Contoh Teks Cerita Sejarah Tsunami Aceh beserta Strukturnya

Contoh Teks Cerita Sejarah Tsunami Aceh beserta Strukturnya – Teks cerita sejarah adalah cerita/rekaan yang mengandung unsur-unsur kejadian di masa lampau.

Dalam membuat teks cerita sejarah, perlu memperhatikan struktur penulisannya.

Jika kamu membutuhkan informasi seputar makna teks cerita sejarah, struktur teks cerita sejarah, serta contoh teks sejarah tsunami Aceh, silakan membaca artikel ini sampai habis.

Apa itu Teks Cerita Sejarah?

unsplash.com/@arifnrokhman

1. Makna Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah adalah jenis teks yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di masa lampau.

Teks ini memiliki tujuan untuk menginformasikan, mengajarkan, atau menghibur pembaca tentang aspek-aspek historis yang berpengaruh pada perkembangan suatu tempat, budaya, atau masyarakat. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks cerita sejarah adalah tulisan yang berisi rangkaian cerita tentang sikap maupun watak tokoh berdasarkan kejadian di masa lalu. 

Dalam teks cerita sejarah biasanya mencakup informasi-informasi penting yang akan disampaikan kepada pembaca, seperti tempat kejadian, tanggal, latar belakang, tokoh yang terlibat, perkembangan peristiwa, sampai dampaknya terhadap masyarakat atau dunia pada saat itu dan masa-masa yang akan datang. 

2. Tujuan Teks Cerita Sejarah

Tujuan utama dari teks cerita sejarah adalah untuk menggambarkan bagaimana sebuah peristiwa tersebut terjadi, mengapa mereka terjadi, serta bagaimana mereka berkontribusi terhadap perkembangan budaya, ekonomi, politik, sosial, serta ilmiah.

Apa Saja Macam-macam Teks Cerita Sejarah?

Dalam praktiknya, teks cerita sejarah bisa dikembangkan menjadi dua, yaitu cerita fiksi dan non fiksi. 

1. Teks Cerita Sejarah Non Fiksi 

Teks cerita sejarah non fiksi adalah cerita yang ditulis berdasarkan kisah nyata yang benar-benar terjadi di masa lalu.

Jenis narasi digunakan harus sepenuhnya berdasarkan pada fakta-fakta sejarah yang terverifikasi dan teridentifikasi. 

Dalam teks ini, kamu harus menggambarkan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi secara akurat, tanpa menambahkan elemen fiksi atau imajinasi.

Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang akurat tentang peristiwa sejarah, tokoh-tokoh yang terlibat, konteks sosial dan budaya, serta dampaknya terhadap perkembangan masa depan. 

Contoh Teks Cerita Sejarah Non Fiksi

Contoh teks cerita sejarah non fiksi adalah biografi pahlawan dan penyebab terjadinya sebuah kejadian atau bencana. Contoh teksnya antara lain;

a. Sejarah Indonesia Modern karya Adrian Vickers. Buku ini menceritakan perkembangan Indonesia dari masa pra-kolonial hingga era modern, berfokus pada perubahan sosial, budaya, dan politik.

b. “A Brief History of Indonesia: Sultans, Spices, and Tsunamis” karya Tim Hannigan Merupakan ringkasan yang mudah dimengerti tentang sejarah Indonesia, membahas periode dari zaman pra-sejarah hingga masa kini.

2. Teks Cerita Sejarah Fiksi

Sementara teks cerita sejarah fiksi, kamu bisa menggabungkan elemen-elemen fiksi dengan latar belakang sejarah yang nyata. Dalam teks ini, kamu juga bisa menciptakan karakter, dialog, dan plot yang fiktif atau imajinatif, dan menempatkannya di dalam konteks peristiwa sejarah yang telah ada.

Tujuan dari penciptaan elemen-elemen tersebut adalah untuk menciptakan cerita yang menarik dengan menggunakan kerangka sejarah sebagai latar belakang.

Contoh Teks Cerita Sejarah Fiksi

Teks cerita sejarah fiksi bisa ditulis dalam bentuk novel maupun cerpen. Contohnya antara lain;

a. Novel berjudul Bumi Manusia yang ditulis Pramoedya Ananta Toer. Novel ini merupakan novel fiksi dengan genre drama history dan berlatar belakang pada zaman penjajahan Belanda.

Bumi Manusia bercerita tentang kehidupan Tirto Adhi Soerjo atau “Minke”, seorang pemuda Indonesia satu-satunya yang mendapat kesempatan bersekolah di H.B.S atau Hogere Burgerschool, sekolah menengah atas khusus untuk orang Eropa, Belanda, dan elite pribumi. 

b. “Pulang” oleh Leila S. Chudori: Buku ini mengisahkan tentang eksil dan kisah-kisah keluarga para aktivis yang hilang pada masa Orde Baru di Indonesia.

Bagaimana Struktur Menulis Teks Cerita Sejarah yang Baik?

Sebelum membaca contoh teks cerita sejarah dan mengimplementasikannya dalam sebuah tulisan, alangkah lebih baik kalau kamu mengenal struktur pembentuk teks cerita sejarah agar tulisanmu menjadi lebih berkualitas.

Secara garis besar, struktur teks cerita sejarah fiksi dan non fiksi memiliki beberapa perbedaan. Untuk penjelasan lebih dalam, silakan simak poin-poin di bawah ini.

1. Struktur Teks Cerita Sejarah Fiksi

Dalam menulis cerita fiksi, kamu dapat menggunakan struktur tiga babak yang biasa digunakan oleh penulis fiksi/novel, antara lain:

  1. Pembuka atau perkenalan, berisi perkenalan tokoh-tokoh utama dalam cerita yang penulis ciptakan, mulai dari nama, usia, latar belakang, serta setting (tempat dan waktu);
  2. Pertengahan atau konflik, menceritakan serangkaian peristiwa yang melibatkan karakter utama dalam menghadapi tantangan atau rintangan. Konflik yang dihadapi bisa mencakup konflik internal (perjuangan batin karakter) maupun konflik eksternal (perjuangan dengan karakter lain, lingkungan, atau keadaan);
  3. Penutup atau penyelesaian, menceritakan bagaimana para tokoh menghadapi puncak konflik dan mengambil keputusan penting yang mengarah pada resolusi atau penyelesaian

Untuk mempermudah mengembangkan plot, kamu juga bisa menulis outline atau kerangka per bab buku yang kamu tulis.

Selain membantu mengembangkan alur cerita, outline juga bisa menjadi guide atau panduan kamu supaya konflik dalam tulisanmu tidak melenceng ke mana-mana dan tetap pada jalurnya.

2. Struktur Teks Cerita Sejarah Non Fiksi

Berbeda dalam menulis cerita fiksi, dalam teks sejarah non fiksi, kamu bisa menggunakan lima struktur di bawah ini, antara lain:

  1. Orientasi, yaitu pembuka atau pendahuluan. Pada bagian ini, kamu bisa memasukkan informasi-informasi pembuka terkait sejarah yang ingin kamu tulis;
  2. Peristiwa utama, yaitu peristiwa utama yang ingin kamu sampaikan dalam tulisanmu;
  3. Klimaks, adalah puncak tragedi dalam peristiwa yang kamu tulis. Dalam bagian ini, kamu bisa menceritakan dampak paling besar atau penting dalam teks ceritamu;
  4. Penyelesaian, yaitu dampak yang dirasakan oleh tokoh akibat peristiwa sejarah tersebut;
  5. Penutup atau koda. Di sini, kamu bisa menulis pesan atau komentar terhadap peristiwa sejarah yang sedang kamu tulis.

Contoh Teks Cerita Sejarah Tsunami Aceh

Setelah memahami makna dan struktur teks cerita sejarah, selanjutnya mari kita simak contoh cerita teks sejarah non fiksi, yaitu tentang sejarah terjadinya tsunami Aceh.

Judul : Sejarah Tsunami Aceh

Orientasi

Nanggroe Aceh Darussalam merupakan provinsi paling barat Indonesia. Secara geografis, Aceh berbatasan dengan Samudra Indonesia di sebelah barat, Selat Malaka di utara dan timur, serta Provinsi Sumatera di sebelah selatan. Letak Aceh yang sebagian besar dikelilingi oleh laut lepas membuat daerah tersebut rawan terjadi gempa dan tsunami. Salah satu gempa dan tsunami terbesar di Aceh pernah terjadi tahun 2004.

Tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang, yaitu “tsu” dan “nami”. Tsu berarti pelabuhan, sedangkan nami artinya gelombang lain. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tsunami adalah gelombang laut dahsyat yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api di dasar laut.

Peristiwa Utama

Hampir 19 tahun yang lalu, tepatnya pada 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9,1 – 9,3 skala richter (SR) melanda Aceh, sekitar pukul 07.58 WIB. Gempa tersebut berpusat di Samudera Hindia, tepatnya 149 kilometer di sebelah barat Meulaboh. Kedalaman gempa berada sekitar 10 kilometer di dasar laut.

Setelah gempa terjadi selama kurang lebih 10 menit, tsunami setinggi 30 meter dengan kecepatan sekitar 100 meter per detik dari laut lepas pun menghantam daratan. Saking dahsyatnya gempa dan tsunami tersebut, dampak yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan oleh warga Aceh, tapi juga masyarakat dari negara lain, seperti Bangladesh, India, Sri Lanka, Myanmar, Malaysia, Thailand, hingga Afrika. Akibatnya, korban meninggal dan terluka pun berjatuhan, begitu pula dengan bangunan yang beruntuhan. 

Klimaks

Tercatat terdapat 226.308 korban jiwa meninggal akibat gempa dan tsunami tersebut. 173.741di antaranya adalah korban jiwa dari Indonesia, termasuk turis asing yang sedang berada di Aceh. Tak hanya itu, tragedi memilukan tersebut juga membuat hampir 64.000 KK kehilangan tempat tinggal hingga memaksa lebih 600.000 orang mengungsi setelah kehilangan rumah serta harta benda.

Tak sampai 24 jam setelah gempa dan tsunami terjadi, pesawat dan helikopter pun datang dari berbagai negara untuk membantu Tim SAR dalam mengevakuasi korban. Negara-negara tersebut antara lain, Malaysia, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Singapura, Jerman, Inggris, hingga Spanyol. Tak hanya makanan, para relawan tersebut juga mengangkut bantuan lainnya, seperti obat-obatan, peralatan medis, minuman, bahkan pakaian untuk para korban bencana gempa dan tsunami Aceh.

Penyelesaian

Untuk mengenang para korban dari peristiwa dahsyat tersebut, pada 26 Desember 2006 pemerintah meresmikan Museum Tsunami Aceh yang terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh. Dirancang oleh Ridwan Kamil, Museum Tsunami Aceh menyimpan lebih dari 6.000 koleksi, di antaranya adalah koleksi arkelogika, seni rupa,  filologika, biologika, teknologika, keramonologika, etnografika, numismatika dan heraldika, geologika, serta historika dan ruang audio visual. 

Tak hanya museum, pemerintah juga mulai memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak karena terjangan tsunami, salah satunya adalah pembangunan tanggul pengaman pantai untuk mengatasi masalah daya rusak air yang mampu menimbulkan abrasi pantai.

Penutup atau Koda 

Selain itu, tragedi gempa dan tsunami Aceh 2004 juga membuat masyarakat Aceh menjadi lebih waspada dalam mengantisipasi adanya bencana serupa serta saling bekerja sama untuk memulihkan keadaan. Hal-hal tersebut diterapkan dalam berbagai hal, mulai dari pendidikan kebencanaan, partisipasi program bantuan lokal dan internasional untuk membantu memulihkan kondisi psikologis korban selamat tsunami Aceh, serta pelatihan drill yang dilakukan oleh komunitas-komunitas mitigasi bencana di Aceh. 

Penutup

Itu dia pembahasan mengenai makna teks cerita sejarah, struktur teks cerita sejarah, serta contoh teks sejarah tsunami Aceh. Semoga artikel ini bisa membantu kamu.

Untuk informasi lainnya, kamu bisa membaca artikel lainnya mengenai teks cerita sejarah pada kolom yang tersedia di Mamikos.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta