Contoh Tumbuhan Berkembangbiak Spora beserta Jenis-jenisnya Lengkap

Contoh Tumbuhan Berkembangbiak Spora beserta Jenis-Jenisnya Lengkap – Beberapa tumbuhan tidak berkembang biak secara alami dengan biji.

Hal ini dikarenakan ada beberapa jenis tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan dengan menggunakan spora.

Jika kamu belum tahu apa itu perkembangbiakan tumbuhan dengan spora, kamu tidak perlu sedih karena di dalam artikel ini Mamikos akan memberikan penjelasan mengenai spora secara lengkap.

Sekilas tentang Spora

pixabay.com/adege

Kamu perlu tahu bahwa spora merupakan salah satu inti sel yang akan mengalami perubahan fungsi menjadi alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.

Dalam perkembangbiakan secara vegetatif, sejumlah tumbuhan menggunakan spora sebagai alat perkembangbiakan.

Spora adalah inti sel yang dapat berubah fungsi yang terbentuk di dalam kotak spora atau sporangium.

Proses terbentuknya spora biasanya terjadi di bagian bawah permukaan daun, membentuk struktur yang disebut sorus.

Letak spora biasanya dapat ditemukan pada bagian belakang daun tumbuhan dan mempunyai bentuk serbuk pada bagian sporangium.

Tumbuhan-tumbuhan yang memiliki perkembangbiakan dengan cara ini adalah tumbuhan yang termasuk non vaskuler, seperti paku, jamur, alga, lumut, dan ganggang.

Jenis-jenis Spora

Dilihat dari jenisnya spora dapat dibagi lima yakni:

1. Diaspora

Merupakan spora yang digunakan sebagai alat persebaran tanaman berpembuluh non biji.

2. Endospora

Merupakan spora yang memiliki susunan dorman yang terbentuk di dalam sel.

3. Eksospora

Merupakan spora yang dibentuk oleh bakteri tertentu, biasanya jenis spora ini digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri pada saat terjadi cuaca yang sangat ekstrim.

4. Klamidospora

Merupakan jenis spora yang memiliki fungsi sebagai alat pertahanan hidup yang hanya dapat dihasilkan oleh fungi.

5. Zigospora

Merupakan jenis spora yang memiliki fungsi untuk alat persebaran haploid yang dihasilkan oleh fungi.

Contoh Tumbuhan yang Berkembang Biak dengan Spora

Spora dapat digolongkan ke dalam perkembangbiakan pada tumbuhan yang terjadi tanpa melalui proses perkawinan. Berikut ini adalah beberapa tumbuhan yang berkembang biak dengan spora.

1. Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku (Pteridophyta) termasuk salah satu divisi yang berada pada kelompok tumbuhan dengan kingdom Plantae.

Kelompok tumbuhan ini mempunyai karakteristik khusus, yakni mempunyai akar, batang, dan daun sejati yang dapat berkembang dengan baik.

Jenis tumbuhan ini juga mempunyai pembuluh pengangkut, sehingga membuat tumbuhan ini mendapat sebutan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).

Tumbuhan ini juga dikenal sebagai kormofita berspora karena hubungannya dengan reproduksi menggunakan spora.

Mereka memiliki siklus hidup yang melibatkan reproduksi aseksual dengan spora, di mana spora yang dihasilkan akan tumbuh menjadi individu baru yang disebut gametofit.

Selanjutnya, gametofit akan menghasilkan sel kelamin (gamet) yang bergabung dan membentuk sporofit, yang merupakan fase tumbuhan  dewasa.

Contoh tumbuhan pakis / paku  yaitu pakis Raja, Paku Tanduk Rusa, Paku Ekor Kuda ,Paku Sarang Burung, Paku Piring, Paku Rambat.

2. Jamur

Jamur atau yang biasa disebut dengan fungi merupakan tumbuhan selanjutnya yang melakukan perkembang biakan dengan menggunakan spora.

Dalam struktur tubuhnya, jamur dapat berupa uniseluler atau multiseluler, dengan tubuh utama terdiri dari benang-benang yang disebut hifa.

Proses hidup jamur melibatkan penyerapan zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, yang kemudian disimpan dalam bentuk glikogen.

Jamur dapat bersifat parasit, saprofit, atau bahkan melakukan simbiosis mutualisme dengan organisme lain, seperti dalam kasus mikoriza pada akar tanaman.

Uniknya, beberapa jamur dari genus Psilocybe dapat menyebabkan halusinasi apabila dikonsumsi sehingga penggunaannya sekarang dilarang di Indonesia.

Biasanya, jamur dapat di daerah yang memiliki udara lembab, seperti pada makanan yang busuk, hewan atau tumbuhan yang telah mati.

3. Ganggang

Tumbuhan selanjutnya yang melakukan perkembangbiakan dengan menggunakan spora yaitu ganggang.

Ganggang adalah protista yang mempunyai sifat fotoautotrof atau yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara melakukan fotosintesis.

Ganggang biasanya berada di kawasan perairan seperti di air tawar dan  air laut. Beberapa jenis Alga hidup dengan melayang-layang di aliran air atau menempel pada sesuatu.

Selain itu, Alga juga termasuk tumbuhan non vaskuler yang mempunyai bentuk thalli yang bermacam-macam yakni uniseluler atau multiseluler, dan memiliki fotosintetik.

Dalam dunia tumbuhan, alga (ganggang) tergolong dalam dunia tumbuhan talus. Hal ini dikarenakan ganggang belum memiliki akar, batang dan daun yang sejati.

Beberapa jenis ganggang ada yang memiliki sel tunggal, tetapi ada pula yang memiliki sel banyak yang bentuknya lembaran mirip dengan benang,

Tumbuhan jenis ganggang memiliki alat seperti bulu-bulu cambuk yang disebut dengan flagela untuk bergerak secara aktif.

Sebagai organisme fotosintetik, ganggang memiliki tiga macam pigmen fotosintetik, yaitu klorofil, karotenoid, dan fikobilin, yang terdapat dalam kloroplas.

Hasil fotosintesisnya disimpan sebagai berbagai produk makanan cadangan seperti granul atau globul dalam sel-selnya.

Ini mencakup penyimpanan pati pada ganggang hijau dan berbagai macam karbohidrat, minyak, dan lemak pada jenis ganggang lainnya.

Dengan sifat-sifatnya yang unik dan beragam, ganggang memainkan peran penting dalam ekosistem air dan memberikan kontribusi vital pada siklus nutrisi di berbagai lingkungan.

4. Lumut

Lumut yang dalam bahasa Yunani disebut dengan bryophyta merupakan sebuah divisi tumbuhan yang hidup di daratan dan kebanyakan memiliki warna hijau dan memiliki ukuran kecil.

Lumut dapat hidup di mana saja seperti hidup dengan cara menempel di batu, menempel pada potongan kayu gelondongan, pepohonan, dan di tanah.

Lumut dapat ditemukan di segala penjuru permukaan bumi, bahkan lumut ini dapat hidup di daerah dengan cuaca ekstrim seperti di kutub misalnya.

Lumut memiliki sel-sel plastida yang dapat menghasilkan  klorofil A dan B, sehingga tumbuhan ini mampu membuat makanan sendiri dan memiliki sifat autotrof.

Lumut tergolong ke dalam kingdom plantae, yang meliputi semua organisme yang multiseluler dan telah berdiferensiasi, eukariotik, dengan dinding sel berselulosa.

Organisme yang termasuk ke dalam plantae ini hampir seluruhnya bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri) dengan bantuan cahaya matahari saat proses fotosintesis.

Tumbuhan lumut memiliki beberapa struktur, diantaranya adalah:

Kolumera

Merupakan suatu jaringan pada tumbuhan lumut yang tidak terlibat dalam pembentukan spora. Kolumera merupakan bagian dari gametofit lumut.

Seta

Merupakan bagian dari tahap sporofit lumut yang mengandung kapsul yang berisi spora. Seta dapat terlibat dalam proses reproduksi dan penyebaran spora.

Apofisis

Merupakan bagian dari seta yang dapat diperlebar di bagian ujungnya dan dilengkapi dengan sebuah kotak spora pada transisi. Apofisis berperan dalam penyebaran spora dan mendukung tahap reproduksi pada lumut.

Vaginula

Merupakan sebuah akar pada lumut yang ditutupi dengan sisa dinding archegonium. Archegonium sendiri adalah struktur betina yang menghasilkan sel telur pada tumbuhan lumut.

Caliptra

Merupakan bagian yang dapat berasal dari sebuah dinding archegonium atas dan menjadi tutup (kap) dari kotak spora. Caliptra melindungi spora dan membantu dalam penyebarannya.

5. Rane

Rane, atau Selaginella, merupakan kelompok tanaman berspora bebas yang termasuk dalam keluarga Selaginellaceae dengan lebih dari 700 jenis.

Mereka tergabung dalam divisi Lycopodophyta, berbeda dengan paku sejati yang termasuk dalam Tracheophyta.

Meskipun mirip dalam siklus hidup dan organ-organ, taksonomi menempatkannya bersama Isoetes, kumpai, dan paku kawat.

Morfologi Rane bervariasi, tetapi umumnya memiliki daun kecil tanpa tangkai, bersisik pipih, dan heterospora menghasilkan dua spora berbeda ukuran.

Contohnya, Selaginella plana memiliki daun lanset hijau dengan panjang 2 mm dan lebar 1 mm.

Batangnya dapat tumbuh hingga 1 meter dengan percabangan, terletak di permukaan tanah, dan dapat berakar, membentuk tanaman baru.

Rane sendiri digolongkan sebagai salah satu tanaman purba yang diperkirakan ada sejak 320 juta tahun yang lalu.

Tanaman ini mayoritas bersifat terestrial dan menyukai daerah lembab dan basah. Habitatnya mencakup wilayah batu-batuan, tebing sungai, hingga daerah gurun.

Pemanfaatan utama Rane adalah dalam bidang obat herbal. Rane ditandai dengan daun kecil dan sederhana yang disebut mikrofil, menyerupai sisik pipih dan duduk tanpa tangkai.

Tumbuhan ini juga memiliki sifat heterospora, menghasilkan dua tipe spora yang memiliki ukuran berbeda.

Pertumbuhan cabang dan daunnya tidak melibatkan gulungan membuka, membedakannya dari paku sejati, sehingga secara sebenarnya, baik rane maupun kumpai bukanlah tumbuhan paku.

Rane termasuk tumbuhan berpembuluh dalam suku selaginellaceae. Tumbuhan ini berkembang biak secara spora bebas yang kemudian dianggap sebagai bagian dari tumbuhan pteridophyta.

6. Azolla

Azolla, atau yang sering disebut dampyang Jawa, merupakan genus tunggal dari keluarga paku air Azollaceae.

Walaupun awalnya dimasukkan ke dalam suku Azollaceae, kajian terbaru menyarankan penggabungannya ke dalam suku Salviniaceae berdasarkan penelitian morfologi dan molekuler (Smith et al., 2006).

Genus Azolla mencakup tujuh spesies, dan terkenal karena kemampuannya bersimbiosis dengan bakteri Anabaena azollae, memungkinkannya mengikat nitrogen langsung dari udara.

Fungsi utamanya terletak pada perannya sebagai pupuk hijau, berguna baik di lahan sawah maupun lahan kering.

Azolla menunjukkan pertumbuhan yang optimal dengan laju mencapai 35% per hari, dan nilai nutrisinya sangat signifikan, terutama dalam kadar protein tinggi mencapai 24-30%.

Kandungan asam amino esensialnya, terutama lisin, bahkan melebihi konsentrat jagung, dedak, dan beras pecah.

Meskipun Azolla telah membuktikan kontribusinya dalam meningkatkan hasil panen, terutama pada tanaman padi, penggunaannya sebagai pupuk hijau sedang mengalami pergeseran.

Di beberapa negara, Azolla digunakan sebagai pupuk hijau. Selain itu Azolla juga digunakan dalam budidaya perikanan yakni sebagai pakan alami bagi ikan air tawar.

Demikian contoh tumbuhan yang berkembangbiak dengan menggunakan spora. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta