Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran serta Permintaan Barang dan Jasa Lengkap dengan Contohnya

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran serta Permintaan Barang dan Jasa Lengkap dengan Contohnya – Permintaan dan penawaran adalah salah satu konsep dasar dalam ilmu ekonomi. Keduanya memiliki kaitan dengan transaksi jual beli antara penjual dengan pembeli (konsumen) di pasar.

Di mana, dinamika permintaan oleh pembeli dan penawaran oleh penjual itu dapat menjadi penentu keseimbangan antara harga barang dan juga jasa. Peran keduanya yang mendasar membuat ilmu ekonomi pun berkembang, yaitu terkait teori permintaan (demand) dan teori penawaran (supply).

Kemudian, jika membicarakan tentang teori permintaan, maka itu berhubungan dengan sifat permintaan dari para pembeli atau konsumen terhadap suatu barang atau jasa.

Sedangkan, jika itu tentang teori penawaran (supply), maka itu menjelaskan tentang sifat penawaran dari penjual terhadap suatu barang atau jasa.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan

unsplash.com/@aliffhassan91

Permintaan dan penawaran memiliki kaitan yang erat antara penjual dan calon pembeli. Adanya hubungan itu membuat bila suatu saat terjadi ketidakseimbangan, maka kenaikan harga dan kelangkaan barang pun tidak dapat terhindarkan.

Contoh, harga kebutuhan pokok saat menjelang hari raya lebaran yang melambung tinggi dan gas elpiji 3 kg yang sebabkan antrian karena kelangkaan barang.

Lalu, sebenarnya apa itu permintaan dan penawaran? Simak informasi lengkapnya di bawah ini, ya.

Apa Itu Permintaan?

Menilik prinsipnya, teori permintaan adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang hendak dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Di mana, terdapat ciri hubungan di antara jumlah permintaan dan juga harga.

Dalam permintaan, terdapat suatu hukum yang menyatakan bahwa harga menjadi penentu dari naik turunnya pembelian. Hal ini disebabkan para pembeli tentunya tidak ingin membeli barang atau jasa bila harganya kelewat mahal.

Oleh karena itu, barang atau jasa yang dijual di pasar dengan harga relatif murah cenderung menarik minat para pembeli. Namun, hal yang sebaliknya pun berlaku.

Apa Itu Penawaran?

Penawaran adalah kesediaan atau kemampuan dari produsen untuk memproduksi barang atau jasa. Tujuannya adalah untuk menjual barang yang diproduksi tadi ke konsumen. Tentunya barang atau jasa itu dijual dengan rentang harga tertentu dan tidak cuma-cuma.

Pada penawaran terdapat juga suatu hukum yang berlaku. Hukum itu menyatakan bahwa apabila harga naik, maka penawaran dari barang atau jasa pun akan meningkat. Namun, bila harga turun, maka penawaran barang atau jasa menjadi ikut turun.

Antara hukum penawaran dan hukum permintaan memiliki sifat yang bertolak belakang. Hal tersebut disebabkan posisi yang berbeda antara pembeli dan penjual dalam kegiatan transaksi di pasar.

Implementasi Permintaan dan Penawaran

Pada saat harga barang atau jasa melambung tinggi, maka konsumen akan merasa kesulitan untuk membelinya. Namun, jika hal yang terjadi adalah sebaliknya maka kondisi tertentu pun akan terjadi.

Barang atau jasa yang harganya anjlok sehingga terlalu murah akan menyebabkan minat produsen untuk menyediakan kebutuhan konsumen itu akan turun.

Kondisi seperti yang di atas itu disebabkan oleh nilai barang dan jasa yang lebih rendah daripada biaya untuk produksi. Apabila penjual bersikeras menjual barang atau jasa dengan harga yang murah, maka produsen dalam ini akan mengalami kerugian.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Berpijak pada dasar hukum yang berbeda, faktor-faktor yang mempengaruhi antara permintaan dan penawaran pun berbeda. Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran:

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan

Terdapat tujuh faktor yang memengaruhi permintaan akan barang dan jasa. Faktor-faktor inilah yang kemudian bisa meningkatkan maupun menurunkan harga dari barang dan jasa.

1. Harga Barang dan Jasa

Apabila harga naik, maka jumlah dari barang atau jasa yang diminta oleh konsumen pun akan berkurang. Namun, bila sebaliknya yang terjadi, maka jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambah jumlahnya.

Pada kondisi ini, pembeli cenderung berbondong-bondong melakukan pembelian dari suatu barang atau jasa, tetapi jika harga sedang tinggi yang terjadi adalah sebaliknya.

2. Pendapatan Rata-Rata Masyarakat

Pendapat rata-rata setiap rumah tangga atau individu didalam masyarakat akan memengaruhi jumlah akan permintaan barang dan jasa. Jika pendapatan rata-rata masyarakat naik, maka minat masyarakat untuk membeli barang atau jasa akan meningkat.

Sedangkan, jika pendapat masyarakat turun maka permintaan akan barang atau jasa pun turut rendah.

3. Animo Masyarakat

Animo atau selera dari masyarakat bersifat tidak tetap dan selalu berubah-ubah. Hal ini sangat memengaruhi permintaan. Adanya selera baru yang tumbuh dan berkembang di masyarakat terhadap suatu barang atau jasa akan segera diikuti oleh peningkatan angka permintaan barang atau jasa di pasar.

4. Prakiraan Akan Masa Depan

Permintaan masyarakat cenderung dipengaruhi oleh prakiraan akan kondisi di masa depan. Berdasar dari prakiraan itu, jumlah permintaan terhadap barang atau jasa pun meningkat bila diprediksi barang atau jasa itu akan segera menjadi langka. Kondisi lainnya adalah barang atau jasa itu diperkirakan akan mengalami kenaikan harga.

5. Mutu Barang

Permintaan terhadap barang atau jasa yang memiliki kualitas baik, tetapi harganya sedikit mahal akan tetap tinggi. Kondisi ini berlaku untuk sebaliknya. Jika barang berkualitas rendah dan mudah rusak, maka permintaan akan barang atau jasanya pun akan tetap rendah meskipun harganya murah dan terjangkau.

6. Total Penduduk

Total penduduk memiliki peranan yang penting dalam memengaruhi tingkat permintaan barang atau jasa. Penduduk yang banyak artinya permintaan akan barang atau jasa yang harus dipenuhi semakin banyak. Hal yang sebaliknya pun berlaku pada poin ini.

7. Harga Barang atau Jasa Lainnya

Permintaan akan suatu barang atau jasa akan menurun jika terdapat alternatif atau opsi yang dapat menggantikan. Masyarakat sebagai pembeli bisa beralih pada barang atau jasa yang dijadikan alternatif itu daripada harus membeli suatu barang atau jasa dengan harga yang tidak terjangkau dan mahal.

Adapun, perubahan harga yang terjadi pada suatu barang atau jasa dapat memengaruhi permintaan pada barang atau jasa komplementernya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

Secara umum, terdapat empat faktor utama yang dapat memengaruhi tingkat penawaran. Empat faktor ini dapat memicu meningkat maupun menurunnya tingkat penawaran akan barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu. Berikut ini adalah empat faktor yang dapat memengaruhi penawaran:

1. Biaya Produksi

Biaya produksi yang relatif tinggi dapat membuat harga barang menjadi mahal. Apabila pembeli tidak tertarik untuk membeli barang dengan harga yang tinggi itu, maka nantinya permintaan pun menjadi rendah.

Dalam hal ini imbasnya akan dirasakan oleh produsen karena hanya memproduksi barang dengan jumlah yang sedikit akibat permintaan yang rendah.

Kemudian, biaya produksi menjadi salah satu hal yang dapat memengaruhi kesanggupan produsen dalam memproduksi barang atau jasa. Apabila biaya produksi murah, maka produsen dapat dengan leluasa memproduksi barang atau jasa yang dikehendakinya sehingga dapat meningkatkan penawaran.

Namun, bila biaya produksi meningkat, banyak produsen yang akan kesulitan dalam memproduksi barang atau jasa. Bahkan, kemungkinan terburuknya adalah produsen itu gulung tikar.

2. Faktor Non-Ekonomi

Faktor non-ekonomi yang dimaksudkan pada poin ini adalah bencana alam, kebijakan pemerintah, larangan impor, dan sebagainya. Adanya bencana alam ini memungkinkan terjadinya penurunan drastis pada tingkat penawaran barang atau jasa.

3. Teknologi

Penggunaan teknologi yang bermutu tinggi dan inovatif memperluas peluang akan kemungkinan produsen dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak, cepat, dan berkualitas, meskipun biaya produksi rendah. Jika total permintaan konsumen semakin banyak, maka dengan pemakaian teknologi produksi bisa menjual barang yang berkualitas, murah, dan murah. 

4. Keuntungan yang Besar

Umumnya, produsen atau penjual akan berusaha untuk meningkatkan produksi. Selain itu pemasaran pun diperluas dengan kondisi jumlah permintaan dari konsumen yang besar. Hasilnya, jumlah produksi yang kian meningkat, usaha yang semakin berkembang, dan juga perolehan keuntungan yang besar. 

Jenis Permintaan dan Penawaran 

Jenis Permintaan

Pada praktiknya, seorang pelaku bisnis harus memahami berbagai jenis permintaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jumlah produk yang dibutuhkan. Dengan adanya karakteristik permintaan berikut ini akan memberikan kemudahan untuk penjual bisa berkembang dan menawarkan produknya di pasaran.

1. Berdasarkan Daya Beli Konsumen

  1. Permintaan harga
  2. Permintaan absolut
  3. Permintaan otonom

2. Berdasarkan Jumlah Permintaan

  1. Permintaan individu
  2. Permintaan kelompok

Jenis Penawaran

Penawaran dapat dibedakan menjadi lima jenis utama yang kemudian dikelompokkan berdasarkan dua kelompok. Kelompok itu adalah perseorangan dan pasar. Berikut ini jenis-jenis penawaran yang perlu kamu ketahui.

1. Berdasarkan Penawaran Perorangan

  1. Penawaran Jangka Pendek
  2. Penawaran Jangka Panjang

2. Berdasarkan Penawaran Pasar

  1. Penawaran bersama atau Joint Supply
  2. Penawaran Pasar atau Market Supply
  3. Penawaran Komposit atau Composit Supply

Contoh Permintaan dan Penawaran 

Seperti yang telah disinggung pada bagian sebelumnya bahwa di antara permintaan dan penawaran memiliki sifat yang saling bertolak belakang. Dua hal penting ini akan meraih titik keseimbangan pasar apabila saling bertemu. Hal itu yang kemudian dikenal dengan istilah hukum permintaan dan hukum penawaran.

Contoh dari penerapan permintaan dan penawaran adalah saat ada penjual puding bakar yang sangat enak. Orang-orang pun berbondong mendatangi toko tersebut karena menginginkannya.

Antusiasme konsumen yang dianggap tinggi membuat pemilik bisnis mengambil keputusan melipat gandakan harga puding bakar itu menjadi dua kali lipat.

Sayang, apa yang diharapkan oleh pemilik justru tidak terjadi. Pemikiran meski dengan harga yang mahal orang-orang tetap membeli pudingnya adalah strategi yang salah. Akibatnya, pudding itu pun tidak laku dan terbuang sia-sia begitu saja.

Sebab, konsumen akan berpikir dua kali sebelum membeli santapan dengan harga yang melambung tinggi itu.

Kemudian, contoh dari penawaran yang masih berhubungan dengan kasus ini adalah adanya penurunan harga dari produk puding bakar tersebut. Namun, pemilik menyusun strategi dengan tidak banyak menjualnya dengan tujuan mempertahankan persediaan para pemasok.

Demikian, kondisi ini sangat relevan untuk memperlihatkan hubungan antara jumlah penawaran dan harga secara eksplisit.

Nah, itu tadi informasi seputar penawaran dan permintaan dalam hubungannya dengan praktik jual beli. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menjadi tambahan ilmu untuk kamu, ya. 


Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta