Doa Niat Puasa Lengkap dan Berbagai Macam Puasa
Doa Niat Puasa Lengkap dan Berbagai Macam Puasa – Salah satu amalan diperintahkan dalam Islam adalah berpuasa yaitu menahan diri dari makan, minum serta semua yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hinga terbenam matahari.
Hukum di dalam berpuasa pun berbeda-beda mulai dari puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, puasa haram dan puasa mubah.
Untuk puasa wajib Ramadhan tentu kebanyakan orang sudah tahu niatnya bagaimana. Namun, bagaimana dengan niat doa buka puasa untuk puasa di luar puasa Ramadhan? Penasaran bukan?
Kalau penasaran seperti apa doa niat puasa tersebut, simak ulasan artikel doa buka puasa lengkap dan berbagai macam puasa di bawah ini.
Doa Niat Puasa Lengkap dan Berbagai Macam Puasa
Daftar Isi
Daftar Isi
Puasa Wajib
1. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan wajib bagi setiap muslim yang baligh, berakal, sehat dan dalam keadaan mukim (tidak melakukan perjalanan jauh).
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah : 183 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Pertama kali turunnya wahyu yang mewajibkan puasa Ramadhan adalah pada tanggal 10 Sya’ban tahun kedua hijriyah dan Nabi berpuasa selama 9 kali dalam 9 tahun.
Adapun syarat berpuasa adalah dalam keadaan suci, niat, terbebas dari haid dan nifas. Adapun doa niat puasa ramadhan yaitu:
Artinya:
“Aku berniat puasa fadhu bulan ramadhan tahun ini pada esok hari karena Alloh Ta’alaa”
2. Puasa Qadha
Puasa Qadha adalah puasa yang wajib dikerjakan untuk mengganti puasa ramadhan yang ditinggalkan karena sakit, udzur, haid atau safar.
Puasa Qadha dapat dilakukan kapan saja diluar puasa Ramadhan. Jika tidak sanggup puasa Qadha maka wajib diganti dengan membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin. Adapun doa niat puasa qadha yaitu:
Artinya:
“Aku niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Alloh Ta’alaa”
3. Puasa Kafarat
Puasa Kafarat adalah puasa sebagai penebus dikarenakan pelanggaran terhadap hukum atau kelalaian dalam melaksanakan kewajiban sehingga mengharuskan seorang mukmin mengerjakan agar dosanya dihapuskan.
Adapun bentuk dari pelanggaran dengan kafaratnya antara lain:
- Apabila seseorang melanggar sumpahnya dan dia tidak mampu memberi makan serta pakaian kepada 10 orang miskin atau membebaskan seorang roqobah, maka ia diwajibkan puasa selama 3 hari
- Apabila seseorang secara sengaja membunuh seorang mukmin sedangkan ia tidak sanggup membayar uang darah (tebusan) dan memerdekakan roqobah maka dia wajib berpuasa 2 bulan berturut-turut
3. Puasa Nadzar
Puasa nadzar merupakan puasa yang harus dilakukan oleh yang yang bernazdar puasa sebanyak hari yang dinadzarkan.
Nadzar merupakan janji dari seseorang kepada Allah SWT, karenanya segala sesuatu perbuatan yang tidak diwajibkan namun telah dinadzarkan maka menjadi wajib hukumnya untuk dilaksanakan.
Hal ini berdasarkan dalil firman Allah swt dalam al-qur’an yang artinya “Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya di mana-mana. Adapun doa niat puasa nadzar adalah:
Artinya:
“Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan nadzar (dalam hatinya menyebut nadzarnya) fardu karena Allah“
Puasa Sunnah
Puasa Sunnah adalah puasa yang dilakukan untuk beribadah kepada Allah apabila dikerjakan mendapatkan pahala dan jika tidak dilaksanakan tidak berdosa.
Selain puasa wajib, jika anda ingin mendapatkan pahala puasa sunnah bisa melakukan beberapa anjuran puasa sunnah dalam Islam, di antaranya:
1. Puasa Daud
Puasa Daud merupakan melaksanakan puasa sehari dan keesokannya tidak. Misalnya puasa anda dimulai dari Senin, maka hari Selasanya tidak, kemudian hari Rabu nya anda berpuasa, Kamis nya tidak, begitu selanjutnya.
Bersumber dari Abdullah bin Amar ra, beliau berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
“Sesungguhnya puasa yang paling disukai oleh Allah SWT ialah puasa Nabi Daud as, sembahyang yang paling disukai disukai oleh Allah ialah sembahyang Nabi Daud as, Dia tidur sampai tengah malam, kemudian melakukan ibadah pada sepertiganya dan sisanya lagi digunakan untuk tidur, kembali Nabi Daud berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari”.
Apabila selang hari puasa tersebut masuk pada hari Jum’at atau dengan kata lain masuk puasa pada hari Jumat, hal ini diperbolehkan.
Karena yang dimakruhkan adalah berpuasa pada satu hari Jum’at yang telah direncanakan hanya pada hari itu saja.
Selain pahala yang didapat, puasa Daud memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh seperti lebih awet muda, meningkatkan sistem imun, mencegah resiko penyakit jantung, detoksifikasi alami, dan sebainya. Doa buka puasa daud menjadi pengantar anda ketika berbuka puasa.
2. Puasa 3 Hari di Pertengahan Bulan Qomariyah (13,14,15)
Berpuasa 3 hari setiap bulan yang utama pada tanggal 13,14 dan 15 disebut dengan ayyamul biydh (hari-hari putih).
Sebuah hadits sahih riwayat mutafaq alaih dari Abu Hurairah disebutkan bahwa
“Abu Hurairah berkata,”Rasulullah berwasiat padaku agar tidak meninggalkan tiga hal sampai mati:puasa tiga hari setiap bulan, shalat duha, mengerjakan shalat witir sebelum tidur”. Berdasarkan hadits sahih, anda bisa melakukan puasa ayyamul biydh kecuali berpuasa pada tanggal 13 Dzulhijjah (bagian dari hari tasyriq) karena diharamkan.
3. Puasa hari Senin dan hari Kamis
Disunnahkan untuk semua umat muslim yang sudah baligh untuk melaksanakan Puasa hari Senin dan hari Kamis. Hadits sahih riwayat Muslim dari Abu Qatadah Al-Anshari yang artinya:
“Bahwa Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: Pada hari itu aku dilahirkan, dan pada hari itu wahyu diturunkan padaku.” Adapun niat puasa hari Senin dan hari Kamis yaitu:
Doa Niat Puasa hari Senin:
Artinya:
“Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta’ala”
Doa Niat Puasa hari Kamis:
Artinya:
“Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta’ala”
4. Puasa Hari Arafah (9 Dzulhijjah)
Bagi umat muslim yang tidak mengerjakan ibadah haji, puasa arafah hukumnya sunnah muakkadah, sedangkan untuk yang sedang berhaji tidak ada keutamaan untuk puasa di hari arafah.
Dengan bahasa lain, puasa arafah adalah puasa 1 hari sebelum idul adha. Bahkan di tanggal 8 Dzulhijjah pun disunnahkan untuk berpuasa yaitu tanggal 8 Dzulhijjah atau disebut dengan puasa Tarwiyah.
Keutamaan puasa arafah sangat luar biasa, di antaranya menghapuskan dosa dua tahun yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akand datang berdasarkan hadits sahih diriwayatkan oleh Muslim.
Adapun doa niat puasa arafah adalah:
Artinya:
“Saya niat puasa sunnah arafah karena Allah Ta’alaa”
5. Puasa Tasu’a
Puasa ini merupakan puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram dan puasa Tasu’a dilakukan untuk mengiringi puasa yang dilakukan pada keesokan harinya yaitu tanggal 10 Muharram (Puasa Asyura).
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa saat Rasulullah SAW sedang melaksanakan puasa Asyura dan beliau memerintahkan kepada sahabat untuk melakukan puasa itu juga, beberapa sahahat berkata, yang artinya:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya tanggal 10 Muharram itu hari yang diagungkan orang Yahudi dan Nasrani.” Lalu Rasulullah menjawab yang artinya “Jika datang tahun depan, insyaallah kita akan puasa tanggal 9 (Muharram)”.”Ibnu Abbas melanjutkan, “Namun belum sampai menjumpai Muharram tahun depan, Rasulullah SAW sudah wafat.” (H.R. Muslim)
Doa Niat Puasa Tasu’a:
Artinya:
“Aku niat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’alaa”
Doa Niat Puasa Asyura:
Artinya:
“Aku niat puasa sunnah Asyura karena Allat Ta’alaa”
6. Puasa pada bulan Syawal
Puasa syawal merupakan puasa yang dilakukan di bulan syawal setelah puasa Ramadhan selama 6 hari dan merupakan sunnah Nabi SAW serta memiliki keutamaan yang luar biasa, salah satunya menurut hadits nabi
“Keutamaan puasa Romadhion yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (H.R. Muslim).”
Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukan langsung setelah hari raya dan tidak harus berturut-turut, yang penting dilakukan selama bulan Syawal. Adapun niat puasa 6 hari di bulan syawal yaitu:
Artinya:
Saya niat berpuasa sunnah enam hari bulan Syawal karena Allah
7. Puasa Sya’ban
Bulan Sya’ban adalah bulan mulia karena Rasulullah SAW paling banyak melakukan puasa di bulan ini. Bulan ini berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “bulan Sya’ban adalah bulan yang banyak dilupakan orang, di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Sya’ban adlaah saat amal perbuatan diangkat ke hadapan Allah. Aku ingin amalku diangkat ke hadapan Allah saat aku sedang berpuasa.”
8. Puasa pada bulan-bulan Mulia
Ada empat bulan mulia dalam Islam yaitu Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Disunnahkan untuk berpuasa serta memperbanyak ibadah di bulan-bulan tersebut karena Allah Ta’alaa.
Puasa Makruh
Puasa Makruh artinya puasa yang berpahala jika ditinggalkan, sedangkan jika dikerjakan maka tidak berpahala dan tidak pula berdosa.
Di antara macam-macam puasa makruh ialah.
1) Puasa hari Jum’at secara tersendiri
Adapun hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim, bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya: “Jangan hendaknya seorang dari kamu sekalian berpuasa pada hari Jum’at, kecuali bila berpuasa pula hari sebelumnya, atau berpuasa hari sesudahnya”.
2) Puasa hari Sabtu secara tersendiri
Adapun hadits riwayat at-Tirmidzi, bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya: “Janganlah kamu berpuasa pada hari Sabtu, selain puasa yang Allah wajibkan kepadamu.”
Begitu juga kata para ulama, berpuasa pada hari Minggu. secara tersendiri adalah makruh, karena umat Yahudi mengagungkan harui Sabtu, sedangkan umat Nasrani mengagungkan hari Minggu.
Lain halnya jika hari Sabtu dan Minggu sekaligus dipuasai, itu tidak makruh.
3) Puasa sepanjang tahun
Berpuasa sepanjang tahun hukumnya adalah makruh, dikhawatirkan mendapat bahaya atau melalaikan hak orang lain.
Adapun untuk orang yang merasa tidak akan mendapat bahaya akibat puasa sepanjang tahun dan tidak akan melalaikan karenanya hak seseorang, maka puasa seperti itu tidak makruh, bahkan mustajab baginya.
4) Puasanya orang yang sakit, musafir, orang hamil, ibu menyusui dan orang tua apabila dikhawatirkan membahayakan bagi kesehatan.
Puasa Haram
Puasa haram sudah sangat jelas sekali maknanya, yaitu apabila dikerjakan akan berdosa. Adapun puasa yang diharamkan yaitu
- Istri berpuasa sunnah tanpa sepengetahuan suami, atau suami mengetahui tapi tidak mengijinkan. Kecuali saat suami sedang bepergian, haji atau sedang umroh
- Puasa pada hari Syak, yaitu hari ke-30 dari bulan Sya’ban, kecuali ada tujuan tertentu seperti puasa qadha, puasa sunnah, puasa melanggar sumpah
- Puasa pada hari raya Idul Fitri atau Idul Adha, mutlak tanpa terkecuali
- Puasanya wanita haid atau nifas.
- Puasa pada hari tasyrik yaitu tanggal 11,12,13 Dzulhijjah, kecuali untuk dam (sebagai ganti dari menyembelih qurban)
Puasa Mubah
Puasa mudah artinya perbuatan yang diperbolehkan, melakukan atau meninggalkan sama-sama tidak berpahala atau berdosa.
Puasa mubah sendiri tidak termasuk dalam kategori wajib, sunnah, haram ddan makruh seperti yang telah dijelaskan di atas.
Itulah macam-macam puasa dalam agama Islam. Setiap amalan tentu harus diawali dengan niat, termasuk saat berpuasa. Niat puasa pun berbeda-beda tergantung jenis puasanya.
Waktu yang ditunggu-tunggu setelah seharian penuh berpuasa adalah waktu berbuka, yaitu saat adzan magrib.
Saat berbuka puasa pun harus diiringi dengan niat berbuka puasa. Doa Buka Puasa baik puasa wajib maupun puasa sunnah sama saja, namun ada beberapa versi
Doa Niat Buka Puasa Shahih
Artinya:
“Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah dan telah diraih pahala, insyaallah”
Klik dan dapatkan info kost di dekat mu: