10 Contoh Teater Kontemporer dan Penjelasannya yang ada di Indonesia
10 Contoh Teater Kontemporer dan Penjelasannya yang ada di Indonesia – Teater dengan unsur kekinian memang menjadi hal yang paling disukai, terutama bagi pegiat kesenian pertunjukan.
Seni teater kontemporer lebih kepada pertunjukan yang bertujuan menyampaikan pesan kepada penonton. Berikut contoh teater kontemporer.
Teater ini tidak berfokus pada gedung atau tempat megah untuk mementaskan karya kontemporernya.
Sutradara menyasar peminat teater dan ingin menyampaikan gagasannya tersebut kepada sesama sastrawan, demi tercapainya pesan yang ingin disampaikan.
Contoh Teater Kontemporer Berdasarkan Jenisnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Pertunjukan seni yang dipentaskan ke dalam bentuk kontemporer ini memang memiliki dominasi berdasarkan ide dari sutradara.
Sebab, tujuannya pun untuk kepentingan apresiasi dan eksperimentasi. Berikut ini contoh pertunjukan berdasarkan 5 jenis kontemporer.
1. Teater Boneka Kontemporer
Pertunjukan seni peran menggunakan boneka sebagai tokohnya, bukan lagi hal yang baru.
Sebab, sejak zaman kuno sudah ada jenis pertunjukan atau teater boneka. Bahkan, dunia mengakui dan memberikan tanggal khusus untuk memperingatinya.
Kamu bisa turut merayakan hari teater boneka sedunia yang dirayakan setiap tanggal 21 Maret.
Bagi orang awam yang tidak menggeluti dunia seni peran, khususnya teater, tentu hari peringatan tersebut dirasa tidak mungkin, tapi nyata adanya.
Pegiat teater boneka kontemporer di Indonesia juga terbilang banyak dan berasal dari berbagai komunitas di berbagai provinsi.
Contoh teater kontemporer boneka Indonesia adalah Papermoon Puppet dan Flying Balloon Puppet asal Yogyakarta.
Kedua teater boneka asal Yogyakarta tersebut sering mengadakan pertunjukan rutin yang juga memberikan ruang kreasi untuk seni.
Selain di Yogyakarta, kamu juga dapat melihat pertunjukan boneka di Bali bersama I-Pedalangan.
Apabila berada di Bandung, kamu juga bisa menikmati teater boneka kontemporer Don Kisot.
Teater boneka ini juga melahirkan genre baru yang dapat dinikmati oleh semua umur, dan melibatkan berbagai unsur seni yang khas Indonesia di dalamnya.
2. Teater Musikal Kontemporer
Identik dengan budaya khas Barat, teater musikal kontemporer ini memang telah ada sejak abad ke-19 sebagai cikal bakalnya.
Namun, tahukah kamu bahwa Indonesia juga punya teater musikal kontemporer yang tidak kalah seru untuk dinikmati.
Genre dalam teater musikal kontemporer sangatlah beragam. Tidak hanya menampilkan percintaan saja, tapi juga terdapat genre lainnya, dan lebih cdng terhadap kemanusiaan, terkadang dibumbui oleh rasa humor.
Contoh teater kontemporer musikal di Indonesia yaitu Teater Garasi berjudul Menara Ingatan.
Pertunjukan yang memadukan antara drama, tari, nyanyian, dan musik ini ditampilkan pada 2017 silam di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki.
Yennu Ariendra selaku sutradara dan komposer musik yang mengisahkan sejarah-sejarah kelam Indonesia.
Selanjutnya berkembang menjadi sebuah platform yang mengelola sejarah kelam dengan asumsi pola kekerasan yang ada di masa sekarang.
Terdapat banyak warna yang disajikan dalam pertunjukan musikal ini, seperti dialog, nyanyian, tarian, dan tidak luput dari pesan yang ingin disampaikan.
Meski Yannu mendominasi, tapi ada peranan seniman lain yang membantu perwujudan idenya.
3. Teater Kontemporer Dramatik
Para aktor yang memerankan karakter-karakter terkait cerita dalam jenis teater kontemporer dramatik wajib mematuhi seluruh rangkaian alur plot yang telah dibuat. Ekspresi dan lain sebagainya pun menjadi penting untuk diperhatikan.
Hal tersebut guna menghidupkan suasana yang hendak dibangun berdasarkan ide cerita dan genre yang biasanya dikaitkan dengan realitas di masyarakat.
Jenis teater dramatik kontemporer ini menunjukan ragam ciri yang telah disebutkan.
Contoh teater kontemporer dramatik ini mengambil tema-tema underdog atau hal lainnya yang penuh dengan tragedi.
Menarik minat dan rasa penonton terhadap kondisi cerita yang disajikan menjadi fokus utama dalam pertunjukan dramatik.
Sebab, dalam penyajian seluruh rangkaian cerita dibuat sesuai dengan kisah yang ada di tengah masyarakat.
Detail tempat dan latar belakang isi cerita menjadi hal yang sangat diperhatikan untuk menghidupkan suasana panggung.
Kisah yang paling terkenal, meski buatan Barat yaitu Romeo dan Juliet, pun kerap menjadi percontohan jenis dari teater dramatik. Indonesia pun kerap membuatnya dengan versi remake dengan unsur komedi dan lain sebagainya.
4. Teatrikalisasi Puisi Kontemporer
Teatrikal puisi kontemporer sendiri memiliki makna sebagai adegan sandiwara yang diiringi dengan pembacaan puisi.
Gerakan, ekspresi, blocking, tata panggung, dan lain sebagainya akan menyesuaikan syair sastra yang telah dibuat.
Teatrikal puisi ini memberikan kesempatan kepada seniman untuk mengekspresikan seluruh ide dan kreativitasnya dalam menerjemahkan puisi menjadi pertunjukan.
Jenis teater kontemporer satu ini sangat mengedepankan estetika puitik di panggungnya.
Namun, tetap saja yang melakukan dominasi terhadap seluruh rangkaian adegan dan situasi adalah hasil arahan dari sutradara.
Bahkan, pemaknaan dari suatu karya puisi tersebut juga dihasilkan dari pemikiran dan sudut pandang sutradara.
Contoh teater kontemporer puisi yaitu Teater Satu yang menampilkan ‘Semalam Masa Silam Mengunjungiku’ ada 31 Agustus 2022 lalu. Disutradarai oleh Iswadi yang terkenal puitis, jelas sajak yang digaungkan pun sangat baik.
Banyak penonton yang terkesima dengan penuturan puisi layaknya seorang dalang yang memandu alur drama di atas panggung.
Para aktor terlatih pun mampu memikat dengan setiap adegan yang sesuai dari puisi yang dibacakan.
5. Teater Gerak Kontemporer
Pantomim selalu menjadi contoh dalam jenis teater gerak, tapi itu bersumberkan dari budaya Barat.
Namun, bagaimana dengan teater kontemporer berjenis gerak yang disajikan di Indonesia?
Teater kontemporer memiliki perpaduan antara tradisional dan modern. Kamu dapat menyaksikan salah satu contoh yang masih tetap dapat disaksikan hingga saat ini yaitu Tari Kecak yang ada di Uluwatu, Bali.
Ciri khas yang terdapat dalam teater gerak ini adalah minimnya dialog, atau bahkan tidak ada dialog sama sekali di antara tokohnya. Hanya menonjolkan ekspresi dan juga gerak yang mewakili setiap runtutan cerita.
Contoh teater kontemporer gerak dalam Tari Kecak Uluwatu, Bali yaitu menampilkan sekelompok pria dewasa yang membentuk lingkaran untuk menarikan Tari Kecak. Sementara, aktor di dalam cerita mengisahkan antara Rama dan Shinta.
Tokoh protagonis dan antagonis pun tersedia secara lengkap tanpa adanya percakapan.
Mereka berlenggak-lenggok memainkan sesuai karakternya masing-masing. Musik yang tercipta pun dari mulut penari Kecak.
Contoh Teater Kontemporer Berdasarkan Fungsinya
Jika kamu hanya mengetahui fungsi dari teater hanyalah untuk hiburan semata, maka coba simak 5 fungsi dari teater kontemporer berikut ini.
Lengkap beserta contohnya agar lebih mudah untuk memahami seni pertunjukan yang memiliki perpaduan tradisional dan modern.
1. Teater Kontemporer Sebagai Upacara atau Ritual
Pertunjukan yang memberikan penjelasan, penghayatan, dan pengukuhan nilai-nilai agama juga menjadi fungsi teater kontemporer. T
erkesan tradisional dan etnik, inilah sajian budaya keagamaan yang ada di Indonesia.
Contoh teater kontemporer sebagai upacara atau ritual keagamaan adalah Tari Kecak. Tarian ini pada awalnya ditujukan untuk memberikan persembahan, tapi dengan seiringnya waktu menjadi sebuah pertunjukan.
Bahkan, peminatnya bukan hanya dari penganut Agama Hindu saja, karena disajikan seni drama di dalamnya yang mengisahkan antara Rama dan Shinta. Namun, tetap ada ritual keagamaan di dalamnya yang syarat akan makna.
Oleh karena itu, Tari Kecak selalu ditampilkan di tempat terbuka dan di sore hari menjelang malam untuk mendapatkan kekhusyukan dalam menjalani ritual keagamaan yang kini mendapatkan sentuhan pertunjukan drama.
2. Teater Kontemporer Sebagai Seni atau Estetik
Teater kontemporer hadir dengan fungsinya sebagai wadah untuk menikmati hasil dari seni atau estetik yang muncul dari perasaan manusia atau masyarakat.
Di dalamnya bisa saja tertuang rasa senang, sedih, kecewa, marah, dan lain sebagainya.
Hal ini yang menyebabkan munculnya banyak unsur seni di dalam teater kontemporer.
Kamu dapat mengetahuinya dari berbagai jenis teater yang telah dibahas. Misalnya, teater musikal yang melibatkan dialog, musik, tari, dan nyanyian.
Uniknya dari teater kontemporer ini, tidak memerlukan panggung megah, karena sasarannya biasanya adalah penikmat karya sastra. Meski tidak dipungkiri terbuka juga untuk masyarakat umum menyaksikan teatrikal tersebut.
3. Teater Kontemporer Sebagai Hiburan
Contoh teater kontemporer sebagai hiburan yaitu teater dengan unsur humor atau komedi. Tujuannya tentu memberikan hal menyenangkan, dan masyarakat atau penonton bisa menikmati hari yang tanpa beban.
Sebab, ada kalanya seseorang merasa sangat berat dalam menjalani hari-hari, dan menonton teater bisa menjadi hal berbeda dalam mengobati rasa penat tersebut. Apalagi jika yang disajikan berupa hiburan yang lucu.
Layaknya sebuah pertunjukan drama, genre tidak melulu soal komedi atau romantis, tapi ada juga hal lain yang dapat ditemukan dalam menyaksikan teater kontemporer. Perasaan pun akan dibuat hanyut dan luar biasa setelah menyaksikannya.
Sudah pernahkah kamu menyaksikan pertunjukan teater kontemporer secara langsung?
Di berbagai provinsi di Indonesia sudah banyak teater yang siap menyambut seluruh lapisan masyarakat untuk turut menyaksikan karya mereka.
4. Teater Kontemporer Sebagai Media Pendidikan
Tida sekadar memberikan hiburan semata, karena teater kontemporer pun hadir sebagai media pendidikan.
Bahkan, tujuan dari setiap penyelenggaraan teater selalu menyelipkan makna-makna yang memberikan pendidikan.
Contoh teater kontemporer sebagai media pendidikan yaitu Teater Boneka Papermoon Puppet yang menghadirkan boneka-boneka berbentuk manusia sebagai tokoh di dalam pertunjukannya. Semua boneka tersebut seolah bernyawa.
Bahkan, cerita yang dimainkan juga sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan selalu ada pesan yang disampaikan dalam setiap pertunjukannya.
Anak-anak, remaja, dan orang dewasa juga pasti menikmati teater yang menjadi media pendidikan ini.
Apalagi jika sudah digelarnya Pesta Boneka yang diadakan rutin di Yogyakarta secara independen.
Pengunjung pasti merasa akan terkesima bahwa teater bermedia boneka ini sangat mendidik dan perlu untuk terus dilestarikan.
5. Teater Kontemporer Sebagai Media Ekspresi
Berkaitan dengan teater sebagai seni atau estetik, inilah fungsi lainnya dari teater kontemporer yaitu sebagai media ekspresi.
Apalagi dengan ciri khasnya yang bebas tanpa ada ikatan baku, maka seniman akan leluasa untuk berekspresi melalui teater.
Teater kontemporer tidak hanya menunjukkan unsur drama, tapi juga bisa berkolaborasi dengan puisi, nyanyian, tarian, dan bahkan hanya dengan gesture tanpa berdialog. Semua orang memiliki kebebasan ekspresi menunjukkan kegelisahan.
Sebab, seni teater kontemporer muncul untuk menunjukkan ekspresi dan apresiasi terhadap apa yang tengah terjadi di masyarakat atau bahkan di dalam diri. Contohnya, teatrikal puisi yang memberikan ruang syair dijadikan pertunjukan.
Selain itu, ada juga pertunjukan teater monolog yang menampilkan seseorang dengan dialognya sendiri.
Di sinilah teater kontemporer menunjukkan fungsinya sebagai media ekspresi yang dapat ditampilkan dengan epik.
Itulah 10 contoh teater kontemporer yang terbagi berdasarkan jenis dan juga fungsinya.
Apakah kamu tertarik untuk menyaksikan pertunjukan teater kontemporer? Atau justru berminat menjadi bagian dari seniman yang terus mengembangkan seni teater?
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: