Contoh Teks Eksplanasi Sequential, Faktorial, Teoritis dan Kausal Beserta Contohnya

Contoh Teks Eksplanasi Sequential, Faktorial, Teoritis dan Kausal Beserta Contohnya – Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, kita akan diajak untuk mempelajari teks eksplanasi.

Perlu kamu ketahui bahwa ada beragam jenis teks eksplanasi yang bisa dipelajari guna memahami lebih jelas mengenai bahasa Indonesia.

Yuk simak penjelasan lebih lengkapnya hingga contoh dari beragam jenis teks eksplanasi berikut ini.

Berikut Contoh Teks Eksplanasi Sequential, Faktorial, Teoritis dan Kausal

unsplash.com/@AlejandroEscamilla

Kamu pernah menonton atau membaca berita tentang bencana alam? Biasanya, akan ada penjelasan rinci mengenai proses terjadinya peristiwa tersebut.

Nah,
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada satu jenis teks yang dibuat untuk
menjelaskan sebab akibat sebuah peristiwa. Jenis teks ini dikenal dengan teks
eksplanasi.

Bertujuan
memberikan pemahaman dan wawasan secara jelas kepada pembaca, teks eksplanasi harus
memuat proses, sebab, dan akibat suatu kejadian.

Untuk memahami jenis teks eksplanasi lebih lanjut, yuk simak penjelasan mengenai pengertian, struktur, hingga contoh dari jenis teks eksplanasi di bawah ini.

Apa
itu Teks Eksplanasi?

Sebelum
kita membahas lebih jauh seputar contoh dari jenis teks eksplanasi, ada baiknya
jika kita mulai mengenal dari pengertian teks eksplanasi itu sendiri.

Secara sederhana, teks eksplanasi dapat diartikan sebagai suatu teks yang memuat penjelasan terkait proses terjadinya suatu fenomena.

Mengutip
dari buku berjudul Mandiri Bahasa Indonesia karya Restuti dan Kosasih, teks
eksplanasi didefinisikan sebagai sebuah teks yang menerangkan atau menjelaskan
mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.

Sedangkan, menurut Mashun dalam buku berjudul Modul Bahasa Indonesia Kelas XI:

Teks eksplanasi merupakan suatu teks yang disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan intisari penutup.

Jadi,
dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah suatu teks yang menjelaskan
tentang proses terjadinya suatu fenomena, baik fenomena alam maupun fenomena
sosial.

Dengan
adanya teks eksplanasi, pembaca akan mendapatkan pemahaman yang logis dan jelas
terkait latar belakang terjadinya suatu fenomena.

Teks
eksplanasi memberikan sejumlah fakta dan pernyataan kausalitas (sebab-akibat)
yang bisa membuat tiap pembacanya memahami suatu fenomena yang terjadi.

Oleh
sebab itu, teks eksplanasi berisi gambaran tentang proses mengapa dan bagaimana
kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.

Fungsi dari teks eksplanasi ini sendiri adalah untuk menjelaskan proses terjadinya sesuatu atau suatu fenomena menurut prinsip sebab-akibat.

Jenis-jenis Teks Eksplanasi dalam Bahasa Indonesia

Berikut
ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi dan penjelasannya yang perlu kamu
ketahui.

1.
Faktorial

Jenis teks eksplanasi yang pertama adalah faktorial, di mana jenis teks eksplanasi ini dijabarkan hasil dan efek dari sebuah proses yang terjadi.

Contoh dari jenis teks eksplanasi ini adalah teks eksplanasi mengenai efek dan hasil dari Revolusi Industri di Eropa.

2.
Kausal

Jenis teks eksplanasi berikutnya adalah kausal, di mana jenis teks eksplanasi ini dijabarkan tentang penyebab atau asal usul secara bertahap mengapa sebuah peristiwa dapat terjadi.

Contoh dari teks eksplanasi kausal adalah penyebab terjadinya banjir bandang di Bandung.

3.
Teoritis

Jenis teks eksplanasi berikutnya adalah teoritis, di mana jenis teks eksplanasi ini akan dijabarkan beragam kemungkinan yang terjadi di balik sebuah fenomena alam.

Contoh dari teks eksplanasi teoritis adalah kemungkinan terjadinya tsunami ketika terjadi gempa bumi.

4.
Sequential

Jenis teks eksplanasi terakhir adalah sequential, di mana jenis teks eksplanasi ini akan dijabarkan tahapan sebuah fenomena secara rinci.

Contoh dari teks eksplanasi sequential adalah urutan terjadinya kepompong.

Struktur
Teks Eksplanasi

Mengutip dari ruangguru, struktur teks eksplanasi dibagi menjadi tiga bagian, yakni pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa kamu temukan di bawah ini.

1.
Pernyataan Umum

Struktur pertama dari teks eksplanasi adalah pernyataan umum. Pada bagian ini dijelaskan gambaran umum terkait suatu fenomena yang hendak dibahas.

Salah satu hal penting yang perlu diangkat adalah proses bagaimana fenomena tersebut dapat erjadi.

2.
Urutan Sebab Akibat

Setelah pernyataan umum, kamu bisa memulai membahas tentang penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena yang terjadi.

Kamu dapat melakukannya dengan menulisnya secara deskriptif umum, alias menjadi deretan penjelas.

3.
Interpretasi

Terakhir, bagian interpretasi atau isa juga dikatakan sebagai ulasan atau kesimpulan dari sebuah tulisan.

Kamu dapat memberikan pernyataan terkait fenomena yang dibahas dalam teks tersebut.

Contoh
Teks Eksplanasi Sequential

Nah,
di bawah ini adalah contoh teks eksplanasi sequential yang dikutip dari laman
detik.com.

Teks
Eksplanasi tentang Petir

Pernyataan umum:

Petir adalah suatu fenomena alam yang terjadi karena adanya perbedaan potensial atau muatan yang ada pada awan dan bumi atau dengan awan yang lainnya, sehingga di langit tampak kilatan cahaya yang terang menyilaukan.

Gejala alam ini biasanya terjadi ketika musim hujan pada langit dan terkadang terlihat menembus hingga sampai ke bumi

Eksplanasi:

Petir terjadi akibat adanya perbedaan muatan yang ada di awan. Muatan di awan ini bergerak secara terus menerus dan teratur, sehingga selama proses bergerak ini, muatan berinteraksi satu sama lain dengan muatan pada awan lain.

Interaksi ini menjadikan muatan negatif berkumpul di satu sisi saja, semisal di bagian atas atau di bagian bawah.

Adapun muatan positif juga berkumpul di satu sisi, tepatnya di sisi sebaliknya dari muatan negatif.

Hal ini berarti terjadi perbedaan potensial yang ada pada awan dan bumi. Jika perbedaan muatan potensial cukup besar, pembuangan muatan negatif (elektron) pun akan berlangsung dari awan ke bumi atau sebaliknya agar tercapai kesetimbangan.

Ketika proses pembuangan muatan inilah, terjadi ledakan suara yang diiringi dengan nampaknya kilatan cahaya amat terang.

Petir lebih sering muncul ketika musim hujan karena aliran udara yang lebih besar akibat ada kadar air yang terdapat di dalam udara relatif lebih tinggi.

Interpretasi:

Petir umumnya di musim hujan ketika terjadi jika aliran udara lebih tinggi.

Aliran udara yang tinggi membuat perbedaan potensial atau muatan lebih besar sehingga lebih mudah memunculkan petir.

Contoh
Teks Eksplanasi Faktorial

Nah,
di bawah ini adalah contoh teks eksplanasi faktorial yang dikutip dari laman
detik.com.

Sejarah
Kabupaten Bandung

Pernyataan umum:

Awal pemerintahan Kabupaten Bandung dimulai sejak Piagam Sultan Agung Mataram pada tanggal 20 April 1641. Tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Bandung.

Eksplanasi:

Sebelum mencapai bentuk pemerintahan sekarang, Kabupaten Bandung mengalami perkembangan kekuasaan dari zaman ke zaman.

Pada masa Kerajaan Pajajaran berkuasa, sekitar akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, di Tatar Periangan belum ada bentuk kabupaten, hanya terdiri atas beberapa keprabuan. Istilah keprabuan diambil dari kata prabu yang berarti ‘leluhur’ atau ‘raja muda’.

Pada tahun 1575 yang berkuasa di daerah Pajajaran adalah pemerintahan Islam. Dilanjutkan pemerintahan Mataram (1621-1677) dan pemerintahan Belanda.

Saat Mataram berkuasa itulah, nama keprabuan diubah menjadi kabupaten.

Berdasarkan piagam itu, Sultan Agung diangkat Tumenggung Wiraangunangun sebagai Bupati Bandung.

Ketika itu, pemerintahan Kabupaten Bandung berpusat di daerah Krapyak atau Bojongasih.

Tepatnya di tepi Sungai Cikapundung, dekat muaranya, yaitu Sungai Citarum.

Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah satu nama desa di Dayeuhkolot.

Interpretasi:

Pada masa Bupati Wiranatakusumah II (1794-1829) Ibu Kota Kabupaten Bandung dipindahkan dari Krapyak (Dayeuhkolot) ke pinggir Sungai Cikapundung atau Alun-alun Bandung sekarang.

Pemindahan tersebut berdasarkan perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda,”Deandels”.

Peristiwa itu terjadi pada 25 Mei 1810. Alasan pemindahan tersebut akan memberikan prospek baik terhadap perkembangan wilayah itu.

Pada saat itu Deandels yang mendapat julukan “Mas Galak” tengah membuat jalan dari Anyer ke Panarukan. Kebetulan jalur tersebut melewati Tatar Priangan atau Kota Bandung pada saat sekarang ini.

Contoh
Teks Eksplanasi Teoritis

Berikut
adalah contoh teks eksplanasi teoritis yang dikutip dari laman detik.com.

Bagaimana Proses Terbentuknya Angin Topan?

Pernyataan umum:

Angin topan adalah angin kencang dengan pusaran angin yang kecepatannya mencapai 120 km/jam atau lebih.

Angin topan bisa juga disebut badai besar yang sangat kuat. Bagaimana proses terbentuknya angin topan?

Eksplanasi:

Topan terbentuk di lautan suhu panas. Air yang panas, tentunya akan cepat menguap. Uap air yang berasal dari lautan itu jumlahnya sangat banyak. Uap air kemudian naik dan membentuk awan kumulonimbus.

Di dalam gumpalan awan ini, terdapat pusaran angin yang sangat kuat. Pusaran angin akan semakin kencang, sehingga berputar-putar dan terbentuklah topan.

Nah, angin topan biasanya terjadi dibarengi dengan hujan yang lebat. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Topan terbentuk dari kumpulan awan. Di dalam topan terdapat banyak sekali awan mendung.

Awan mendung inilah yang akan menurunkan hujan lebat. Ketika angin topan terjadi, maka langit akan tertutup awan mendung.

Interpretasi:

Angin topan sering merobohkan rumah dan pohon, bahkan bisa menerbangkan apa saja yang ada di dekatnya.

Oleh karena itu, saat angin topan terjadi, perlu dilakukan tindakan siaga bencana, seperti berlindung pada bangunan yang kokoh, hindari bangunan yang tinggi, seperti pohon, tiang listrik, pamflet, dan sejenisnya.

Contoh
Teks Eksplanasi Kausal

Gerhana
Bulan

Pernyataan umum:

Gerhana bulan adalah salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi ketika bulan beroposisi dengan matahari.

Tetapi oposisi bulan dengan matahari tidak selalu menghasilkan peristiwa gerhana bulan.

Eksplanasi:

Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika.

Akan saat ketika terjadi perpotongan antara bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node.

Pada titik node inilah terjadi gerhana bulan. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.

Faktanya, terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat ketika terjadi gerhana bulan. Hal ini karena berbeloknya sinar matahari yang masih tersisa menuju arah bulan yang disebabkan oleh atmosfer bumi.

Sinar matahari yang dibelokkan tersebut memiliki spektrum cahaya kemerahan.

Inilah alasannya mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap yang biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat.

Interpretasi:

Anda dapat mengamati gerhana bulan dengan mata telanjang tanpa adanya bahaya sedikit pun.

Umat Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf) pada saat terjadi gerhana bulan.

Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi gerhana bulan.

Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan yang berada pada satu garis lurus yang sama.

Hal ini membuat sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Penutup

Nah, di atas sudah dijelaskan contoh teks eksplanasi sequential, faktorial, teoritis, dan kausal.

Semoga informasi di atas dapat membantu kamu memhami lebih jauh terkait materi teks eksplanasi, ya.

Buat kamu yang ingin mengulik informasi seputar materi Bahasa Indonesia lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta