Cuplikan Naskah Drama Janji Senja Melukiskan beserta Unsur Intrinsiknya
Cuplikan Naskah Drama Janji Senja Melukiskan Beserta Unsur Intrinsiknya – Untuk melakukan sebuah pertunjukan teater atau drama yang berkesan dan disukai penonton, tentunya tim harus memiliki naskah drama yang bagus.
Ada banyak sekali naskah-naskah dari pertunjukan drama populer yang mendapat gemuruh apresiasi. Salah satunya adalah naskah drama yang berjudul “Janji Senja” karya Taofan Nisaputra.
Di bawah ini Mamikos akan jelaskan cuplikan naskah drama Janji senja melukiskan tentang apa dilengkapi analisis unsur intrinsiknya. Simak sampai selesai, ya!
Apa Itu Naskah Drama?
Daftar Isi
Daftar Isi
Sebelum membahas lebih lanjut tentang cuplikan naskah drama Janji Senja melukiskan tentang apa dan analisis intrinsik. Mamikos akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan naskah drama.
Naskah drama adalah sebuah teks yang di dalamnya berisikan dialog-dialog dengan gambaran karakter dari para tokoh.
Fungsinya yaitu untuk dijadikan sebagai naskah sastra yang hanya dibaca atau naskah untuk dipentaskan atau ditampilkan kepada penonton.
Naskah drama juga sering disebut dengan istilah teks drama. Di mana teks ini diisi dengan alur cerita yang digambarkan melalui dialog para tokoh.
Hal tersebut membuat naskah drama sendiri cukup berbeda dengan naskah cerita, novel, serta cerpen karena naskah drama tidak digunakan untuk menceritakan kisah secara langsung, namun menggunakan dialog atau percakapan dari para tokoh.
Secara lebih jelasnya, naskah drama dapat didefinisikan sebagai salah satu jenis karya sastra yang berbentuk teks cerita yang dilengkapi oleh dialog-dialog tokoh di dalamnya yang kemudian untuk disajikan sebagai pementasan baik itu di atas panggung maupun tidak.
Apa Saja Unsur Intrinsik Dalam Naskah Drama?
Setiap jenis karya sastra pasti memiliki unsur-unsur yang harus dipenuhi di dalamnya. Sama halnya dengan naskah drama atau teks drama yang memiliki beberapa unsur instrinsik berikut ini:
- Tema
- Judul
- Penokohan
- Perwatakan
- Latar cerita
- Alur cerita
- Gaya bahasa
- Sudut pandang
Cuplikan Naskah Drama Janji Senja Melukiskan tentang Apa?
Setelah memahami dengan baik apa itu naskah drama mulai dari pengertian dan unsur intrinsiknya. Sekarang waktunya untuk membahas cuplikan naskah drama Janji Senja melukiskan tentang apa.
Cuplikan naskah drama Janji Senja melukiskan tentang kesedihan yang dirasakan oleh seorang ibu dan anak perempuan yang menunggu sosok ayah untuk pulang.
Mereka tidak memiliki sosok ayah yang menjadikan keluarganya tidak lengkap.
Dimana ceritanya sendiri mengisahkan antara anak perempuan dan ibunya yang ditinggalkan oleh ayah atau kepala keluarga.
Sang ibu selalu duduk di depan rumah saat senja hari untuk menunggu suaminya yang tak kunjung pulang tersebut.
Sang ibu juga selalu menceritakan tentang sosok ayah kepada anak perempuannya yang tidak pernah bertemu dengannya. Ia juga selalu mengatakan bahwa ayah berjanji akan pulang di waktu senja.
Namun, kehidupan terus bergulir, anak perempuan tersebut kini telah tumbuh menjadi gadis dewasa yang cantik.
Ia pun sudah tidak percaya lagi akan janji ayahnya yang akan pulang. Bahkan, ia juga tak yakin apakah ayahnya masih mengingat dirinya dan ibu.
Suatu hari, anak perempuan tersebut mendapatkan kabar bahwa ia diterima bekerja menjadi karyawan di salah satu perusahaan yang ada di kota.
Ia pun mengajak ibunya untuk tinggal dengannya ke kota, sayangnya sang ibu menolak dengan dalih ingin tetap menanti kembalinya sang suami.
Setelah beberapa lama bekerja, sang anak pulang ke rumah dan menyampaikan keinginannya untuk menikah. Sang ibu merestui, namun ia menyuruh anaknya untuk meminta restu pula kepada ayahnya.
Ibu menyarankan kepada anaknya tersebut untuk tinggal terlebih dahulu di rumah dalam beberapa hari karena ia yakin sang ayah akan pulang.
Namun, setelah beberapa hari menunggu, ternyata sang ayah tak kunjung pulang juga.
Unsur Intrinsik Dalam Naskah Drama Senja
Naskah drama dengan judul “Janji Senja” memiliki unsur intrinsik yang cukup lengkap. Berikut adalah analisisnya:
Tema
Kesetiaan tanpa kelogisan untuk berfikir
Judul
Janji Senja
Tokoh atau Penokohan
Tokoh utama:
- Ibu
Tokoh mayor:
- Anak
- Ibu
Tokoh minor:
- Ayah
Perwatakan
- Ibu: Watak atau karakter yang dimiliki oleh tokoh ibu terlalu setia dan sulit untuk melupakan seseorang (dalam hal ini adalah suaminya). Selain itu ia juga merupakan seseorang yang cukup keras dan teguh atas pendirian yang dimiliki.
- Anak Perempuan: Watak atau karakter atau yang dimiliki oleh anak perempuan yaitu tegar, keras kepala, dan menyayangi orang tuanya, khususnya ibu.
- Ayah: Watak atau karakter yang dimiliki oleh ayah yaitu seseorang yang tidak bertanggung jawab.
Latar Cerita
Naskah drama ini terbagi ke dalam empat babak dengan setting atau latar tempat yang sama yaitu di rumah dan teras depan rumah. Kemudian untuk latar waktu yaitu pada saat jam senja.
Alur Cerita
Alur cerita yang digunakan dalam naskah drama Janji Senja adalah alur maju.
Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam naskah drama Janji Senja yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam naskah drama Janji Senja yaitu gaya bahasa sederhana dan mudah dipahami.
Naskah Drama Janji Senja
Sekarang kamu sudah mengetahui cuplikan naskah drama Janji Senja melukiskan tentang apa. Selain itu, kamu juga sudah mempelajari bagaimana unsur intrinsik dalam naskah drama tersebut.
Nah, bagi kamu yang ingin melihat bagaimana bentuk naskah drama Janji Senja yang asli untuk dipelajari lebih lanjut. Berikut adalah naskahnya yang telah Mamikos himpun dari ngulatiwangsa.blogspot.com:
Judul:
Janji Senja
Tokoh:
1. Ibu
2. Anak (Gadis)
Setting:
RUMAH DENGAN HALAMAN DAN TEMPAT DUDUK (BANGKU PANJANG) UNTUK BERSANTAI
LAMPU MENYOROT HANYA DARI SEBELAH SISI PANGGUNG MENGGAMBARKAN KEADAAN SENJA.
Adegan 1
KALA SENJA ITU IBU DAN ANAK GADISNYA SEPERTI BIASA DUDUK DI BANGKU PANJANG DEPAN RUMAHNYA. MEREKA TENGAH MENATAP SENJA MENUNGGU, MENANTI SESEORANG YANG TELAH LAMA DINANTI.
SETELAH LARUT DALAM DIAM BEBERAPA SAAT, SANG ANAK MEMULAI PEMBICARAAN.
ANAK
Ibu…Jangan kau ceritakan lagi apa pun tentang Ayah.
IBU
Kenapa?
ANAK
(SAMBIL MEMANDANG KE ARAH LANGIT SENJA) karena Ayah tak pernah datang, dan ku kira ia memang tak akan pernah datang.
IBU
(TENANG/DATAR) Ayahmu berjanji akan datang saat senja.
ANAK
(AGAK MENINGGIKAN NADA BICARA) Sudah tak terhitung lagi jumlah senja yang kita lalui..di sini..tempat ini…sedari dulu waktu aku masih dalam kandungan hingga kini, namun Ayah tak jua datang.
IBU
(TETAP TENANG SEDIKIT PARAU) Ayahmu lelaki yang baik. Ia akan datang, ia pasti datang menepati janjinya.
ANAK
(TERUS MENCECAR) kenapa Ayah berjanji akan datang saat senja? Kenapa tidak pagi atau siang saja?
IBU
Karena senja bukan akhir, ia adalah permulaan sebuah hari.
ANAK
(SEDIKIT EMOSI) Haaaaah….Sudahlah! Aku tak mengerti maksud perkataan Ibu itu. (BERLALU MASUK KE DALAM RUMAH)
IBU MASIH DUDUK DI HALAMAN RUMAH MENATAP SENJA DENGAN SEJUTA HARAP YANG TERPANCAR DARI SOROT MATANYA. SANG ANAK KELUAR LAGI DARI DALAM RUMAH DAN BERDIRI DI DEPAN PINTU, IA MELIHAT IBUNYA YANG SEDANG DUDUK ITU SEOLAH IA AKAN MENGHAMPIRINYA NAMUN IA URUNGKAN NIATNYA.
BARU SAJA SANG ANAK AKAN MASUK KEMBALI KE DALAM RUMAH, IBUNYA MEMANGGIL:
IBU
(SAMBIL MELAMBAIKAN TANGAN PADA ANAKNYA) Duduklah sini!
SANG ANAK KEMUDIAN DATANG MENGHAMPIRI IBUNYA, LALU DUDUK DI SAMPINGNYA. MEREKA TERDIAM SEJENAK SEMBARI TETAP MENATAP KE ARAH SENJA.
IBU
Tidak rindukah kau pada Ayahmu?
ANAK
Rindu…Tapi itu dulu, sekarang tidak lagi.
IBU
(MENATAP TAJAM PADA ANAKNYA) Kenapa?
ANAK
(DIAM SEJENAK) Karena aku tak lagi menganggap Senja sebagai Ayahku, bagiku dia hanyalah lelaki yang menitipkan sperma pada Ibu.
IBU
Kau tak yakin Ayahmu akan datang?
ANAK
Maaf Bu, aku bahkan tak yakin Ayah masih ingat pada kita
IBU
(AGAK PARAU) Kau tak akan bicara seperti itu saat kau dapati Ayahmu datang kala senja.
MEREKA BERDUA SALING BERTATAPAN, MATA IBU SEOLAH-OLAH AKAN MENANGIS.
IBU
(MEMALINGKAN MUKA) Tinggalkan Ibu sendiri! (SAMBIL MENGUSAP AIR MATANYA)
DENGAN LANGKAH BERAT SANG ANAK MELANGKAH MASUK KE DALAM RUMAH.
(LAMPU MATI)
Adegan 2
IBU DUDUK SEPERTI BIASA DI DEPAN RUMAH, TETAP SEMBARI MENATAP SENJA. DARI ARAH LUAR ANAKNYA DATANG DENGAN PAKAIAN RAPI, LALU DUDUK DI SAMPING IBUNYA.
ANAK
Aku diterima bekerja di sebuah perusahaan di kota. Aku berencana akan tinggal disana, dan ku harap Ibu mau ikut bersamaku tinggal di kota.
IBU
Ibu masih ingin menunggu Ayahmu di sini, di rumah ini setiap senja.
ANAK
Dimanapun itu kita akan tetap menikmati senja yang sama.
(IBU TERDIAM SEMBARI TERSENYUM DAN TETAP MENATAP KE ARAH SENJA)
ANAK
Ibu bisa menikmati senja bersamaku. (MENCOBA MEMBUJUK)
IBU
Ibu hanya ingin menunggu Ayahmu disini, di rumah ini.
ANAK
(BERDIRI, KEMUDIAN MELANGKAH SEDIKIT MAJU DENGAN EMOSI) Mengapa Ibu harus menunggunya seperti ini? Menunggu seseorang yang tak jelas dan tak pasti kapan ia kan kembali. Dia sudah lupa dengan kita, dan ku pikir ia memang sudah lupa dengan kita. Coba ibu pikirkan, sedari dulu waktu aku masih dalam kandungan hingga kini aku dewasa, sudah bertahun-tahun lamanya ia tak pernah kembali ke rumah ini. Bahkan aku sendiri tak pernah tau wajahnya (DIAM SEJENAK). Ku pikir sebaiknya Ibu menikah lagi dan melupakan lelaki tidak bertanggung jawab itu.
IBU
(MARAH, LALU BERDIRI MENDEKATI ANAKNYA DAN MEMBENTAK) Pakai otakmu…!!!!
(BERBALIK MENINGGALKAN ANAKNYA SAMBIL MENANGIS MASUK KE DALAM RUMAH)
SANG ANAK KAGET TERHERAN-HERAN DENGAN APA YANG DIKATAKAN IBUNYA, KEMUDIAN IA DUDUK DENGAN GELISAH MENUNGGU IBUNYA KELUAR.
(LAMPU REDUP FOKUS PADA ANAK)
ANAK
Ya Tuhan… Apa yang barusan aku katakan. Aku tak seharusnya berkata itu pada ibu.
Ibu maafkan aku. (SEDIKIT MENANGIS)
SESAAT KEMUDIAN IBU KELUAR DAN BERDIRI DI DEPAN PINTU MELIHAT ANAKNYA.
ANAK
(BERLARI MENDEKATI IBUNYA LALU MEMELUKNYA) Ibu maafkan aku…!!! (SAMBIL MENANGIS DALAM PELUKAN IBU)
IBU
(MELEPAS PELUKANNYA DAN DENGAN TANGANNYA MEMEGANG DAGU MENGANGKAT WAJAH ANAKNYA) Ayahmu terlalu bersih. Ibu tidak mungkin bisa menggantikannya dengan orang lain. (DIAM SEJENAK SALING BERPANDANGAN) Jangan lagi berpikir untuk mencari orang lain sebagai pengganti Ayahmu. Karena Ibu yakin Ayahmu akan datang pada suatu senja.
SANG ANAK MENGANGGUK PERLAHAN KEMUDIAN KEMBALI MEMELUK IBUNYA.
(LAMU PERLAHAN MATI)
Adegan 3
SUDAH 2 TAHUN BERLALU, SANG ANAK TINGGAL DAN BEKERJA DI KOTA, IA PULANG HANYA SESEKALI MENJENGUK IBUNYA. SORE ITU SEPERTI BIASA, IBU TETAP DUDUK DI DEPAN RUMAH MENATAP SENJA. SANG ANAK DATANG DARI ARAH LUAR MEMBAWA MENGHAMPIRI IBUNYA. IA LALU DUDUK BERDERET MENATAP SENJA BERSAMA IBUNYA. SETELAH BEBERAPA SAAT DALAM KEBISUAN, SANG ANAK MEMECAH KEHENINGAN.
ANAK
Ibu… aku kan sudah bekerja, aku pun sudah dewasa..bukan remaja lagi.
IBU
Lalu?
ANAK
Aku…ingin menikah
IBU
Sudah ada yang melamarmu? Siapa?
ANAK
Seseorang yang sudah cukup lama ku kenal. Dewasa, bertanggungjawab, dan kurasa dia mencintaiku.
IBU HANYA TERDIAM TIDAK MENANGGAPI
ANAK
Aku berharap ibu memberi restu untukku.
IBU MASIH TERDIAM, SANG ANAK PUN KEMBALI MEMALINGKAN WAJAHNYA KE ARAH SENJA SEMBARI MEMAINKAN UJUNG BAJUNYA DAN JEMARINYA.
IBU
Ibu akan merestuimu. Tapi.. kau juga harus meminta restu pada senja… Ayahmu.
SANG ANAK MELONGO TERHERAN-HERAN.
IBU
Tinggallah dulu disini beberapa waktu. Ayahmu pasti akan datang. Ibu yakin.
MEREKA BERDUA TERDIAM, SANG ANAK MASIH DALAM KEBINGUNGAN AKAN SIKAP IBUNYA.
(LAMPU MATI)
Adegan 4
IBU MASIH DUDUK DI DEPAN RUMAHNYA SORE ITU, MENATAP SENJA. SANG ANAK KELUAR DARI DALAM RUMAH DENGAN PAKAIAN YANG SUDAH RAPI.
IBU
Kau mau kemana?
ANAK
Aku mau pergi. Dia sudah menungguku.
IBU
Kau tak mau menunggu ayahmu?
ANAK
Ayah mana yang harus kutunggu? Sudah berhari-hari aku disini, tapi ia tak jua datang. Sudahlah Bu, jika ia memang datang aku tak mau mengenalinya sebagai ayahku.
IBU
Jaga ucapanmu! Maksudmu apa mengatakan hal demikian?
ANAK
Sudah sepantasnya kan. Ayah macam apa namanya yang tega meninggalkan anak dan istrinya begitu lama. Hingga anaknya akan dipersunting orang pun ia tak ada.
IBU
Ayahmu tak seperti itu. Dia laki-laki yang bertanggung-jawab.
ANAK
Ibu sudah mengatakan itu berulang kali..Sejak dulu aku masih kecil. Tapi apa? Mana buktinya? Omong kosong.
IBU
Kau anak durhaka!
ANAK
Biarlah, tak apa aku durhaka pada orang yang telah durhaka pada keluarganya.
IBUNYA KEMUDIAN TERDIAM. MATANYA BERKACA-KACA, AIR MATANYA NAMPAK AKAN JANTUH. SANG ANAK BERLALU MENINGGALKAN IBUNYA. IBU MASIH DIAM MENATAP SENJA DENGAN LINANGAN AIR MATA.
IBU
(BERBICARA PADA SENJA) Kau berjanji akan datang saat senja. Dan aku yakin kau akan datang. Aku yakin kau tak akan melupakan cinta kita, melupakanku dan buah hati kita.
Aku akan tetap menunggumu, sampai senja terakhir hidupku.
Penutup
Itulah dia informasi yang bisa Mamikos berikan tentang cuplikan naskah drama Janji Senja melukiskan tentang apa beserta analisis unsur intrinsiknya.
Semoga semua informasi yang telah Mamikos berikan di atas dapat bermanfaat untuk kamu, ya!
Jika ingin mengetahui lebih banyak informasi lain tentang naskah atau pementasan drama maupun karya sastra lainnya. Jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos Info karena akan ada banyak sekali artikel-artikel menarik yang dapat kamu baca.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: