Contoh Transmigrasi di Indonesia beserta Dampak, Jenis, dan Tujuannya Lengkap

Contoh Transmigrasi di Indonesia beserta Dampak, Jenis, dan Tujuannya Lengkap — Transmigrasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan satu daerah berpotensi di Indonesia.

Pada artikel terbaru Mamikos ini, kamu akan menyimak penjelasan dan apa saja contoh transmigrasi di Indonesia.

Bukan itu saja. Mamikos juga akan uraikan apa saja dampak, jenis, dan tujuannya lengkap di artikel ini untuk kamu.

Penjelasan dan Contoh Transmigrasi di Indonesia, Dampak, Jenis, & Tujuan

warta.jogjakota.go.id

Transmigrasi secara umum terkait dengan pemerataan persebaran penduduk dan pengembangan kawasan baru di daerah tujuan dan menjadi bagian dari program yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia.

Pengembangan kawasan transmigrasi juga kembali menjadi pembahasan pada tahun 2020-2024. Dikutip dari laman resmi Kemenko PKM RI, revitalisasi bukan hanya membuka kawasan baru saja.

Revitalisasi juga proses pemenuhan kuota transmigran di kawasan yang terbangun, mendorong pemberdayaan masyarakat, pembangunan infrastruktur, serta konektivitas dengan kawasan strategis di kabupaten.

Lantas, bagaimana bagaimana penjelasan kegiatan transmigrasi yang dilakukan oleh pemerintah tersebut?

Mari simak bahasan contoh transmigrasi di Indonesia beserta dampak, jenis, dan tujuannya di sini sampai selesai untuk mengetahui jawabannya.

Memahami Pengertian Transmigrasi

Di bagian ini Mamikos akan memberikan penjelasan lengkap seputar pengertian transmigrasi itu sendiri.

Transmigrasi merupakan suatu kegiatan pemindahan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk ke daerah lain yang kurang padat penduduk yang masih berada dalam wilayah Republik Indonesia guna kepentingan negara.

Masyarakat yang melakukan kegiatan transmigrasi ini akan disebut sebagai transmigran. Sebagian besar dari program transmigrasi pada dasarnya akan dibiayai oleh pemerintah.

Berdasarkan informasi yang Mamikos peroleh, dikatakan bahwa transmigrasi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan kependudukan nasional.

Pengertian kegiatan transmigrasi ini merujuk pada berbagai program pemerintah yang dilaksanakan dengan tujuan pemecahan masalah kepadatan penduduk, pemerataan pembangunan, serta kesejahteraan masyarakat.

Program transmigrasi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional maupun daerah. Hal ini disebabkan tujuan utama pelaksanaan transmigrasi yakni menyebarkan penduduk dari daerah padat ke daerah yang kurang padat atau meratakan jumlah penduduk di seluruh Indonesia.

Untuk daerah kritis di Indonesia, transmigrasi berperan untuk membantu mengurangi kerusakan lingkungan, mengentaskan kemiskinan, hingga meningkatkan produktivitas daerah yang masih jarang penduduknya.

Maka dapat disimpulkan bahwa transmigrasi juga berperan memberikan dorongan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pendapatan per kapita di daerah yang masih jarang penduduknya tersebut.

Sejarah Pelaksanaan Transmigrasi

Dari buku Transmigrasi Masa Doloe, Kini, dan Harapan Kedepan terbitan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang terbit pada 2015, terdapat keterangan bahwa sejarah transmigrasi pertama di Indonesia dilakukan pada masa kolonial, berkisar tahun 1905-1941.

Pada pelaksanaan transmigrasi pertama tersebut, desa pertama yang diberi nama Bagelen berhasil dibangun.

Transmigrasi pertama yang dilakukan di Indonesia dengan memindahkan sekitar 155 kepala keluarga (KK) dari Kedu, Jawa Tengah, ke Gedong Tataan, Lampung. Saat itu, oleh pemerintah kolonial kegiatan pemindahan tersebut disebut dengan kolonisatie.

Tujuan migrasi pada masa kolonisasi saat itu hanya sebagai proses perpindahan penduduk miskin dari suatu pulau ke pulau lainnya. Biaya transmigrasi sudah menggunakan biaya pemerintah untuk tetap kebutuhan hidup para transmigran dan keperluan pengolahan lahan.

Kegiatan ini kemudian dikenal dengan istilah “politik balas budi” yang dilakukan Belanda agar tidak dikritik dunia karena tidak memerhatikan kesejahteraan daerah jajahan mereka.

Di sisi lain, istilah transmigrasi pertama kali diungkapkan oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno pada 1927 dalam harian Soeloeh Indonesia.

Kemudian, Wakil Presiden Moh.Hatta juga menyebut bahwa kegiatan transmigrasi ini bersifat penting untuk mendukung industrialisasi di luar Jawa.

Sistem baru dari transmigrasi yang dilaksanakan berdasarkan undang-undang kemudian dilanjutkan pada periode Pelita pada tahun 1969-1999 di bawah Departemen Transmigrasi dan Koperasi, serta di periode transformasi tahun 2000 sampai sekarang.

Contoh Transmigrasi di Indonesia

Mari simak apa saja yang menjadi contoh-contoh transmigrasi tersebut di bagian ini. Contoh transmigrasi misalnya adanya perpindahan sebagian masyarakat dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan.

Atau bisa juga perpindahan penduduk dari pulau Jawa ke pulau Sumatera. Contoh lain transmigrasi di Indonesia adalah adanya pemindahan masyarakat padat penduduk karena daerahnya terkena proyek.

Program transmigrasi tersebut dilakukan antarkota atau antarprovinsi tetapi masih berada di satu negara. Upaya transmigrasi dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk dan memeratakan kesejahteraan penduduk di suatu daerah yang masih tertinggal.

Dampak Pelaksanaan Transmigrasi

Transmigrasi memiliki dampak positif dan negatif yang dapat menjadi pertimbangan jika suatu saat kamu ingin menjadi seorang transmigran.

Adapun beberapa dampak positif dan negatif dari transmigrasi di antaranya:

  1. Lahan kosong yang dapat dimanfaatkan.
  2. Kehidupan penduduk yang bertansmigrasi dapat lebih baik secara ekonomi.
  3. Meningkat produksi, terutama pada bidang pertanian.
  4. Mempercepat pemerataan penduduk di seluruh daerah Indonesia.
  5. Mengurangi jumlah pengangguran, terutama bagi mereka yang menjadi transmigran.

Sementara dampak negatif dari pelaksanaan transmigrasi yaitu:

  1. Perlu dana yang cukup besar untuk melakukan transmigrasi.
  2. Kadang dapat memicu kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dan para transmigran.
  3. Transmigran yang kurang sungguh-sungguh dapat menyebabkan kegagalan dalam pelaksanaan transmigrasi sehingga dana yang dikeluarkan menjadi percuma.

Jenis-jenis Transmigrasi yang Perlu Diketahui

Dalam pelaksanaannya, pemerintah Indonesia mengenalkan beberapa jenis transmigrasi, di antaranya adalah:

1. Transmigrasi Umum

Transmigrasi umum menjadi jenis transmigrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk wilayah tertinggal dan terisolir dengan keseluruhan biaya dan fasilitas transmigran ditanggung oleh pemerintah.

Biasanya, pada transmigrasi umum akan mengirim kelompok penduduk yang memiliki keterampilan, tekad, dan semangat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup mereka.

2. Transmigrasi Swa Bantuan (TSB)

Transmigrasi swa bantuan merupakan transmigrasi yang dirancang pemerintah sebagai mitra usaha transmigran yang ditujukan bagi penduduk yang memiliki potensi berkembang maju.

Jenis transmigrasi ditujukan bagi mereka yang telah mendapatkan kesempatan kerja, dan tentu saja memiliki kemampuan bermitra usaha dengan kalangan badan usaha.

Transmigran tersebut akan diberi pembekalan terkait pentingnya berwirausaha, penanaman gagasan mengenai nilai ekonomi, dan pentingnya perbankan dalam bentuk kredit modal.

3. Transmigrasi Swa Mandiri (TSM)

Transmigrasi swa mandiri jadi jenis transmigrasi dalam bentuk prakarsa transmigran atas arahan, layanan, serta bantuan dari pemerintah bagi penduduk yang memiliki potensi/kemampuan.

Penduduk yang kemudian dipilih sebagai transmigran di jenis transmigrasi ini adalah mereka yang mampu mengembangkan diri tetapi ingin lebih meningkatkan mutu kehidupannya menjadi lebih baik lagi.

4. Transmigrasi Swakarsa atau Transmigrasi Spontan

Transmigrasi spontan merupakan jenis transmigrasi yang biaya, kesadaran, kemauan, dan pelaksanaannya berasal dari penduduk atau kelompok penduduk.

5. Transmigrasi Khusus

Transmigrasi khusus jadi transmigrasi yang terlaksana dalam rangka adanya pembangunan berbagai proyek tertentu di daerah asal.

6. Transmigrasi Ruralisasi

Transmigrasi ruralisasi merupakan jenis transmigrasi dimana transmigran kembali ke daerah asal mereka sebelum dipindahkan ke daerah lain.

7. Transmigrasi Bedol Desa

Istilah bedol desa jadi jenis transmigrasi yang dilakukan penduduk pada satu desa atau daerah secara bersama-sama.

Tujuan Pelaksanaan Transmigrasi

Dari laman resmi Kemenko PMK RI, tujuan pelaksanaan program transmigrasi yang dilakukan antara lain adalah:

  1. Meningkatkan ketahanan pangan masyarakat
  2. Pemberdayaan masyarakat berpotensi
  3. Pemerataan pembangunan wilayah melalui persebaran penduduk yang merata
  4. Menjaga batas serta kedaulatan negara
  5. Berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia
  6. Mewujudkan desa-desa definitif, kecamatan dan kabupaten baru
  7. Melahirkan kepala daerah baru

Syarat Jika Ingin Bertransmigrasi atau Menjadi Transmigran

Apabila kamu ingin menjadi transmigran, maka kamu perlu memperhatikan beberapa persyaratan. Dari laman distransnaker.lomboktimur.go.id, beberapa syarat transmigrasi secara resmi yang dilakukan oleh pemerintah maupun secara pribadi antara lain:

  • Calon transmigran sudah berada dalam usia produktif
  • Calon transmigran memiliki keterampilan lain di luar pertanian seperti keterampilan di bidang kerajinan tangan, pertukangan dan sejenisnya agar dapat memperoleh tambahan pendapatan.
  • Calon transmigran harus sudah berstatus kawin, agar dapat memiliki ketenangan hidup dalam menghadapi pekerjaan di daerah baru.

Akhir

Demikian penjelasan dari contoh transmigrasi di Indonesia beserta dampak, jenis dan apa tujuannya dengan lengkap yang dapat Mamikos sampaikan.

Semoga saja setelah membaca bahasan contoh transmigrasi di Indonesia pada artikel Mamikos kali ini kamu jadi mendapat wawasan baru dan bermanfaat di kemudian hari.

FAQ

Jelaskan apa yang dimaksud transmigrasi beserta contohnya?

Transmigrasi adalah salah satu bentuk perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain. Transmigrasi sendiri memiliki beberapa jenis. Contoh dari transmigrasi adalah transmigrasi spontan. Transmigrasi spontan merupakan jenis transmigrasi yang menggunakan biaya pribadi dari pelaku transmigrasinya.

Apa tujuan pelaksanaan transmigrasi di Indonesia?

Tujuan dimulainya program transmigrasi yakni pemindahan dan penyebaran penduduk dengan maksud untuk dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, serta menjadi pusat pengembangan di wilayah baru di Indonesia.

Apa saja dampak dari adanya transmigrasi?

Berikut ini adalah ulasan beberapa dampak positif dari transmigrasi, di antaranya adalah Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan bagi masyarakat, Mendukung kebijakan energi alternatif (biofuel), Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia, Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan, dan Penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan.

Sebutkan apa saja contoh imigrasi?

Agar kamu bisa semakin memahami, berikut ini ada contoh-contoh transmigrasi di antaranya Orang Jepang pindah dan menetap di Indonesia, Orang Malaysia pindah dan mencari nafkah di Kanada, Warga Jepang pindah dan menetap di Amerika Serikat, Warga Singapura pindah dan mencari nafkah di Mesir, warga Filipina pindah dan menetap di Indonesia.

Apa saja contoh dari transmigrasi?

Contoh transmigrasi adalah perpindahan sebagian masyarakat dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan, atau bisa juga transmigrasi penduduk dari pulau Jawa ke pulau Sumatra. Program transmigrasi ini dilakukan antarkota atau antarprovinsi tetapi masih berada di satu negara yang sama.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta