Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia dan Perkembangannya beserta Fungsinya Lengkap
Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia dan Perkembangannya beserta Fungsinya Lengkap – Meskipun kita lahir dan besar di negara Indonesia, namun sayangnya tidak semua orang paham mengenai Bahasa dan ejaannya.
Padahal memahami dan mengerti dengan baik mengenai ejaan adalah hal yang seharusnya sudah diketahui anak-anak sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Namun, justru sekolah kurang memberikan edukasi yang tepat dan lebih mengarahkan murid-muridnya dengan pelajaran menghafal dan menghitung saja.
Sehingga wajar apabila banyak anak yang mengatakan jika sekolah cukup membosankan. Sebelum itu mari kita simak mengenai Bahasa Indonesia terlebih dahulu.
Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia dan Perkembangannya
Daftar Isi
Daftar Isi
Asal Mula Bahasa Indonesia
Bahasa ini sudah ada sejak dulu dan dipergunakan bahkan sebelum Indonesia mengalami kemerdekaan. Baru setelah itu Bahasa Indonesia disahkan pada 28 Oktober 1928 dengan adanya peristiwa bersejarah yaitu Sumpah Pemuda.
Dan setelah itu barulah Indonesia memiliki bahasa resmi yang bisa digunakan untuk sehari-hari dan juga merupakan simbol pemersatu bangsa dengan berbagai suku, ras dan agama.
Namun, sebelum disahkan secara resmi, Bahasa Indonesia sempat mengalami beberapa kali perubahan. Baik secara tata Bahasa maupun ejaan yang baik dan benar.
Sistem ejaan tersebut dimulai dari ejaan Van Ophuysen di tahun 1901 menjadi Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi pada tahun 1947. Nah, baru setelah itu menghasilkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan pada tahun 1972 dan masih digunakan sampai saat ini.
Pengertian Ejaan
Lalu sebenarnya apa itu ejaan? Mengapa ejaan adalah hal yang penting untuk dipelajari? Apakah sekolah tidak cukup mengajari ejaan dengan baik dan tepat.
Sayangnya, keberadaan sekolah memang belum bisa dikatakan seratu persen berhasil dalam mendidik anak bangsa.
Pasalnya, masih banyak anak desa terutama yang berada di daerah terpinggir dan terpelosok yang masih sulit mendapatkan akses pendidikan yang layak.
Sehingga sistem pendidikan hanya jalan di wilayah kepulauan yang besar seperti Jawa.
Arti Sederhana Ejaan
Secara sederhana, ejaan adalah penggambar dari bunyi Bahasa dengan kaidah kepenulisan yang memiliki standar tersendiri.
Biasanya ejaan memiliki tiga aspek, yaitu aspek fonologis yang berkaitan dengan penggambaran fonem pada huruf dan penyusunan abjad.
Kemudian aspek morfologi tentang penggambaran akan satuan-satuan morfemis dan aspek sintaksis yang berkaitan dengan tanda baca. Sehingga ada banyak simbol, lambang dan huruf yang digunakan untuk menyatakan suatu bunyi itu.
Awal Mula Ejaan
Sejarah ejaan berawal dari Ejaan Van Ophuysen di tahun 1901 dengan Bahasa Melayu dan huruf Latin. Ejaan ini dirancang oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Kemudian mengalami perkembangan dengan hadirnya Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi di tahun 1945. Pada tahun ini ejaan sempat mengalami beberapa perubahan.
Hal ini dipengaruhi karena adanya keinginan untuk menyempurnakan ejaan dengan baik dan benar. Dan hal tersebut direalisasikan dalam Kongres Bahasa Indonesia I, tahun 1938 di Solo.
Kemudian pada 15 April 1947, Mr. Soewandi yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan Republik Indonesia meresmikan ejaan baru yang kemudian bernama Ejaan Republik.
Setelah itu, berlanjut pada Kongres II Bahasa Indonesia yang diadakan 1954 di Medan, Prof. Dr. Prijono mengupayakan adanya Pra-Saran Dasar-Dasar Ejaan Bahasa Indonesia menggunakan huruf latin.
Namun, sayangnya hal ini tidak bisa direalisasikan karena minimnya biaya yang ada. Sedangkan butuh biaya yang besar untuk melakukan perombakan pada mesin tik yang ada kala itu.
Selanjutnya berliah pada masa Ejaan Melindo atau Melayu Indonesia. Kala itu Indonesia bekerja sama dengan Malaysia untuk membahas terkait dengan rumpun Bahasa yang akan disahkan. Hal ini terjadi pada Desember 1959.
Namun, sayangnya karena hubungan politik yang kurang harmonis membuat ejaan ini mengalami kegagalan untuk diberlakukan.
Selain itu kegagalan juga dialami untuk kedua kalinya ketika pada Mei 1966 Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) hendak melakukan penyusunan ulang Ejaan Baru Bahasa Indonesia.
Namun, karena ada banyak pertentang, kegagalan dialami lagi.
Baru setelah itu di tahun 1972 Presiden mengung makna secara sah terkait penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia.
Peresmian tersebut juga melakukan penyebaran buku kecil yang berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan sebagai standar ejaan dan Bahasa yang ada.
Kemudian di tahun 1987 terjadi edisi revisi kembali mengenai Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Sehingga memang Ejaan Bahasa Indonesia mengalami proses sejarah yang begitu panjang hingga sampai ini bisa kita gunakan.
Fungsi Ejaan
Itulah mengapa ejaan adalah hal yang penting dipelajari karena terdapat nilai filosofis dan historical di dalamnya yang menyangkut masa sejarah Indonesia baik sebelum merdeka maupun setelahnya.
Fungsi ejaan sendiri adalah untuk membuat tata bahasa dalam bidang kepenulisan dapat baku dan formal. Sehingga apa yang ditulisan memiliki kaidah sistematika dan tata bahasa yang baik dan benar.
Selain itu ejaan juga berfungsi sebagai penyaring Bahasa asing ke Bahasa Indonesia.
Ejaan juga berfungsi untuk mempertegas atau menyamakan dengan bahasa yang sedang digunakan.
Karena apabila suatu kepenulisan dilakukan dengan Bahasa daerah masing-masing, tentu hanya orang asli daerah itu yang paham. Orang luar daera itu tidak akan paham karena terkendala masalah Bahasa.
Maka dari itu penting untuk belajar dan memahami ejaan Bahasa Indonesia sehingga apa yang kita tuliskan dapat bersifat universal dan umum.
Selain itu ejaan juga dapat mengatur penggunaan dan pengaturan bahasa. Adanya bahasa pemersatu seperti ini tentu membuat seseorang merasa memiliki ikatan erat dengan segala perbedaan yang ada.
Meskipun keberagaman dalam hal suku, agama, gender, ras dan lain sebagainya. Namun, terdapat satu hal yang sama, yaitu Bahasa Indonesia. Dimana semua orang dapat berbahasa satu suara meskipun berbeda latar belakang.
Untuk Anda yang belum memahami terlalu jauh mengenai ejaan. Sebenarnya ejaan tidak hanya mengenai tata bahasa saja, melainkan juga tentang penggunaan tanda baca yang kerap kali orang luput untuk memperhatikannya.
Keberadaan tanda baca akan mempermudah Anda untuk memahami teks yang dibaca. Apalagi ketika teks tersebut cukup berat untuk dipahami karena menggunakan bahasa asing atau bahasa yang terlalu akademis.
Tentu, Anda sebutkan tanda baca untuk bisa mengerti dan memahami suatu teks dengan tepat.
Jadi, bagaimana? Sudah tahu bukan mengapa ejaan adalah hal yang penting. barangkali kamu tertarik untuk mempelajari dan mengkajinya secara lebih mendalam lagi.
Sayangnya pembahasan mengenai ejaan dan tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar masih jarang diperbincangkan.
Sekolah justru menjadi tempat kosong dan membosankan yang kerap memberi tugas hafalan atau hitungan yang menjemukan.
Padahal mengetahui ejaan negara tempat dilahirkan adalah hal yang sangat penting.
Hal ini juga akan berdampak pada karakter seorang anak dan cara pandangnya terhadap tanah kelahirannya.
Sehingga harapannya semua asks pendidikan baik formal maupun non-formal dapat menggunakan ejaan dan tata bahasa sebagai media untuk lebih mengenal budaya dan sejarah bangsa sendiri.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: