Dana Darurat Berapa Persen dari Gaji? Ini Cara Menghitungnya yang Tepat
Dana Darurat Berapa Persen dari Gaji? Ini Cara Menghitungnya yang Tepat โ Menyisihkan sebagian gaji untuk dana darurat merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Dana darurat merupakan dana yang disimpan dan disiapkan apabila terjadi hal-hal darurat seperti PHK, jatuh sakit, kecelakaan, bencana alam, maupun yang lainnya. Menyiapkan dana darurat tentunya akan memberikan banyak keuntungan, apalagi jika tiba-tiba dihadapkan dengan situasi darurat yang membutuhkan uang lebih.
Dana darurat biasanya disisihkan dari gaji atau penghasilan yang didapat. Lalu, dana darurat berapa persen dari gaji sebenarnya? Di bawah ini Mamikos akan mengulas secara lengkap informasi mengenai persenan dana darurat yang harus kamu persiapkan dari gajimu setiap bulannya. Yuk, simak! ๐ฐ๐จ
Daftar Isi
Daftar Isi
Apa itu Dana Darurat?
Dana darurat tentu bukanlah suatu hal yang asing lagi, dana darurat merupakan uang atau dana yang disisihkan secara khusus untuk disiapkan apabila menghadapi sebuah situasi atau kejadian yang tak terduga dan membutuhkan biaya yang mendadak, contohnya seperti saat terkena PHK, kecelakaan, sakit mendadak, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dalam kata lain, dana darurat dapat juga dikatakan sebagai sebuah cadangan uang yang dikumpulkan dengan tujuan utamanya yaitu menutupi pengeluaran-pengeluaran tak terduga yang bukan dari pengeluaran rutin setiap bulannya.
Karena difokuskan untuk menyangga keuangan saat menghadapi situasi terhimpit yang tak terduga di masa depan.
Dana darurat dapat memberikan manfaat seperti keamanan finansial saat menghadapi situasi darurat yang membutuhkan uang lebih. Hal tersebut tentunya membantu mengurangi stress karena tidak perlu berhutang atau mencari kesana-kemari uang tambahan.
Umumnya, pengumpulan dana darurat dilakukan dengan menyisihkan sebagian gaji atap pendapatan bulanan. Dana ini biasanya dapat disimpan dalam berbagai bentuk atau instrumen, baik itu dalam bentuk uang tunai, tabungan, atau investasi yang mudah dicairkan saat membutuhkan.
Mengapa Memiliki Dana Darurat Itu Penting?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tujuan utama dari dana darurat yaitu untuk uang yang disiapkan apabila dikemudian hari menghadapi sebuah situasi tak terduga yang membutuhkan uang lebih tanpa harus mengganggu tabungan atau berhutang.
Dana darurat sendiri bersifat sangat penting dikarenakan dapat menjadi perisai atau pengaman keuanganmu jika terjadi situasi tak terduga. Selain itu, dengan adanya dana darurat, rasa stress yang ditimbulkan akibat tidak ada uang saat membutuhkannya dapat berkurang.
Tanpa adanya dana darurat, saat dihadapkan situasi darurat yang membutuhkan uang tambahan, kamu mungkin akan pusing dan kebingungan mencari dana dengan cepat, sehingga dapat memperburuk masalah keuanganmu karena harus berhutang ataupun terjadi hal-hal negatif lainnya.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan dengan memiliki dana darurat yang disisihkan dari hasil penghasilanmu:
- Membantu terhindar dari hutang: Saat dihadapkan dengan situasi darurat yang membutuhkan uang lebih entah itu karena sakit ataupun yang lainnya, kamu dapat menggunakan dana darurat yang telah kamu persiapkan sebelumnya sehingga tidak perlu menghutang ke bank, pinjol, ataupun orang lain.
- Membantu mengurangi stres finansial: Saat dihadapkan dengan situasi yang tak terduga dan membutuhkan uang, adanya dana darurat dapat memberikan rasa aman dan membantu mengurangi stress karena harus berhutang atau mencari uang dengan cepat.
- Membantu mengurangi beban finansial: Saat menghadapi suatu masalah, dana darurat akan membantu mengurangi beban keuanganmu, sehingga kamu akan lebih fokus kepada solusi tanpa memikirkan keuangan secara berlebihan.
- Membantu mengamankan keuangan: Saat diberhentikan dari pekerjaan atau tidak memiliki sumber pemasukan, kamu dapat menggunakan dana darurat yang telah kamu sisihkan sebelumnya sembari mencari dan mendapatkan pekerjaan baru.
- Membantu melindungi investasi: Saat dihadapkan situasi yang tak terduga yang membutuhkan biaya, kamu tidak perlu menjual investasimu dengan harga yang rendah untuk segera menutupi kebutuhan biaya tersebut, kamu dapat menggunakan dana darurat yang ada.
- Membantu meningkatkan ketenangan finansial: Memiliki dana darurat dapat membantu kamu merasa lebih aman dan tenang secara pikiran ketika menghadapi ketidakpastian keuangan di situasi tertentu.
Dana Darurat Berapa Persen dari Gaji?
Jika kamu sudah bekerja atau mulai ingin mengatur keuangan, kamu mungkin bertanya-tanya sebenarnya dana darurat itu berapa persen dari gaji yang kamu dapatkan setiap bulannya?
Idealnya, persentase dana darurat yang dapat kamu sisihkan dari gaji bulanan berkisar antara 10 sampai 20% dari gaji.
Adapun besaran dana darurat yang ideal untuk kamu miliki yaitu 3 sampai 6 kali lebih besar dari pengeluaran kamu per bulannya, atau bisa juga lebih tergantung kondisi keuanganmu dan tanggunganmu.
Bagaimana Cara Menghitung Dana Darurat yang Harus Kamu Sisihkan?
Di atas sudah disebutkan bahwa idealnya dana darurat yang harus disisihkan dari gaji bulananmu yaitu sekitar 10 sampai dengan 20%. Dimana minimal dana darurat yang harus kamu miliki adalah 3 sampai 6 kali lebih besar dari pengeluaran per bulanmu.
Namun, besaran dana darurat yang harus disiapkan sebenarnya beda-beda tergantung kondisi finansial dan tanggungan masing-masing setiap orang.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah dana darurat yang harus kamu siapkan. Beberapa faktor tersebut diantaranya status pernikahan, banyaknya tanggungan, dan stabilitas pekerjaan yang kamu miliki.
Jika kamu belum menikah dan tidak memiliki tanggungan apapun, maka kamu bisa menyiapkan dana darurat dengan besaran 3 sampai dengan 4 kali lipat dari pengeluaranmu per bulan.
Namun, jika kamu sudah memiliki pasangan baik itu istri atau suami, maka kamu harus menyiapkan dana darurat 6 kali lebih besar dari nominal pengeluaran bulanan.
Jika sudah memiliki 1 orang anak, minimal kamu harus menyiapkan dana darurat yang jumlahnya 9 kali lebih besar dari pengeluaran bulanan. Kemudian jika sudah memiliki 2 orang anak, maka kamu harus menyiapkan 12 kali lipat lebih besar dari pengeluaran bulanan.
Begitupun seterusnya, acuan yang dijadikan jumlah atau nominal dana darurat yaitu besaran pengeluaran rutinmu setiap bulannya.
Biaya-biaya yang dapat kamu hitung dalam pengeluaran bulanan yaitu biaya yang kamu keluarkan untuk konsumsi, transportasi, tagihan listrik, tagihan air, cicilan rumah, sewa kos, dan sejenisnya.
Semua biaya pengeluaran tersebut dapat dijumlahkan dan dijadikan acuan untuk menghitung berapa besaran dana darurat yang kamu butuhkan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghitung besaran dana darurat dengan tepat:
- Pertama, tentukan berapa besaran pengeluaran kamu secara rutin setiap bulannya. Kamu dapat menghitung biaya pengeluaran beberapa aspek seperti biaya konsumsi, cicilan, transportasi, dan lain-lain.
- Kedua, tentukanlah jangka waktu minimal yang kamu ingin persiapkan dana darurat mulai dari 3 bulan, 6 bulan, atau lebih.
- Hitunglah total dana darurat dengan mengalikan pengeluaran rutin bulanan dengan jumlah jangka waktu yang kamu inginkan.
Contoh Skema Perhitungan Dana Darurat
Setelah mengetahui bagaimana cara menghitung dana darurat yang perlu disiapkan dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besaran dana daruratmu. Berikut Mamikos berikan contoh skema perhitungan dana darurat agar kamu dapat lebih mudah menghitungnya:
Skema 1: Dana Darurat Jika Single
Jika kamu masih single atau lajang, besaran pengeluaranmu setiap bulannya yaitu sebanyak Rp5.000.000 dan kamu ingin memiliki dana darurat yang cukup untuk 3 bulan ke depan.
Maka kamu hanya perlu mengalikan besaran pengeluaran bulananmu dengan jangka waktu yang diinginkan. Contoh: Rp5.000.000 x 3 bulan = Rp15.000.000.
Jadi dana darurat yang perlu kamu siapkan untuk 3 bulan ke depan adalah sebesar Rp15.000.000 jika pengeluaranmu setiap bulannya adalah Rp5.000.000.
Skema 2: Dana Darurat Jika Sudah Menikah
Jika kamu sudah menikah dan memiliki pasangan, besaran pengeluaranmu setiap bulannya yaitu sebanyak Rp5.000.000 dan kamu ingin memiliki dana darurat yang cukup untuk 6 bulan ke depan.
Maka kamu hanya perlu mengalikan besaran pengeluaran bulananmu dengan jangka waktu yang diinginkan. Contoh: Rp5.000.000 x 6 bulan = Rp30.000.000.
Jadi dana darurat yang perlu kamu siapkan untuk 6 bulan ke depan adalah sebesar Rp30.000.000 jika pengeluaranmu setiap bulannya adalah Rp5.000.000.
Skema 3: Dana Darurat Jika Memiliki Tanggungan 1 Anak
Jika kamu sudah memiliki tanggungan 1 orang anak, besaran pengeluaranmu setiap bulannya yaitu sebanyak Rp5.000.000 dan kamu ingin memiliki dana darurat yang cukup untuk 9 bulan ke depan.
Maka kamu hanya perlu mengalikan besaran pengeluaran bulananmu dengan jangka waktu yang diinginkan. Contoh: Rp5.000.000 x 9 bulan = Rp45.000.000.
Jadi dana darurat yang perlu kamu siapkan untuk 9 bulan ke depan adalah sebesar Rp45.000.000 jika pengeluaranmu setiap bulannya adalah Rp5.000.000.
Penutup
Nah, itulah dia informasi yang bisa Mamikos sampaikan bagi kamu yang bertanya-tanya menangani berapa besaran dana darurat yang harus dipersiapkan. Semoga bermanfaat, ya.
Jika kamu ingin mengetahui informasi atau tips-tips mengenai cara mengelola keuangan, jangan lupa untuk kunjungi blog Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:
Kost Jogja Murah
Kost Jakarta Murah