Contoh Teks Editorial tentang Ekonomi, Politik, dan Olahraga beserta Strukturnya

Contoh Teks Editorial tentang Ekonomi, Politik, dan Olahraga beserta Strukturnya – Kalau kamu belajar tentang macam-macam teks, maka kamu pasti akan belajar tentang teks editorial.

Dalam kalau kamu mendapat tugas untuk membuat contoh teks
editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga maka kamu harus menyimak
artikel Mamikos yang satu ini.

Sebab Mamikos akan memberikan contoh teks editorial tentang
ekonomi, politik, dan olahraga beserta definisi dan strukturnya yang lengkap.

Definisi Teks Editorial

https://unsplash.com/@markuswinkler/

Sebelum kita
membahas tentang contoh teks
editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga kita harus memahami terlebih
dahulu tentang teks editorial.

Teks editorial merupakan
salah satu jenis teks yang biasanya ditulis oleh tim redaksi suatu media massa.

Teks ini berisi
tentang pandangan dan sikap resmi suatu media terkait isu atau peristiwa atau
fenomena tertentu yang bersifat aktual dan kontroversial.

Dalam tim media,
teks ini juga dikenal dengan sebutan Tajuk Rencana, dan biasanya memuat juga
rubrik opini dan surat dari pembaca.

Fungsi dari teks ini
secara umum adalah sebagai tanggapan media massa terkait isu atau peristiwa
atau fenomena tertentu.

Tapi, secara
khusus, teks ini dimaksudkan sebagai bahan pemantik atau pemicu pemikiran
kritis para pembaca.

Isu atau peristiwa
atau fenomena yang biasa ditulis dalam teks editorial adalah isu-isu ekonomi,
politik, sosial-budaya, olahraga, dan masih banyak lagi.

Dan kali ini,
Mamikos akan memberikan beberapa contoh
teks editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga yang lengkap.

Struktur Dalam Teks Editorial

Sebenarnya,
menulis teks editorial tidak jauh berbeda dari menulis teks argumentasi atau karya
ilmiah lainnya.

Sebelum kita masuk
ke contoh teks editorial tentang ekonomi,
politik, dan olahraga ini, mari pelajari terlebih dahulu mengenai strukturnya.

1. Tesis

Tesis dalam
struktur teks editorial bukan berarti skripsi ya. Tesis ini adalah pengenalan
isu yang akan disampaikan dalam teks editorial.

Bagian tesis berada
di awal dan berperan sebagai pendahuluan atau pembuka teks editorial.

Penulis nantinya
akan menjelaskan secara singkat, jelas dan padat isu atau peristiwa atau
fenomena apa yang akan dibahas.

2. Argumentasi Utama

Tidak jauh berbeda dengan teks argumentasi, teks editorial juga memiliki bagian yang berisi argumentasi utama.

Bagian ini
terletak setelah tesis dan juga akan berisi fakta-fakta atau data-data yang
sudah dikumpulkan oleh tim penulis.

Fakta-fakta dan
data-data inilah yang nanti akan dianalisis dan dikomentari oleh tim penulis
media massa.

3. Simpulan

Dan bagian
terakhir dari struktur teks editorial adalah simpulan.

Di bagian ini, tim
penulis akan menegaskan kembali argumentasi utamanya terkait isu atau peristiwa
atau fenomena yang sedang dibahas.

Setelah itu, tim
penulis bisa juga menambahkan saran atau rekomendasi untuk penelitian
selanjutnya atau solusi bagi isu yang dibahas.

Ciri-ciri Teks Editorial

Kamu juga perlu
tahu mengenai ciri-ciri teks editorial sebelum menyimak contoh teks editorial tentang ekonomi, politik, dan
olahraga yang nanti akan Mamikos berikan.

Berikut adalah ciri-ciri teks editorial. Jangan lupa identifikasikan juga ciri-ciri dalam contoh teks editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga nanti ya.

1. Isu Terkini

Ciri utama dari
teks editorial adalah isu atau peristiwa atau fenomena yang dibahas merupakan
sesuatu yang sangat terkini dan sedang hangat dibicarakan.

Berbeda dengan
karya ilmiah pada umumnya yang bisa mengangkat topik apa saja dari era mana
saja, teks editorial harus membahas isu terkini.

2. Sistematis dan Logis

Ciri selanjutnya,
tidak jauh berbeda dengan karya tulis ilmiah yang lain, teks editorial haruslah
ditulis secara sistematis dan logis.

Di sini kamu tidak
diperbolehkan menulis sesuatu yang fiktif apalagi yang terbukti hanya gosip
belaka.

Jikapun kamu
menyampaikan opini, maka opini tersebut hendaklah disertai data atau fakta yang
valid dan dapat memperkuatnya.

Selain itu, opini
yang disampaikan pun harus bersifat untuk memperkaya wawasan pembaca dan
memantik pemikiran kritis mereka.

Jadi, wajib
disertakan dengan fakta dan data-data yang sudah terbukti valid, jelas, logis
dan aktual.

3. Lugas

Dan ciri yang
terakhir adalah menggunakan bahasa yang lugas dan tidak bertele-tele.

Ciri yang satu ini
pun masih sama dengan ciri karya tulis ilmiah lainnya yang memang menggunakan kalimat-kalimat
to-the-point.

Kaidah Kebahasaan Dalam Teks Editorial

Selain lugas, ada
beberapa hal tentang kebahasaan yang harus kamu perhatikan saat menulis teks
editorial.

Nanti, Mamikos
juga akan mencantumkan contoh teks
editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga dengan menggunakan kaidah
kebahasaan ini.

1. Menggunakan Kata-kata Yang Lazim

Kaidah kebahasaan
yang pertama adalah menggunakan kata-kata yang lazim atau sering digunakan oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Contohnya seperti
di bawah ini:

Tiga rumah dan
satu lumbung habis dilalap si jago merah tiga hari yang lalu.

Kalimat di atas
tidak terlalu lazim bukan? Dan tidak semua orang bisa langsung memahami
maksudnya.

Maka dari itu,
dalam teks editorial kalimat seperti di atas patut dihindari agar semua orang
dari berbagai kalangan bisa membaca dengan nyaman.

Contohnya seperti
di bawah ini:

Tiga rumah dan
satu lumbung terbakar habis tiga hari yang lalu.

2. Menggunakan Kata Ganti Penunjuk Benda

Kaidah kebahasaan
dalam teks editorial selanjutnya adalah menggunakan kata ganti penunjuk benda.

Contohnya seperti di bawah ini:

  • Perampok tersebut berhasil ditangkap.
  • Tidak semua orang mampu melakukan kejahatan itu.
  • Korban virus ini mencapai 1.200 jiwa.

3. Menggunakan Konjungsi Kausalitas

Selanjutnya,
kaidah kebahasaan dalam teks editorial adalah menggunakan konjungsi kausalitas
yang menunjukkan pola sebab-akibat.

Contohnya seperti
di bawah ini:

Pemerintah
menerapkan peraturan jam malam bagi masyarakat karena angka kejahatan
akhir-akhir ini meningkat tajam.

4. Menggunakan Kalimat Retoris

Kamu masih ingat apa itu kalimat retoris? Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang sebenarnya tidak memiliki jawaban.

Kalimat ini akan
berguna dalam teks editorial karena akan menggelitik pembaca untuk berpikir
kritis terhadap suatu isu atau peristiwa atau fenomena.

Contohnya seperti
ini:

Tidakkah kita
semua berhak untuk mendapatkan keadilan secara hukum di negeri tercinta ini?

5. Menggunakan Kalimat Fakta

Nah, selain
kalimat retoris, teks editorial juga harus mengandung kalimat fakta yang sudah
terbukti secara kuantitatif kebenarannya.

Contohnya seperti
ini:

Pemerintah
menyatakan bahwa angka kematian ibu hamil berhasil ditekan hingga hampir 10% tahun
ini.

6. Menggunakan Kalimat Opini

Yang terakhir dalam
kaidah kebahasaan teks editorial adalah kalimat opini yang bersifat subyektif
dan belum tentu terjadi. Contohnya adalah:

Para penyintas
kekerasan rumah tangga haruslah diberikan tunjangan hidup oleh pemerintah untuk
memulai hidup yang baru.

Contoh Teks Editorial

Setelah kamu
memahami seluruh struktur, ciri-ciri dan kaidah kebahasaan dalam teks
editorial, sekarang marilah simak contoh teks editorial tentang ekonomi,
politik, dan olahraga berikut ini!

Contoh Teks Editorial Ekonomi

Pada September 2022, tercatat bahwa angka kemiskinan di Indonesia berhasil ditekan menjadi sekitar 26,36 juta jiwa dibandingkan pada September 2021. Hal ini merupakan suatu pencapaian yang sangat bagus mengingat di tahun yang sama, Indonesia juga menghadapi inflasi akibat kenaikan harga komoditas global. Indonesia berhasil meredam gejolak inflasi tersebut dengan strategi mekanisme subsidi energi dan alokasi belanja stabilisasi harga pangan.

Akan tetapi, pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang berjuang untuk hidup setiap harinya. Masih banyak keluarga dengan anak-anak kecil yang terlantar yang kelaparan. Selain itu, tidak bisa dipungkiri bahwa inflasi tetap mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Sungguh akan lebih baik apabila pemerintah tidak hanya berfokus pada penanganan inflasi saja. Membuka lapangan pekerjaan baru, pelatihan-pelatihan keterampilan secara gratis, serta memberikan lebih banyak kesempatan bagi lulusan SMA/SMK tentu dapat mengurangi kesulitan masyarakat.

Permasalahan ekonomi memang bukan masalah kecil yang mampu diselesaikan dalam satu waktu. Namun, tentunya sudah menjadi tugas pemerintah untuk memberikan teladan kepada masyarakat untuk senantiasa bekerja keras dan jujur.

Dari contoh teks
editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga di atas, dapatkah kamu
menunjukkan bagian mana yang merupakan tesis, argumentasi utama dan simpulan
atau penegasan ulang?

Selain itu, dari contoh
teks editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga di atas, apakah kamu bisa
menemukan contoh kalimat fakta, opini dan retoris?

Yuk, simak satu
lagi contoh teks editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga di bawah ini.

Contoh Teks Editorial Politik

Berdasarkan hasil analisis BMKG, suhu udara rata-rata bulan Juni 2023 di Indonesia adalah 27.0 derajat Celsius. Padahal, sepanjang tahun 1991–2020, Indonesia di bulan Juni memiliki suhu sekitar 26.5 derajat Celsius. Fakta ini menjadi bukti bahwa telah terjadi anomali suhu udara tertinggi sejak tahun 1981. Penyebabnya tentu saja hutan gundul, pembangunan besar-besaran dan kurangnya solusi penanganan limbah.

Sejauh ini, tindakan terkait penanganan krisis iklim dan cuaca ini masih dilakukan oleh pihak organisasi lingkungan non-pemerintah non-profit yang tersebar di seluruh Indonesia. Pemerintah masih belum menetapkan agenda yang jelas dan terstruktur terkait permasalahan pelik ini. Itu sebabnya masyarakat—terutama generasi muda—berbondong-bondong mendesak pemerintah untuk menetapkan agenda penanganan krisis iklim dan cuaca dalam kampanye politik di tahun mendatang.

Sudah saatnya pemerintah Indonesia mengambil tindakan secara nyata dan terstruktur untuk menanggulangi permasalahan iklim dan cuaca ini. Sebab, bukan tanpa alasan Indonesia memiliki julukan Zamrud Khatulistiwa atau Paru-paru Dunia.

Contoh Teks Editorial Olahraga

PT Liga Indonesia baru menyatakan bahwa akan memberikan biaya sebesar Rp550.000.000,00 untuk setiap tim, setiap bulan dalam Liga I Musim 2022–2023. Biaya tersebut belum termasuk hadiah tambahan yang rencananya akan diberikan kepada tim-tim yang meraih peringkat tinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa sepak bola menjadi salah satu cabang olahraga yang kerap diperhatikan oleh pemerintah. Lalu, bagaimana dengan cabang olahraga lainnya?

Pada kenyataannya, masih banyak atlet muda yang berbakat dan bahkan berhasil meraih prestasi gemilang namun tidak didukung oleh pemerintah. Sudah bukan rahasia lagi bahwa pemerintah seolah tutup mata terhadap prestasi-prestasi generasi muda di bidang olahraga lain. Baru saat berita prestasi anak-anak ini menjadi viral, pemerintah memuja dan memuji.

Sungguh sangat disayangkan mengingat Indonesia memiliki banyak anak-anak muda berbakat dan berprestasi yang seharusnya didukung secara penuh oleh pemerintah. Kontribusi mereka terhadap pembangunan negeri kita ini tidak seharusnya dipandang sebelah mata.

Penutup

Nah, itulah
beberapa contoh teks editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga yang bisa
kamu jadikan patokan atau inspirasi saat menyusun teks editorial hasil karyamu
sendiri.

Kira-kira, contoh teks editorial tentang ekonomi, politik, dan olahraga seperti apa yang bisa kamu tulis?


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta