ke penggunaan syairnya.
Syair yang digunakan dalam Pok Ane menjadi pujian yang ditujukan kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Seiring dengan berjalannya waktu, nama dari permainan Pok Ane berubah menjadi tari Saman.
Selanjutnya, tarian satu ini menjadi banyak ditampilkan dalam acara peringatan maupun keagamaan semasa Kesultanan Aceh.
Mengikuti perkembangan yang ada, tarian ini menjadi bagian dari acara adat maupun saat menyambut kedatangan tamu kehormatan.
Hingga saat ini, tari Saman masih dijaga dengan baik kelestariannya oleh masyarakat Aceh. Bahkan kamu bisa menikmati penampilan tari Saman ini dalam acara tertentu yang diselenggarakan.
Bisa dikatakan pula bahwa banyak acara kenegaraan yang menampilkan keindahan dari tari Saman. Hal ini karena tariannya yang begitu menarik dan unik serta perlu untuk melibatkan penari dalam jumlah yang banyak.
Kamu juga bisa mempelajari untuk menguasai tari Saman ini di Aceh maupun tempat tari lainnya. Keunikan dan keindahan dari tari Saman membuatnya menjadi lebih mudah untuk dikenali.
5. Tari Seudati (Pidie, Aceh)
Tarian selanjutnya yang tergolong ke dalam seni Islam yaitu ada tari Seudati. Tarian satu ini juga masih berasal dari Aceh, lebih tepatnya ari Desa Gigieng, Kec. Simpang, Kab. Pidie.
Pada awalnya, tari Seudati dikenal sebagai tarian pesisir atau ratoh yang menjadi awalan dari prosesi permainan sabung ayam.
Tidak hanya itu, tarian tersebut juga ditampilkan pada saat musim panen mulai tiba, tepatnya saat malam bulan purnama.
Setelah mulainya penyebaran ajaran Islam, tarian ini berubah fungsinya menjadi media untuk dakwah para ulama.
Dakwah tersebut dilakukan dengan syair-syair dan pantun yang di dalamnya berisi pujian terhadap Allah SWT.
Nama Seudati sendiri diambil dari kata seurasi yang memiliki arti kompak atau harmonis. Selain itu, seudati juga memiliki makna pengakuan atau kesaksian.
Penampilan tari Seudati dibawakan tanpa adanya musik yang mengiringinya, melainkan iringan didapatkan dari suara lain.
Seperti suara hentakan kaki, pukulan telapak tangan di bagian dada dan pinggul, serta suara petikan jari dari para penarinya.
Tari Seudati biasanya ditampilkan oleh delapan orang laki-laki yang menjadi penari utama.
Penutup
Nah, itu tadi merupakan nama dari beberapa contoh tarian yang tergolong dalam seni Islam yang ada dan bahkan dapat kamu pelajari.
Tarian menjadi bagian dari budaya penting yang ada di tengah masyarakat Indonesia.
Tidak hanya dengan contoh tarian yang diberikan di atas, tetapi masih ada banyak jenis dan contoh tarian lainnya yang menarik untuk kamu pelajari.
Kamu bisa mencari tahu terkait dengan tarian ini secara lengkap hanya ada di situs blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: