Contoh Teks Hikayat Singkat beserta Struktur dengan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsiknya

Contoh Teks Hikayat Singkat beserta Struktur dengan Unsur Intrinsik dan Ekstrinsiknya – Hikayat adalah jenis karya sastra yang mungkin kurang familiar di kalangan masyarakat modern.

Karya sastra ini umumnya disajikan dalam Bahasa Melayu yang memuat sejarah atau hukum yang sifatnya rekaan, dongeng, kepahlawanan, dan keagamaan.

Umumnya, karya prosa ini menceritakan tentang kehebatan seseorang yang dilengkapi dengan kesaktian atau kekuatan tertentu. Hikayat termasuk jenis prosa lama yang diturunkan secara turun-temurun.

Struktur Cerita Hikayat

blogs.bl.uk

Agar lebih memahami karakteristik dari hikayat, sebaiknya simak contoh teks hikayat singkat beserta struktur lengkapnya di bawah ini:

1. Abstraksi

Abstraksi yang terdapat di dalam contoh teks hikayat singkat beserta struktur umumnya berisi tentang inti cerita yang nantinya dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis peristiwa.

Abstraksi disebut juga dengan gambaran atau deskripsi yang ada di dalam cerita. Dalam membuat kisah hikayat, boleh saja untuk tidak memakai abstraksi.

Namun, perlu diketahui bahwa abstraksi menjadi suatu awal yang cukup penting dalam membangun cerita hikayat yang solid.

2. Orientasi

Orientasi merupakan struktur bagian contoh teks hikayat yang berisi tentang latar waktu, tempat, dan suasana. Umumnya, orientasi yang terdapat dalam sebuah cerita disusun secara dramatis.

Hal ini dilakukan dengan harapan agar pembaca bisa ikut merasakan situasi yang ada dalam cerita. Jadi, walaupun cerita hikayat disampaikan secara turun temurun, namun inti kisahnya masih tetap sama.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah struktur dalam contoh hikayat Melayu pendek yang berisikan tentang rangkaian peristiwa yang dihubungkan dengan sebab-akibat.

Selain itu, dalam komplikasi juga bisa ditemukan karakteristik tokoh dengan berbagai jenis keunikannya.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah struktur dalam contoh teks hikayat singkat yang berisi berbagai jenis konflik yang mulai menemukan titik terang atau resolusi penyelesaian.

Evaluasi dilakukan oleh tokoh-tokoh yang mempunyai peran sentral dalam cerita tersebut. Evaluasi bisa memberikan dampak yang baik pada akhir cerita.

5. Resolusi

Resolusi merupakan bagian dari hikayat yang memuat berbagai jenis solusi dari masalah tertentu yang dialami oleh karakter atau tokoh di dalam cerita.

Umumnya, resolusi bisa ditampilkan dari pemikiran yang dimiliki penulisnya.

Bagian resolusi ini disajikan oleh penulisnya dan dapat dijadikan nilai-nilai yang digunakan atau ditiru dalam kehidupan sehari-hari.

6. Koda

Koda merupakan bagian akhir dari teks hikayat yang berisi tentang kesimpulan. Struktur hikayat ini mengandung hikmah yang bisa bermanfaat bagi para pembacanya.

Melalui koda, maka poin penting dari sebuah cerita bisa dipahami dengan mudah oleh pembaca.

Unsur-unsur Hikayat

Contoh teks hikayat singkat beserta struktur utamanya terdiri dari dua unsur, yakni unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Adapun penjelasan mengenai kedua unsur tersebut yaitu sebagai berikut:

Unsur Intrinsik Hikayat

Unsur intrinsik merupakan unsur yang menciptakan cerita dari dalam. Unsur ini bisa diidentifikasi dengan membaca karya hikayat itu sendiri. Jenis-jenis unsur intrinsik di antaranya sebagai berikut:

  • Tema: Tema merupakan gagasan yang melatarbelakangi suatu cerita. Tidak jarang, tema tersirat di dalam judul prosa atau di dalam perilaku tokoh.
  • Latar: Latar merupakan tempat, waktu, dan suasana yang terangkum dalam sebuah cerita. 

Dalam karya sastra lama, larat adalah unsur yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari daerah asal karya tersebut.

  • Tokoh: Tokoh merupakan pemeran di dalam suatu cerita. Bisa dibilang, unsur ini termasuk unsur utama dalam suatu cerita hikayat.
  • Alur atau Plot: Alur merupakan rangkaian peristiwa dalam suatu cerita. Alur pada contoh teks hikayat singkat beserta struktur kisahnya terdiri dari dua jenis, yakni alur maju dan alur mundur
  • Sudut Pandang: Sudut pandang merupakan teknik yang dipilih oleh pencerita dalam mengemukakan gagasannya. 

Sudut pandang terdiri dari dua jenis, yakni sudut pandang orang pertama dan juga orang ketiga.

  • Amanat: Amanat merupakan pesan atau amanat yang terkandung dalam suatu cerita
  • Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan cara penulis dalam menyajikan cerita dengan memakai unsur-unsur keindahan dalam tutur katanya.
  • Penokohan: Penokohan merupakan bentuk penyajian citra atau watak tokoh. Fungsinya yaitu untuk membedakan antara tokoh utama dan tokoh figuran. 

Jika dilihat dari tema, tokoh dibedakan menjadi dua jenis, yakni tokoh protagonis dan juga antagonis.

Unsur Ekstrinsik Hikayat

Unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang ikut membangun alur suatu kisah. Unsur-unsur ekstrinsik dalam karya hikayat umumnya berkaitan dengan latar belakang cerita.

Contohnya seperti latar belakang adat, agama, budaya, dan lain sebagainya. Sejatinya, tidak ada karya sastra yang lahir secara otonom, begitu juga dengan hikayat.

Setiap karya sastra selalu berkaitan dengan unsur ekstrinsik. Sebagian besar contoh teks hikayat singkat beserta struktur yang dimilikinya berasal dari faktor kemasyarakatan.

Dengan begitu, maka bisa dikatakan bahwa unsur ekstrinsik merupakan unsur pembentuk contoh teks hikayat dari luar.

Agar bisa membangun unsur ekstrinsik, maka perlu bantuan dari ilmu-ilmu lain seperti filsafat, psikologi, sosiologi, dan lain-lain.

Contoh Teks Hikayat Singkat beserta Struktur

Beberapa contoh teks hikayat singkat beserta struktur yang populer di kalangan masyarakat.

Setiap contoh teks hikayat di bawah ini dicuplik dari cerita-cerita lokal.

1. Hikayat Si Miskin

Alkisah, Si Miskin dan istrinya menjalani hidup di dalam pembuangan di dunia akibat memperoleh kutukan dari Batara Indera.

Usai memperoleh putra bernama Marakarmah, kemudian mereka juga mendapatkan kekayaan.

Pada akhirnya, Si Miskin menjadi raja yang memiliki gelar Maharaja Indra Angkasa. Putra keduanya bernama Nila Kesuma. Ia adalah seorang putri yang cantik jelita.

Dikarenakan percaya dengan ramalan para ahli nujum yang menjadi kaki tangan Maharaja Indera Dewa yang iri dengannya, Marakarmah dan istrinya diusir dari istananya sendiri.

Setelah peristiwa itu, akhirnya Maharaja Indera Angkasa kembali menjadi orang miskin. Dalam pengusiran tersebut, Marakarmah berjumpa dengan putri Cahaya Khairani yang selanjutnya dikawinnya.

Nila Kesuma ada di dalam hutan dan dipersunting oleh Putra Mahkota Mengindra Sari yang berasal dari Kerajaan Pelinggam Cahaya.

Di istana itulah kakak beradik tersebut bertemu kembali usai melakukan pengembaraan yang penuh rintangan.

Marakarmah juga berhasil mengembalikan kebesaran milik ayah ibunya dengan bantuan para-sahabatnya. Marakarmah juga bisa menghancurkan kerajaan Maharaja Indera Dewa.

Abstraksi

Si Miskin yang awalnya hidup serba kekurangan bisa menjadi seseorang yang memiliki kedudukan dan kekayaan. Namun, kekayaan tersebut tidak abadi karena ia memperoleh kutukan dari batara Indera.

Meskipun jatuh miskin, namun Si Miskin dikaruniai dua orang anak yang bernama marakarmah dan Putri Nila Kesuma.

Kedua anaknya tersebut menikah dengan para bangsawan yang pada akhirnya mampu mengangkat derajat orang tuanya.

Orientasi

Orientasi pada cerita hikayat Si Miskin merujuk pada waktu, tempat, dan suasana di dalam cerita. Orientasi hikayat Si Miskin yaitu sebagai berikut:

Waktu: Pagi, siang, sore, malam (tidak dijelaskan secara detail)

Tempat: Kerajaan dan hutan

Suasana: Sedih, dan penuh haru

Komplikasi

Komplikasi pada hikayat Si Miskin adalah ia dan istrinya memperoleh kutukan dari Batara Indera. Padahal, hidupnya baru saja mengalami kemujuran karena dapat tinggal di istana bersama keluarganya.

Namun, kebahagiaan tersebut sirna karena Si Miskin dan keluarganya kembali miskin dan hidup serba kekurangan.

Evaluasi

Kemiskinan yang diderita oleh keluarga Si Miskin rupanya tidak bertahan lama karena Marakarmah dan Nila Kesuma berhasil menikah dengan para bangsawan. 

Hal ini secara tidak langsung juga ikut mengangkat nama baik dan derajat orang tuanya, sehingga tidak lagi dikucilkan.

Resolusi

Marakarmah menikah dengan putri Cahaya Khairani, sedangkan Nila Kesuma dinikahi oleh Putra Mahkota Mengindra Sari. 

Setelah berhasil menikah dengan para bangsawan, kedua kakak dan adik tersebut akhirnya bertemu kembali setelah melakukan pengembaraan yang jauh.

Koda

Koda atau amanat yang ingin disampaikan penulis dalam hikayat Si Miskin adalah kesengsaraan dan kesedihan tidak akan selamanya terjadi. Sebab, roda kehidupan selalu berputar.

Hal yang paling penting untuk dilakukan adalah tetap berbuat baik kepada sesama manusia tanpa pamrih. Dengan begitu, kebaikan yang lain juga akan datang ke dalam hidup kita.

2. Hikayat Dua Bersaudara

Syahdan adalah dua raja bersaudara bernama Raja Ahmad dan Raja Muhammad. Raja Muhammad mendapatkan seorang anak putri yang cantik parasnya dalam sebatang bambu di tengah hutan.

Putri itu diberikan nama putri Betong. Begitu pula dengan Raja Ahmad yang beroleh seorang anak laki-laki. Anak itu dibawakan oleh seekor gajah dan dinamakan Merah Gaja.

Merah Gajah dikawinkan bersama dengan Putri Betong dan beroleh dua anak laki-laki tampan, yakni Merah Silu dan Merah Hasum.

Setelah orang tuanya meninggal, ibunya lenyap karena sehelai rambutnya berwarna putih perak dicerabut oleh ayahnya (Merah Gajah).

Akhirnya, ayahnya mati terbunuh dan Merah Silu menjadi orang yang kaya raya karena bisa mengubah banyak gelang menjadi emas.

Kemudian, dia berpindah tempat tinggal dan membangun kerajaan. Setelah masuk Islam, ia mendapatkan gelar Sultan Malikul Saleh. Kerajaannya disebut dengan.

Putranya bernama Malikul Tahir juga membangun Kerajaan Pasai yang diselaraskan dengan anjingnya yang mati di tempat itu.

Ia mendapatkan dua orang putra yang bernama Malikul Mahmud dan juga Malikul Mansur. Saat Pasai dihabisi oleh Siam, Malikul Mahmud menjadi pemimpin peperangan untuk melawannya.

Siam pun akhirnya kalah. Malikul Mahmud kemudian menggantikan ayahnya untuk menjadi Raja Pasai.  Namun, Malikul Mansur yang merupakan adiknya diasingkan karena dianggap sebagai musuh.

Pada akhirnya Sultan Malikul Mahmud menyesali perbuatannya dan merasa pilu sat mendengar kabar bahwa adiknya sudah meninggal di dalam pengasingan.

Ia jatuh sakit dan kemudian mangkat, Ialu terganti oleh Sultan Ahmad yang berkuasa secara mutlak.

Putranya sebanyak lima orang, yaitu Tun Beraim Bapa, Tun Abdul Fazil, Tun Abdul Jalil, Tun Madim, dan Tun Takiah Dara.

Tun Beraim Bapa menghalangi niat Sultan Ahmad yang ingin mempersunting putrinya sendiri denga cara membunuhnya

Demikian pula dengan Tun Abdul Jalil yang dibunuhnya karena Sultan Ahmad menginginkan Putri Gemerancang untuk jadi calon istrinya.

Begitu tahu kekasihnya dibunuh, Putri Gemerancang melenyapkan nyawanya sendiri dengan terjunke lautan. Raja Majapahit sangat murka atas berita duka tersebut.

Kerajaan Pasai akhirnya diserang dan dikalahkan. Sultan Ahmad akhirnya melarikan diri dari kerajaannya. Majapahit akhirnya melakukan ekspansi ke Jambi, Ujong Tanah, dan Palembang.

Kemenangan didapatkannya di mana-mana. Hanya saja, nasib Majapahit tidak terlalu mujur di Suatang (Minangkabau). Usai kalah beradu kerbau, laskar Majapahit dihabisi oleh laskar Suatang.

Abstraksi

Cerita diawali dengan dua orang raja bersaudara yang sama-sama mendapatkan anak secara ajaib. Raja Ahmad mendapatkan putri dari sebatang bambu.

Sedangkan Raja Muhammad mendapatkan putra yang berasal dari seekor gajah. Kedua anak ini akhirnya dijodohkan dan dikaruniai dua orang anak laki-laki bernama Merah Silu dan Merah Hasum.

Orientasi

Orientasi berisi tentang waktu, tempat, dan suasana di dalam cerita hikayat Dua Bersaudara. Adapun waktu pada cerita tersebut adalah pagi, siang, dan malam (tidak diceritakan secara detail).

Tempat yang menjadi latar pada hikayat tersebut adalah kerajaan. Sedangkan suasana pada cerita tersebut menyedihkan dan penuh dendam karena terjadi peristiwa bunuh-membunuh.

Komplikasi

Komplikasi pada contoh hikayat kerajaan Dua Bersaudara adalah saat Putri Betong mati karena dibunuh oleh Merah Gajah.

Diceritakan bahwa rambut putih yang dimiliki oleh Putri Betong dapat menyebabkan ia mengalami kematian jika dicabut.

Hal ini menimbulkan murka dari anak-anaknya sehingga Merah Gajah harus meregang nyawa karena dibunuh oleh Merah Silu, anaknya sendiri.

Evolusi

Evolusi pada hikayat Dua Bersaudara adalah Merah Silu diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya yang sudah tewas.

Hal ini membuat Merah Silu menjadi raja yang kaya raja karena bergelimang harta.

Resolusi

Meskipun memiliki masa lalu yang buruk, akhirnya Merah Silu masuk ke dalam Islam dan membangun kerajaan baru di tempat yang jauh.

Hal ini menjadi lembaran baru bagi Merah Silu dan ia mendapat gelar Sultan Malikul Saleh.

Koda

Apapun permasalahannya, pembunuhan adalah hal yang tidak dibenarkan karena merenggut hak asasi manusia. Namun, di zaman dulu pembunuhan adalah hal yang biasa.

Biasanya, konflik yang menyebabkan hal tersebut adalah karena perang saudara, perebutan tahta, kekuasaan, dan lain sebagainya.

3. Hikayat Patani

Alkisah, Phaya Tu Kerub Mahajana adalah seorang raja di kota Maligai. Ia diganti oleh putranya, Phaya Tu Taqpa yang senang berburu seperti halnya orang-orang besar lainnya.

Suatu hari, seekor pelanduk putih yang sedang diburunya tiba-tiba hilang di dekat tempat kediaman orang tua bernama Eneik Tani. 

Dari nama orang tua itulah, kerajaan yang dibangunnya itu diberi nama Patani.

Usai Islam masuk, raja Phaya Tu Naqpa mendapat gelar Sultan Ismail Syah Zillullah Fil Alam. Semenjak saat itulah seluruh rakyat Patani memeluk agama Islam.

Sepeninggal bagindanya, pemegang kerajaan tergantikan oleh putra sulungnya yang bernama Sultan Mudhaffar Syah. Ia menggelar jalinan persahabatan dengan Beracau dan mendapatkan istri.

Dari istrinya tersebut, Sultan Mudhaffar Syah beroleh seorang putra yang diberi nama Sultan Patik Siam. Namun, ia bersikap khianat dengan Beracau.

Beracau akhirnya diturunkan dari takhtanya dan dipaksa untuk meninggalkan istana.

Berkat tindakan yang memicu salah paham, Sultan Mudhaffar Syah dan para pengiringnya bisa dikalahkan dan Beracau bisa kembali menduduki tahta kerajaan.

Adiknya yang bernama Manzur Syah pun pergi meninggalkan Siam, tetapi Mudhaffar tinggal sendiri di Siam dan akhir kesudahannya tidak diketahui.

Sultan Manzur Syah menggantikannya untuk menjadi raja Patani. Pada masa pemerintahannya, daerah Patani diserang dua kali berturut-turut oleh Palembang.

Namun, serangan itu akhirnya bisa digagalkan. Hubungan dengan wilayah Siam juga bisa diperbaiki dengan mengirimkan keputusan dari pimpinan Seri Agar.

Sepeninggalnya Sultan Manzur Syah, terjadilah kericuhan dalam negeri karena perebutan tahta. Tiga raja yang memerintah setelahnya adalah Sultan Patik Siam, Sultan Bahdur, dan Raja Bambang.

Mereka semua mati berturut-turut karena adanya suatu intrik. Selanjutnya, tibalah masa pemerintahan raja putri.

Raja Kuning ialah anggota dinasti Phaya Tu Kerub Mahajana terakhir. Selanjutnya, dinasti Kelantan menduduki tahta Kerajaan Patani.

Abstraksi

Cerita dalam Hikayat Patani diawali dengan Phaya Tu Kerub yang memimpin sebuah kerajaan di kota Maligai.

Ia digantikan oleh putranya yang bernama Phaya Tu Taqpa yang gemar berburu di hutan seperti halnya tokoh penting lainnya.

Orientasi

Cerita tersebut berlatar di kerajaan dan menceritakan tentang kehidupan kerajaan. Hikayat Patani sangat kental dengan unsur-unsur Islami karena mendeskripsikan tentang kondisi asli di daerah Patani.

Komplikasi

Komplikasi pada cerita hikayat Patani adalah Sultan Mudhaffar Syah mengkhianati sahabatnya sendiri, yakni Beracau.

Hal ini membuat Beracau harus meninggalkan istana dan diasingkan.

Evolusi

Berkat tindakan yang memicu salah paham, Sultan Mudhaffar Syah dan para pengiringnya bisa dikalahkan dan Beracau bisa kembali menduduki tahta kerajaan.

Adiknya yang bernama Manzur Syah pun pergi meninggalkan Siam, tetapi Mudhaffar tinggal sendiri di Siam dan akhir kesudahannya tidak diketahui.

Resolusi

Sultan Manzur Syah menggantikan kedudukan sebagai Raja Patani. Pada masa pemerintahannya, daerah Patani diserang dua kali berturut-turut oleh Palembang.

Namun, serangan itu bisa digagalkan dan hubungan dengan wilayah Siam bisa diperbaiki dengan mengirimkan keputusan dari pimpinan Seri Agar.

Koda

Jangan membunuh seseorang meskipun merasa dendam atau benci terhadapnya. Menghilangkan nyawa manusia adalah tindakan yang tercela dan tidak dibenarkan dalam ajaran apapun.

4. Hikayat Kerajaan Gandalika

Alkisah, berdirilah sebuah Kerajaan bernama Gandalika. Kerajaan ini adalah negeri yang sangat indah dan menawan. Tanahnya subur makmur dan masyarakatnya hidup tentram dan aman.

Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja bernama Baharuddin. Ia memiliki permaisuri yang cantik jelita bernama Salikah. Raja Baharuddin ialah seorang raja yang gagah perkasa.

Sahabat dan musuh-musuhnya pun sangat menghormatinya. Pedang yang diayunkannya membuat hati menjadi bergetar hebat.

Mata Raja Baharuddin nampak seperti elang yang melindungi anak-anaknya dari serangan musuh. Kakinya seperti kijang emas yang diincar para pemburu karena sangat kuat dan cepat.

Namun, ia memiliki kekurangan, yaitu belum memiliki keturunan. Permaisurinya sudah lama mereka menikah, namun Permaisuri Salikah belum kunjung dikaruniai oleh seorang putra.

Tetapi mereka masih belum mempunyai keturunan. Permaisuri menjadi berkecil hati dan meratapi nasibnya.

Suatu hari, Raja Baharuddin terbangun dan menunaikan sholat tahajud. Selepas itu, ia berdoa untuk diberikan seorang putra.

Raja Baharuddin bersujud sambil menahan air mata dan mengingat-ingat dosa yang pernah dilakukannya. hingga Allah memberikan hukuman yang begitu berat. 

Apapun risikonya akan ia terima supaya mempunyai putra.

Abstraksi

Di suatu tempat, berdirilah kerajaan Gandalika yang sangat indah dan cantik. Rakyatnya hidup makmur karena tanah di kerajaan tersebut subur.

Kerajaan ini dikepalai oleh seorang raja yang bernama Baharuddin. Permaisuri Salikah adalah istrinya yang sangat cantik jelita.

Orientasi

Orientasi pada hikayat ini adalah berada di Kerajaan Gandalika. Latar waktu pada hikayat Kerajaan Gandalika tidak dijelaskan secara rinci.

Sedangkan suasana yang tergambar di dalamnya adalah ada penuh haru dan kesedihan karena Permaisuri tidak kunjung mendapat keturunan.

Komplikasi

Raja Baharuddin memiliki kekurangan, yakni belum memiliki anak. Padahal, pernikahannya dengan permaisuri telah berjalan cukup lama.

Evolusi

Meskipun belum juga dikaruniai keturunan, namun Raja Baharuddin senantiasa berdoa kepada Sang Pencipta agar segera mendapatkan momongan.

Resolusi

Setiap hari, ia selalu menjalankan sembahyang dan memohon ampunan kepada Tuhan. Berharap agar kali ini Tuhan mau mengabulkan permohonannya.

Koda

Apapun masalahnya, mengadu kepada Tuhan adalah hal yang wajib dilakukan. Sebab, hanya Tuhan yang mampu mengabulkan permohonan kita.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Contoh Teks Hikayat

Berikut adalah unsur intrinsik dan Ekstrinsik hikayat sesuai dengan contoh teks hikayat yang telah dijelaskan di atas:

1. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Si Miskin

  • Tema: Tema pada Hikayat Si Miskin adalah kesabaran akan membuahkan kesuksesan. Perjalanan hidup yang banyak rintangan dan cobaan dapat dilalui dengan doa dan usaha tanpa henti.
  • Alur:  Alur maju, bisa terlihat dari awal, penulis menceritakan peristiwa tersebut secara runtut dari akar permasalahan sampai akhir.
  • Tokoh
    • Mara Karmah,
    • Puteri Nila Kesuma,
    • Pemilik kebun.
  • Watak
    • Mara Karmah memiliki sifat penyayang, pemberani, dan tekun
    • Puteri Nila Kesuma memiliki sifat yang manja dan cengeng
    • Pemilik kebun memiliki sifat yang pemarah dan ceroboh.
  • Latar
    • Latar tempat: Istana, gunung, hutan, dan dusun.
    • Latar waktu: Pagi, siang, malam (tidak dijelaskan secara mendetail).
    • Latar sosial: Menceritakan tentang kondisi tokoh yang penuh penderitaan.
  • Sudut pandang: Sudut pandang pada Hikayat Si Miskin menggunakan sudut pandang orang ketiga.
  • Alur: Hikayat ini menggunakan alur maju karena berorientasi pada masa depan.
  • Amanat: Amanat yang terkandung dalam cerita ini adalah sesudah kesulitan pasti ada kemudahan.

2. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Dua Bersaudara

  • Tema: Tema pada Hikayat Dua Bersaudara adalah tentang perebutan tahta antar saudara.
  • Alur: Alur yang digunakan dalam hikayat ini adalah alur maju.
  • Tokoh: Tokoh pada cerita ini adalah Raja Ahmad, Raja Muhammad, Merah Gaja, Putri Betong
  • Watak
    • Raja Ahmad: Baik, bersahaja
    • Raja Muhammad: Baik, bersahaja
    • Merah Gaja: Jahat
    • Putri Betong: Baik, ramah
  • Latar
    • Latar tempat: Kerajaan Samudera Darul Islam
    • Latar waktu: Pagi, siang, malam (tidak disebutkan secara jelas)
    • Latar suasana: Tegang, penuh intrik, banyak terjadi pembunuhan.
  • Sudut Pandang: Hikayat ini menggunakan sudut pandang orang ketiga.
  • Alur: Alur yang digunakan pada hikayat Dua Bersaudara adalah alur maju.
  • Amanat: Amanat yang terkandung dalam hikayat ini adalah jangan membunuh orang yang tidak berdosa.

3. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Patani

  • Tema: Tema pada cerita ini adalah perebutan tahta.
  • Alur: Alur cerita pada Hikayat Patani menggunakan alur maju.
  • Tokoh: Tokoh yang terdapat dalam cerita ini adalah Phaya Tu Kerub Mahajana, Phaya Tu Taqpa, Sultan Mudhaffar Sya. Sultan Patik Siam, dan Beracau.
  • Watak
    • Phaya Tu Kerub Mahajana: Tegas, berwibawa.
    • Phaya Tu Taqpa: Penurut, Baik
    • Sultan Mudaffar Sya: Baik dan adil
    • Sultan Patik Siam: Bersikap semaunya sendiri
    • Beracau: Tidak mudah terkalahkan
  • Latar: Latar pada cerita ini adalah kerajaan.
  • Sudut Pandang: Sudut pandang yang digunakan dalam Hikayat Patani adalah sudut pandang orang ketiga.
  • Alur: Alur yang dipakai pada cerita ini adalah alur maju.
  • Amanat: Jangan berebut tahta dengan cara saling membunuh karena itu perbuatan yang sangat buruk.

4. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat Kerajaan Gandalika

  • Tema: Tema pada hikayat Kerajaan Gandalika adalah tentang perjuangan mendapat seorang putra.
  • Alur: Alur yang digunakan dalam cerita ini adalah alur maju.
  • Tokoh: Tokoh pada Hikayat Kerajaan Gandalika adalah Raja Baharuddin dan Salikah.
  • Watak: Watak Raja Baharuddin adalah gagah perkasa, baik, berwibawa, dan sabar. Sedangkan Salikah berwatak sabar dan penuh kasih sayang.
  • Latar: Latar pada cerita ini adalah kerajaan Gandalika
  • Sudut Pandang: Sudut pandang yang digunakan dalam cerita ini adalah orang ketiga.
  • Alur: Hikayat Kerajaan Gandalika menggunakan alur maju.
  • Amanat:
    • Amanat yang terkandung di dalam cerita ini adalah kita harus memiliki sikap pantang menyerah ketika menginginkan sesuatu. 
    • Jangan lupa sertakan Tuhan dalam setiap jalan hidup kita.

Contoh teks hikayat dan unsur pentingnya di atas dapat menjadi buah pembelajaran yang berharga bagi masyarakat di masa kini.

Pastinya, akan selalu ada amanah atau pesan moral dari setiap contoh teks hikayat singkat beserta struktur yang terkandung di dalam hikayat. Semoga contoh teks hikayat ini bermanfaat.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta