Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial Pengangguran dan Kemiskinan

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial Pengangguran dan Kemiskinan – Banyak orang beranggapan bahwa contoh teks eksplanasi fenomena sosial adalah sebatas penjelasan topik saja. Padahal ada beberapa elemen pendukung yang perlu ada dalam konteks tersebut.

Ada tiga aspek penting contoh teks eksplanasi fenomena sosial yaitu pernyataan umum, sebab akibat, dan interpretasi. Ketiganya perlu ada agar teks tersebut dapat dijelaskan secara runtut dan mudah dipahami bagi para pembaca.

Jadi, kita tidak bisa hanya menyusun sebuah paragraf panjang tanpa ada tiga konteks tersebut. Akan lebih baik jika langsung saja memberikan contoh agar mudah dalam memahami materi ini.

Memahami Teks Eksplanasi untuk Menjelaskan Fenomena Sosial

https://www.thejakartapost.com/

Teks eksplanasi merupakan jenis teks dalam bahasa Indonesia yang memuat keterangan secara runtut, lengkap beserta sebab-akibat, dan diakhiri dengan kesimpulan atau intepretasi yang jelas.

Penggunaan praktek penulisan teks eksplanasi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa sekolah, bahkan mahasiswa, karena teks eksplanasi dapat memperlihatkan bagaimana cara berlogika seseorang.

Ketika menulis teks eksplanasi, kamu tentu membutuhkan obyek yang kamu rasa perlu untuk disampaikan dan dijelaskan, tanpa ada obyek tertentu, teks eksplanasi tidak mungkin ditulis.

Seperti yang telah disampaikan di atas, teks eksplanasi bersifat menjelaskan suatu peristiwa atau fenomena, bukan menghakimi.

Pada titik ini perlu diingat, jangan sampai teks eksplanasi yang kamu buat bukannya mengupas suatu isu tapi malah merendahkan obyek yang kamu tulis.

Artinya, teks eksplanasi juga menjadi media untuk siswa dan mahasiswa bersikap secara obyektif, tanpa menampilkan justifikasi apapun.

Agar kamu lebih memahami maksud dari teks eksplanasi, berikut ada beberapa contoh teks eksplanasi yang bertema fenomena sosial berupa pengangguran dan kemiskinan.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial

Sebagai contoh teks eksplanasi fenomena sosial kami mengangkat tema pengangguran dan kemiskinan.

Jadi meskipun ada banyak contoh yang dibuat namun tidak melenceng dari kedua teks tersebut.

Contoh-contoh teks eksplanasi fenomena sosial di bawah ini telah disusun secara sistematis. Diawali dengan judul, kemudian dalam satu teks dikelompokkan per-bagiannya.

1. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial: Pengangguran Usia Muda

Pernyataan umum:

Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat meskipun jumlah lapangan kerja sebenarnya naik.

Lebih mencengangkan lagi saat ini jumlah pengangguran usia produktif ternyata lebih dominan.

Bahkan tidak jarang kita temui para pemuda usia produktif lebih memilih berdiam diri dibandingkan bekerja.

Apa sebenarnya alasan sosial yang membuat mereka memiliki pola pikir seperti itu.

Sebab akibat:

Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menginginkan kehidupan santai tanpa harus berusaha keras.

Apalagi ketika kondisi memang memungkinkan bagi manusia tersebut untuk bertindak malas seperti sekarang.

Jadi jika ada orang memilih menganggur tentu saja itu adalah sebuah sifat alami karena mereka tidak memiliki urgensi. Manusia tersebut ketika tidak memiliki urgensi tentu tidak akan melakukan sebuah tindakan respon.

Oleh karena itu wajar jika banyak pemuda tanpa tanggungan yang memilih untuk menganggur saja. Orang tua yang memiliki uang untuk memberi uang jajan pada mereka juga menjadi salah satu alasan penting.

Ketika manusia tersebut masih bisa mendapatkan sesuatu tanpa bekerja tentu saja mereka akan memilih jalan tersebut. Meskipun saat kita lihat secara keseluruhan incom sangat sedikit namun mereka menerimanya.

Respon seperti itu tentu adalah sedikit faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Apalagi sekarang banyak lapangan kerja menetapkan standar tinggi hanya untuk bergabung.

Sehingga harapan para pemuda tersebut untuk keluar dari zona malas mereka semakin berkurang.

Jadi, wajar saja jika sekarang cukup banyak orang menganggur karena memang mendapatkan uang saku dari orang tuanya.

Konflik internal setiap individu seperti ini semakin menular dengan mudahnya akses media sosial. Jadi sifat malas generasi muda tidak hanya dialami di kota besar saja, justru pedesaan sekarang mulai seperti ini.

Banyak orang mencari pembenaran atas tindakan mereka sebagai pengangguran dan tidak berguna melalui media sosial. Sehingga sekarang tidak mengherankan ketika jumlahnya menjadi semakin besar.

Kesimpulan/interpretasi:

Pada dasarnya masalah pengangguran ini dapat teratasi jika banyak dibuka pelatihan hard skill. Jadi, bagi orang yang putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan menjadi lebih mahir pada bidang tertentu.

Jika mereka memiliki modal hard skill tentu saja akan semakin mudah untuk melamar pekerjaan. Jumlah lapangan pekerjaan sekarang terbuka sangat lebar dan siapa saja bisa masuk.

Tidak perlu harus berdasi atau berseragam rapi jika ingin menghasilkan uang secara mandiri. Justru pekerjaan kasar yang sering dipandang sebelah mata sebenarnya memiliki gaji cukup tinggi.

2. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial: Pengangguran di Pedesaan

Pernyataan umum:

Sekarang mental kerja keras di pedesaan Indonesia semakin menurun dengan meningkatnya akses informasi.

Pembenaran terhadap tindakan tidak bekerja sama sekali menjadi semakin mudah dicari.

Akibatnya perekonomian di desa yang seharusnya sudah bisa merata justru menjadi semakin timpang.

Apalagi dengan pemikiran pemuda desa yang semakin malas untuk melakukan pekerjaan berat.

Sebab Akibat:

Derasnya arus informasi membuat semua orang menjadi semakin mudah memberikan pengaruh parasocial.

Salah satu sisi negatif dari informasi parasocial tersebut adalah tidak relevannya konten dengan kehidupan nyata.

Ini dapat dilihat secara langsung pada mental kerja masyarakat pedesaan yang mulai terpengaruh. Hasrat untuk bekerja keras semakin menurun dan memilih duduk santai dan mencari income tidak pasti.

Padahal lapangan pekerjaan modal hard skill di pedesaan sangat mudah ditemukan. Mulai dari menggarap ladang, menjadi buruh ternak, dan banyak lagi contoh untuk diterapkan secara real.

Namun pemuda desa sekarang sudah memandang hidupnya ingin menjadi seperti orang kota. Mereka menginginkan income tinggi dengan sedikit kerja kasar dalam mendapatkan hasil tersebut.

Dilihat dari sudut pandang relevansi saja sudah jelas itu akan sulit sekali terjadi pada lingkungan desa. Akhirnya para pemuda lebih memilih menganggur karena gengsi jika harus menjadi seorang pekerja kasar.

Bahkan lebih parah lagi beberapa orang tua juga merasa gengsi apabila putra atau putri mereka kembali meladang. Mentalitas seperti ini tentu sangat berpengaruh kuat pada menurunnya tenaga kerja di kampung.

Sedangkan padi dan ternak tentu tidak akan hidup sendiri apabila orang sudah jarang mau mengurusnya. Bukankah mindset seperti ini jika tetap dilanjutkan akan mematikan perekonomian dan kemandirian desa.

Jadi jangan heran jika banyak orang desa merantau ke kota besar terhadap mendapatkan pekerjaan bagus. Memang ada kisah sukses para perantau, namun tentu lebih banyak kisah sedihnya.

Jika masyarakat masih memiliki pandangan seperti itu tentu saja ketimpangan ekonomi akan semakin jauh. Pekerjaan dengan hard skill masih sangat dibutuhkan agar bisa bertahan hidup di era digital ini.

Kesimpulan/interpretasi:

Sebenarnya masalah pengangguran di pedesaan tidak harus terjadi secara masif seperti sekarang. Jika masyarakat mau menyadari bagaimana kemampuan dan posisinya dalam menjalankan kehidupan.

Tidak semua orang harus menjadi bos untuk memperoleh pendapatan yang layak. Ada kalanya bekerja sebagai buruh tidak terlalu buruk untuk dilakukan karena masih bisa menghasilkan uang.

Sementara memilih menganggur karena alasan gengsi merupakan sebuah opsi paling buruk untuk diambil. Mulailah sadari bahwa kehidupan di media sosial tidak nyata dan realitas kehidupan harus dipertahankan.

3. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial: Masalah Kemiskinan Mental

Pernyataan umum:

Kemiskinan di Indonesia menjadi salah satu topik unik yang dibahas menggunakan sudut pandang sosial.

Secara definitif sendiri miskin artinya adalah orang tersebut tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup.

Namun pada praktik lapangan cukup banyak orang yang mampu mencukupi kebutuhan hidup setiap hari masuk kategori miskin.

Jadi apa sebenarnya miskin itu sendiri, apakah predikat, sifat, atau istilah saja.

Sebab akibat:

Ketika kita lihat dari sudut pandang lebih kejam sebenarnya kemiskinan di Indonesia jumlahnya sudah sedikit sekali. Karena banyaknya produk subsidi dan bantuan dari pemerintah.

Secara teori masyarakat sudah banyak keluar dari zona hari ini bisa makan atau tidak menuju hari ini ingin makan apa. Namun ketika kita lihat pembagian subsidi dari pemerintah tentu cukup banyak orang mengantri.

Mereka sengaja memiskinkan dirinya hanya demi mendapatkan bantuan dari pemerintah. Jika kita lihat secara lebih kritis pada praktiknya banyak orang dengan rumah hampir roboh saja belum mendapatkan bantuan.

Jadi mana yang bisa kita sebut miskin jika ada dua kondisi kontradiktif seperti itu. Apakah orang yang rumah kayunya sudah nyaris roboh, atau para penunggang motor matik yang antri di kantor pos setiap bulan.

Apabila sudut pandangnya seperti itu terlihat sekali bahwa kemiskinan di Indonesia ini penyebabnya adalah mental. Banyak orang rela mengaku miskin hanya demi mendapatkan bantuan sosial.

Sedangkan orang yang benar-benar miskin sendiri biasanya justru bergerak sendiri untuk mencari uang. Ini adalah potret yang mayoritas terjadi di Indonesia saat ini dan cukup mencengangkan.

Kesimpulan/interpretasi:

Dari pandangan tadi dapat kita simpulkan bahwa kemiskinan di Indonesia ini lebih banyak direkayasa.

Masih cukup banyak masyarakat mampu mendapatkan bantuan padahal ada orang dengan kemampuan dibawahnya.

Jadi jika ingin kemiskinan ini berkurang hentikan saja semua subsidi dari pemerintah agar orang kembali bekerja secara mandiri.

Jika kemandirian itu kembali tentu akan meningkat jumlah sumber daya manusia produktif.

4. Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial: Masalah Kemiskinan

Pernyataan umum:

Sekarang masalah kemiskinan menjadi sebuah sorotan karena jumlahnya setiap tahun terus meningkat.

Namun ada salah satu pola unik dimana ketika kemiskinan dianggap naik namun daya beli masyarakat meningkat.

Tentu saja hal tersebut menjadi salah satu aspek penting untuk kita bedah apa sebenarnya penyebabnya.

Jadi dapat diketahui bahwa masalah ini sebenarnya tidak dapat dipandang sebelah mata.

Sebab akibat:

Penyebab paling umum dari masalah ini sebenarnya ada dua yaitu pola pikir dan kurang merata lapangan pekerjaan.

Dari pola pikir sendiri sekarang masyarakat Indonesia terutama usia produktif cenderung lebih malas.

Hal tersebut didukung lagi dengan hobi yang hanya melakukan rebahan dan mengakses media sosial. Padahal mereka dapat memanfaatkan waktu optimal untuk mencari atau bahkan membuka lapangan pekerjaan baru.

Mindset pemalas seperti itu semakin didukung oleh pembenaran yang mereka dapatkan dari media sosial. Tentu saja hal tersebut akan mengganggu perkembangan perekonomian secara keseluruhan.

Masalah kedua ditimbulkan ketika lapangan pekerjaan tidak merata, jadi bukan sedikit. Di Indonesia setiap tahun selalu ada saja ribuan lapangan pekerjaan baru karena geliat bisnis semakin tinggi.

Namun sayangnya peningkatan tersebut tidak didukung dengan pemerataan di setiap daerah. Sehingga terjadi penumpukan tenaga kerja di daerah tertentu dan lainnya menjadi kekurangan.

Pada saat sebuah daerah memang minim SDM tentu saja akan sedikit usaha yang akan berdiri disana. Oleh karena itu terjadi sebuah paradoks dimana lapangan pekerjaan akan tetap terasa sedikit.

Kesimpulan/interpretasi:

Dengan melihat kondisi tersebut sebenarnya paling penting dilakukan sekarang adalah revolusi mental. Mental pemalas dari generasi produktif sekarang perlu dihilangkan sampai ke akar permasalahan.

Mindset pemalas yang didukung oleh media sosial perlu kita berantas sehingga generasi tersebut bisa mengoptimalkan waktunya. Faktor kedua untuk pemerataan lapangan kerja justru lebih kompleks.

Perlu adanya optimasi terkait bisnis alternatif yang menggunakan cukup banyak sumber daya. Sehingga masyarakat dapat menjadikannya sebagai salah satu solusi pengangguran dan kemiskinan.

Penutup

Dengan menggunakan beberapa contoh teks eksplanasi tema fenomena sosial tentu sekarang Kamu bisa membuat sendiri.

Sebenarnya tidak terlalu sulit ketika sudah mengetahui pola kebahasaan yang digunakan.

Jadi kita bisa melihat bahwa pada dasarnya dibutuhkan permasalahan, sebab akibat, dan interpretasi.

Beberapa contoh teks eksplanasi fenomena sosial tadi sudah dijelaskan sehingga mudah membuat sendiri.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta