6 Contoh Wilayah Formal dan Fungsional beserta Perbedaannya Lengkap

6 Contoh Wilayah Formal dan Fungsional beserta Perbedaannya Lengkap – Dalam mata pelajaran Geografi, terdapat salah satu materi menarik, yaitu geografi regional atau ilmu kewilayahan.

Berdasarkan ilmu kewilayahan, wilayah yang ditempati oleh manusia saat ini terbagi ke dalam dua jenis yang berbeda, yaitu wilayah formal (formal region) dan wilayah fungsional (functional region).

Nah, apabila kamu tertarik untuk mempelajarinya, di bawah ini Mamikos akan berikan beberapa contoh wilayah formal dan fungsional beserta perbedaan keduanya secara lengkap. Yuk, simak!

Apa Itu Wilayah Formal dan Fungsional?

Bagi masyarakat awam, istilah wilayah formal dan fungsional memang jarang digunakan, sehingga masih banyak yang belum mengetahuinya.

Untuk itu, sebagai permulaan, sebelum memberikan contoh-contoh wilayah formal dan fungsional beserta perbedaannya.

Mamikos akan jelaskan terlebih dahulu secara sekilas apa itu yang dimaksud dengan wilayah formal dan fungsional mulai dari pengertian hingga ciri-cirinya.

Pengertian Wilayah Formal

Apa itu wilayah formal?

Wilayah formal adalah suatu wilayah atau daerah yang dapat dicirikan dengan kondisi fisik, sosial, maupun ciri atau karakteristik yang khas lainnya yang membedakannya dengan daerah atau wilayah lain yang ada di sekitarnya.

Maksudnya, wilayah formal dapat disebut sebagai daerah spesifik yang memiliki kondisi tertentu yang spesifik pula.

Hal tersebut membuat wilayah formal memiliki batas yang  jelas sekaligus mudah untuk dibedakan dengan wilayah lain.

Dalam kata lain, wilayah formal dapat dicirikan berdasarkan keseragaman atau homogenitas nya. Dengan begitu, wilayah formal umum juga disebut sebagai wilayah seragam.

Adapun homogenitas atau keseragaman di wilayah formal dapat dilihat dari ciri fisik, alam, maupun sosial dan budaya masyarakatnya.

Pengertian Wilayah Fungsional

Apa itu wilayah fungsional?

Wilayah fungsional adalah suatu wilayah atau daerah yang tak mempunyai  sifat fisik ataupun sosial yang serupa namun memiliki relasi atau hubungan timbal balik yang kuat sehingga seringkali dianggap sebagai satu kesatuan.

Maksudnya, wilayah fungsional bersifat jauh lebih fleksibel dibandingkan dengan wilayah formal.

Dimana sifat fisik tidak harus selalu sama, asalkan memiliki hubungan yang kuat di antara nodes atau titik-titik dalam wilayah atau daerahnya.

Hubungan yang terjadi di wilayah fungsional biasanya secara timbal balik atau saling mempengaruhi dan harus menguntungkan.

Dimana wilayah fungsional sendiri dapat dicirikan dengan adanya aktivitas atau kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain di antara pusat atau titik kegiatan secara fungsional.

Misalnya seperti wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang secara fisiknya berbeda satu sama lain (heterogen) namun jika melihat pada fungsionalnya daerah-daerah Jabodetabek saling terhubung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setiap daerah atau wilayahnya masing-masing.

Ciri-Ciri Wilayah Formal

Pada pengertian di atas, sudah dijelaskan bahwa wilayah formal dan wilayah fungsional merupakan dua wilayah yang berbeda.

Dikarenakan berbeda, tentu saja wilayah formal maupun wilayah fungsional memiliki beberapa ciri atau karakteristiknya masing-masing. Nah, untuk yang pertama, berikut adalah ciri-ciri dari wilayah formal:

  • Wilayah formal mempunyai ciri khas tertentu yang dapat membedakannya dengan daerah-daerah lain. Ciri khas tersebut bisa berbentuk elemen sosial maupun fisik.
  • Wilayah formal mempunyai ciri khas yang spesifik dan bisa dibedakan secara jelas dengan kasat mata dengan daerah lainnya.
  • Wilayah formal mempunyai keseragaman atau kesamaan di dalamnya,
  • Wilayah formal mempunyai kriteria fisik, alam, atau sosial yang sama.
  • Wilayah formal mempunyai kesamaan budaya.
  • Wilayah formal memiliki batas daerah yang jelas.
  • Wilayah formal bersifat homogen.

Ciri-Ciri Wilayah Fungsional

Wilayah fungsional juga memiliki ciri atau karakteristiknya tersendiri yang membedakannya dengan wilayah formal. Adapun beberapa ciri tersebut adalah sebagai berikut:

  • Wilayah fungsional mempunyai hubungan yang kuat di antara titik-titik wilayahnya.
  • Wilayah fungsional biasanya mempunyai ciri atau karakteristik yang bersifat heterogen atau beragam.
  • Wilayah fungsional biasanya memiliki batasan yang kurang jelas atau lebih fleksibel dikarenakan terbentuk berdasarkan hubungan timbal balik.
  • Wilayah fungsional bersifat lebih aktif dan dinamis.
  • Wilayah fungsional mempunyai fasilitas jalan atau tempat untuk melakukan penukaran satu sama lain.
  • Wilayah fungsional mempunyai pusat kegiatan yang terhubung dengan daerah di sekitarnya.

Seperti Apa Contoh Wilayah Formal dan Fungsional beserta Perbedaannya? 

Setelah membaca penjelasan sekilas di atas mengenai pengertian dan ciri-ciri dari kedua wilayah, kamu mungkin sudah dapat membayangkan seperti apa contoh wilayah formal dan fungsional.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa wilayah formal adalah sebuah wilayah yang bersifat homogen dan memiliki ciri tertentu yang dapat dibedakan dengan daerah atau wilayah-wilayah lain di sekitarnya.

Sedangkan, wilayah fungsional adalah wilayah yang bersifat heterogen dan tidak memiliki batas yang jelas karena didasarkan pada keterkaitan hubungan.

Nah, agar kamu dapat lebih memahaminya, berikut Mamikos berikan beberapa contoh wilayah formal dan fungsional:

Contoh-Contoh Wilayah Formal dan Fungsional

A. Wilayah Formal

  1. Berdasarkan kenampakan areal fisik: Contohnya seperti gunung, pegunungan, sungai, rawa, relief yang berbentuk antiklinal, relief yang berbentuk sinklinal, relief yang berbentuk patahan, relief berbentuk lipatan, dan lain sebagainya.
  2. Berdasarkan kenampakan areal biotik: Contohnya seperti hutan, daerah pertanian, perkebunan, persawahan, tegal, ladang, dan lain sebagainya.
  3. Berdasarkan kenampakan areal sosial: Contohnya seperti kelompok RT, RW, kelurahan, golongan masyarakat desa, masyarakat kota, golongan bangsa kulit putih, bangsa kulit hitam, dan lain sebagainya.

B. Wilayah Fungsional

  1. Kota Metropolitan: Ini merupakan wilayah fungsional yang mempunyai peran sentral dalam sebuah negara atau wilayah tertentu. Biasanya kota metropolitan dijadikan sebagai tempat pusat untuk ekonomi, administrasi, pendidikan, dan lain-lain. Wilayah ini juga menjadi pusat penting dalam perkembangan perekonomian daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Contohnya seperti Jakarta sebagai ibu kota Indonesia, Bangkok ibu kota Thailand, New Delhi ibu kota India, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  2. Wilayah Industri: Ini merupakan wilayah fungsional yang fokus terhadap aktivitas-aktivitas industri. Di wilayah ini biasanya banyak dibangun pabrik, perusahaan, dan fasilitas produksi lainnya dalam berbagai sektor bidang seperti sandang pangan, otomotif, teknologi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Contohnya seperti Bangalore di India, Silicon Valley di Amerika Serikat, dan masih banyak lagi yang lainnya.
  3. Kota Wisata: Ini merupakan wilayah fungsional yang memiliki peranan sebagai pusat wisata. Wilayah ini biasanya banyak dikunjungi oleh para pelancong dari luar negeri maupun dalam negeri karena memiliki banyak fasilitas wisata menarik. Contoh dari kota atau wilayah wisata adalah Bali, Bangkok, Dubai, Paris, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional

Jika melihat pada contoh formal dan fungsional yang sudah disebutkan di atas oleh Mamikos.

Dapat dipahami bahwa wilayah formal dan wilayah fungsional memiliki perbedaan yang sangat kentara. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa perbedaannya:

  1. Berdasarkan sifatnya: Wilayah formal bersifat homogen, sedangkan wilayah fungsional bersifat heterogen.
  2. Berdasarkan adanya perubahan atau tidak: Wilayah formal cenderung bersifat pasif dan statis dikarenakan bersangkutan dengan hal-hal yang sulit untuk diubah, sedangkan wilayah fungsional bersifat aktif dan dinamis karena bersangkutan dengan kehidupan sosial dari manusia.
  3. Berdasarkan ciri wilayahnya: Wilayah formal mempunyai fisik yang dapat dilihat dengan jelas, sedangkan wilayah fungsional mempunyai ciri yang cenderung sulit untuk dilihat atau diketahui.
  4. Berdasarkan hubungan ketergantungan: Wilayah formal ketergantungannya tidak terlihat jelas, sedangkan wilayah fungsional ketergantungannya sangat terlihat.

Itulah dia informasi yang bisa Mamikos berikan mengenai contoh wilayah formal dan fungsional serta perbedaannya, semoga bermanfaat dan dapat diserap dengan baik ilmunya!


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta