Contoh Usaha Agraris dan Ekstraktif Beserta Penjelasan dan Ciri-cirinya Lengkap
Contoh Usaha Agraris dan Ekstraktif Beserta Penjelasan dan Ciri-cirinya Lengkap – Usaha agraris dan ekstratif termasuk jenis perusahaan yang menggunakan, mengeksploitasi, dan mengolah faktor produksi untuk menghasilkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Usaha agraris adala unit usaha yang kegiatan usahanya menghasilkan hasil alam, tetapi hasilnya tidak serta merta berasal langsung dari alam, seperti usaha komersial.
Sementara usaha ekstraktif adalah entitas komersial yang kegiatannya berupa pengambilan bahan baku langsung dari alam dan pengelolaannya agar lebih bermanfaat.
Pengertian Usaha Agraris
Daftar Isi
Daftar Isi
Pengertian usaha agraris dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari segi operasi bisnis dan segi sumber daya alam.
Dari perspektif bisnis, agribisnis dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang budidaya pertanian atau perkebunan, yang meliputi produksi, pengolahan, dan distribusi hasil pertanian.
Sebaliknya, dari perspektif sumber daya alam, usaha pertanian dapat diartikan sebagai usaha yang memanfaatkan sumber daya alam berupa lahan pertanian atau perkebunan untuk menghasilkan produk pertanian atau perkebunan.
Secara umum, pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian negara.
Ciri-ciri Usaha Agraris
1. Fokus pada produksi pertanian
Usaha pertanian biasanya terfokus pada produksi pertanian, baik itu berupa tanaman, ternak, atau perkebunan.
Fokus pada produksi pertanian ini dapat mencakup semua tahapan produksi dari pembibitan hingga pengolahan dan distribusi.
2. Melekat dengan alam dan lingkungan
Perusahaan pertanian sangat bergantung pada lingkungan dan kondisi alam untuk menghasilkan produk pertanian.
Oleh karena itu, tambak harus memahami kondisi lingkungan dan mengadaptasi teknologi dan metode produksi untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
3. Tergantung pada faktor cuaca dan iklim
Produksi pertanian sangat tergantung pada faktor cuaca dan iklim. Ini mungkin sulit bagi bisnis pertanian, karena perubahan cuaca dan iklim dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas produk.
4. Mengandalkan teknologi dan inovasi
Pelaku agribisnis harus terus mengembangkan teknologi dan inovasi produksi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Teknologi dan inovasi yang digunakan mungkin termasuk penginderaan, irigasi, penggunaan benih yang lebih baik, dll.
5. Memegang peran penting dalam perekonomian
Agribisnis memainkan peran penting dalam perekonomian karena menghasilkan makanan dan bahan baku yang digunakan dalam berbagai industri.
Agribisnis juga dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
6. Memiliki risiko tinggi
Produksi pertanian berisiko karena bergantung pada faktor cuaca dan iklim serta kemungkinan serangan hama dan penyakit tanaman atau hewan.
Contoh Usaha Agraris
1. Pertanian
Contoh usaha agraris yang pertama adalah pertanian. Aktivitas paling umum orang Indonesia. Lahan atau tanah yang dibutuhkan adalah sawah. Lahan basah yang membutuhkan air dalam jumlah besar untuk keperluan pertanian.
Selain budidaya ladang gantung, ladang kering juga bisa digunakan untuk pertanian. Berbeda dengan sawah, heather merupakan jenis tanah kering. Oleh karena itu tanaman dapat ditanam di tempat teduh yang mengikuti musim.
Misalnya, kedelai, jagung, dan kacang-kacangan bisa ditanam di ladang saat musim hujan. Bertani juga bisa dilakukan di ladang. Sebidang tanah di kawasan pemukiman disebut pekarangan.
Umumnya di pedesaan, setiap warga memiliki pekarangan yang relatif luas yang dapat digunakan untuk bercocok tanam.
2. Tanaman
Contoh usaha agraris selanjutnya adalah perkebunan. Ini adalah salah satu kegiatan tanaman yang dilakukan pada media pertumbuhan dan menggunakan satu atau lebih teknologi khusus.
Tujuan budidaya sendiri adalah produksi produk kebun untuk petani perorangan atau perusahaan tanaman.
Dengan adanya perkebunan ini diharapkan devisa negara meningkat, perekonomian nasional tumbuh dan produktivitas desa juga meningkat.
Selain itu, lingkungan perkebunan juga memberikan dampak positif yaitu perlindungan tanah dan air, produksi oksigen dan penyerapan karbon yang berbahaya bagi makhluk hidup.
3. Peternakan
Selain pertanian dan perkebunan, ada bentuk contoh usaha agraris lain yaitu peternakan sapi.
Peternakan ini berfokus pada pemeliharaan hewan ternak sehingga mereka dapat digunakan secara maksimal.
Peternakan jenis ini dapat menghasilkan makanan seperti daging dan susu, tetapi juga dapat menggunakan tenaga ternak untuk membajak ladang atau mengangkut barang.
Contoh usaha agraris ini sama pentingnya dengan contoh usaha agraris pertanian lainnya.
Pengertian Usaha Ekstraktif
Kegiatan ekstraktif adalah kegiatan yang seluruh proses pengelolaannya dimulai langsung di alam, mulai dari pencarian bijih hingga pemanenan dan pengolahan.
Karena semua bahan baku produksinya berasal dari alam, maka siapa pun dapat menjalankan bisnis ini di daerah yang kaya akan sumber daya alam. Mulai dari individu, organisasi hingga pemerintah.
Namun demikian, usaha pertambangan harus dikelola secara cermat dan bijaksana, sehingga pemanfaatannya menyenangkan bagi seluruh masyarakat dan tidak merusak ekosistem alam sekitarnya.
Karena tidak jarang pihak yang melakukan kegiatan penambangan dengan cara yang buruk atau buruk dan merusak ekosistem alam.
Hal yang lumrah misalnya dalam industri perikanan dimana digunakan trawl yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut.
Untuk itulah pemerintah membuat regulasi terkait kegiatan pertambangan agar perekonomian dan kesejahteraan rakyat dapat dirasakan manfaatnya sebesar-besarnya dan berkelanjutan.
Ada banyak jenis perusahaan pertambangan di Indonesia, seperti perikanan, pertanian, kehutanan, pertambangan, perkebunan, peternakan, dll.
Ciri-ciri Usaha Ekstraktif
- Perusahaan ini mengambil bahan langsung dari alam dan mendaur ulangnya
- Menggantikan produk alami lain yang ada di pasaran
- Sebagai sumber keuntungan
- Menawarkan pekerjaan
- Berurusan dengan barang-barang dari ekonomi dapat melibatkan penerapan prinsip-prinsip ekonomi, yaitu perdagangan untuk kepentingan semua pihak yang terlibat.
Fungsi Usaha Ekstraktif
1. Memanfaatkan sumber daya alam
Fungsi utama dari kegiatan ekonomi yang satu ini adalah mengolah sumber daya alam atau sumber daya alam menjadi produk yang bermanfaat.
2. Membuka lapangan kerja
Selain berjuang untuk penggunaan sumber daya alam yang lebih positif, tugas perusahaan sumber daya adalah menciptakan lapangan kerja baru. Sehingga menurunkan tingkat pengangguran.
Karena pengolahan sumber daya alam yang ada membutuhkan tenaga manusia atau sumber daya manusia.
3. Meningkatkan keuntungan
Keuntungan secara otomatis dihasilkan melalui eksploitasi atau pengolahan sumber daya alam yang ada.
Perusahaan dalam jenis ekonomi sumber daya ini biasanya menghasilkan keuntungan besar. Karena produk yang dihasilkan selalu dibutuhkan dan diinginkan masyarakat.
4. Alternatif
Maksud dari poin ini adalah perusahaan sumber daya memberikan alternatif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dimana produk hasil pengolahan sumber daya alam dapat menjadi kebutuhan substitusi sehingga masyarakat dapat memenuhi segala kebutuhannya.
5. Menikmati sumber daya alam
Tidak hanya bekerja dalam mengolah sumber daya alam atau kekayaan alam, tetapi hasilnya yang kemudian tersebar ke seluruh masyarakat dapat dinikmati bersama.
Hal ini tentu sangat baik, karena sumber daya alam yang ada tidak terbuang sia-sia.
Jika kita melihat operasi yang ada, kita dapat melihat bahwa jenis usaha ini merupakan kegiatan ekonomi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari dapat disediakan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu.
Contoh Usaha Ekstraktif
1. Ekstraktif di sektor peternakan
Saat ini sangat mudah untuk menemukan peternakan seperti peternakan ayam, peternakan sapi, peternakan kambing, peternakan ikan dll.
Nantinya, hasil hewan peliharaan tersebut bisa mendapatkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Ekstraktif di sektor perikanan dan kelautan
Perikanan adalah bisnis komoditas lain yang menggunakan laut untuk mencicipi ikan.
Selain itu, kekayaan laut juga dapat dimanfaatkan untuk usaha kelautan, terutama untuk produksi garam, ganggang, dan kerang mutiara, yang semuanya dapat mengeksploitasi sumber daya alam sekitar dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
3. Ekstraktif di sektor kehutanan
Kehutanan merupakan salah satu kegiatan ekstraktif lainnya, yaitu melalui pengambilan bahan baku langsung dari alam yaitu hutan.
Usaha ini terdiri dari menebang pohon yang memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan baku dan mengolah produk jadi yang dapat menguntungkan.
4. Ekstraktif di sektor perkebunan
Perdagangan perkebunan merupakan kegiatan ekstraktif dimana tanaman tertentu dimanfaatkan di alam dan diolah untuk kebutuhan manusia.
Seperti kehutanan, bisnis perkebunan harus dikelola dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
5. Ekstraktif di bidang pertambangan
Kegiatan pertambangan ini meliputi sebagian atau seluruh kegiatan pertambangan yang meliputi eksplorasi, pengolahan, dan eksploitasi hasil galian yang diambil langsung dari alam.
Contoh operasi penambangan sendiri seperti nikel, emas, tembaga, batubara dari bumi dan sumur minyak dan gas sebagai bahan baku industri.
Nah, demikian pembahasan mengenai contoh usaha agraris dan contoh usaha ekstraktif yang tentu menambah pengetahuanmu.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: