4 Contoh Warta Bahasa Sunda 5W+1H tentang Berbagai Topik
Jikak kamu sedang mencari referensi warta sunda, berikut ini Mamikos sajikan beberapa contoh lengkapnya yang bisa kamu jadikan sebagai acuan.
4 Contoh Warta Bahasa Sunda 5W+1H tentang Berbagai Topik – Dalam bahasa sunda, kata warta berarti menginformasikan, memberitahukan (bewara) atau menginformasikan tentang sesuatu.
Sebuah warta memiliki tujuan untuk menyampaikan berita, ajakan, iklan, propaganda atau penawaran dan lainnya. Dikarenakan tujuannya yang berbeda-beda, maka istilahnya juga berbeda.
Warta ini dibagi menjadi beberapa jenis, yakni warta langsung, warta mendalam, warta lunak, dan reportase. Yuk, simak ulasan lebih lengkapnya berikut ini!
Unsur 5W + 1H
Daftar Isi [hide]

Informasi yang ada dalam warta sunda harus memenuhi komponen 5W+1H yaitu H. apa (naon), siapa (saha), kapan (iraha), dimana, mengapa (kunaon) dan bagaimana (bagaimana).
Naon/Apa/What
Dalam berita itu unsur apa yang harus menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan. Misalnya soal “Masalah/insiden apa yang terjadi?”
Saha/Siapa/Who
Elemen kedua ini mengacu pada siapa atau orang mana yang terlibat dalam peristiwa yang dilaporkan.
Pernyataan dari pihak-pihak yang terlibat sering ditemukan dalam teks pesan. “Siapa yang terlibat dalam masalah/insiden itu?”

Advertisement
Di mana/Where
Elemen ketiga ini mengacu pada tempat atau lokasi masalah/kejadian. Biasanya dapat dijelaskan lebih detail.
Misalnya Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. “Di manakah lokasi terjadinya masalah/kejadian tersebut?”
Iraha/Kapan/When
Elemen keempat mengacu pada waktu terjadinya masalah/peristiwa, karena teks pesan bersifat faktual, unsur keempat ini tidak bisa dipalsukan, sebenarnya tidak harus sesuai dengan waktu masalah/kejadian. “Kapan masalah/insiden itu terjadi?”
Kunaon/Mengapa/Why
Elemen kelima ini mengacu pada alasan mengapa masalah/peristiwa tersebut dapat terjadi.
Elemen ini harus diteliti secara menyeluruh agar Grameds tidak bingung atau melupakan peristiwa yang terjadi dalam pembuatan pesan. “Mengapa peristiwa ini terjadi?”
Kumaha/Bagaimana/How
Elemen terakhir menyangkut cara proses masalah/insiden dikelola. Biasanya unsur ini harus dijelaskan secara detail agar pembaca atau pendengar tidak bingung dengan inti pesannya.
Konjungsi kausal (sebab dan akibat) juga harus digunakan dalam diskusi. Elemen How juga mendukung pernyataan dari elemen Why. “Bagaimana masalah/insiden ini terjadi?”