Contoh-contoh Teks Anekdot tentang Lingkungan Rumah dan Sekolah
Membuat teks anekdot tidak harus terfokus pada satu tema. Kamu juga bisa membuat teks anekdot dengan tema lingkungan rumah dan sekolah.
Contoh-contoh Teks Anekdot tentang Lingkungan Rumah dan Sekolah – Teks anekdot tentang lingkungan rumah dan sekolah memiliki pesan moral di dalamnya.
Namun dalam penulisannya, terkadang dapat disampaikan dengan menggunakan kalimat lucu dan singkat sehingga mengundang tawa pembacanya.
Contoh teks anekdot tema lingkungan rumah dan sekolah dapat menggambarkan masalah yang bersangkutan secara nyata. Yuk, simak contohnya di bawah ini!
Contoh Teks Anekdot tentang Lingkungan Rumah dan Sekolah
Daftar Isi [hide]

Contoh teks anekdot tentang lingkungan rumah dan sekolah harus tetap mengandung struktur anekdot pada umumnya. Antara lain terdapat abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, serta koda.
Membuat teks anekdot sebenarnya sangat mudah jika telah memahami cara penulisannya.
Berikut ini kami berikan contoh dari teks anekdot tentang lingkungan rumah dan sekolah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh Teks Anekdot tentang Lingkungan Rumah
Ada beberapa contoh teks anekdot tentang lingkungan rumah dan sekolah, dimulai dari lingkungan rumah terlebih dahulu, simak berikut ini:

Advertisement
1. Salah tapi Masih Ngeles
Ibu menyuruh adik menyapu halaman rumah karena sudah banyak debu dan daun kering berjatuhan.
Tiba-tiba dari dalam rumah, kakak melemparkan botol air putih bekasnya minum, hal ini membuat adik marah seketika.
“Kak, kalau mau buang sampah jangan sembarangan dong, yang itu baru saja kusapu!” Teriak sang adik.
Kemudian kakak keluar sambil tersenyum merasa tidak bersalah. Adik tersebut menghampiri kakaknya dan menasihatinya.
“Bisa nggak buang bekas botolnya langsung aja di tong sampah? Aku udah capek banget nyapu halaman!” Ucap adik dengan kesal.
“Hehe maaf ya dik, aku tidak bermaksud membuatmu marah,” Kata kakak.
“Haduh sudah salah masih saja ngeles,” ujar sang adik dengan nada marah. “Bukan begitu.
Besok kan kakak mau tanding basket, jadi tadi latihan masukin ke tong sampah di depanmu,” ucap kakak.
Karena sudah sangat kesal, sang adik meninggalkan kakaknya dengan tatapan sinis.
“Dasar, udah ketahuan juga, masih aja cari alasan pembenaran!” gumam adik dalam hati sambil geleng-geleng kepala.