Contoh Teks Diskusi tentang Sampah Singkat Beserta Strukturnya yang Baik dan Benar
Contoh Teks Diskusi tentang Sampah Singkat Beserta Strukturnya yang Baik dan Benar – Buat kamu yang mungkin sedang mendapat tugas sekolah untuk membuat teks diskusi, maka bisa menggunakan beberapa contoh teks diskusi tentang sampah yang ada di bawah ini ya.
Sebagian besar dari kamu pasti sudah tahu kalau masalah sampah memang sudah sejak lama dan menjadi salah satu permasalahan paling serius di negara ini, yang sampai sekarang belum ada titik terangnya.
Teks diskusi tentang sampah lebih mudah untuk dibuat karena ada banyak isu-isu di sekitar terkait tema ini, misal sampah plastik atau tumpukan sampah di lingkungan tempat tinggal, pinggir jalan, sungai, dsb.
Definisi Teks Diskusi Tentang Sampah Beserta Strukturnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Agar lebih mudah memahami contoh teks diskusi yang disajikan di bawah nanti, sebelumnya kamu perlu tahu dulu nih apa itu teks diskusi.
Secara umum, teks diskusi sendiri diartikan sebagai sebuah teks yang di dalamnya memiliki dua pendapat berlawanan terkait dengan isu / fenomena / tema yang sedang dibahas pada teks tersebut.
Salah satu contoh isu / tema yang dibahas dibahas adalah “sampah”, yang paling banyak ditemukan di sekitar.
Selanjutnya untuk struktur dari teks diskusi sendiri dibagi menjadi tiga seperti berikut ini:
- Isu / tema / masalah yang dibahas pada teks diskusi (terletak di bagian paling atas dari teks diskusi).
- Argumen / pendapat (pada satu teks diskusi, ada dua jenis pendapat, yaitu pendapat yang mendukung isu dan pendapat yang menentang isu).
- Bagian terakhir adalah kesimpulan (terletak di bagian paling bawah dari teks diskusi).
Beberapa Contoh Teks Diskusi Tentang Sampah
1. Contoh Teks Diskusi Tentang Sampah Plastik
Sampah plastik mendapat perhatian lebih dari pemerintah karena sifatnya yang tahan lama alias tidak mudah didaur ulang.
Nah, kamu bisa jadikan isu ini sebagai tema teks diskusi kamu. Berikut contohnya:
Isu / Masalah yang Dibahas
Sampah ada banyak jenisnya dan salah satunya adalah plastik. Jenis sampah yang satu ini menjadi masalah paling serius bagi banyak negara termasuk Indonesia karena tidak mudah untuk didaur ulang.
Dampaknya untuk lingkungan juga sangat serius nih, bahkan bisa merusak ekosistem tertentu jika dibuang di lokasi yang tidak tepat, misalnya di laut, sungai, danau, atau badan air lainnya.
Sampah yang menumpuk tidak hanya menyumbat aliran air dan menyebabkan banjir, tapi juga bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit lho. Salah satunya adalah penyakit gatal pada kulit.
Sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai membuatnya bisa tetap ada di lingkungan hingga puluhan bahkan ratusan tahun.
Inilah mengapa sistem pembuangan dan pengelolaan sampah plastik masih menjadi isu utama di berbagai negara seperti salah satunya Indonesia.
Argumen yang Mendukung (Pro)
Sebagian orang menganggap kalau sampah-sampah plastik bukan lagi hal yang dibutuhkan sehingga cara pembuangannya adalah dengan dibakar.
Bukan itu saja, ada juga orang yang langsung membuangnya ke lingkungan di sekitar. Misalnya langsung melempar botol plastik bekas minuman ke sungai atau pinggir sungai.
Cara ini tentunya ditentang oleh para pecinta lingkungan hidup karena memang bukan solusi dari sampah plastik tapi justru bisa mendatangkan bencana yang lebih besar, misalnya saja banjir.
Sedangkan sampah plastik yang dimusnahkan dengan cara dibakar bisa membuat udara menjadi tercemar, mulai dari bau asap tak sedap hingga asap yang bisa membuat lapisan ozon makin menipis.
Argumen yang Menentang (Kontra)
Solusi dari sampah plastik menurut para pemerhati lingkungan hidup adalah dengan didaur ulang sesuai cara yang tepat.
Secara garis besar, ada enam tahapan dalam proses daur ulang sampah plastik, yaitu:
- Mengumpulkan sampah plastik di satu wadah atau lokasi yang sama.
- Memilah / sortir sampah plastik berdasarkan kategori tertentu, misalnya kandungan resin, jenis material plastik, warna plastik, atau cara pembuatan dari produk plastik tersebut.
- Proses selanjutnya adalah mencuci seluruh sampah plastik agar segala hal yang menempel termasuk sisa makanan / minuman, label, lem perekat label, dan jenis kotoran lain bisa hilang.
- Selanjutnya, sampah masuk ke dalam proses resizing (sampah dipotong menjadi serpihan yang lebih kecil) untuk memudahkan pembentukan produk plastik baru.
- Setelah resizing, serpihan sampah plastik kembali dipilah berdasarkan kepadatan serpihan. Ada dua cara yang umum dilakukan, yaitu pengujian di dalam air atau dengan air classification (pengujian udara).
- Langkah terakhir adalah meleburkan serpihan plastik sehingga terciptakan material baru. Selanjutnya materi ini dibawa ke perusahaan manufaktur plastik untuk dibuat menjadi produk plastik yang baru.
Kesimpulan
Sampah plastik yang tidak mudah terurai secara alami bisa didaur ulang dan digunakan kembali. Dampaknya adalah sampah plastik lebih ramah lingkungan dan masalah sampah plastik juga lebih teratasi.
2. Contoh Teks Diskusi Tentang Membuang Sampah Sembarangan
Masalah yang Dibahas / Isu
Sampah diartikan sebagai produk atau barang tidak berharga karena fungsinya yang sudah tidak ada, alias tidak bisa lagi dipergunakan.
Secara umum, sampah diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu sampah berbahaya / beracun, sampah organik (mudah terurai), dan sampah anorganik (tidak mudah untuk terurai, misalnya plastik).
Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah dari tahun ke tahun juga turut menambah jumlah sampah yang dihasilkan, mulai dari sampah rumah tangga hingga lingkungan kerja dan pabrik.
Jumlah sampah yang terus bertambah ini menjadi masalah serius yang harus perlu diperhatikan oleh setiap orang, sebab lingkungan / alam juga bisa bermasalah jika tumpukan sampah tidak bisa dikendalikan.
Argumen Pendukung (Pro)
Salah satu solusi yang tepat agar jumlah sampah tidak terus bertambah dan menimbulkan kerusakan pada alam adalah dengan membuat kemasan minuman / makanan yang lebih ramah lingkungan.
Cara ini cukup efektif untuk mengurangi volume sampah tapi kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang cara yang tepat dalam mengelola sampah juga perlu diberikan.
Edukasi ini harus sering dilakukan dan menyeluruh di berbagai lapisan masyarakat. Sebab, sampai sekarang masih banyak orang yang mengelola sampah secara asal.
Contohnya adalah dengan mengubur sampah di dalam tanah, dibakar, atau dilempar ke sungai. Edukasi yang tepat juga bisa lho mengubah sudut pandang masyarakat terhadap sampah.
Pandangan yang benar adalah sampah bukan dibuang atau dimusnahkan begitu saja, tapi perlu dikelola. Nah, pengelolaannya sendiri tidak harus dilakukan oleh kamu sendiri.
Bagi orang-orang yang mungkin punya waktu atau energi yang terbatas sehingga tidak bisa mengelola sampah, maka bisa kerjasama dengan pihak yang bertugas mengelola sampah.
Beberapa contohnya adalah pengepul sampah, bank sampah, pemulung, atau juga komunitas pengrajin / pendaur ulang sampah plastik.
Argumen yang Menentang (Kontra)
Pengelolaan yang tepat untuk sampah sayangnya tidak semudah teorinya. Edukasi yang sudah sering diberikan kepada masyarakat juga tidak berdampak signifikan.
Nyatanya, gunungan sampah di berbagai kota masih terus jadi masalah. Bukan hanya mencemari lingkungan dengan aroma yang tak sedap, tumpukan sampah di badan air juga bisa menyebabkan banjir.
Padahal, pengelolaan yang tepat untuk sampah bisa berdampak baik juga untuk masyarakat, seperti lingkungan yang lebih bersih, sehat, bebas bau sampah, dan mencegah banjir.
Bahkan, sampah yang didaur ulang juga bisa menjadi uang. Tapi sayangnya, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa proses daur ulang sampah yang seperti ini dianggap tidak hemat waktu.
Hal ini pun membuat daur ulang sampah dengan cara cerdas hanya dilakukan oleh sedikit orang. Dampaknya, gunungan sampah masih terus ada dan tersebar di berbagai kota.
Tumpukan sampah yang tersebar di berbagai kota sebenarnya bukan tanpa solusi. Masalah utamanya bukan hanya pada jumlah sampah tapi juga masyarakat yang enggan menerapkan solusi tadi.
3. Contoh Teks Lain Diskusi Tentang Sampah
Masalah yang Dibahas
Selain plastik, jenis sampah lain yang banyak ditemukan adalah organik. Beberapa contohnya adalah sisa buah-buahan, sayuran, dan daun.
Tumpukan sampah organik terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Inilah yang membuat permasalahan sampah seolah tak ada habisnya.
Sebenarnya permasalah ini bukan hanya bagi pemerintah tapi juga untuk masyarakat itu sendiri. Selain membuat tidak nyaman, tumpukan sampah dimana-mana juga berdampak buruk untuk lingkungan.
Argumen yang Mendukung
Meski seiring waktu sampah organik bisa terurai secara alami, tapi pengelolaan yang tepat tetap dibutuhkan agar sampah tidak berdampak buruk pada alam.
Sebelum akhirnya terurai, sampah organik akan mengalami pembusukan terlebih dulu dan menciptakan aroma tidak sedap yang berarti mengganggu lingkungan sekitar.
Selain itu, sampah organik juga bisa menimbulkan masalah pada kesehatan. Diawali dengan lalat yang berkumpul di tumpukan sampah, kemudian lalat masuk ke dalam rumah dan hinggap di atas makanan.
Bukan itu saja, aroma busuk pada tumpukan sampah organik juga bisa mengganggu indra penciuman dan bahkan menimbulkan masalah pada sistem pernapasan untuk orang dengan masalah kesehatan tertentu.
Argumen yang Menentang
Banyak masyarakat terutama di kawasan kota yang memiliki jadwal harian padat sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk memperhatikan sampah apalagi mengelolanya.
Ditambah, kebanyakan masyarakat menganggap bahwa sampah organic bisa terurai sendiri sehingga tidak perlu penanganan khusus.
Inilah mengapa kebanyakan sampah dibuang begitu saja. Bahkan, banyak orang tidak segan untuk membuang kantong sampah berukuran besar ke pinggir jalan atau sungai.
Edukasi mengenai pengelolaan sampah juga sudah sering diberikan tapi lebih banyak masyarakat yang mengabiakannya. Hal ini pun membuat masalah sampah di Indonesia seolah tidak pernah ada habisnya.
Kesimpulan
Masalah sampah di negara ini sepertinya akan terus ada hingga jangka waktu yang lama. Karena masalah yang sebenarnya bukan pada sampah tapi pada masyarakat yang belum sadar akan lingkungan di sekitar.
Ditambah, angka kelahiran yang tidak bisa dikendalikan membuat jumlah penduduk makin banyak dan kebutuhan akan makanan / minuman juga meningkat. Pada akhirnya, tumpukan sampah terus bertambah.
Berdasarkan tiga contoh teks diskusi tentang sampah yang sudah kamu baca di atas, bisa disimpulkan kalau sebenarnya membuat teks diskusi itu tidak susah.
Kuncinya ada tiga nih. Pertama, kamu punya materi. Kedua, kamu memiliki pemahaman atau wawasan yang cukup mengenai materi tersebut. Terakhir, kamu tahu dan paham tentang struktur dari teks diskusi.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: