Contoh Teks Anekdot Tema Sosial Masyarakat dan Strukturnya Lengkap
Contoh Teks Anekdot Tema Sosial Masyarakat dan Strukturnya Lengkap – Dibutuhkan contoh teks anekdot tema sosial masyarakat apabila ingin membuat hasil secara optimal.
Berikut ini sudah Mamikos siapkan seperti apa contoh teks anekdot dengan tema sosial masyarakat lengkap dengan rangkaian kebahasaan.
Sehingga, kamu bisa lebih jelas dalam memahami konteks tersebut. Yuk, simak!
Contoh Teks Anekdot Tema Sosial Masyarakat
Daftar Isi
Daftar Isi
Memang dalam pembuatan karya seperti ini tidak bisa sembarangan mengarang begitu saja.
Tanpa diketahui bagaimana kebahasaan tentu akan sulit ketika nantinya harus mengimplementasikan secara langsung. Pada dasarnya ada tiga aspek utama dalam pembuatan konteks itu.
Mulai dari orientasi, krisi, dan reaksi jadi nantinya masing-masing segmen akan memiliki peran tersendiri.
Pada kesempatan ini, akan Mamikos jelaskan bagaimana contohnya sekaligus dengan kebahasaan.
Sehingga kamu dapat menjadikan contoh teks anekdot tema sosial masyarakat sebagai referensi agar ketika membuat nanti tidak kesulitan.
Ini adalah langkah paling tepat karena dengan mengetahui seperti apa bentuknya langsung akan mudah membuat.
Pada kesempatan ini, Mamikos akan mengusung tema sosial masyarakat sehingga dapat dijadikan acuan. Yuk, simak contoh berikut!
Contoh Pertama
Abstrak contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Di sebuah warung kopi pinggir jalan ada sekumpulan orang dari berbagai macam profesi. Mulai dari tukang becak, debt collector, sales rokok, sampai seorang pharmacist.
Mereka semua asik ngobrol sampai ada seseorang dengan badan tambun dan muka gelap datang. Dia adalah mas nur, seorang perjaka tua yang sudah lama tidak pernah mencicipi manisnya wanita.
Konflik contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Dengan wajah pucat tidak seperti biasanya mas nur masuk ke dalam warung kopi dengan terbata-bata. Kondisi warung sempit membuat semua orang tentu bisa melihat siapa yang datang.
Makelar : “Woe bos gimana hari ini kok lesu gitu, gak dapet cewek ya?”
Gurauan sang makelar disambut gelak tawa oleh semua pengunjung tempat nongkrong tersebut. Namun, Mas Nur tidak bergeming, hanya mengeluarkan respon singkat.
Mas Nur : “Dasar tidak berperasaan, Cak Brengos Joshua satu.”
Cak Brengos : “Siap bos.”
Wajah Mas Nur masih belum keluar dari kecemasannya, hal itu tentu menarik rasa penasaran dari para pengunjung.
Makelar : “Ada apa Mas Nur? Gak biasanya wajahnya kecut begitu.”
Debt Kolektor : “Iya Cak Nur, biasanya kalo kesini selalu riang gembira.”
Cak Brengos : “Nih Joshua, ada apa Nur gak biasanya.”
Mas Nur : “Kamu tau Denis yang ada di kompleknya Bu Ani, tadi siang dia meninggal.”
Sontak semua orang di warung terkejut.
Sambungan contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Makelar rokok : “innalillahi, Denis ya nur, tadi pagi kan masih ngopi disini.”
Cak Brengos : “Ya Allah Denis, Nur. Piringnya makan aja belum aku cuci ini.”
Semua orang lantas terkejut karena mengetahui bahwa Denis salah satu langganan warung tersebut meninggal dunia.
Makelar Rokok : “Kenapa bisa meninggal begitu Nur? Kok mendadak sekali.”
Mas Nur : “Tadi siang kecelakaan, ditabrak mobil waktu main sama anak-anak komplek.”
Cak Brengos : “Ayo warungnya tutup, kita melayat ke denis sekarang.”
Mas Nur : “Bentar, Cak Brengos Joshua sama gorengannya belum habis.”
Cak Brengos : “Gimana kamu ini Nur? Ada temannya meninggal malah ditinggal nongkrong.”
Cak Brengos : “Gak berperasaan kamu nur. Denis tiap hari nongkrong sama kamu disini.”
Pharmacist : “Jangan begitu lah Mas Nur, Denis itu teman kita juga loh.”
Mas Nur : “Kalian ini semua gimana? Denis itu kucing peliharaannya Bu Ani, tadi siang tertabrak mobil.”
Reaksi contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Mendengar jawaban tersebut, langsung satu warung kopi menyoraki Mas Nur karena gurauannya. Bahkan, beberapa gorengan langsung dilemparkan pada Mas Nur tepat ke wajahnya.
Sambil menghindari lemparan gorengan Mas Nur hanya senyum cengengesan karena berhasil menjahili teman-temannya. Kegiatan nongkrong di warung itu berjalan kembali seperti biasanya.
Contoh Kedua
Abstrak contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Pada hari minggu ada tiga orang yang sedang berlatih lari maraton dengan rute mengelilingi kampung. Sebenarnya ada tiga orang namun hanya Budi dan Anton saja yang terlihat.
Mereka berdua cukup fokus dengan larinya dan tidak nampak banyak bicara. Keringat bercucuran dari wajah dan tubuh menandakan mereka berdua sudah sangat kelelahan namun masih tetap berjuang.
Konflik contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Dengan pandangan yang mulai buram, Budi sudah tidak yakin apakah bisa melanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya ada beberapa percakapan ringan keluar dari mulutnya.
Budi : “Ton istirahat dulu ,yuk! Aku sudah tidak kuat ini sepertinya.”
Anton : “Ayo, semangat bud tinggal lima kilometer lagi!”
Budi : “Oke gas, nafas terakhir.”
Mereka berdua kembali fokus dengan larinya yang sudah mulai sedikit goyah ketika dilihat. Kaos olahraga sudah basah kuyup dengan keringat namun ada sebuah kejanggalan saat anton melihat kebelakang.
Anton : “Bud, Febri di mana?”
Budi : “Dibelakang Ton.”
Anton langsung berhenti karena ternyata Febri tidak ada di rombongan latihan mereka bertiga.
Anton : “Febri tidak ada Bud, apa dia tadi jatuh karena tidak kuat lari.”
Budi : “Waduh tidak tahu Ton, aku sudah capek berlari sampai tidak sadar dia ada di mana.”
Mereka berdua panik mencoba menenangkan diri karena dari tiga puluh kilometer rute berlari salah satu temannya menghilang. Wajah panik nampak jelas dari raut muka kedua orang itu.
Anton : “Ayo segera selesaikan dulu rutenya, nanti kita lapor ke coach di pos terakhir.”
Budi : “Ayo, Ton cepat.”
Sambungan contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Kedua orang itu lari secepat mungkin di lima kilometer terakhir dengan nafas tersengal sengal. Meskipun dipaksakan sudah sulit untuk berlari cepat karena sudah sangat kelelahan.
Pos terakhir rute latihan mereka sudah terlihat keduanya akhirnya bisa bernafas sedikit lega. Bahkan, Budi yang sudah tidak kuat langsung terhuyung ke tanah ketika sampai di depan pos.
Sesampainya di pos mereka bingung karena pelatih tidak berada di lokasi meskipun sudah dicari. Namun, mobil pick up milik pelatih mereka memang ada disitu, kondisinya sudah dingin.
Anton : “Pak Wawan, Pak Wawan.”
Anton berteriak mencari pelatihnya yang menjadi penanggung jawab sesi latihan siang itu. Tidak ada jawaban dari manapun, wajah mereka berdua semakin pucat karena kondisi masih sunyi.
Sambungan contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Tiba-tiba kaca jendela mobil terbuka dan ada wajah Febri yang terlihat pucat seperti bangun tidur.
Anton : “Feb, Pak Wawan di mana?”
Febri : “Oh, tadi Pak Wawan gak bisa ikut makanya aku disuruh bawa mobilnya ke pos terakhir buat penjemputan.”
Anton : “Ada keadaan genting ini, ayo kita hubungi Pak Wawan!”
Budi : “Ia Feb keadaannya genting ayo balik cari Pak Wawan.”
Febri : “Ada keadaan genting apa, istirahat aja dulu di sini.”
Anton : “Febri tidak ada di rombongan lari, mungkin dia jatuh karena tidak kuat.”
Febri : “Lah lha aku ini terus kamu anggap siapa? Hantu?”
Reaksi contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Anton dan Budi terkejut dan sadar dari kepanikan mereka selama ini. Ternyata Budi yang mereka cari sudah ada berada di hadapannya dan menanti dari tadi di pos terakhir rute.
Anton dan Budi tertawa terbahak-bahak setelah mengetahui bahwa febri ternyata tidak ikut lari. Mereka berdua terlalu fokus sampai lupa bahwa ternyata febri disuruh membawa mobil sampai ke pos terakhir.
Contoh ketiga
Abstrak contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Di suatu pagi, ada seorang kriminal yang baru masuk ke dalam sebuah tahanan. Dalam sel tersebut sudah terdapat tiga orang penghuni sehingga dengan tambahan baru ini menjadi empat.
Wajah sangar ketiga orang tersebut sudah jelas menunjukkan bahwa mereka adalah kriminal kelas kakap. Memang penjara ini terkenal dengan kriminal dari kasus sangat keji.
Konflik contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Ketika tahanan baru tersebut mulai masuk dalam sel ketiga orang langsung memandang dengan tatapan tajam. Orang baru itu mulai duduk di lantai dekat pintu jeruji dia ditahan.
Tahanan 1 : “Woy, siapa suruh duduk disitu? Ini sel kekuasaan bos besar.”
Tahanan baru : “Oh, maaf bang.”
Dia kemudian berdiri dan mengambil posisi di sudut ruangan sel tahanan tersebut.
Tahanan 2 : “Bos, anak baru nih. Kita apakan enaknya sebagai salam penyambutan?”
Bos kriminal : “Hehehe biarin duduk dulu saja, baru setelah itu kita gebukin sama-sama.”
Ketiga tahanan tersebut tertawa bersama karena merasa akan mendapatkan mangsa. Kebengisan mereka terlihat dari sifat ingin menyakiti orang lain yang bahkan baru dilihatnya.
Tahanan 2 : “Woy duduk cepet bos yang suruh!”
Tahanan baru : “Baik bang.”
Tahanan 1 : “Salah apa kamu bisa sampai masuk penjara di sini?”
Tahanan baru : “Saya tidak salah bang, tempat saya bukan disini.”
Ketiga tahanan lain langsung tertawa terbahak-bahak melihat reaksi cengeng orang baru tersebut. Tangisan penghuni baru itu juga semakin keras dan membuat lainnya tertawa lebih keras juga.
Sambungan contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Suara riuh di sel nomor 13 tersebut tentu saja mengundang perhatian sipir yang menjaga. Akhirnya sipir memutuskan untuk mengunjungi sel tersebut guna melihat seperti apa situasinya.
Sipir : “Hei hei hei, ada apa ini? Baru hari pertama sudah dibuat nangis seperti itu.”
Bos kriminal : “Hahaha tenang pak, orang cengeng ini belum kita pegang sama sekali, eh sudah menangis seperti bayi huahahahaha.”
Tahanan 1 : “Pak sipir kok bisa orang cengeng begini masuk ke penjara kelas kakap bersama kita.”
Tahanan 2 : “Iya pak, sepertinya ini ada kesalahan transfer tahanan seperti tahun lalu.”
Sipir : “Loh ini tidak ada kesalahan. Sudah kalian diam jangan banyak gaduh.”
Bos kriminal : “Serius Pak Sipir orang ini kenapa bisa masuk kesini? Belum apa-apa sudah menangis begini.”
Sipir : “Oh kalian ingin tahu, dia ini penyebar hoaks di grup WhatsApp keluarga.” Pak Sipir berkata sampai pergi meninggalkan mereka.
Bos kriminal : “Pak Sipir serius, tolong pak pindahkan dia dari sel ini, woy kembali sipir.”
Konklusi contoh teks anekdot tema sosial masyarakat
Ketiga tahanan lagi berteriak minta tolong pada sipir lain karena orang baru tersebut ternyata jauh lebih bengis dari mereka. Seorang penyebar hoaks di grup WhatsApp keluarga jauh lebih rendah dari sampah.
Sampai beberapa saat masih tidak ada jawaban dari sipir yang meninggalkan mereka. Ketiga tahanan tersebut panik karena tidak ingin tertular menjadi sampah seperti orang baru tadi.
Sementara itu, orang baru masih tetap terisak tangis karena tidak tahu mengapa suasana menjadi riuh. Bahkan, sel sebelah juga berteriak minta tolong agar orang baru tersebut dipindahkan.
Bahkan kelas kriminal seperti pembunuh, pemerkosa, begal, sampai seorang psikopat tidak ingin satu penjara.
Ternyata di dunia kriminal seorang penyebar grup WhatsApp keluarga benar-benar dianggap sampah.
Penutup
Dengan menggunakan referensi tadi tentu sekarang proses pembuatan bisa menjadi semakin mudah kamu lakukan.
Adanya contoh teks anekdot tema sosial tadi sudah termasuk dengan kebahasaan sehingga dapat menjadi referensi. Semoga bermanfaat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: