10 Faktor Penyebab Kamu Sulit Mendapat Pekerjaan
Faktor Penyebab Kamu Sulit Mendapat Pekerjaan – Sulit mendapatkan pekerjaan bukanlah hal yang menjadi rahasia lagi. Di tengah jaman modern sekarang ini, jumlah pencari kerja memang semakin membludak. Padahal, jumlah lapangan pekerjaan cukup terbatas. Alhasil, sulit mendapatkan pekerjaan menjadi hal yang lumrah. Kamu mungkin sekarang sudah lulus kuliah atau lulus sekolah dan ingin mendapatkan pekerjaan, tapi ternyata mencari pekerjaan tak gampang. CV dan surat lamaran kerja sudah kamu sebar kemana-mana, tapi hanya sedikit yang membuahkan hasil. Dari sekian banyak lamaran, mungkin hanya beberapa saja yang meloloskanmu ke tahap interview, tapi itupun kadang gagal dan pekerjaan gak kunjung didapat.
10 Faktor Penyebab Kamu Sulit Mendapat Pekerjaan
Buat kamu yang udah melamar kemana-mana tapi tetap belum berhasil, kamu sebaiknya evaluasi deh. Daripada meratapi nasib terus-menerus karena belum juga dapat pekerjaan, coba cek dulu yuk faktor-faktor yang membuat seseorang sulit mendapatkan pekerjaan. Siapa tau ada yang kamu alami. Kalau iya kan bisa kamu jadikan bahan evaluasi dan ke depannya kamu bisa lebih mudah mencari pekerjaan dan berhenti jadi pengangguran.
1. Tidak Cukup Banyak Informasi Pekerjaan/Networking
Kalau mau cepat dapat kerja, kamu harus banyak-banyak mencari informasi tentang perusahaan mana saja yang sedang membuka info lowongan kerja terbaru. Biasanya hal ini akan lebih mudah jika kamu mempunyai jaringan atau networking yang baik. Punya banyak kenalan tentunya akan menghindarkanmu dari sulit mendapatkan pekerjaan karena semakin banyak kenalan, semakin banyak pula informasi pekerjaan yang bisa didapatkan. Makanya, gak ada salahnya kok ngumpul-ngumpul dengan teman atau saudara baik secara langsung atau melalui chatting di WA group atau di forum lain. Siapa tau dari mereka kamu akan mendapatkan banyak informasi lowongan kerja.
2. Tidak Mencari Informasi Tentang Perusahaan Saat Wawancara
Salah satu hal fatal yang membuat seseorang sulit mendapatkan pekerjaan adalah karena mereka tidak mencari informasi tentang perusahan saat wawancara. Saat CV dianggap menarik kemudian kamu dipanggil untuk wawancara, kamu wajib banget untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang seluk-beluk perusahaan yang kamu datangi. Jangan sampai saat ditanya oleh interviewer “Apa yang Anda tahu mengenai perusahaan kami?” , kamu tidak bisa menjawab dan hanya bengong. Ini fatal banget. Dijamin kamu gak bakal lolos wawancara kalau pertanyaan dasar ini gak bisa kamu jawab. Kalau kamu sudah melakukan pencarian informasi tentang perusahaan, meski hanya sedikit, kamu akan terlihat lebih siap dan pewawancara akan melihat bahwa punya ketertarikan yang besar akan perusahaan dan sungguh-sungguh ingin bekerja di perusahaan tersebut.
3. Terlalu Gugup Pada Saat Wawancara
Tahap wawancara memang tahap krusial dalam tahap mencari kerja. Sayangnya, banyak pencari kerja, terutama para fresh graduate, yang gagal dalam tahap wawancara ini gara-gara terlalu gugup. Gugup pada saat wawancara kerja memang wajar, sih. Tapi kalau gugupnya kebangetan sampai benar-benar blank dan tidak bisa menjawab pertanyaan sama sekali pasti ya akan dianggap gagal oleh pewawancara. Solusinya untuk masalah ini adalah kamu harus tetap tenang. Jangan takut dengan pewawancara, meski kebanyakan dari mereka pasti memiliki wajah-wajah serius dan seolah mengintimidasi. Kamu juga harus sering-sering berlatih. Kalau kamu sudah pernah wawancara kerja sebelumnya dan gagal, ingat-ingat kembali apa aja yang ditanyakan oleh pewawancara dan apa saja jawabanmu ketika menjawab pertanyaan interviewer tadi. Evaluasi jika ada yang kamu rasa kurang pas atau jawabannya tidak seperti yang diharapkan. Latihlah sesering mungkin, kalau perlu, minta bantuan saudara atau teman untuk melakukan simulasi wawancara kerja. Jika sering latihan, dijamin pada saat wawancara yang sesungguhnya, kamu gak bakal nervous.
4. CV Tidak Ditulis Dengan Baik
CV bisa juga disebut sebagai daftar riwayat hidup di mana di dalamnya akan tertulis semua informasi dari orang yang melamar pekerjaan, mulai dari infomasi pribadi, riwayat pendidikan, hingga riwayat pekerjaan. Dokumen ini adalah salah satu yang diperhatikan pertama kali oleh pihak perusahaan atau HRD. Karenanya, CV yang ditulis dengan buruk tidak akan dilirik lama-lama oleh pihak perusahaan. Kamu harus tahu cara menulis CV yang baik yang benar. Beberapa aturan utama pada saat menulis CV adalah menulisnya dengan singkat, padat, dan jelas. Hindari format alay atau kekinian dengan terlalu banyak warna dan gambar (kecuali kalau kamu melamar untuk bagian desain grafis atau yang berhubungan dengan itu). Kamu juga harus menyeleksi apa yang akan ditulis dalam CV. Kalau bisa, fokus dan spesifik pada pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan yang kita lamar untuk ditulis di dalam CV. CV yang ditulis dengan baik dan benar tidak akan membuat pihak perusahaan atau HRD bosan membaca CV kita. Biasanya, kebosanan mereka juga dikarenakan CV terlalu panjang dan bertele-tele.
5. Tidak Jujur Pada Saat Menulis CV
Salah satu hal fatal yang membuatmu sulit mendapatkan pekerjaan adalah berbohong. Ya, berbohong. Kamu menulis hal-hal yang bukan fakta dalam CV kamu hanya demi menarik perhatian perusahaan. Alih-alih menulis hal-hal yang benar tentang dirimu, hal-hal yang tidak bisa terbukti kebenarannya justru masukkan ke dalam CV. Bersikap tidak jujur seperti ini sebenarnya akan membuatmu repot sendiri pada saat lolos ke tahap wawancara. Sebut saja kamu sebenarnya tidak bisa menggunakan Corel sama sekali. Tapi, kamu tetap nekad menulis “menguasai Corel” di CV kamu. Pada saat CV kamu diverifikasi oleh HRD, mereka akan mencoba untuk membuktikan apa yang kamu tulis. Bisa saja saat wawancara kamu diberi tugas untuk membuat desain sederhana dengan Corel. Susah, kan? Karena pada kenyataannya kamu gak ngerti apa-apa.
6. Tidak Memperhatikan Ucapan dan Gaya Berpakaian Pada Saat Wawancara
Lagi-lagi masih dari tahap wawancara. Biasanya sih, salah satu faktor yang membuatmu sulit mendapatkan pekerjaan meski sudah dipanggil interview berkali-kali bersumber dari attitude dan dari cara kamu berpakaian. Saat interview, tindak-tanduk dan kata-kata yang kita ucapkan akan sangat menggambarkan bagaimana kepribadian dan pengetahuan kita, apalagi kita berhadapan dengan tim HRD yang biasanya memiliki backround pendidikan psikologi. Makanya, pada saat wawancara, perhatikan sikap dan jaga ucapan. Jawab pertanyaan dengan singkat namun jelas. Jangan sampai karena keasyikan bercerita malah jadi keterusan curhat. Jangan juga menjelek-jelekkan perusahaan kita yang terdahulu. Soal pakaian, tentu menghadiri wawancara ada etika berpakaiannya. Meski perusahaan yang mengundangmu untuk wawancara adalah perusahaan start-up yang biasanya gaya berpakaian karyawannya santai, tetap saja sewaktu wawancara kamu harusnya berpakaian formal. Jangan sampai kamu dianggap menyepelekan momen wawancara ini dengan tidak mengenakan pakaian yang rapi dan formal.
7. Terlalu Negatif di Dunia Maya
Perkembangan teknologi yang semakin pesat di jaman sekarang ini sebenarnya membuat HRD perusahaan lebih gampang menilai kepribadian seseorang. Caranya? Tinggal lihat saja postingannya di sosial media alias di dunia maya. Biasanya, sekarang ini sebelum memasuki tahap wawancara, pihak HRD perusahaan akan mengecek jejaring sosial orang yang akan diwawancara. Mungkin nih, salah satu hal yang membuat kamu sulit mendapatkan pekerjaan adalah karena kamu terlalu negatif di dunia maya. Makanya, coba deh cek isi wall Facebook atau akun sosmed kamu lainnya. Apakah di sana penuh dengan postingan gak jelas tentang hoax atau tentang hal-hal berbau negatif? Well, kalau iya, siap-siap aja pas tim HRD mengecek akun sosmed kamu, nama kamu bakal langsung dicoret dari daftar calon karyawan yang lolos ke tahap seleksi berikutnya.
8. Pekerjaan yang Dilamar Tidak Sesuai Kemampuan
Ada kalanya terlalu frustasi menemukan pekerjaan membuat kita nekad melamar pekerjaan apapun, bahkan ketika pekerjaan yang ditawarkan sama sekali tidak sesuai dengan kemampuan kita. Hal ini justru semakin membuat kita sulit mendapatkan pekerjaan. Ada baiknya, ketika melamar sebaiknya sesuaikan antara background pendidikan dengan posisi pekerjaan yang ingin kita dapatkan. Kalau memang mau nekat dengan melamar posisi yang jauh berbeda dengan pendidikan kita, setidaknya pastikan kamu pernah mengambil kursus singkat di bidang tersebut sebelum melamar.
9. Terlalu Irit Bicara Atau Bicara Bertele-tele Saat Wawancara
Lagi-lagi masalah wawancara. Ketika wawancara, usahakan agar jawaban kita tidak irit dengan hanya menjawab “Iya, Bu” atau “Tidak, Pak”. Jawaban yang terlalu singkat seperti ini hanya menyiratkan bahwa kita sangat tidak antusias untuk bekerja di perusahaan mereka. Tentunya, hal ini semakin membuatmu sulit mendapatkan pekerjaan. Namun, bukan berarti juga kita harus menjawab setiap pertanyaan dari pewawancara dengan bertele-tele. Jawablah pertanyaan interviewer dengan jawaban yang singkat, padat, dan jelas.
10. Sering Tidak Cocok dengan Gaji
Masalah gaji juga menjadi salah satu hal yang membuat orang sulit mendapatkan pekerjaan. Pihak perusahaan kadang juga sangat menganggap serius masalah gaji yang diajukan pada saat wawancara. Nominal yang terlalu kecil bisa mencerminkan kita kurang menghargai kemampuan, sedangkan nominal yang terlalu besar akan membuat kita kerap kali ditolak karena mereka menganggap kemampuan kita tidak sebanding dengan besarnya gaji yang kita minta. Karenanya, hati-hati saat menyebutkan nominal gaji yang diminta pada saat wawancara, ya.
Itu dia tadi 10 faktor yang membuat kamu sulit mendapatkan pekerjaan. Kalau bisa, kamu harus perhatikan lagi hal-hal di atas pada saat melamar kerja atau pada saat dipanggil wawancara. Dengan mempersiapkan diri sungguh-sungguh, setidaknya kamu akan lebih siap dan memperbesar peluangmu untuk diterima bekerja. Good luck!
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: