3 Contoh Dongeng yang Tokohnya Hewan Terpopuler di Masyarakat Indonesia
3 Contoh Dongeng yang Tokohnya Hewan Terpopuler di Masyarakat Indonesia – Cerita yang menggunakan hewan sebagai tokoh utamanya lebih sering disebut dengan kisah fabel.
Kisah fabel punya ciri khas bahwa hewan-hewan yang menjadi tokoh di dalam cerita dapat bersikap seperti manusia, yakni berbicara.
Kali ini, secara khusus akan dibahas contoh dongeng yang tokohnya hewan terpopuler di masyarakat Indonesia sebagai bahan pembelajaran materi cerita.
Sekilas Tentang Fabel
Di Indonesia kisah tentang fabel telah dikenal sejak lama. Bahkan dalam beberapa catatan disebutkan bahwa kisah tentang fabel ini telah dikenal sejak zaman hindu-budha.
Pada masa itu dongeng fabel disebut pula dengan kisah-kisah tantri. Saking populernya kisah ini sampai membuat Prabu Hayam Wuruk, yang merupakan raja terbesar dari Kerajaan Majapahit menggunakan kisah-kisah dengan tokoh hewan sebagai pidato kenegaraannya.
Pada artikel kali ini Mamikos akan menyajikan contoh dongeng yang tokohnya hewan terpopuler di masyarakat Indonesia, jadi kamu harus menyimaknya dengan baik, ya!
Contoh Dongeng yang Tokohnya Hewan 1
1. Menyelamatkan Kerbau
Suatu hari ada seekor buaya tertimpa pohon besar.
“Tolong…tolong,” teriak Buaya.
Beberapa waktu kemudian datanglah Bobo, Si Kerbau memberi pertolongan.
“Bo, tolonglah aku,” pinta Buaya.
Dengan tanduknya yang besar dan kuat. Kerbau mengangkat pohon besar di punggung Buaya.
“Sekarang kamu sudah bebas,” kata Kerbau.
“Tapi, aku tidak bisa jalan sendiri. Tolong antarkan pulang, ya!”
“Iya, naiklah ke punggungku.”
Setelah Buaya naik ke punggungnya. Kerbau mengantar Buaya pulang.
“Hlo, kok ada Kerbau yang menggendong Buaya?”
Kerbau mengantar Buaya sampai di tengah sungai. Tetapi, saat sampai di tengah sungai. Buaya malah hendak menyantap Kerbau.
“Nah, sebagai rasa terima kasihku. Kamu akan kumakan,” kata Buaya.
Kerbau terkejut.
“Hlo, kok jadi begini. Sabar…Sabar.”
“Tidak bisa. Pokoknya kamu harus kumakan. Aku sudah lapar.”
“Tunggu dulu sebentar. Aku mau jadi santapanmu. Tapi aku bertanya dulu kepada temanku.”
“Ya, sudah. Kamu mau tanya pada siapa?”
“Coba, saya tanya dulu pada Kijang.”
“Kalau begitu ayo aku antarkan.”
Kemudian Kerbau dan Buaya menemui Kijang yang sedang makan rumput.
“Jang, aku mau bertanya?” Kerbau bertanya.
“Tanya apa?”
“Gini, aku tadi baru saja menolong Buaya. Lalu sekarang dia ingin memakanku. Enaknya aku mau tidak ya menjadi makanannya Buaya.”
“Sebentar, caramu menolong Buaya bagaimana?”
Kemudian Kerbau menceritakan cara dia menolong Buaya.
“Aduh, aku kok tidak paham. Coba sekarang gantian kamu yang bercerita.
Buaya kemudian menceritakan hal yang sama dengan yang diceritakan Kerbau.
“Kok, aku semakin bingung. Bagaimana kalau dipraktekkan langsung saja.
Kerbau dan Buaya setuju.
Buaya, Kerbau, dan Kijang kemudian kembali ke tempat Buaya tertimpa pohon.
“Jadi pohon inilah yang menimpa tubuh Buaya,” kata Kerbau sambil menunjukkan pohon yang dimaksud.
“Sekarang angkat lagi pohon itu dan taruh di punggung Buaya.”
Kerbau menuruti permintaan Kijang.
Buaya hanya menurut ketika sebuah batang besar yang telah ambruk ditaruh di punggungnya.
“Nah, keadaan seperti inilah yang membuatku teriak minta tolong,” kata Buaya.
“Nah, sekarang waktunya kita melarikan diri agar selamat!” ajak Kijang.
Kijang dan Kerbau lalu melarikan diri agar selamat. Sementara buaya yang tertipu hanya bisa bengong.
Contoh Dongeng yang Tokohnya Hewan 2
2. Menipu Harimau
Brug……. suara Kambing jatuh di semak-semak.
“Aduh kakiku,” kata Kambing lirih sambil meringis kesakitan.
Semak-semak yang bergerak menarik perhatian harimau.
“Semaknya kok gerak sendiri. Ada apa, ya?”
Harimau berjalan perlahan dan mengendap-endap.
“Wah, ada Kambing. Badannya gemuk. Kelihatannya enak buat sarapan,” kata Harimau.
Kambing yang merasa terancam karena keberadaan Harimau bingung.
“Aku harus bagaimana? Ingin lari, tapi kakiku sakit,” kata Kambing.
Kambing menoleh mengamati sekitar dan menemukan buah pinang.
“Wah, ada buah pinang. Dengan ini aku pasti akan selamat,” batin Kambing.
Harimau sudah menemukan tempat yang tepat.
Sebentar lagi dia akan menerkam Kambing.
Kambing segera mengatur siasat. Ia memakan buah pinang hingga mulutnya jadi merah.
“Wah, ternyata daging Harimau lezat sekali. Tetapi kalau satu masih kurang, ya! Coba ada harimau satu lagi. pasti perutku akan kenyang.
Harimau kaget dan takut mendengar kata-kata kambing.
Saat tahu mulut Kambing berwarna merah seperti darah. Macan semakin ketakutan. Dikiranya Kambing makan Harimau sungguhan.
Saking takutnya, Harimau lalu lari menyelamatkan diri. Di tengah jalan Harimau bertemu dengan Monyet.
“Kamu baru lihat apa? Kok kelihatannya ketakutan sekali?”
“Aku baru melihat Kambing yang memakan harimau.”
Monyet tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Harimau.
“Kamu itu ditipu Kambing. Gitu saja percaya!”
“Masak?”
“Jika tidak percaya. Ayo aku antarkan.”
“Nggak mau. Kamu enak bisa memanjat. Bagaimana kalau kambingnya mengincarku?”
“Begini saja, ekormu ditali dengan ekorku. Jadinya aku tidak bisa lari meninggalkanmu.”
“Baik.”
Setelah ekor Monyet dan Harimau diikat. Keduanya mendatangi Kambing. Untungnya Kambing tahu kedatangan keduanya. Kemudian kambing mengatur siasat lagi
“Nah, gitu dong, Nyet. Kamu tahu kalau aku masih lapar. Harimaunya besar, pasti dagingnya enak.”
Perkataan Kambing ini membuat Harimau lari ketakutan. Karena kurang berhati-hati. Kambing dan Monyet jatuh ke sungai.
Kambing yang melihat pemandangan seperti itu tertawa cekikikan.
Contoh Dongeng yang Tokohnya Hewan 3
3. Teman Baru
Suatu hari Tawon pulang bermain kemalaman. Tawon tidak bisa meneruskan perjalanan karena jalan di dalam hutan sudah sangat gelap.
Untungnya Tawon bertemu binatang unik. Tawon kemudian berkenalan dengannya.
“Halo, namaku Tawon. Kamu siapa?”
“Aku Kunang-kunang.”
Tawon yang merasa kagum dengan Kunang-kunang kemudian bertanya.
“Eh, Nang. Aku mau tanya, tapi kamu jangan marah, ya!
“Iya, aku tak akan marah. Kamu mau tanya apa?”
“Apa benar kamu berasal dari kukunya orang meninggal?”
Kunang-kunang tersenyum.
“Jelas, tidak. Itu hanya mitos, Won.”
“Lalu, kamu dulu apa?”
“Ya, seperti kamu. Aku dulu pernah jadi larva.”
“Hlo, jadi kamu juga termasuk serangga juga?”
“Iya, coba kamu lihat kaki. Lihat, kakiku ada enam jumlahnya.”
“Lalu kenapa tubuhmu kok bisa bercahaya? Apa yang ada di tubuhmu itu lampu?”
“Bukan, ini bukan lampu, Won.”
“Kalau bukan lampu. Lalu apa? Kok bisa menyala terang sekali?”
“Wah, agak sulit untuk menjelaskannya.”
“Cara menyalakannya bagaimana? Apakah kamu makan baterai?”
“Jelas tidaklah, Won.”
“Lantas bagaimana cara perutmu menyala?”
“Cahaya ini menyala karena ada reaksi kimia antara udara dengan senyawa luciferin yang ada pada perutku.”
“Kita kan sama-sama serangga, Nang, Tapi perutku kok tidak bisa menyala seperti kamu?”
“Soalnya, bangsa serangga yang memiliki senyawa luciferin hanya bangsaku.”
“Kalau begitu apakah ada saklarnya juga?”
“Hahaha, jangan ngawur. Ya, jelas tidak ada. Ini sudah otomatis menyala terus.
“Jadi kalau siang juga menyala?”
“Iya, makanya aku lebih senang keluar malam.”
“Nang, bisa minta tolong anterin pulang?
“Ayo, dengan senang hati aku akan mengantarmu pulang. Sekalian supaya aku tahu di mana rumahmu
“Wah, kamu enak, ya. Jika keluar malam tidak perlu bawa senter.”
“Iya juga sih. Enaknya ada di situ. Tapi tidak enaknya kalau siang tidak bisa dimatikan.”
“Sudah sampai, Nang. Ini rumahku. Mari masuk!
“Iya, Won. Terima kasih.”
Tawon mengajak Kunang-kunang masuk ke dalam rumah. Tawon kemudian menyuguhkan segelas madu hangat kepada Kunang-kunang.
Semenjak hari itu keduanya menjadi teman yang akrab.
Demikian contoh dongeng yang tokohnya hewan . Semoga artikel singkat ini dapat menjadi inspirasi bagi kamu yang ingin membuat dongeng dengan tema yang serupa.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: