6 Contoh Tumbuhan Berkembang Biak dengan Tunas Adventif Serta Penjelasannya
6 Contoh Tumbuhan Berkembang Biak dengan Tunas Adventif Serta Penjelasannya – Tumbuhan memiliki berbagai cara untuk berkembang biak, salah satunya adalah tunas adventif.
Bagi kamu yang belum tahu, berikut ini beberapa contoh tunas adventif, lengkap dengan berbagai penjelasan pendukungnya.
Tunas adventif adalah salah satu jenis dari perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif, dimana bisa terjadi alami maupun buatan dengan bantuan manusia.
Apa Itu Tunas Adventif?
Daftar Isi
Daftar Isi
Yang dimaksud tunas adventif, yaitu jenis tunas yang bisa muncul dari bagian tubuh tumbuhan.
Awalnya akan membentuk sebuah benjolan di permukaan bagian tanaman tersebut, kemudian melalui berproses jadi pucuk karena adanya bantuan hormon sitokinin di bagian tersebut.
Selanjutnya, akan sel dari tunas akan membelah dan terbentuklah bagian akar yang akan menjadi tempat penyerapan nutrisi dari tumbuhan induknya.
Nantinya, tumbuhan anakan yang muncul memiliki karakteristik identik dengan induk karena tidak melalui proses perkawinan sel.
Contoh Tunas Adventif
Sangat banyak tumbuhan yang melakukan proses kembang biak dengan cara ini, beberapa diantaranya sudah sering kamu lihat bahkan memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
1. Enceng Gondok
Tanaman yang hidup di air ini, berkembang biak dengan modifikasi dari batangnya. Dimana nantinya batang akan tumbuh secara menyamping, lalu tumbuh ruas di bagian batang tersebut sebagai bakal tempat tumbuh akar untuk tanaman baru.
Selama proses tunas adventif, bakal tanaman baru dari contoh tunas adventif pada akar ini masih mengandalkan nutrisi dari tanaman induk.
Namun setelah dewasa, akan menjauhi tanaman induk secara alami dan mulai bertumbuh ke atas menjadi tumbuhan baru yang mandiri.
2. Cemara
Sebagai salah satu contoh tunas adventif, cemara berkembang biak dengan munculnya tanaman baru dari bagian tubuh yang masih berada pada induk atau yang sudah jatuh ke tanah.
Prosesnya pertumbuhan dari contoh tunas adventif daun ini juga tergolong cepat, namun untuk sampai menjadi dewasa cemara butuh waktu beberapa tahun.
3. Kesemek
Tanaman berbuah ini, juga berkembang biak dengan cara tunas adventif. Akan muncul bunga pada bagian ketiak daun, kemudian berkembang menjadi tanaman baru yang siap hidup secara individu dengan bantuan manusia.
Biasanya, ketika sudah muncul tunas tersebut maka akan dipindahkan ke media tanam baru supaya kesemek baru bisa bertumbuh alami sampai dewasa.
4. Lidah Buaya
Siapa tak kenal lidah buaya, salah satu tanaman dengan berbagai manfaat untuk tubuh manusia. Tumbuhan bernama latin Aloe Vera, memiliki kandungan air yang banyak dan dapat hidup di kawasan dataran rendah maupun tinggi dengan kondisi kering.
Lidah buaya sebagai contoh tanaman tunas adventif akan berkembang biak, dengan munculnya anakan dari tanaman induk secara alami. Selama media tanamnya subur, maka tunas adventif akan mudah muncul tanpa perlu melakukan perawatan tertentu.
5. Nangka
Tunas baru pada tanaman nangka, biasanya akan muncul pada bagian batang utama atau rantingnya. Kemudian, bisa dipotong dan dikembangbiakkan pada media terpisah dengan induknya.
Nangka merupakan salah satu tanaman dengan buah yang sangat enak dan manis, aromanya juga sangat khas. Biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan makanan maupun minuman segar.
6. Cocor Bebek
Nama latinnya dari contoh tunas adventif ini adalah Kalanchoe Pinnata, berkembang biak dengan mengandalkan bagian daun. Kamu tinggal mengambil salah satu daun dari tumbuhan ini, kemudian letakkan di atas tanah yang subur.
Biasanya dalam waktu beberapa minggu, akan muncul akar baru yang siap membentuk bagian tanaman baru.
Tanaman ini, banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias karena bentuknya yang menarik dan unik.
Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai obat herbal alami untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Mengobati luka sayat agar cepat kering, kemudian obat sakit kepala, batuk, dan masih banyak lagi.
Karakteristik Tanaman Tunas Adventif
Beberapa karakteristik dari tanaman yang berkembangbiak dengan tunas adventif adalah sangat mudah untuk dikembang biakkan, ketika sudah muncul tunas baru.
Coba lihat contoh tunas adventif eceng gondok, yang akan berkembang cepat dan subur di permukaan air. Asalkan nutrisinya tercukupi dengan baik, hanya dalam hitungan bulan saja sudah bisa dihasilkan banyak anakan baru.
Karakteristik berikutnya adalah, tunas bisa muncul di berbagai bagian tanaman induk. Baik itu ketiak daun hingga akarnya. Tergantung dimana jaringan tunas tersedia dan bisa berkembang dengan baik.
Keunggulan Tanaman Tunas Adventif
Tiga keunggulan akan dimiliki tanaman dengan cara kembang biak ini, berdasarkan penelitian dari berbagai contoh tunas adventif di atas ditemukan bahwa:
- Identik Dengan Induk
Tanaman ini biasanya tumbuh dari satu induk, sehingga karakteristik yang dimilikinya sama persis dengan induk. Mulai dari bentuk batang, daun, hingga buah jika menghasilkan buah atau bunga jika memang tanaman tersebut penghasil bunga.
Identik ini juga dikarenakan anakan bertumbuh dari bagian tubuh induknya, tanpa terjadinya perkawinan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
- Akan Lebih Cepat Berbuah
Kenapa cepat berbuah? Alasannya karena proses perkembangbiakan berasal dari tanaman induk, dimana untuk nutrisi awal pertumbuhan sudah didapat melalui tubuh induknya.
Untuk mengembangkan tunas yang sudah siap dipisah dari induknya, tidak akan sesulit memulai menanam sebuah tanaman dari biji hasil perkawinan serbuk sari dan putih.
Jika tanaman ini memiliki buah, maka biasanya perkembangan buah akan cenderung lebih cepat. Apalagi kalau dibandingkan pula dengan tanaman, yang berkembang dengan cara generatif alias perkawinan sel jantan dan betina induknya.
- Akan Lebih Cepat Besar
Sama halnya dengan cepat berbuah, perkembangan tubuh tanaman akan lebih cepat mencapai dewasa dan akhirnya bisa menghasilkan buah atau bunga.
Hal tersebut dipengaruhi oleh, proses tunas adventif yang terjadi dan kondisi dari tubuh induknya. Ketika tubuh induk memiliki nutrisi bagus, maka ketika tunas berkembang akan mendapatkan nutrisi yang bagus pula.
Sebagai contoh tunas adventif yaitu lidah buaya, jika ditanam dalam media tanah subur berukuran luas.
Proses budidaya dengan tunas jenis adventif ini akan lebih cepat, kemudian hasilnya secara kuantitatif akan lebih banyak.
Apalagi jika ditunjang dengan pemberian pupuk dan nutrisi lainnya, sebagai upaya mempercepat pertumbuhan.
Kekurangan Tanaman Tunas Adventif
Disamping banyaknya keunggulan, dari berbagai contoh tanaman tunas adventif daun maupun batang dan akar yang dapat berkembang biak dengan cara adventif.
Ternyata ada juga beberapa kekurangannya, perlu diketahui sehingga nantinya kamu bisa meminimalisirnya saat akan membudidayakan tanaman menggunakan cara ini.
- Rentan Terkena Penyakit
Ketergantungan dengan induk dari awal tumbuh, membuat kemungkinan kekuatan tubuh tanaman tidak maksimal.
Sehingga rentan diserang penyakit tanaman, bahkan bisa berujung pada pertumbuhan terhenti dan mati.
Kondisi tersebut, juga dilatarbelakangi oleh tanaman yang baru bisa berkembang sendiri setelah beberapa lama bergantung pada induknya.
Sehingga akarnya tidak terlalu kokoh, untuk mencari nutrisi untuk diri sendiri sesuai yang dibutuhkan.
- Lebih Mudah Tumbang
Hal ini disebabkan, kekuatan akar tidak sebaik tanaman yang tumbuh mandiri dengan akarnya sendiri. Tak salah jika tanaman ini mudah tumbang, jika dibandingkan dengan tanaman yang berkembang biak dengan cara generatif.
Berbagai contoh tunas adventif, memberikan banyak informasi tentang bagaimana pertumbuhan berbagai jenis tanaman.
Termasuk menjadi pertimbangan, bagi kamu yang mau mencoba mengembangbiakkan tanaman tertentu dengan cara tunas adventif.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: