Contoh Telaah Syair yang Benar beserta Struktur dan Kebahasaannya
Contoh Telaah Syair yang Benar beserta Struktur dan Kebahasaannya – Contoh telaah syair akan memiliki beberapa pembagian khusus. Termasuk dalam salah satu puisi lama, mungkin tidak banyak yang tertarik mengenai karya sastra ini.
Padahal keindahan penyampaian dalam syair tentu tidak perlu diragukan sama sekali. Penggemar karya sastra lebih baik untuk ikuti bahasan lengkapnya.
Paling tidak nantinya kamu memiliki gambaran lebih baik daripada sebelumnya. Jangan sampai melewatkan kesempatan untuk ketahui lebih jauh lagi berikut ini untuk referensi. Yuk, simak!
Contoh Telaah Syair, Simak Selengkapnya untuk Lebih Paham
Daftar Isi
Daftar Isi
Syair sendiri merupakan puisi lama. Pada dasarnya bentuk karya ini memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Berasal dari bahasa Arab asalnya istilah syi’ir atau syu’ur yang artinya adalah perasaan menyadari.
Sehingga, ungkapan yang disusun tersebut merupakan ungkapan dari perasaan ketika menyadari sebuah kondisi.
Awalnya sastra Arab lalu menjadi ke arah Melayu sejak munculnya Islam di Nusantara.
Inilah mengapa kebanyakan syair memiliki amanat ajaran yang mengarah untuk berkehidupan baik. Seperti ajaran dalam agama Islam itu sendiri.
Bahkan terungkap bahwa kemunculan karya ini sudah ada sejak abad ke 14. Terletak pada batu nisan seorang raja yang dimakamkan di Aceh.
Susunan syair ini menggunakan campuran beberapa bahasa yang digunakan saat ini.
Mulai dari Arab, Melayu Kuno, dan Sansekerta. Bisa disimpulkan bahwa penggunaan syair sendiri menyesuaikan dan memiliki perkembangan yang sangat luas dari tahun ke tahun.
Inilah mengapa kamu yang penasaran terkait materi ini wajib untuk mempelajarinya lebih dalam lagi.
Apa Itu Kebahasaan Syair?
Sebelum masuk ke contoh telaah syair, kamu perlu ketahui terlebih dahulu bahwa terdapat ciri kebahasaan yang menyusun karya sastra jenis ini.
Biasanya terletak pada penggunaan kalimat atau kata yang bernada menyapa atau menyeru.
Kamu perhatikan beberapa kata seperti Wahai, Hai, dan semacamnya. Penggunaan kata ini memberikan arah untuk menyebut atau menegur dengan nada tertentu tergantung kebutuhan saja.
Bahkan terkadang syair memberikan ajakan yang menasihati juga perintah terhadap hal tertentu.
Tetap diberikan penjelasan yang menunjukan antara sebab dan akibat apabila melanggarnya. Inilah mengapa kebanyakan puisi lama digunakan untuk menyebarkan agama Islam.
Pasalnya mudah diterima dan memiliki keindahan tata bahasa yang tidak perlu diragukan sama sekali.
Adanya kiasan yang menyampaikan amanat secara tidak langsung. Juga imajinasi yang mengajak orang untuk memahami sebuah ajaran dengan baik.
Pembahasan dengan rima juga menjadi salah satu kebahasaan syair yang terkenal sampai saat ini. Meski termasuk jenis karya sastra lama namun memiliki keindahan yang tidak bisa diragukan sama sekali.
Struktur Syair
Nah, sebelum membedah ke contoh telaah syair berikut kita perlu pahami terlebih dahulu. Kamu pasti akan lebih dimudahkan ketika memahami hal ini sedari awal tentu saja.
Jadi, pastikan ikuti pembahasan Struktur Syair adalah ini secara lengkap berikut ini.
Apabila melihat syair tentu akan langsung bisa menghitung lariknya yang berjumlah empat saja.
Setiap larik dari syair memiliki susunan suku kata antara 8 sampai 12 saja. Inilah mengapa syair terkesan padat dan jelas jika kita baca dan pelajari.
Bahkan seperti kaidah kebahasaan sebelumnya yang sudah disinggung, syair memiliki rima.
Akhir dari setiap baitnya tersebut menggunakan akhiran sajak a – a – a – a dengan pasti. Maka dari itu, jika ada syair yang tidak seperti ini patut dipertanyakan.
Selain itu perlu kamu ingat hal ini, pada struktur syair yang berisi dari empat baris tersebut merupakan isi semua.
Bukan memberikan basa basi sama sekali, keseluruhan merupakan isi yang perlu untuk dipahami dan dihayati bagi targetnya. Jadi, ketika ingin membedahnya kamu perlu berhati-hati.
Contoh Telaah Syair yang Bisa Dijadikan Referensi
Berikut ini merupakan syair yang tertulis di nisan raja yang disemayamkan di Minye Tujoh, Aceh.
Gabungan antara beberapa bahasa seperti Sansekerta, Melayu Kuno, dan Arab. Kabarnya ditulis dengan pahatan pada 781 Hijriah atau 1380 Masehi.
Penemuan ini bisa disebut menjadi yang pertama di Indonesia. Karena terhitung pada abad 14 Indonesia sudah menggunakan karya sastra ini.
Terbukti langsung dari peninggalan yang terpahat dan masih bisa kita lihat sendiri. Nah, begini bunyinya secara asli.
Hijrat nabi mungstap yang prasida
Tujuh ratus asta puluh sawarsa
Haji catur dan dasa warsa sukra
Raja imam warna rahmat Allah
Gutra barubasa mpu hak kedah pase ma
Taruk tasih tanah samuha
Ilahi ya rabbi tuhan samuha
Taruh dalam swarga tuhan
Arti dari Syair Ini :
Setelah hijrah Nabi, kekasih yang telah wafat
Tujuh ratus delapan puluh satu tahun
Bulan Zulhijah 14 hari, Jumat
Ratu Iman Werda (rahmat Allah bagi Baginda)
Dari suku Barubasa (Gujarat) mempunyai hak atas
Kedah dan Pasai
Menaruk di Laut dan Darat semesta
Ya Allah, ya Tuhan semesta
Taruhlah Baginda dalam surga Tuhan
Mengutip dari buku bertajuk Pemuda dalam Bait Syair. Bisa kamu baca perlahan terlebih dahulu, keindahan susunan kata yang memberikan keterangan terkait kejadian masa lampau tersebut.
Inilah yang mengawali persebaran syair di Tanah Air. Keindahan dari contoh awalnya saja memang tertata dengan apik dan berima.
Nah, coba mari menelaah arti dari contoh telaah syair tersebut. Sehingga bisa lebih menghayati makna dari kejadian yang sudah berlalu lama.
Arti Syair untuk Menelaahnya
Syair tersebut mengungkapkan bahwa meninggalnya Raja yang menjadi Imam dari kekuasaanya daerah Kedah dan Pasai.
Beliau merupakan raja yang berasal dari suku Barubasa atau dahulu terkenal sebagai Gujarat. Tertulis bahwa pada 781 tahun, ini bisa memiliki arti lain juga.
Menggunakan ungkapan indah yang menyanjung pada tokoh ternama tersebut.
Seperti disebutkan “Kekasih yang telah wafat”, seperti mencerminkan keindahan sedari awal bahwa syair memang menunjukan perasaan yang mendalam dengan indah.
Kamu bisa cek lagi bahwa isi dari syair ini juga menyebutkan kapan kejadian tersebut terjadi.
Tepatnya pada bulan Zulhijah, 14 hari Jumat. Ini bisa berartikan tanggal 14 Zulhijah dan pada saat itu harinya Jumat, sangat agung sekali hari meninggalnya raja ini.
Sambil menyebutkan “Rahmat Allah” untuk menunjukan pujian dengan menggunakan Bahasa Arab. Lalu ada sebutan “menaruk” artinya dalam KBBI berarti membantai.
Mungkin jika kita haluskan menguasai, pasalnya kelanjutannya “Menaruk di Laut dan Darat Semesta”. Kekuasaan raja ini menguasai dari daerah perairan dan daratan Kedah dan Pasai tersebut.
Kedah dan Pasai sendiri merupakan sebutan daerah Malaysia saat ini yang berada di Semenajung Barat dan Aceh. Namun kembali lagi bisa memiliki makna daerah lain dengan nama yang sama pada masa itu.
Menutup Syair tersebut berisikan doa yang dipanjatkan kepada Allah, Tuhan semesta alam. Berisikan doa untuk menaruh Baginda di surga.
Sehingga, bisa dipastikan bahwa selain berisikan kejadian dan tanggal meninggalnya tetap berisikan pujian juga doa. Juga menggunakan rima a – a –a – a.
Keindahan dari syair pertama yang terungkap ini memang menarik karena menggunakan susunan beberapa bahasa. Sehingga perlu memahaminya dengan salah satu bahasa untuk diterjemahkan terlebih dahulu.
Nah, contoh telaah syair pertama yang ada di Indonesia ini apakah kamu pahami dengan baik?
Cara Menelaah Struktur dan Kebahasaan Syair
Selanjutnya, Mamikos akan memberikan tips untuk bisa melakukan telaah seperti contoh telaah syair di atas. Maka dari itulah, silakan catat dan pahami dengan baik, kamu perlu simak sampai selesai untuk dimudahkan.
Jangan sampai lewatkan uraian ini untuk melakukannya dengan baik dalam tugas yang mungkin saja kamu dapatkan.
1. Cari Syair
Pertama silakan cari syair yang akan ditelaah tersebut. Jika memang sudah tersedia tentu kita bisa lanjut ke langkah selanjutnya.
Tips untuk yang perlu mencari syair terlebih dahulu pastikan untuk mencari sesuai dengan topik yang paling kamu gemari, pasalnya syair sendiri memiliki banyak jenis.
2. Kenali Jenis Syair
Kedua kamu perlu kenali jenis syair tersebut terlebih dahulu untuk memudahkan. Sebagai contoh, ada syair berjenis sejarah, agama, kiasan, panji, bahkan romantis.
Masing-masing bisa dikenali dengan susunan bahasa dan arah dari penulisannya secara sekilas, ketika sudah menentukannya kita lebih mudah kedepannya.
3. Ketahui Struktur Syair
Selanjutnya, silakan perhatikan struktur dari syair seperti yang sudah dibahas awal pembahasan tadi.
Syair biasanya memiliki empat baris, dengan rima sama. Setelah itu, dari keseluruhan larik tersebut merupakan isi yang menjelaskan dari lari sebelumnya.
4. Baca dengan Perlahan dan Pahami
Tips untuk contoh telaah syair selanjutnya adalah membacanya dengan perlahan.
Ketika tidak terburu-buru kita bisa lebih mudah dalam memahaminya. Maka dari itulah akan lebih baik fokus lalu mengetahui dari kata perkata tersebut.
5. Catat Inti Syair
Lalu silakan kamu catat satu persatu inti dari setiap larik syair tersebut. Jika sudah mengetahui intinya tentu kita lebih mudah mengetahui makna atau maksud dari syair tersebut.
Biasanya inti syair akan tersirat dan menggunakan kiasan. Nah, catat apa yang masih asing untuk kamu cari tahu lebih dalam.
Kosakata yang masih asing tersebut bisa kamu riset melalui online. Cek juga menggunakan KBBI, biasanya akan langsung muncul untuk mendapatkan penjelasan lebih baik lagi.
6. Pastikan Keseluruhan Isi Syair
Contoh telaah Syair yang baik akan memastikan keseluruhan dari setiap katanya. Karena bisa jadi ada hidden meaning atau double meaning yang tersirat.
Kamu perlu lebih mengenal kosa kata baku untuk mempermudah ketahui hal seperti ini.
7. Rangkum dan Tentukan Makna Syair
Terakhir untuk tips menelaah syair perlu merangkum akan maksud dari keseluruhan ungkapan tadi.
Makna yang terkandung didalamnya dan berusaha untuk disampaikan kepada pembaca dari penulis tersebut. Silakan jadikan satu untuk memudahkannya dan akhirnya mendapatkan poin utamanya.
Kita sudah sampai pada penghujung pembahasan mengenai karya sastra lama ini. Secara garis besar awalnya menjadi alat atau media menyebarkan ajaran Islam.
Lalu, lama kelamaan syair menjadi media ekspresi yang memiliki banyak jenis.
Keindahan dari syair mencuri perhatian para penggiat dan pecinta sastra. Jika kamu sudah membaca contoh telaah syair sedari awal sampai sini pasti sudah tidak bingung lagi.
Karena pada dasarnya struktur yang sederhana ini menjadi ciri utamanya. Jadi silakan coba langsung, ya. Semoga membantu permasalahan materi syair kamu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: