21+ Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya, Kaidah Kebahasaan & Cara Membuatnya
21+ Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya, Kaidah Kebahasaan & Cara Membuatnya – Saat mengalami kondisi lucu, menuangkannya menjadi sebuah anekdot sepertinya menyenangkan.
Apalagi jika Anda bisa membuatnya sendiri dengan berpedoman pada contoh teks anekdot beserta strukturnya yang baik dan benar.
Secara umum, teks jenis anekdot merupakan bentuk salah satu cerita kategori singkat yang intinya lucu, namun dibuat dengan maksud mengkritik. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini! 📖😊✨
Daftar Isi
Daftar Isi
Apa Saja Kaidah Kebahasaan dalam Teks Anekdot?
Untuk membuat sebuah anekdot, ada kaidah bahasa yang harus dipenuhi agar tidak melenceng dari definisi dari cerita tersebut. Berikut ini beberapa kaidah kebahasaan yang melekat pada sebuah anekdot.
Kaidah kebahasaan ini akan menjadi pembeda utamanya dengan karya tulis lainnya. Jadi, kalau Anda ingin membuatnya, maka hal pertama yang perlu dilakukan tentu memahami kaidah tersebut.
1. Mengurutkan Kejadian Menurut Waktu Kejadian
Ada daftar kejadian yang diurutkan berdasarkan kapan terjadinya, sehingga memudahkan pembaca untuk memahami jalan cerita yang ingin ditampilkan.
2. Menggunakan Keterangan untuk Waktu Lampau
Biasanya merupakan cerita yang sudah terjadi sebelumnya, seperti “Bulan lalu, Bapak A dan B bertemu di kantor C”
3. Menggunakan Kata Sifat, Majemuk, dan Benda
Ada penggunaan berbagai jenis kata dalam cerita teks anekdot ini, penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan cerita dan apa yang ingin disampaikan.
4. Ada Kata Penghubung
Antar kalimat, sering menggunakan kata penghubung untuk membuat sebuah kesatuan cerita yang sesuai tema dan tujuan pembuatannya.
5. Pertanyaan Retorik
Untuk membuat pembaca lebih tertarik, maka penggunaan pertanyaan yang tak butuh jawaban juga menjadi salah satu kaidahnya. Biasa juga disebut dengan pertanyaan retorik. Contohnya saja “Apakah orang mati punya kesempatan untuk hidup lagi?”
6. Gaya Bahasa Metafora
Kebanyakan anekdot juga menggunakan bahasa metafora, yang menyebutkan kata-kata kiasan tanpa membandingkan antara satu dengan yang lainnya, seperti “Jangan sampai tertipu buaya darat”
7. Bahasa Informal
Penggunaan gaya bahasa informal juga menjadi bagian dari kaidah kebahasaan saat membuat sebuah anekdot.
Fungsinya agar siapapun yang membaca bisa merasa dekat dan akrab dengan cerita, tanpa dibatasi kekakuan dalam penggunaan istilah maupun pola bahasa.
8. Perpaduan Fakta
Memadukan fakta yang berkaitan dengan tema anekdot yang digunakan, alhasil cerita jadi lebih update dan mudah dipercaya oleh pembaca. Tentunya, dalam konteks bercanda maupun sindiran halus.
Apa Saja Struktur dari Teks Anekdot?
Setiap karya tulis maupun teks, memiliki struktur penulisannya sendiri termasuk anekdot. Ketika Anda membuat contoh teks anekdot beserta strukturnya, maka hasilnya akan lebih sempurna. Seperti apa strukturnya?
1. Abstraksi
Yaitu bagian yang letaknya ada di bagian awal sebuah paragraf anekdot, isinya adalah gambaran umum tentang apa yang ingin disampaikan dari cerita tersebut.
Penjabaran dalam abstraksi biasanya meliputi keseluruhan cerita dalam bentuk singkat.
2. Orientasi
Merupakan penjelasan kondisi pada awal sebuah cerita anekdot, misalnya menggambarkan dimana lokasi percakapan tokoh dalam cerita. Bisa juga sebuah ilustrasi kondisi saat sebuah kejadian akan terealisasi.
3. Event
Yaitu sebuah penjelasan terhadap susunan sebuah peristiwa yang dijelaskan pada teks tersebut.
4. Krisis
Pada bagian ini sudah menjadi puncak dari pembahasan topik cerita, dimana pembahasan sudah mencapai klimaks antara semua karakter yang berperan.
5. Reaksi
Bagian reaksi sangat penting karena menjadi titik balik dari inti masalah yang dijelaskan.
Dapat juga disebut sebagai upaya untuk memecahkan masalah pada cerita, sehingga dijadikan solusi yang akan membuat pembaca memahami dan bisa mengambil hikmahnya.
6. Koda
Perubahan yang terjadi setelah solusi disampaikan. Misalnya ketika pemeran utama menjelaskan plesetan dari sebuah istilah yang selama ini banyak dipakai orang, untuk menunjukkan sisi lucu dari cerita.
7. Reorientasi
Merupakan bagian paling akhir dari rangkaian cerita sebuah anekdot. Bisa berupa sikap akhir dari para pemerannya, hingga situasi terakhir yang terjadi di akhir cerita. Misalnya “Andi geleng-geleng kepala”.
Apa Saja Ciri-ciri Teks Anekdot?
Sangat mudah untuk menentukan apakah sebuah teks masuk kategori anekdot atau tidak. Salah satunya, dengan melihat apakah cerita tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut atau tidak.
- Pertama, yaitu karakter utama yang ditonjolkan pada cerita tersebut adalah sosok humoris, yang akan memberikan informasi utama termasuk kelakar dan candaan mengkritik.
- Kedua, cerita ini berisi sindiran yang ditujukan kepada seseorang, kelompok, atau kondisi tertentu yang memang ada pada kehidupan nyata.
- Ketiga, menampilkan karakter dari sisi manusia dan juga hewan sebagai dua kubu yang biasanya bertolak belakang.
- Keempat, tujuannya jelas untuk satu pihak yang ingin disindir, baik itu perbuatannya hingga karakter utama yang dimiliki pihak tersebut.
- Kelima, alur cerita mengusung realita yang jelas dan bukan sekedar cerita fiksi belaka. Kebanyakan sudah sangat familiar di tengah masyarakat.
- Keenam, ada unsur lucu dalam teks tersebut sebagai penjabaran pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Bagaimana Membuat Teks Anekdot yang Benar?
Untuk membuat sebuah teks anekdot, ada langkah-langkah perlu dilakukan agar teks yang dibuat benar-benar sesuai dengan kaidah penulisan yang benar.
Selain itu, nantinya anekdot yang dihasilkan enak dibaca dan menarik.
1. Penentuan Topik
Sama halnya dengan karya tulis lainnya, anekdot juga dibuat ketika sudah ada sebuah topik yang akan dibahas. Penentuan topik yang tepat, akan membuat penyajian cerita jadi lebih memiliki alur yang jelas.
Penentuan ini bisa dilakukan berdasarkan pengamatan pada fenomena yang terjadi saat ini di tengah masyarakat.
Dapat juga dari pengalaman pribadi dari penulis atau saran dari berbagai pihak, yang nantinya dituangkan dalam sebuah cerita.
2. Cari Referensi
Saat ini referensi tidak lagi sekedar buku, Anda bisa memperluas referensi dari berbagai sumber. Seperti situs-situs berita dan informasi kekinian, media sosial, hingga cerita-cerita dari mulut ke mulut yang Anda terima.
Selain itu, referensi dari sebuah imajinasi juga bisa dituangkan menjadi sebuah anekdot.
Begitu juga dengan observasi yang dilakukan untuk mendapatkan sebuah ide menarik, untuk nantinya dijadikan tema yang dibahas.
3. Apa Pesan yang Ingin Diungkapkan?
Setiap topik, akan memiliki sebuah pesan untuk disampaikan. Pesan bisa bersifat lugas dan langsung dijabarkan tersurat pada teks atau biasa disebut pesan eksplisit.
Bisa juga berupa pesan melalui kata kiasan yang tersirat pada cerita tersebut, biasa juga disebut pesan implisit.
Contoh eksplisit adalah “Uang itu bisa membuat orang lupa kodratnya, bahkan sampai melakukan hal yang dilarang”.
4. Poin Lucu yang Dimasukkan
Biasanya untuk point lucu yang disampaikan, akan sedikit menyindir sebuah kondisi atau kebijakan dan lainnya. Namun, ketika dibaca menjadi lucu sehingga orang tertawa ketika membaca bagian lucu tersebut.
Contohnya “Uang itu, seperti permen tangkai yang manis tapi kalau sudah tinggal tangkainya saja dapat berubah fungsi jadi tusuk gigi”.
5. Alur Cerita Sesuai Struktur
Alur cerita yang dijabarkan dalam sebuah teks anekdot, harus sesuai dengan struktur baku dari pembuatan cerita singkat tersebut. Mulai dari bagian abstraksi sampai reorientasi, semua harus ada dan jelas tergambar.
Jangan sampai dibolak balik karena bisa membingungkan siapapun yang nanti membaca, bahkan bisa membuat pesan yang ingin disampaikan tidak sesuai harapan.
6. Editing Teks
Jika semua unsur di atas sudah Anda penuhi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan editing dari teks yang sudah dibuat.
Fungsinya adalah untuk memastikan semua alur cerita sesuai tema dan struktur.
Selain itu, juga sesuai dengan kaidah kebahasaan dan tidak bertele-tele, karena bisa berujung sulitnya cerita dimengerti apalagi dijadikan lelucon renyah.
Anda bisa membaca teks yang sudah dibuat, kemudian coba resapi semua kata demi kata apakah sudah sesuai.
Jika belum tentu perlu sedikit perubahan penggunaan kata, ungkapan, serta komponen lainnya dalam cerita.
7. Endapkan Sejenak
Mau hasil yang lebih maksimal? Coba Anda diamkan terlebih dahulu teks yang sudah dibuat dan diedit sebelumnya. Bacalah kembali setelah beberapa jam, apakah masih terdapat kekurangan atau tidak.
Mengendapkannya sejenak, akan membuat pikiran Anda kembali fresh dan bisa melihat sebuah teks dari sudut pandang yang netral.
Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya
Agar Anda lebih paham seperti apa sebenarnya teks anekdot tersebut, berikut ini contoh teks anekdot beserta strukturnya. Jika sudah mengerti, maka akan lebih mudah untuk membuatnya dengan versi Anda sendiri.
1. Laundry
Abstraksi
Pada suatu sore, di kompleks perumahan A terjadi percakapan yang seru antara bapak-bapak yang sedang duduk di pos ronda.
Orientasi
Kali ini, topik pembahasanya adalah seputar laundry yang baru buka di kawasan tersebut.
Krisis
Bapak A: “Bapak-bapak sudah tahu belum kalau di Laundry baru depan gang itu orang sering dapat baju baru.”
Reaksi
Bapak B: “Iya, katanya ada yang dapat celana jeans dan jaket kulit. Saya juga mau coba nyuci pakaian di sana, siapa tahu dapat pakaian kerja, lumayan untuk menambah stok pakaian kantor.”
Koda
Bapak A: “Lha gimana tidak dapat baju baru, wong yang punya laundry itu saja punya penyakit lupa ingatan. Makanya baju orang sering tertukar, bukan dikasih baju baru pak!”
Bapak B: “Walaaah, kirain beneran.”
Koda
Bapak A dan semua yang ada di sana tertawa mendengar Bapak B yang kebingungan dan malu.
2. Teman Arab
Abstraksi
Suatu sore, Pak Abdul datang berkunjung ke rumah Pak Muh. Saat itu, Pak Muh sedang merapikan rumahnya karena baru saja ditinggal pulang oleh rombongan sahabatnya dari Arab.
Orientasi
Suasana rumah tampak agak berantakan, sehingga perlu dibereskan kembali.
Pak Abdul : “Selamat sore, Pak Muh. Bagaimana kabarnya? Sehat-sehat saja kan? Akhir-akhir ini terlihat sibuk, ya?”
Pak Muh : “Wah, sore juga Pak Abdul. Betul sekali, pekerjaan lagi menumpuk, jadi jarang sempat berinteraksi dengan tetangga, termasuk bapak. Ada perlu apa nih?”
Krisis
Pak Abdul : “Ya saya sekalian mampir, soalnya saya dengar Pak Muh baru menerima tamu dari Arab. Kok saya nggak diajak main? Padahal saya penasaran sekali ingin berkunjung saat tamu itu ada.”
Pak Muh : “Hehehe, maaf ya pak. Waktu itu memang lagi repot ngurus proyek yang sempat tertunda.”
Pak Abdul : “Kalau nanti ada kunjungan lagi, jangan lupa undang saya. Soalnya saya ini punya gelar sebagai pria paling bijaksana dalam dunia Islam, lho. Selain itu, saya juga bisa bahasa Arab karena sering terlibat dalam urusan agama dan perdamaian.”
Reaksi dan Koda
Pak Muh : “Hahaha, justru itu pak, saya khawatir bapak salah paham. Karena bapak sering ke Arab, saya takut bapak bosan kalau saya pertemukan dengan teman-teman Arab saya. Lagi pula, yang kami obrolkan waktu itu hanya soal bisnis, tidak ada hubungannya dengan urusan agama.”
3. Ekstrakurikuler
Abstraksi
Saat tahun ajaran baru dimulai, seorang guru menyampaikan kepada murid-muridnya tentang pentingnya ikut kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Orientasi
“Anak-anak, selain belajar di kelas, kalian juga dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang dapat meningkatkan kemampuan akademik maupun non-akademik, seperti kepemimpinan, kerjasama tim, kepercayaan diri, dan sebagainya.” jelas ibu guru.
“Ada beragam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat kamu pilih, seperti pramuka, PMR, marching band, paduan suara, basket, voli, dan lainnya.” tambah guru tersebut.
Krisis
Setelah mendengar penjelasan guru, para murid semakin penasaran dengan kegiatan ekstrakurikuler dan mulai mengajukan berbagai pertanyaan. “Bu, sebenarnya apa sih kegunaan ikut kegiatan ekstrakurikuler?” tanya Raka kepada gurunya.Reaksi
Guru itu pun melanjutkan penjelasannya, “Ada banyak manfaatnya, misalnya melatih kedisiplinan, kemandirian, kepemimpinan, juga bisa bersenang-senang dengan teman-teman.” “Termasuk tambahan uang saku kan ya bu?” Timpal Benny.
Koda
Ibu guru yang mendengarnya hanya dapat tersenyum.
4. Soal yang Mudah
Abstraksi
Pada suatu hari, SD Gemilang sedang menyelenggarakan Ulangan Akhir Semester (UAS).
Orientasi
Seorang guru bernama Emma bertugas untuk mengawasi jalannya ujian.
Sejak ujian dimulai pada 20 menit yang lalu, suasana kelas pun berlangsung tegang. Oleh karena itu, Bu Emma ingin mengubah suasana menjadi lebih rileks.
Krisis
Bu Emma: “Anak-anakku sekalian, bagaimana soalnya? Mudah, ya?”
Murid-murid: “Wah, mudah kok, mudah banget malah bu Emma.”
Bu Indri: “Syukurlah kalau kalian mudah mengerjakannya.”
Riki: “Ya.. Betul mudah sih bu soalnya, tetapi jawabannya itu lho, susah.” Reaksi Bu Emma: “Lho, kok bisa? Memangnya kamu tidak belajar ya, Riki?”
Koda
Ian: “Kalau Riki sih memang tidak pernah belajar bu, soalnya tiap malam selalu ngajakin mabar Mobile Legends.” Bu Emma: “Oalah, pantesan.”
5. Stasiun Kereta Api
Abstraksi
Siang hari di Stasiun Kencana, ada seorang petugas yang tengah berjaga di tepi rel kereta api.
Orientasi
Tak lama kemudian, rombongan orang pun menghampiri petugas tersebut dan bertanya “Nyuwun sewu pak, mau bertanya, kereta api tujuan Surabaya lewatnya jam berapa ya pak?”
Krisis
Petugas: “Jurusan Surabaya nanti jam 3 sore keretanya baru tiba, pak.”
Rombongan: “Oh gitu, kalau jurusan Semarang lewatnya jam berapa tuh pak?”
Petugas: “Sekitar jam 1 dini hari, pak.”
Rombongan: “Kalau kereta jurusan Yogyakarta?”
Petugas: “Oh, kereta api jurusan Yogyakarta tidak lewat sini, pak. Maaf pak, sebenarnya bapak mau kemana ya?”
Rombongan: “Enggak kemana-mana kok pak, cuma mau nyebrang saja.”
Reaksi dan Koda
Petugas pun hanya bisa geleng-geleng kepala sambil mengumpat dalam hati.
6. Penyuluhan Peduli Lingkungan
Abstraksi Pada Minggu pagi yang cerah, Balai Desa mengadakan penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan dari sampah.
Orientasi
Dalam penyuluhan itu, kepala desa menyampaikan arahan tentang bahaya sampah plastik yang dapat merusak lingkungan. “Bapak-Ibu, mari kita buang sampah plastik di tempat yang benar.”
Lalu, ia menambahkan, “Karena plastik susah terurai, alangkah baiknya kalau bisa didaur ulang atau digunakan kembali.”
Krisis
Setelah kegiatan berakhir, panitia menyajikan hidangan berupa makanan dan minuman dengan tempat plastik. Warga dengan sigap mengumpulkan sisa wadah tersebut, lalu menyerahkannya untuk dikemas ke dalam tas milik kepala desa.
Kepala desa dibuat heran dengan tingkah warganya. Ia pun bertanya dengan bingung, “Lho, kenapa sampah plastik ini malah dimasukkan ke dalam tas saya?”
Reaksi
Warga kompak berkata, “Bukannya tadi Bapak sendiri yang bilang sampah plastik berbahaya? Jadi, kami kumpulkan semua biar Bapak bisa langsung daur ulang.”
Koda
Seketika wajah kepala desa memerah, ia pun langsung memilih pulang.
7. Maling Sandal
Abstraksi
Di pagi yang cerah, Arkan tampak lahap menyantap semangkuk soto di warung makan favoritnya.
Orientasi
Setelah puas makan soto, Ia pun bergegas pulang. Namun, di tengah perjalanan ia terserempet motor yang melaju ugal-ugalan. Akibatnya, sandal yang dipakainya putus.
Dengan terpaksa, Arkan melanjutkan perjalanan tanpa alas kaki. Karena jarak rumah masih jauh, ia pun singgah ke toko terdekat untuk membeli sandal baru.
Sayangnya, uang yang dibawanya tidak cukup.
Krisis
Karena tak punya cukup uang, Arkan memutuskan untuk mencuri sandal di masjid yang jaraknya dekat dengan toko tersebut. Ia mengincar sandal terbaik yang ada di sana.
Sembari duduk di teras masjid, Arkan memperhatikan orang-orang yang masuk. Saat pemiliknya sibuk beribadah, ia segera mengambil sandal berwarna hitam itu.
Awalnya aksinya lancar, tapi ternyata pemilik sandal sadar dan langsung mengejarnya. Karena perutnya buncit apalagi setelah makan soto, Arkan pun tidak bisa lari dengan cepat hingga akhirnya tertangkap dan dibawa ke kantor polisi.
Setelah penyelidikan, ia dijerat pasal pencurian dan kasusnya disidangkan seminggu kemudian.
Saat sidang berlangsung, Arkan duduk tertunduk di kursi terdakwa.
Hakim: “Arkan, umur 24 tahun, terbukti mencuri sandal seharga Rp30.000. Dengan ini, Anda dijatuhi hukuman lima tahun penjara.”
Arkan: “Lho, Pak! Ini tidak adil, kenapa hukuman saya lebih berat daripada koruptor?” Reaksi Hakim lalu menjawab bahwa Arkan merugikan seseorang sebesar Rp30.000, sedangkan koruptor yang mencuri Rp2 miliar membaginya ke 200 juta rakyat.
Koda
Artinya, apa yang dilakukan Arkan dinilai lebih merugikan daripada tindakan para koruptor.
8. Unta Milik Salman
Abstraksi
Di padang pasir yang tandus, ada seekor unta bersama majikannya yang bernama Salman.
Orientasi
Unta tersebut hanya mau berjalan jika Salman berkata “Syukurlah” dan akan berhenti begitu ia berkata “Cukup”. Suatu hari, Salman berniat jalan-jalan dengan untanya.
Setelah naik ke punggung unta, ia mengucapkan “Syukurlah”, dan unta itu mulai melangkah, meski dengan langkah yang pelan.
Krisis
Salman pun kesal. Ia pun mengucapkan “Syukurlah” berulang kali, sampai sepuluh kali, hingga akhirnya unta itu berlari semakin kencang. Tak disangka, sekitar sepuluh meter di depannya sudah menunggu sebuah jurang yang sangat dalam.
Salman berteriak “Cukup!”, lalu unta itu berhenti tepat di bibir jurang.
Reaksi
Sambil menyeka keringat dan menarik napas panjang, Salman mengucapkan “Syukurlah”, dan unta itu pun kembali melangkah. Koda Hingga kini, tidak ada seorang pun yang melihat keberadaan Salman.
9. Kecoa
Abstraksi
Suatu hari, ada sepasang kakak beradik dalam sebuah keluarga sederhana.
Orientasi
Awalnya mereka berniat pergi berkebun, tetapi tiba-tiba berubah pikiran dan segera pulang dengan tergesa-gesa.
Krisis
Kakak: “Ma, tolong, adik nggak sengaja menelan kecoa!”
Mamah: “Astaga! Gimana bisa begitu? Cepat telepon dokter, Kak!”
Kakak: “Waduh, kalau dokter datang malah makin repot, Ma. Nggak usah khawatir, sebentar lagi kecoanya pasti mati kok…”
Mamah: “Kok bisa?”
Kakak: “Soalnya tadi adik udah aku kasih minum racun serangga.”
Reaksi dan Koda
Mamah: (pingsan)
10. Modal Huruf
Abstraksi
Suatu hari, ada seorang guru sekolah dasar yang bertanya tentang hasil belajar menghafalkan huruf kepada muridnya.
Orientasi
Pak guru menanyakan kepada Faiz huruf apa saja yang sudah diingatnya. Faiz pun menjawab kalau dirinya hanya mau menghafal huruf C, D, E, F, G, A, B, dan kembali ke C.
Krisis
Mendengar jawaban tadi, pak guru jadi heran lalu menanyakan lagi kepada Farid mengapa ia hanya mau mengingat tujuh huruf saja.
Reaksi
Faiz pun menjawab dengan penuh semangat, bahwa cukup dengan menghafal tujuh huruf itu saja, ia bisa menjadi musisi handal dan meraih banyak uang.
Koda
Mendengar penjelasan Faiz, pak guru hanya mengangguk-angguk lalu berkomentar, “ada benarnya juga.”
11. Lomba 17 Agustus
Abstraksi
Setelah mengikuti lomba 17 Agustus, kakak dan adik tiba di rumah sambil menenteng hadiah.
Orientasi
Mereka berdua duduk di kursi ruang tamu, kemudian sang adik mulai bercerita. Krisis Adik: “Kak, tadi aku ikut lomba makan kerupuk, lho!”
Kakak: “Wow, keren! Terus kamu menang kah?”
Adik: “Menang dong, tapi ada yang aneh tau Kak.”
Kakak: “Aneh gimana maksudnya?”
Adik: “Anak-anak sih pada lomba makan kerupuk, tapi orang dewasanya… malah lomba makan teman sendiri!” Koda
Sang Kakak hanya bisa geleng-geleng kepala, tidak habis pikir dengan pernyataan adiknya.
12. Rindu Anak
Abstraksi
Dalam kesehariannya, orang tua Iwan selalu bekerja.
Orientasi
Karena sibuk mengisi seminar dan diklat, mereka jarang pulang. Setelah sebulan tak berjumpa, sang ayah merasa rindu lalu menelpon anaknya untuk mengetahui apakah anaknya juga merasakan hal yang sama.
Krisis
“Lan, apakah kamu sayang kepada orang tuamu?” “Tentu saja aku sayang sama ayah, aku selalu merindukan keberadaan ayah dan ibu saat sendiri di rumah,” kata Iwan berbohong.
Reaksi
Sang ayah merasa tenang mendengar jawaban Alan. Dalam doanya, ia berkata, “Ya Tuhan, terima kasih atas anak baik yang Kau titipkan. Jika ia berbuat salah, berilah ia pelajaran.” Koda Seketika Alan pingsan.
13. Orang Pintar
Abstraksi
Di sebuah kelas, suasana belajar berlangsung dengan aktif.
Orientasi
Guru sedang memberikan pelajaran sambil berdiskusi dengan murid-muridnya.
Krisis
Guru: “Anak-anak, menurut kalian apa tanda orang itu pintar?”
Alfi: “Kalau rajin membaca, Bu.”
Guru: “Bagus, ada jawaban lain?”
Bene: “Kalau rajin menulis juga, Bu.”
Guru: “Benar sekali, Bene.”
Alfi: “Tapi ada juga yang pintar karena suka menyontek, Bu.”
Bene: “Iya, Bu. Kalau kita tidak meniru, kadang susah. Misalnya bikin pesawat kertas, pasti harus menyontek caranya dulu. Betul, kan Bu?”
Reaksi
Guru: “Hmm, iya juga ya, Ben.” Bene: “Asik! Jadi hari ini kita boleh menyontek biar tambah pintar, teman-teman!”
Koda
Guru pun hanya bisa terdiam kebingungan.
14. Kursi
Abstraksi
Suatu hari, dua pemuda bernama Yusuf dan Ridwan sedang ngobrol santai di sebuah warung kopi.
Orientasi
Ridwan: “Cup, aku ada tebakan.” Yusuf: “Apa tuh, Wan?”
Krisis
Ridwan: “Kursi apa yang bisa bikin orang lupa ingatan?”
Yusuf: “Kursi goyang! Soalnya kan kalau duduk di situ suka ngantuk kan, terus ketiduran. Jadi lupa mau ngapain.”
Ridwan: sambil ketawa “Hehe, masuk akal sih! Tapi salah, Cup.”
Reaksi
Yusuf: “Lah terus jawabannya apa?” Ridwan: “Kursi jabatan!” Yusuf: “Hah, kok gitu?”
Koda
Ridwan: “Ya coba lihat pejabat. Waktu sebelum dilantik janji manisnya banyak. Begitu udah duduk di kursi jabatan, eh malah kayak lupa sama janji-janjinya.” Yusuf: “Wah, bener juga!”
15. Selembar Uang Rp 50.000
Abstraksi
Pada sore hari, seorang suami pulang ke rumah setelah seharian bekerja keras sebagai kuli bangunan.
Orientasi
Dengan wajah lelah tapi tetap tersenyum, ia disambut istri dan dua anaknya yang masih kecil berusia 8 dan 6 tahun.
Krisis
Sang suami lalu memberikan uang Rp50.000 kepada istrinya di depan anak-anak. Ia berkata, “Dik, ini uang untuk belanja sebulan, semoga cukup ya.”
Sang istri menjawab, “Iya mas, ini malah cukup banget kok untuk belanja setahun!” Kaget, suami pun bertanya, “Lho, kok bisa? Belanja apa saja yang bisa tahan setahun?” Istrinya tersenyum lalu menjawab, “Ya belinya kalender, mas!”
Reaksi
Mendengar itu, suami langsung terdiam, sementara kedua anaknya tertawa terbahak-bahak.
Koda
Akhirnya mereka masuk kembali ke rumah dengan suasana penuh canda.
16. Duduk di Muka
Abstraksi
Di sebuah sore, Setyawan dan Iwan sedang mendengarkan lagu anak-anak bersama. Mereka mulai memperhatikan lirik-liriknya dengan serius dan merasa ada yang agak aneh sehingga memicu perdebatan kecil antara keduanya.
Orientasi
Setyawan: “Menurutku, lirik lagu itu agak kurang pas buat pendidikan, mas.”
Iwan: “Lho, kok bisa begitu?”
Krisis
Setyawan: “Coba bayangin deh, di liriknya kan ada kata-kata ‘naik delman istimewa, kududuk di muka’. Nah, masa duduknya di muka? Kan seharusnya di kursi, bukan di bagian depan.”
Iwan: “Wah iya, bisa bahaya itu.”
Setyawan: “Makanya aneh, duduk di muka itu terdengar nggak sopan dan juga berisiko. Harusnya kan jelas di kursi.”
Reaksi
Iwan: “Betul, mestinya duduknya di samping pak kusir, bukan malah di muka.”
Koda
Akhirnya mereka berdua hanya bisa tertawa, menyadari kalau lirik lagu anak-anak pun bisa jadi bahan diskusi yang kocak.
17. Lomba Lari
Abstraksi
Mas Pur: “Aku tuh kalau urusan berantem berani, lawan banyak pun nggak masalah.”
Orientasi
Mas Wanto: “Lho, berantem sendirian maksudnya gimana Pur?”
Mas Pur: “Ya maksudku tanpa bawa teman, aku sendiri aja.”
Mas Wanto: “Oh gitu… terus gimana?”
Mas Pur: “Musuhku waktu itu ada sepuluh orang. Tapi aku tetap nggak mundur.”
Mas Wanto: “Serius nggak mundur?”
Krisis
Mas Wanto: “Kenapa kok nggak mundur?”
Mas Pur: “Soalnya di belakangku ada tembok, jadi ya mau nggak mau harus tetap di situ.”
Reaksi
Mas Wanto: “Walah hahaha… kukira kamu itu tetap bertahan karena jadi kiper, ternyata karena mentok tembok!”
Koda
Akhirnya, semua yang dengar cerita Mas Pur langsung tertawa. Terkadang keberanian itu bukan soal niat, tapi karena memang tidak ada pilihan lain.
18. Tidak Punya Latar Belakang Presiden
Abstraksi
Mantan Presiden Gus Dur memang terkenal unik. Bahkan dalam momen genting dan serius, ia masih saja melontarkan candaan yang cerdas dan mengena.
Orientasi
Hal ini pernah diceritakan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, saat diwawancarai oleh salah satu stasiun televisi swasta. “Waktu itu saya hampir menolak ketika saya ditunjuk sebagai Menhan atau Menteri Pertahanan. Alasannya sederhana, saya merasa tidak punya latar belakang TNI/Polri ataupun pengalaman soal pertahanan,” ujar Mahfud.
Krisis
Namun, jawaban Gus Dur saat itu justru membuat semua orang terdiam sekaligus tersenyum. Dengan santai ia berkata, “Pak Mahfud harus bisa. Saya saja jadi Presiden tidak perlu punya latar belakang presiden kok.”
Reaksi
Mendengar jawaban itu, Mahfud MD tak bisa lagi berkelit. Ia hanya menimpali sambil berkelakar, “Gus Dur memang aneh. Ya kalau nggak aneh, pasti nggak akan memilih saya jadi Menhan.”
Koda
Cerita ini kembali menegaskan betapa khasnya Gus Dur: sederhana, jenaka, namun penuh makna. Dari gaya bicaranya, kita belajar bahwa kemampuan tidak selalu bergantung pada latar belakang, tapi juga pada kesediaan untuk belajar dan berani mengambil tanggung jawab.
19. Gaya Batu
Abstraksi
Seorang ayah sedang berusaha mengajari anaknya berenang.
Orientasi
“Aku nggak mau dipermalukan karena nggak bisa berenang, Yah,” ujar si anak. Sang ayah menjawab dengan penuh semangat, “Tenang, Nak. Ayah akan mengajarkan dari gaya tersulit sampai termudah.” Mendengar itu, si anak pun girang bukan main.
Krisis
Beberapa hari kemudian, setelah berlatih, si anak tampak begitu senang, sementara sang ayah justru terlihat murung. “Terima kasih, Yah. Sekarang aku sudah menguasai gaya renang yang paling cocok buatku. Tapi kenapa Ayah malah sedih?” tanya si anak heran.
Reaksi dan Koda
Sambil menghela napas, ayahnya menjawab, “Soalnya gaya yang kamu kuasai itu… gaya batu, Nak.”
20. Bapak Buruh
Abstraksi
Sebelum menentukan jurusan, setiap siswa harus melewati sesi wawancara singkat selama sekitar 10 menit.
Orientasi
Guru: “Aini!” Aini: “Iya, Pak.” Guru: “Silakan duduk. Bapakmu buruh, ya?”
Krisis
Aini: “Lho, kok Bapak tahu?” Guru: “Soalnya pipimu ada stempel tikar.” Aini: “Maksudnya gimana, Pak?”
Reaksi dan Koda
Sang guru hanya tersenyum sambil menunjuk bekas lipatan tidur yang masih menempel jelas di pipi Aini. Ruangan pun mendadak riuh oleh tawa teman-teman yang ikut menyaksikan.
21. Kisah Pemulung
Abstraksi
Siang itu, di sebuah kompleks perumahan elit, muncul adu mulut kecil antara Pak RT dan seorang pemulung.
Orientasi
Penyebabnya sepele, di lingkungan perumahan tersebut memang sudah banyak terpasang papan bertuliskan “Pemulung Dilarang Masuk”. Namun tetap saja, masih ada pemulung yang masuk seenaknya. Pak RT: “Bapak lagi ngapain ngorek-ngorek sampah di sini? Nggak lihat tulisannya di depan perumahan?”
Krisis Pemulung: “Tulisan apa, Pak?” Pak RT: “Itu jelas-jelas ada papan tulisannya Pemulung Dilarang Masuk. Kenapa Bapak masih nekat masuk?”
Reaksi dan Koda
Pemulung: “Lha, Pak RT ini gimana… kalau saya bisa baca tulisan di papan itu, jelas saya nggak bakal jadi pemulung!” Pak RT melongo, sementara warga yang melihat dari jauh hanya bisa menahan tawa.
22. Kuli dan Kyai
Abstraksi
Para jamaah haji Muhammadiyah asal Tegal akhirnya tiba dengan selamat di Bandara King Abdul Aziz, Arab Saudi.
Orientasi
Setelah turun dari pesawat, mereka beristirahat sejenak sambil bercanda gurau. Salah satu rombongan melihat banyak papan pengumuman berbahasa Arab yang terpajang di area bandara.
Krisis
Seorang jamaah nyeletuk: “Eh, kowe ngerti ora, tulisan ing papan iku artine opo?” Temannya menjawab: “Lha piye, wong aku wae ora iso maca Arab.”
Reaksi dan Koda
Seketika yang lain menimpali sambil tertawa, “Ya jelas wae, nek iso maca Arab, awake dhewe mesthi dadi kyai, dudu dadi rombongan jamaah biasa!” Semua pun ngakak, suasana bandara mendadak cair oleh guyonan khas Tegal itu.
Apa Saja Jenis Anekdot?
Banyak jenis cerita kategori anekdot yang bisa ditemukan, baik di surat kabar maupun buku-buku khusus anekdot. Jenisnya juga sangat bervariasi, tergantung dari topik yang disampaikan di dalam cerita tersebut.
Ada jenis yang berhubungan dengan politik, sosial, lingkungan, agama, kehidupan ekonomi. Kemudian jenis yang berkaitan dengan karakter buruk seseorang, sehingga perlu disindir melalui sebuah cerita.
Siapa tahu, ketika si orang tersebut membaca bisa tersadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah.
Penasaran untuk membuat sebuah contoh teks anekdot beserta strukturnya?
Berbekal informasi di atas, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk menciptakan sebuah cerita lucu kaya makna berbentuk sebuah anekdot.
Referensi:
40+ Contoh Teks Anekdot Singkat Beserta Struktur Hingga Kaidah Kebahasaannya [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/bali/berita/d-6990195/40-contoh-teks-anekdot-singkat-beserta-struktur-hingga-kaidah-kebahasaannya
Teks Anekdot: Pengertian, Tujuan, Struktur, Ciri-Ciri, dan Contoh [Daring]. Tautan: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230206121920-569-909393/teks-anekdot-pengertian-tujuan-struktur-ciri-ciri-dan-contoh
30+ Contoh Teks Anekdot Singkat dan Lucu Lengkap dengan Strukturnya [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/jateng/berita/d-6997309/30-contoh-teks-anekdot-singkat-dan-lucu-lengkap-dengan-strukturnya
50+ Contoh Teks Anekdot Lengkap dengan Analisis Strukturnya [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6985354/50-contoh-teks-anekdot-lengkap-dengan-analisis-strukturnya.
30 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Struktur & Maknanya [Daring]. Tautan: https://www.haibunda.com/parenting/20250902193701-61-374785/30-contoh-teks-anekdot-singkat-beserta-struktur-maknanya#6-contoh-teks-anekdot-orang-pintar
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: