Contoh Teks Eksplanasi Kronologis dan Kausalitas beserta Cara Membuatnya Lengkap

Contoh Teks Eksplanasi Kronologis dan Kausalitas beserta Cara Membuatnya Lengkap — Teks eksplanasi memiliki dua jenis yang dibedakan berdasarkan peristiwa yang terjadi.

Jenis teks eksplanasi adalah kronologis dan kausalitas. Di artikel ini Mamikos berikan beberapa contoh teks eksplanasi kronologis dan kausalitas.

Sebelum membahas tentang dua jenis teks tersebut, Mamikos akan membahas tentang eksplanasi secara menyeluruh mulai dari definisi hingga cara penulisan yang benar.

Menyimak Contoh Teks Eksplanasi Kronologis dan Kausalitas

pexels.com

Definisi Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang menjabarkan hubungan nyata dari sebuah proses terjadinya suatu fenomena yang ada di dunia.

Kosasih dan Kurniawan di dalam bukunya menjelaskan bahwa teks eksplanasi merupakan sebuah teks yang jabarkan seluruh jenis fenomena, seperti fenomena alam, sosial, budaya, hingga fenomena lainnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi merupakan sebuah bentuk teks yang digunakan sebagai penjelasan tentang proses terjadinya fenomena yang terjadi saat ini.

Struktur Teks Eksplanasi

Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, teks eksplanasi memiliki struktur yang membagi teks tersebut. Teks eksplanasi memiliki tiga bagian yang berbeda.

Setiap bagian tersebut akan memberikan informasi yang berbeda, dan dapat dikenali secara langsung meskipun tidak ditulis secara jelas. Berikut tiga bagian struktur dari teks eksplanasi.

a. Identifikasi Umum Permasalahan atau Fenomena

Di dalam bagian ini, akan memberikan informasi yang nantinya akan membuat pembaca lebih mengenali fenomena yang dibahas.

b. Deret Penjelas

Di bagian isi ini akan berisi berbagai informasi yang menjawab kata pertanyaan mengapa dan bagaimana. Dalam bagian ini juga dapat berisi alur terjadinya fenomena tersebut.

c. Interpretasi

Dalam bagian penutup teks eksplanasi akan diisi dengan paragraf interpretasi.

Interpretasi yang dimaksud adalah berisi kesimpulan mengenai fenomena yang diangkat.

Jenis Teks Eksplanasi Berdasarkan Pola Pengembangan

Dalam penulisannya, teks eksplanasi memiliki pola pengembangan teks. Dari pola pengembangan teks tersebut muncul beberapa jenis teks eksplanasi.

Menurut Kosasih dan Kurniawan dalam bukunya, menyatakan bahwa teks eksplanasi memiliki dua jenis teks dibedakan berdasarkan pola pengembangan sebuah teks.

1. Teks Eksplanasi Pola Kronologis atau Proses

Jenis teks eksplanasi yang pertama adalah jenis teks dengan pola kalimat kronologis atau berisi tentang sebuah alur kejadian dari sebuah fenomena.

Jadi dalam jenis teks ini akan menjelaskan fenomena yang ditulis berdasarkan urutan waktu kejadian sehingga pembaca akan dengan jelas mengetahui proses dari fenomena tersebut.

2. Teks Eksplanasi Pola Kausalitas atau Sebab Akibat

Jenis teks eksplanasi yang kedua adalah jenis teks eksplanasi pola kausalitas. Pola ini juga dapat disebut jenis teks sebab akibat.

Dalam jenis teks ini, informasi yang diberikan akan disusun sesuai dengan sebab akibat dari fenomena yang telah dibahas.

Contoh Teks Eksplanasi Kronologis dan Kausalitas

Setelah membahas berbagai informasi mengenai teks eksplanasi, berikut beberapa contoh teks eksplanasi yang digolongkan sesuai dengan struktur teks eksplanasi.

A. Contoh Teks Eksplanasi Jenis Kronologis

Mamikos memberikan dua contoh teks eksplanasi beserta strukturnya dengan tema fenomena alam gunung erupsi dan terjadinya kecelakaan.

1. Contoh pertama dengan tema erupsi gunung

a. Bagian pembuka atau informasi umum

Erupsi gunung atau juga bisa disebut gunung meletus merupakan salah satu fenomena alam yang disebabkan aktivitas gunung.

Gunung meletus tersebut disebabkan karena endapan magma yang ada di dasar bumi yang didorong keluar oleh gas tekanan tinggi dan akan terjadi pada gunung berapi.

Erupsi gunung berapi tersebut merupakan salah satu bencana alam yang sangat berbahaya karena mengeluarkan berbagai bahan alam berbahaya.

b. Bagian isi atau deret penjelas

Fenomena gunung meletus ini akan diawali dengan berbagai aktivitas yang terjadi di perbatasan lempeng bumi.

Hingga akhirnya terjadi perubahan tekanan suhu yang sangat signifikan. Sehingga aktivitas tersebut dapat melelehkan batuan yang ada disekitar lempeng bumi.

Kemudian Kegiatan tersebut memunculkan magma yang memiliki suhu sangat panas. Setelah itu magma akan bercampur dengan gas di batuan sekitar kawah gunung.

Tekanan gas tersebut akan membuat magma meletus hingga akhirnya magma akan mengalir di permukaan bumi.

Erupsi gunung berapi tersebut dapat menyemburkan lava, lahar, hujan abu, hingga gas vulkanik yang berbahaya jika terkena manusia.

c. Bagian penutup atau Interpretasi

Sampai saat ini masih banyak gunung berapi yang masih aktif di Indonesia sehingga fenomena alam ini masih ditakuti.

Hal tersebut terjadi karena letusan gunung berapi dapat memunculkan dampak yang cukup parah hingga sangat parah, salah satunya adalah merusak pemukiman sekitar.

2. Contoh Kedua dengan tema kecelakaan lalu lintas

a. Bagian pembuka atau informasi umum

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu fenomena yang sering dijumpai di jalanan dengan berbagai macam kecelakaan.

Kecelakaan tersebut dapat terjadi akibat beberapa hal, mulai dari hal kecil yang sering tidak mendapat perhatian khusus contohnya kelalaian dalam mengendarai.

Selain itu juga dapat disebabkan karena pengendara mengantuk, kemudian kondisi kendaraan yang mengalami kerusakan juga dapat menjadi salah satu penyebabnya.

Selain itu, kondisi jalan yang dilalui juga dapat menjadi salah satu faktor kecelakaan, seperti kondisi jalan yang berlubang, licin dan faktor lainnya.

b. Bagian isi atau deret penjelas

Salah satu kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi akhir akhir ini terjadi di daerah Ponorogo tepatnya pada desa Bancar, Bungkal pada bulan Agustus lalu.

Kecelakaan tersebut terjadi melibatkan 2 orang dewasa dan 1 anak kecil. Kecelakaan tersebut pertama kali disebabkan oleh pakaian orang yang dibonceng.

Orang tersebut memakai rok panjang, dan pada saat di perjalanan, rok tersebut melilit ke rantai sepeda motor. Kondisi kendaraan pada saat itu melaju kencang.

Hingga akhirnya satu keluarga tersebut jatuh. Orang yang dibonceng beserta anak kecil tersebut mengalami luka berat di seluruh anggota badannya.

Sehingga harus dilarikan di Puskesmas terdekat. Sedangkan pengendara hanya mengalami luka ringan.

c. Bagian penutup atau Interpretasi

Hal yang dianggap tidak akan menjadi penyebab kecelakaan tersebut justru menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan agar tidak berakibat fatal.

Pada saat mengendarai motor, terutama menggunakan pakaian yang panjang, usahakan untuk menata rok tersebut sekiranya tidak akan sampai di mesin motor.

Selain itu, tetap waspada saat mengendarai kendaraan agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.

3. Contoh ketiga dengan tema Kabupaten Bandung

a. Bagian pembuka atau informasi umum

Pemerintahan Kabupaten Bandung diawali pada tanggal 20 April 1641 tepatnya saat Piagam Sultan Agung Mataram.

Kemudian tanggal tersebut dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.
Kabupaten Bandung dari dulu mengalami perkembangan dari zaman ke zaman hingga saat ini.

Pada awalnya kabupaten Bandung ini merupakan bagian dari kerajaan Pajajaran.

b. Bagian isi atau deret penjelas

Pada saat masa kejayaan kerajaan Pajajaran berkuasa, yaitu antara abad ke 15 akhir dan awal abad ke 16 awal saat itu masih belum terbentuk kabupaten di kawasan kerajaan.

Kerajaan tersebut hanya terdiri dari keprabuan. Istilah kepabruan ini berasal dari kata prabu yang memiliki arti leluhur atau juga disebut raja muda.

Pada tahun 1575, kerajaan tersebut dikuasai oleh pemerintahan islam. Kemudian pada tahun 1621 sampai tanggal 1677 pemerintahan Mataram dan diiringi dengan kekuasaan pemerintahan Belanda.

Pada saat pemerintahan Mataram dan pemerintahan Belanda berkuasa, nama kepabruan tersebut diubah menjadi kabupaten.

Berdasarkan isi Piagam Sultan Agung Mataram, Sultan Agung diangkat menjadi Bupati Bandung oleh Tumenggung Wiraangunangun.

Pada saat itu pusat pemerintahan kabupaten Bandung berada di Krapyak atau Bojongasih, yaitu berada di tepi sungai Cikapundung, dekat muara sungai Citarum.

Pada saat pemerintahan tersebut, nama Krapyak tersebut diganti menjadi nama Citeureup. Kemudian nama tersebut menjadi salah satu nama daerah di Dayeuhkolot.

c. Bagian penutup atau Interpretasi

Dari perkembangan kabupaten bandung tersebut menandakan bahwa sejarah kabupaten Bandung termasuk panjang.

B. Contoh Teks Eksplanasi Jenis Kausalitas

Contoh teks eksplanasi dengan jenis kausalitas dengan tema batuan sedimen.

a. Bagian pembuka atau informasi umum

Batuan sedimen atau juga biasa disebut batuan endapan ini merupakan salah satu jenis batuan utama yang ada didasar bumi.

Bebatuan ini terbentuk melalui tahap pelapukan jenis batuan lain atau clastic serta pengendapan atau juga bisa disebut deposition.

Pelapukan sendiri merupakan sebuah proses alterasi serta fragsinasi batuan dan material bumi lainnya yang ada di dekat permukaan bumi.

Proses pelapukan tersebut terjadi karena adanya proses fisika, kimia dan proses biologi di dalamnya.

b. Bagian isi atau deret penjelas

Pelapukan dengan proses biologi merupakan pelapukan yang disebabkan mahluk hidup. Seperti lumut yang ada di bebatuan akan membuat batu tersebut semakin lapuk.

Pelapukan dengan proses fisika merupakan bentuk pelapukan yang disebakan oleh perubahan iklim dan suhu yang ekstrem. Sehingga batu tersebut akan mudah lapuk.

Pelapukan dengan proses kimia merupakan pelapukan yang disebabkan oleh adanya zat kimia yang bercampur dengan air.

Zat kimia tersebut dapat berasal dari limbah rumah tangga, limbah pabrik, dan limbah lainnya. Bebatuan tersebut lama kelamaan akan tergerus dan menjadi lapuk.

Bebatuan yang lapuk tersebut dapat disebut sebagai batuan sedimen atau batuan endapan.

Batuan endapan ini juga bisa terbentuk melalui proses pengendapan. Bebatuan yang sudah lapuk tersebut akan berkumpul menjadi satu di sebuah lubang.

Sehingga kumpulan material tersebut akan menjadi sebuah batu endapan. Material tersebut dapat berkumpul menjadi satu melalui media air hingga angin.

c. Bagian penutup atau Interpretasi

Batuan sedimen tersebut saat ini dapat digunakan sebagai material bangunan yaitu gypsum. Selain itu juga bisa digunakan sebagai nahan bakar alami.

Batuan sedimen juga dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam membuat jalan yang berfungsi sebagai pengeras jalan.

2. Contoh kedua dengan tema tsunami

a. Bagian pembuka atau informasi umum

Tsunami merupakan salah satu bentuk dari bencana alam yang berhubungan dengan laut. Kata tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang yaitu kata tsu dan kata name.

Kata tsu dapat diartikan sebagai pelabuhan sedangkan kata nama merupakan kata yang berarti gelombang.

Dengan demikian para ilmuwan dan peneliti mengartikan tsunami sebagai gelombang pasang yang ada di laut akibat gempa bumi.

b. Bagian isi atau deret penjelas

Tsunami merupakan salah satu gelombang laut besar yang akan datang dengan cepat secara tiba-tiba menerjang area pantai dan sekitarnya.

Gelombang tsunami sendiri terbentuk karena aktivitas gempa yang berasal dari gunung Merapi yang meletus di bawah laut.

Besarnya gelombang laut saat tsunami dapat menyebabkan banjir yang sangat tinggi serta dapat merusak segala hal yang ada di sekitar daratan pantai.

Tsunami sendiri terbentuk saat dasar laut mengalami naik turun di permukaannya sepanjang patahan selama gempa bumi di dalam laut berlangsung.

Kemudian setelah gempa tersebut terjadi, air laut akan mulai surut. Setelah surut secara mendadak gelombang air akan kembali ke daratan dengan tekanan gelombang yang sangat besar.

Tsunami juga dapat terjadi karena akibat letusan gunung Merapi yang berada di dasar laut. Letusan gunung tersebut dapat mengakibatkan tingginya pergerakan gelombang air laut.

Dan bukan hanya itu saja bencana tsunami dalam skala yang sangat tinggi dapat merusak satu kota yang ada di dekat area pantai tersebut.

c. Bagian penutup atau Interpretasi

Bencana alam tsunami saat ini menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan parah dan sangat berdampak pada masyarakat.

Salah satu kerusakan parah yang dapat dirasakan saat tsunami terjadi adalah rusaknya pemukiman warga.

Sehingga lingkungan dan apapun yang ada di sekitar area tersebut akan hanyut dan rusak.

Oleh karena itu masyarakat harus tetap waspada dan mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana tsunami khususnya masyarakat yang berada di dekat area pantai.

Akan tetapi masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena tidak semua tsunami yang terjadi akan membentuk gelombang air laut yang sangat besar.

Serta tidak semua letusan gunung diikuti oleh bencana lain seperti bencana gempa bumi dan tsunami.

Dari pengertian hingga contoh teks eksplanasi kronologis dan kausalitas yang telah dijelaskan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi menjelaskan berbagai fenomena yang nyata terjadi saat ini.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta