5 Contoh Teks Negosiasi 3, 4 Orang tentang Belajar dan Kerja Kelompok

5 Contoh Teks Negosiasi 3, 4 Orang tentang Belajar dan Kerja Kelompok – Ketika mendengar kata negosiasi, pastinya kamu sudah tidak asing.

Apalagi setelah membaca contoh teks negosiasi 3, 4 orang tentang belajar dan kerja kelompok yang ada di pembahasan ini.

Negosiasi merupakan proses tawar-menawar antara dua pihak atau lebih. Proses ini bisa melibatkan tiga sampai empat pihak, khususnya juga masalah yang diselesaikan cukup rumit.

Negosiasi yang dilakukan lebih dari dua orang kerap terjadi di lingkup tempat kerja, sekolah, maupun tempat tinggal.

Seperti apa teks negosiasi yang dilakukan oleh lebih dari dua orang? Inilah ulasannya!

Apa yang Dimaksud dengan Negosiasi?

https://unsplash.com/@brookecagle

Menyelaraskan keputusan antara beberapa pihak tentu tidak mudah. Pada saat-saat itulah dibutuhkan negosiasi supaya menemukan keputusan terbaik yang bisa mencapai tujuan masing-masing pihak.

Selama proses negosiasi, akan terjadi tawar-menawar. Setiap pihak mempunyai hak yang sama untuk menentukan keputusan akhir. 

Penolakan terkadang terjadi apabila ada pihak yang tujuannya tidak tercapai.

Oleh karena itu, kegiatan negosiasi hendaknya dilakukan sembari mengutamakan kepentingan bersama.

Negosiasi bisa dilakukan kembali apabila salah satu pihak merasa tersudutkan.

Pihak penengah bisa digunakan untuk memastikan negosiasi berjalan dengan lancar tanpa adanya konflik antarpersonal.

Struktur Teks Negosiasi

Ada dua macam struktur teks negosiasi yang sering digunakan. Secara umum, struktur teks yang berisikan tentang tawar-menawar jual beli ini hanya tersusun atas tiga unsur, di antaranya:

  • Orientasi: Berisi tentang ucapan salam atau kalimat pembuka.
  • Isi: Berisi tentang maksud dan tujuan melakukan negosiasi.
  • Penutup: Berisi tentang ucapan terima kasih atau salam penutup.

Namun teks negosiasi tentang jual beli dan pengajuan/permintaan mempunyai unsur-unsur yang lebih lengkap dan terperinci.

Pahami bagaimana cara membuat teks negosiasi yang baik dan benar dengan memasukkan unsur-unsur berikut:

Orientasi

Sama seperti yang di atas, orientasi adalah kalimat pembuka yang menginisiasikan jalannya negosiasi. Contohnya kalimat sapaan. 

Permintaan

Permintaan atau disebut juga pengajuan merupakan unsur yang berisi tentang permohonan atas suatu keinginan. Satu pihak akan menyebutkan kebutuhannya kepada pihak yang mau diajak bernegosiasi.

Pemenuhan

Maka terjadilah pemenuhan apabila pihak kedua mau menuruti pengajuan kebutuhan yang disampaikan pihak pertama. 

Pemenuhan ini menyatakan kesanggupan pihak kedua untuk menjalankan negosiasi.

Penawaran

Di dalam contoh teks negosiasi 3, 4 orang tentang belajar dan kerja di sekolah tentu mencakup unsur penawaran. 

Semua pihak terlibat saling menawar guna menemukan kesepakatan terbaik untuk bersama.

Persetujuan

Setelah proses negosiasi berhasil menghasilkan suatu keputusan, pihak-pihak yang terlibat mempunyai hak untuk menyetujui atau menolak keputusan tersebut.

Pembelian

Pastinya terjadi proses pembelian apabila teks negosiasi membahas tentang jual beli.

Penutup

Untuk mengakhiri proses negosiasi, semua pihak saling mengucapkan terima kasih dan salam penutup.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Kaidah kebahasaan merupakan aturan yang membuat teks dianggap layak. Teks negosiasi sendiri mempunyai sejumlah kaidah kebahasaan yang mengikat, di antaranya:

  • Keputusan negosiasi selalu berujung antara sepakat atau tidak sepakat.
  • Bisa terjadi melalui komunikasi lisan maupun tulisan.
  • Negosiasi dipilih sebagai jalan keluar dari perbedaan kepentingan.
  • Melibatkan dua pihak atau lebih.
  • Pihak terlibat bisa berupa individu, kelompok, instansi, maupun perusahaan.

Fungsi Teks Negosiasi

Selain mengetahui struktur dan kaidah kebahasaan, pastikan kamu juga memahami fungsi teks negosiasi di tempat kerja maupun sekolah, berikut adalah beberapa fungsinya:

  • Membantu menyampaikan keinginan setiap pihak yang terlibat.
  • Menghasilkan kesepakatan yang memenuhi tujuan setiap pihak bernegosiasi.
  • Mengajak pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan masalah dengan cara berunding, berdialog dan tawar-menawar.

Melakukan negosiasi tidaklah mudah. Diperlukan strategi khusus serta penggunaan kata-kata tertentu supaya pihak lain mau menyetujui ajakan negosiasi tersebut.

Contoh Teks Negosiasi 3, 4 Orang Tentang Belajar dan Kerja

Negosiasi pun kerap terjadi di sekolah atau perusahaan, misalnya saat bernegosiasi soal tugas kelompok hingga kenaikan gaji.

Di bawah ini terdapat beberapa contohnya:

1. Teks Negosiasi tentang Tugas Kelompok

Raisya: “Bu Hena hanya memberikan waktu 3 hari untuk mengerjakannya, menurut saya kita mengerjakannya mulai hari ini setelah pulang sekolah?”

Ruben: “Boleh.”

Naomi: “Saya juga setuju, lebih cepat lebih baik.”

Lisa: “Bagaimana kalau besok? Hari ini saya harus membantu ibu mengantar pesanan.”

Raisya: “Besok aku sudah ada janji dengan adikku. Lalu, kapan lagi kalian punya waktu senggang?”

Ruben: “Minggu biasanya kosong.”

Naomi: “Minggu boleh, aku tidak ada janji apa-apa.”

Lisa: “Baiklah, saya setuju hari Minggu.”

Raisya: “Baik, di rumah Ruben jam 10 pagi ya. Jangan sampai telat!”

2. Teks Negosiasi 3 Orang tentang Jual Beli

Pembeli 1: “Bu, apakah ada labu kuning?”

Penjual: “Ada mbak, terakhir saya lihat tinggal satu buah lagi. Itu ada di samping terong.”

Pembeli 2: “Berapa harga labu kuning ini, bu?”

Pembeli 1: “Maaf mbak, tapi labu ini tadi mau saya beli.”

Pembeli 2: “Tetapi kan saya yang mengambil labu ini pertama kali.”

Penjual: “Tadi mbaknya sudah berbicara dengan saya, jadi labu kuning terakhir itu punya mbak ini.” (sambil menunjukkan ke pembeli 1)

Pembeli 2: “Memang berapa harganya?”

Penjual: “Rp20.000 per buah.”

Pembeli 1: “Saya mau ya bu, langsung saja dibungkus.”

Pembeli 2: “Waduh, padahal saya yang tadi ngambil duluan. Saya tambah jadi Rp25.000, bagaimana bu?”

Penjual: “Tidak bisa bu, labunya sudah menjadi hak milik ibu ini.”

Pembeli 1: “Ya sudah, terima kasih bu.”

Pembeli 2: “Baiklah, saya akan mencari di tempat lain saja.”

3. Teks Negosiasi di Tempat Kerja

Alwi: “Hari ini sepertinya kita akan lembur, bos baru saja mengabari kalau ada tugas yang harus diselesaikan malam ini.”

Herman: “Memang tugas apa?”

Alwi: “Kita diminta untuk memperbarui artikel dan beranda web perusahaan.”

Tania: “Ya sudah, bagaimana kalau kita bagi-bagi pekerjaan saja?”

Herman: “Ide yang bagus.”

Tania: “Kalau begitu, biar saya yang mengurus pembaruan beranda web.”

Alwi: “Berarti Herman mengurus pengecekan bug sistem web, setuju?”

Herman: “Waduh, saya kurang teliti soal pengecekan bug. Saya mau memperbarui artikel saja, boleh tidak?”

Alwi: “Kebetulan masih banyak tugas lain yang harus saya selesaikan dulu, takutnya tidak keburu menyelesaikan tugas bos ini.”

Tania: “Jika kalian berdua tidak mau, baiklah saya yang mengecek bug. Herman boleh ambil pembaruan beranda web.”

Herman: “Itu baru saya setuju.”

Alwi: “Baik, saya yang memperbarui artikel.”

Herman: “Sekarang, mari kerjakan tugas masing-masing.”

4. Teks Negosiasi 4 Orang Singkat

Pada suatu siang, murid-murid di kelas 10 A diminta membentuk kelompok beranggotakan 4 orang untuk mempresentasikan materi yang diberikan. Rani dan teman-temannya pun langsung berdiskusi.

Rani: “Halo, senang bisa satu kelompok dengan kalian. Jadi bagaimana kita mau mengerjakan tugas ini?”

Agil: “Halo Rani. Saya tadi menangkap kalau kita diminta membuat booklet untuk ditampilkan di pameran literasi pekan depan.”

Humaira: “Betul sekali. Kita perlu pembagian tugas supaya booklet-nya cepat selesai.”

Tasya: “Bagaimana kalau 1 orang menyusun materi, 2 orang mendesain booklet, dan 1 orang mengedit materi?”

Agil: “Saya mau saran, sebaiknya 2 orang saja yang menyusun materi. Mereka bisa saling mengedit materi bersama.”

Rani: “Saya setuju. Kalau sendirian pasti bakal lama.”

Humaira: “Baiklah, siapa yang mau menyusun materi dan mendesain booklet? Kalau saya pribadi, saya tidak bisa mendesain, jadi saya mau menyusun materi.”

Tasya: “Saya mau menyusun materi juga bareng Humaira.”

Agil: “Eh, Tasya bukannya jago dalam hal desain grafis? Kenapa tidak pilih mendesain booklet?”

Tasya: “Memangnya kenapa? Agil mau menyusun materi?”

Agil: “Iya. Soalnya saya tidak bisa mendesain booklet. Laptop saja saya tidak punya, pastinya bakal menyusahkan kalian semua.”

Rani: “Ya sudah, Tasya sama saya saja menjadi tim desain booklet.”

Tasya: “Kalau memang begitu, baik saya mengalah. Tetapi mohon bantu saya saat mengerjakan desain.”

Rani: “Tenang saja, tidak usah khawatir. Kami semua akan saling membantu kalau ada yang kesulitan. Tinggal berkabar saja.”

Tasya: “Baik.”

Humaira: “Oke, tugas-tugasnya sudah bisa dicicil dari sekarang. Agil, ayo kita mencari materinya terlebih dulu.”

Agil: “Ayo, kami berdua permisi dulu ya. Sampai ketemu lagi!”

Humaira dan Agil bergegas menuju perpustakaan untuk mencari referensi materi. Sedangkan Tasya dan Rani memutuskan untuk berdiskusi menentukan tema booklet yang sesuai dengan materi.

Teks Negosiasi untuk 3 Orang Beserta Struktur

Pekan ulangan telah tiba, Rosa beserta teman sekelasnya baru menuntaskan ujian pelajaran olahraga.

Dengan wajah yang kelelahan, anak-anak kelas 9 masuk ke kelas tepat waktu.

Orientasi

Guru: “Kok masih mengenakan baju olahraga? Seharusnya kalian siap-siap dengan alat tulis kalian.”

Abi: (menoleh ke ketua kelas dan berbisik)

Abi: “Ros, kamu bilang dong kalau kita masih kelelahan, minta supaya ujiannya ditunda minggu depan.”

Rosa: “Baik, coba aku tanya ibunya.”

Guru: “Rosa, bagaimana ini jadinya? Mau ujian atau tidak?”

Rosa: “Mohon maaf bu, boleh saya berbicara sebentar?”

Pengajuan

Rosa: “Begini bu, saya selaku ketua kelas dan perwakilan teman-teman ingin meminta maaf karena masih mengenakan baju olahraga dan belum ada persiapan untuk mengikuti ujian.”

Guru: “Mengapa tadi tidak cepat-cepat ganti baju?”

Rosa: “Kami tidak punya waktu bu, tadi kami baru menyelesaikan ujian olahraga. Karena takut telat masuk kelas, akhirnya kami semua belum sempat mengganti baju.”

Guru: “Biasanya tidak pernah terlambat, ada apa?”

Penawaran

Rosa: “Kami baru saja mengitari lapangan, bu. Jika diperbolehkan, kami meminta waktu 10 menit untuk mengganti baju dan bersiap-siap mengikuti ujian.”

Guru: “Mengapa tidak bilang dari awal? Ya sudah, kalau ceritanya begitu, saya kasih waktu 20 menit buat kalian istirahat.”

Rosa: “Lalu, apakah ujiannya tetap dilaksanakan hari ini atau tidak, bu?”

Persetujuan

Guru: “Berhubung kalian sepertinya sudah lelah dan tidak fokus, sebaiknya ujiannya kita tunda sampai minggu depan. Sekarang, kalian boleh pergi ke kantin, namun jangan sampai gaduh.”

Rosa: “Wah, makasih banyak bu.”

Penutup

Guru: “Ya, sekarang ibu permisi dulu. Nanti ibu ke sini lagi setelah kalian sudah rapi.”

Sesaat guru meninggalkan kelas 9, seisi kelas langsung bersorak gembira. Sebagian besar menuju ke kantin untuk menikmati waktu istirahat tambahan dan sisanya lagi segera mengganti pakaian.

Pada kasus tertentu, negosiasi terjadi pada 3 hingga 4 orang. Yang dibahas di atas merupakan contoh teks negosiasi 3, 4 orang tentang belajar dan kerja.

Ketika kamu ingin bernegosiasi dengan lebih dari 1 pihak, pastikan tidak memaksakan keinginan yang membuat pihak lain tersudutkan. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta