5 Contoh Teks Laporan Percobaan Kelas 9 beserta Strukturnya yang Benar
5 Contoh Teks Laporan Percobaan Kelas 9 beserta Strukturnya yang Benar – Siswa yang duduk di kelas 9 SMP biasanya akan mendapatkan tugas untuk membuat laporan percobaan.
Tugas pembuatan teks laporan percobaan diberikan setelah siswa melakukan pengamatan atau eksperimen. Harapannya, siswa tidak hanya mengikuti kegiatan pengamatan saja, tetapi juga bisa mengkomunikasikan hasilnya sesuai kaidah ilmiah. 🔍
Lalu, bagaimana struktur teks laporan percobaan dan strukturnya yang baik dan benar? Simak artikel berikut. 🔬
Daftar Isi
- Contoh Teks Laporan Percobaan Kelas 9 dan Strukturnya
- Apa itu Teks Laporan Percobaan?
- Tujuan Teks Laporan Percobaan
- Struktur Teks Laporan Percobaan
- Ciri-ciri Teks Laporan Percobaan
- Contoh Teks Laporan Percobaan Kelas 9
- Tips Menulis Teks Laporan Percobaan
- Kesalahan saat Menulis Teks Laporan Percobaan
Daftar Isi
Contoh Teks Laporan Percobaan Kelas 9 dan Strukturnya
Apa itu Teks Laporan Percobaan?
Pengertian teks laporan percobaan merupakan teks yang memuat hasil pengamatan atau eksperimen yang dilaksanakan secara sistematis. Data yang dimuat dalam laporan tersebut dipaparkan dengan rinci.
Teks laporan percobaan memiliki peran penting untuk melatih kemampuan berpikir ilmiah siswa. Terlebih lagi bagi siswa yang duduk di bangku SMP dan mulai dilatih kemampuan ilmiahnya melalui kegiatan pengamatan, penelitian, dan praktikum.
Laporan percobaan ditulis sesuai struktur ilmiah, sehingga tidak bisa asal-asalan dalam membuatnya. Selain itu, menulis teks laporan hasil percobaan tidak boleh menggunakan bahasa yang bertele-tele.
Tujuan Teks Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan mempunyai tujuan berikut ini:
- Sebagai pemberi informasi sesuai fakta yang didasarkan pada eksperimen atau percobaan
- Membuktikan teori-teori yang dilakukan melalui percobaan sederhana
- Melatih kemampuan siswa dalam berpikir secara ilmiah dan menulis dengan metode ilmiah
- Menjadi referensi untuk percobaan berikutnya
- Melatih keterampilan siswa dalam menulis, menyusun data, dan mengkomunikasikannya
- Membiasakan siswa untuk bersikap jujur terhadap hasil percobaan yang sudah dilakukan
- Membantu siswa belajar sains dan bahasa Indonesia
Struktur Teks Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan mempunyai struktur yang berbeda dengan jenis teks lainnya. Format penulisannya biasanya sudah ditentukan instansi atau dibebaskan asalkan memuat hal-hal penting yang dilaporkan.
Secara umum, struktur teks laporan percobaan adalah sebagai berikut:
- Judul penelitian: mencerminkan percobaan yang dilakukan siswa
- Tujuan percobaan: menjelaskan pada pembaca terkait tujuan dilakukan percobaan atau penelitian
- Alat dan bahan: berisi berbagai macam alat serta bahan yang digunakan dalam percobaan atau penelitian
- Langkah kerja: menunjukkan prosedur kegiatan yang dilakukan secara rinci
- Hasil percobaan: hasil penelitian yang dapat digambarkan dalam bentuk narasi, gambar, atau tabel.
- Kesimpulan: mencakup intisari percobaan yang sudah dilakukan
Ciri-ciri Teks Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan mempunyai ciri-ciri berikut ini:
- Disusun secara sistematis, seperti tujuan, alat, bahan, langkah, hasil, dan kesimpulan.
- Menggunakan bahasa yang jelas, lugas, tanpa mengandung opini yang berlebihan.
- Menggunakan istilah ilmiah sederhana.
- Hasil percobaan sesuai fakta dan tidak direkayasa
Contoh Teks Laporan Percobaan Kelas 9
Teks laporan percobaan untuk siswa kelas 9 SMP berikut sudah disesuaikan dengan kurikulum di jenjang tersebut.
Contoh 1
Judul: Pembuatan Roket Air
Tujuan: Menunjukkan pengaruh adanya tekanan udara pada gaya dorong (ketinggian luncur roket)
Alat dan Bahan:
1. Botol plastik ukuran 1,5–2 L (pilih yang tebal, seperti botol soda)
2. Pompa angin
3. Adaptor pentil roket (dapat menggunakan sumbat karet atau pentil ban yang dimodifikasi)
4. Air (± ⅓ volume botol)
5. Launch pad sederhana (dapat dibuat menggunakan pipa PVC dan tambahan kaki penyangga)
6. Karet penyegel atau selotip tebal
7. Meteran atau alat ukur ketinggian
8. Kacamata pelindung
9. Area lapang (outdoor)
Langkah Kerja:
1. Isi botol dengan air sebanyak 30% dari total volume
2. Pasang botol ke launch pad dengan rapat
3. Pompa sampai tekanan yang diharapkan (variasi 20, 40, dan 60 psi). Orang-orang yang ada di sekitar harus menjauh ≥5 m saat tekanan pompa ≥30 psi
4. Lepas pengunci agar roket meluncur
5. Rekam video vertikal untuk estimasi tinggi.
6. Ulangi minimal 3 kali per tekanan (agar didapatkan rata-rata).
7. Catat perkiraan ketinggian (menggunakan patok/marka pada dinding/tiang atau analisis frame video).
Hasil Percobaan:
Semakin besar tekanan, maka roket akan semakin tinggi sampai batas tertentu.
Apabila volume air terlalu banyak, roket akan menjadi berat yang berakibat pada ketinggiannya yang menurun.
Hasil peluncuran roket dapat dipengaruhi oleh kebocoran penyegel, kemiringan sudut peluncuran, dan arah angin.
Kesimpulan:
Berdasarkan data, peningkatan tekanan dari 20 ke 60 psi dapat menaikkan ketinggian rata-rata luncur roket. Tekanan udara dalam botol mempengaruhi gaya dorong, sehingga roket dapat melesat lebih tinggi
Contoh 2
Judul: Pembuatan Kalorimeter Sederhana dengan Styrofoam
Tujuan: Mengukur kalor jenis minuman yang berbeda (air dan teh manis)
Alat dan Bahan:
1. 2 gelas Styrofoam
2. Tutup karton berlubang untuk termometer
3. Termometer suhu (0–100 °C)
4. Timbangan digital
5. Air panas ~70–80 °C
6. Air suhu ruang
7. Teh manis panas
8. Gelas ukur
9. Sendok
10. Stopwatch
Langkah Kerja:
1. Ukur massa gelas kosong, catat.
2. Ukur massa gelas yang sudah berisi 100 g air suhu ruang (≈25 °C), catat.
3. Panaskan 100 g sampel (air panas). Ukur suhu awal (Tpanas).
4. Tuang dengan cepat ke dalam gelas berisi air dingin.
5. Tutup, aduk pelan, catat suhu akhir kesetimbangan (Takhir).
6. Ulangi prosedur di atas untuk cairan teh manis panas (massa & suhu awal mirip).
7. Lakukan 2–3 pengulangan tiap sampel.
8. Gunakan rumus mpanas.csampel(Tpanas-Takhir) = mdingin.cair (Takhir – Tdingin).
Asumsukan cair ≈4,2 J g−1°C−1
Hitung csampel untuk air (harus mendekati 4,2) dan teh manis (biasanya sedikit berbeda karena mengandung gula).
Hasil Percobaan:
Nilai 𝑐 air mendekati 4,2, sedangkan 𝑐 teh manis sedikit lebih kecil atau besar (tergantung konsentrasi). Kesalahan dapat muncul akibat panas yang hilang ke lingkungan, pengukuran suhu yang terlambat atau terlalu lama, dan pengukuran massa yang tidak akurat.
Kesimpulan:
Kalor jenis air mendekati nilai referensi, sedangkan kalor jenis teh manis berbeda-beda karena pengaruh kandungan terlarut yang mempengaruhi kapasitas panas
Contoh 3
Judul: Pembuatan Plastik Ramah Lingkungan dari Tepung
Tujuan: Membuat bioplastik dan menguji daya urai serta kelenturannya
Alat dan Bahan:
1. 20 g tepung tapioka
2. 200 mL air
3. 5–10 mL gliserin (sebagai pelembut/plastisizer). Dapat diganti minyak sayur namun hasilnya akan kurang elastis
4. 5 mL cuka (untuk membantu gelasi)
5. Pewarna makanan (opsional)
6. Panci anti lengket
7. Spatula
8. Kompor listrik
9. Loyang dan alas plastik/teflon untuk pengeringan
10. Penggaris
11. Beban kecil (untuk uji kelenturan)
12. Cutter
Langkah Kerja:
1. Campurkan 20 g tepung tapioka, 200 mL air, 5 mL cuka, dan pewarna (opsional).
2. Aduk campuran hingga homogen.
3. Panaskan campuran dengan api kecil sambil diaduk hingga mengental atau bening (tekstur seperti pasta).
4. Tambah gliserin (beri variasi 5 mL, 10 mL)
5. Aduk selama 2–3 menit hingga mengkilap.
6. Tuang adonan ke dalam loyang
7. Ratakan adonan hingga tipis (ketebalan ±1–2 mm).
8. Keringkan selama 24–48 jam atau oven dengan suhu 60°C dalam 1–2 jam sampai jadi lembaran.
9. Ulangi tahapan di atas dengan dengan variasi 10 mL gliserin sebagai perbandingan.
10. Potong strip ukuran 2 cm × 10 cm untuk menguji kelenturan
Hasil Percobaan:
Pemberian gliserin yang lebih banyak akan membuat lembaran lentur, namun teksturnya lebih lembek.
Setelah beberapa hari dibiarkan di tanah, bioplastik dari tepung tapioka mulai retak (rapuh)
Kesimpulan:
Penambahan gliserin dapat meningkatkan kelenturan bioplastik. Namun, daya tariknya melemah. Lembaran yang diletakkan di atas tanah menunjukkan tanda awal terjadinya penguraian di media tanah.
Contoh 4
Judul: Pengamatan Spektrum Cahaya Pelangi dari CD Bekas
Tujuan: Mengamati difraksi dan spektrum menggunakan media CD sebagai kisi
Alat dan Bahan:
1. CD bekas (lapisan reflektif dilepaskan sebagian)
2. Senter atau flashlight HP (untuk sumber cahaya putih)
3. Kertas putih/layar
4. Selotip
5. Penggaris
6. Tripod/penyangga
7. Ruangan yang agak gelap
Langkah Kerja:
1. Pasang CD (yang lapisan reflektifnya sudah dilepas sebagian) pada penyangga
2. Arahkan senter menuju permukaan CD dengan sudut ~30–45°.
3. Tempelkan kertas putih sebagai layar di depan CD (jarak 30–100 cm).
4. Amati pita warna (merah–ungu) yang muncul akibat difraksi atau garis alur CD.
5. Ubah jarak CD–layar (30 cm, 60 cm, dan 90 cm)
6. Catat perubahan lebar spektrum.
Hasil Percobaan:
Spektrum warna terlihat jelas. Apabila layar semakin jauh, maka spektrum akan terlihat lebih lebar.
Kesimpulan:
CD berperan sebagai kisi difraksi, sehingga cahaya putih akan terurai menjadi spektrum. Lebar spektrum akan meningkat jika jarak layar diperbesar
Contoh 5
Judul: Membuat Daur Air Mini
Tujuan: Mengamati proses evaporasi, kondensasi, presipitasi menggunakan media terarium dalam botol
Alat dan Bahan:
1. Botol plastik bening ukuran 1,5–2 L (tutup rapat)
2. Kerikil kecil
3. Pasir
4. Tanah/kompos (jumlah sedikit)
5. Tanaman kecil yang tahan lembap (contoh: lumut)
6. Air bersih (dimasukkan dalam botol spray)
7. Spidol (untuk penanda level air)
8. Lampu meja/ruang yang hangat (untuk sumber panas ringan)
Langkah Kerja:
1. Lapisi dasar botol menggunakan kerikil (sebagai drainase) , tambahkan pasir, tanah (tinggi total keseluruhan ~5–7 cm).
2. Tanam bibit yang sudah disiapkan
3. Semprot air secukupnya agat tanah lembap namun tidak sampai becek.
4. Tutup botol dengan rapat botol
5. Beri tanda level kondensasi dengan spidol saat proses pengamatan.
6. Letakkan satu botol dekat lampu
7. Letakkan botol yang lain di tempat teduh (sebagai perbandingan).
8. Amati kondisi botol setiap hari. Tetesan air di dinding menunjukkan kondensasi, adanya uap menunjukkan evaporasi, adanya tetesan air yang jatuh menunjukkan presipitasi mini.
Hasil Percobaan:
Siklus air terjadi secara berulang: air menguap, kemudian menempel pada dinding botol, lalu kembali menetes.
Botol yang diletakkan di dekat lampu menunjukkan proses kondensasi yang lebih banyak, artinya evaporasi atau penguapan juga lebih tinggi.
Hasil yang berbeda bisa dipengaruhi letak botol yang terlalu dekat dari cahaya dan adanya jamur karena lingkungan lembap.
Kesimpulan:
Paparan cahaya yang membuat peningkatan suhu akan meningkatkan evaporasi, sehingga kondensasi pada dinding botol lebih banyak. Model percobaan tersebut dapat menggambarkan daur air skala kecil.
Tips Menulis Teks Laporan Percobaan
Untuk bisa menghasilkan teks laporan percobaan yang baik, ada beberapa tips yang dapat kamu terapkan:
- Tentukan jenis percobaan yang akan kamu lakukan. Semakin sederhana, semakin mudah dan cepat proses percobaan tersebut.
- Catat setiap hasil langkah yang sudah dilakukan agar tidak lupa dan tetap akurat
- Tulis laporan secara objektif tanpa menggunakan kata “menurut saya”
- Cantumkan gambar pendukung dan tabel bila ada untuk memperjelas data
Kesalahan saat Menulis Teks Laporan Percobaan
Sebenarnya, seringkali ada kesalahan yang sering dibuat saat menulis laporan percobaan, misalnya:
- Judul percobaan tidak sesuai dengan isi
- Tujuan percobaan tidak dicantumkan secara jelas
- Penulisan hasil didasarkan asumsi bukan fakta
- Struktur penulisan laporan percobaan dilakukan secara acak dan tidak berurutan
- Memanipulasi hasil percobaan agar pembahasannya menjadi mudah
Sebagai seorang siswa yang menjunjung tinggi kejujuran, sebaiknya kamu tetap menulis laporan hasil percobaan sesuai fakta. Perlu kamu ketahui bahwa hasil percobaan tidak harus selalu berhasil.
Justru dari kegagalan percobaan, kamu bisa belajar lebih banyak. Bahkan, bukan tidak mungkin kamu akan menemukan hal-hal baru atau inovasi lainnya.
Penutup
Demikian informasi terkait 5 contoh teks laporan percobaan kelas 9 beserta strukturnya yang benar.
Terapkan tips-tips penulisan teks laporan percobaan di atas agar hasil laporanmu mudah dipahami.
Dapatkan informasi terkait teks laporan hasil observasi, teks deskripsi, dan teks lainnya di blog Mamikos. Semoga bermanfaat.
Referensi:
Teks Laporan Percobaan: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya [Daring]. Tautan: https://www.detik.com/jateng/berita/d-6854396/teks-laporan-percobaan-pengertian-ciri-struktur-dan-contohnya
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: