Gambar Siklus Hidrologi Pendek, Sedang, dan Panjang beserta Penjelasan Lengkap
Gambar Siklus Hidrologi Pendek, Sedang, dan Panjang beserta Penjelasan Lengkap – Tahukah kamu jika air yang kita lihat di laut atau danau melalui proses yang cukup panjang untuk bisa kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari?
Air mengalami proses yang disebut dengan siklus hidrologi yang akan terjadi secara terus-menerus. Sedangkan siklus yang dialami air tersebut memiliki berbagai jenis atau tahapan.
Agar proses tersebut mudah di pahami, di artikel ini Mamikos akan menjelaskan menggunakan gambar siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang secara lengkap.
Apa itu Siklus Hidrologi?
Daftar Isi
Daftar Isi
Siklus hidrologi atau juga dikenal sebagai siklus air adalah proses alami yang terjadi secara berulang.
Siklus tersebut akan menggambarkan seperti apa proses air yang ada di Bumi ini bergerak. Dari mulanya yang berada di tengah lautan hingga dapat kita gunakan dan manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, siklus hidrologi menyebabkan air harus melalui berbagai bentuk, yaitu cair, gas (uap air), dan padat (salju atau es).
Manfaat Siklus Hidrologi
Selain sebagai pasokan sumber air bagi semua makhluk hidup di Bumi, sebenarnya apa saja manfaat siklus hidrologi? Mari simak penjelasan Mamikos berikut ini.
1. Pemurnian Air Alami
Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam pemurnian air alami. Ketika air menguap dari permukaan laut, sungai, dan danau, proses penguapan tersebut akan meninggalkan banyak kontaminan dan partikel padat. Sehingga uap air yang naik ke atmosfer relatif murni.
Proses kondensasi dan presipitasi juga membantu membersihkan udara dari polutan dan debu.
2. Penyedia Air Tawar
Manfaat siklus hidrologi lainnya adalah memastikan ketersediaan air tawar melalui proses presipitasi.
Hujan dan salju yang dihasilkan dalam siklus ini menyediakan sumber utama air tawar untuk manusia, hewan, dan tumbuhan. Tanpa siklus hidrologi, banyak ekosistem dan populasi manusia akan mengalami kekurangan air.
3. Pengisian Kembali Akuifer dan Sumber Air Tanah
Air dari presipitasi yang meresap ke dalam tanah akan mengisi kembali akuifer dan sumber air tanah. Proses infiltrasi tersebut penting untuk menjaga ketersediaan air di sumur dan mata air.
4. Regulasi Iklim
Proses penguapan dan kondensasi mempengaruhi distribusi panas di atmosfer sekaligus membantu mengatur suhu dan pola cuaca. Awan yang terbentuk dari kondensasi juga mempengaruhi radiasi matahari yang mencapai permukaan bumi.
5. Siklus Nutrisi
Air hujan yang turun membawa serta berbagai nutrisi dari atmosfer ke tanah yang kemudian dapat digunakan oleh tumbuhan.
Proses penyerapan atau infiltrasi tersebut tentunya membantu dalam siklus nutrisi pertumbuhan tanaman dan produksi pangan.
6. Penyediaan Habitat
Siklus hidrologi mendukung berbagai habitat air seperti sungai, danau, rawa, dan lautan. Habitat-habitat ini sangat penting bagi kehidupan berbagai spesies hewan dan tumbuhan, serta bagi ekosistem yang bergantung pada air.
7. Kontrol Erosi Tanah
Presipitasi yang diikuti oleh infiltrasi akan menjaga kelembaban tanah dan mencegah erosi. Tanah yang kering lebih rentan terhadap angin dan air yang dapat menyebabkan erosi.
Tahapan Siklus Hidrologi
Sebelum nanti kita akan belajar menggunakan gambar siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang, Mamikos bahas terlebih dahulu tentang istilah yang akan digunakan.
Dalam siklus hidrologi kamu akan menemukan beberapa istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan tahapan-tahapan yang terjadi, seperti:
Evaporasi
Evaporasi adalah proses di mana air berubah dari bentuk cair menjadi uap air karena panas matahari. Dalam siklus hidrologi, evaporasi merupakan tahap awal yang sangat penting.
Proses tersebut terjadi ketika molekul-molekul air di permukaan lautan, sungai, maupun danau memperoleh cukup energi untuk mengatasi tarikan molekul-molekul di sekitarnya dan masuk ke atmosfer sebagai gas.
Adveksi
Sedangkan adveksi adalah proses transportasi uap air di atmosfer melalui pergerakan horizontal udara.
Angin membawa uap air dari daerah lautan ke daratan, kemudian uap air tersebut mengalami kondensasi dan presipitasi.
Kondensasi
Kondensasi adalah uap air yang berada di atmosfer mendingin dan berubah kembali menjadi tetesan air cair.
Proses ini terjadi ketika uap air naik ke atmosfer dan bertemu dengan suhu yang lebih rendah, sehingga kehilangan energi dan berubah menjadi cairan. Tetesan air yang terbentuk itu akan berkumpul dan menjadi menjadi awan.
Presipitasi
Tahap dalam siklus hidrologi selanjutnya adalah presipitasi yang merupakan proses air dalam bentuk cair atau padat jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi. Biasanya proses ini kita sebut dengan hujan.
Bentuk-bentuk presipitasi bisa termasuk hujan, salju, sleet, dan hujan es. Presipitasi terjadi ketika tetesan air atau kristal es dalam awan menjadi cukup besar untuk mengatasi arus udara dan menyebabkannya jatuh ke tanah.
Run Off
Runoff adalah aliran air di permukaan tanah menuju badan-badan air seperti sungai, danau, dan lautan. Proses ini terjadi ketika presipitasi melebihi kapasitas tanah untuk menyerap air (infiltrasi), sehingga air mengalir di atas permukaan tanah.
Infiltrasi
Terakhir adalah infiltrasi. Air dari presipitasi meresap ke dalam tanah, sehingga air mengisi akuifer atau lapisan air bawah tanah yang penting untuk penyediaan air selama musim kering.
Terjadinya proses infiltrasi tersebut akan dipengaruhi oleh jenis tanah, vegetasi, dan tingkat kejenuhan tanah.
Infiltrasi yang baik akan mencegah terjadinya run off secara berlebihan yang akan menyebabkan bencana banjir.
Jenis Siklus Hidrologi dan Perbedaannya
Jenis Siklus Hidrologi
Terdapat tiga jenis siklus hidrologi yang akan kita pelajari pada bagian ini. Jenis-jenis tersebut terbagi berdasarkan fase atau tahapan yang dilalui.
1. Siklus Hidrologi Pendek
Siklus hidrologi pendek terjadi dalam lintasan air yang paling sederhana dan cepat. Prosesnya hanya melibatkan tiga fase utama, yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi.
Siklus ini biasanya terjadi di kawasan yang dekat dengan sumber penguapan seperti lautan atau danau, sehingga air tidak melakukan perjalanan jauh sebelum kembali ke tempat asalnya.
2. Siklus Hidrologi Sedang
Sedikit lebih panjang, siklus hidrologi sedang akan melewati tahap evaporasi, kondensasi, presipitasi, dan aliran permukaan (runoff) sebelum air akhirnya kembali ke laut.
Dibandingkan dengan siklus pendek, siklus sedang membawa air dari laut ke daratan hingga air tersebut kembali lagi ke laut atau danau. Siklus sedang mulai menunjukkan pentingnya aliran sungai (infiltrasi) dalam mengembalikan air ke lautan.
3. Siklus Hidrologi Panjang
Siklus hidrologi panjang memiliki lintasan air yang paling kompleks dan lama. Air harus mengalami tahap evaporasi, kondensasi, presipitasi, penyimpanan dalam bentuk es atau salju, pencairan, dan aliran permukaan sebelum air akhirnya kembali ke laut.
Proses yang lebih panjang dan lebih kompleks membuat air mengalami fase penyimpanan sementara di gletser atau salju sebelum air kembali ke siklus utamanya.
Perbedaan Siklus Hidrologi
Agar lebih mudah dipahami tentang ketiga jenis siklus hidrologi di atas, Mamikos sudah membuatkan tabel singkat di bawah ini:
Gambar Siklus Hidrologi Pendek, Sedang, dan Panjang
Dari jenis-jenis siklus hidrologi di atas, berikut adalah gambar siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang yang lebih jelas dan lengkap.
1. Gambar Siklus Hidrologi Pendek
Dalam gambar siklus hidrologi pendek di atas air menguap dari permukaan laut atau badan air lainnya (evaporasi).
Kemudian naik ke atmosfer sebagai uap air, mengembun menjadi awan, dan selanjutnya jatuh kembali ke laut atau badan air tersebut sebagai presipitasi (hujan).
2. Gambar Siklus Hidrologi Sedang
Pada gambar siklus hidrologi sedang, lintasan air sedikit lebih panjang dan kompleks. Air menguap dari laut atau badan air lainnya, kemudian naik ke atmosfer dan mengembun menjadi awan.
Awan-awan tersebut kemudian dibawa oleh angin ke daratan, di mana awan menghasilkan presipitasi dalam bentuk hujan atau salju.
Air dari presipitasi ini kemudian mengalir melalui sungai dan saluran air lainnya untuk kembali ke laut.
3. Gambar Siklus Hidrologi Panjang
Siklus hidrologi panjang dimulai dengan air yang menguap dari laut atau badan air lainnya yang naik ke atmosfer dan mengembun menjadi awan.
Awan yang terbawa angin ke daratan menghasilkan presipitasi dalam bentuk salju atau es di pegunungan.
Salju atau es tersebut kemudian disimpan di pegunungan untuk periode waktu tertentu sebelum akhirnya mencair dan mengalir melalui sungai kembali ke laut.
Dampak Aktivitas Manusia terhadap Siklus Hidrologi
1. Penggunaan Lahan dan Deforestasi
Seperti pada gambar siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang, yang melalui berbagai tahapan atau proses, deforestasi akan mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap air (infiltrasi) dan meningkatkan aliran permukaan (runoff).
Tentunya gangguan tersebut dapat menyebabkan erosi tanah dan banjir. Selain itu, hilangnya vegetasi dapat mengurangi transpirasi yang berkontribusi pada jumlah uap air di atmosfer dan memengaruhi pola presipitasi.
2. Adanya Fenomena Urbanisasi
Pembangunan kota dengan banyak permukaan keras seperti aspal dan beton jelas mengurangi infiltrasi dan meningkatkan runoff
Urbanisasi juga sering mengubah aliran alami sungai melalui pembangunan kanal, bendungan, dan sistem drainase, yang mempengaruhi siklus pada gambar siklus hidrologi pendek, sedang dan panjang.
3. Industri Pertanian
Irigasi dalam pertanian mengubah distribusi air di permukaan tanah dan dapat menyebabkan penurunan air tanah jika pengambilan air melebihi pengisian ulang.
Penggunaan pupuk dan pestisida dalam pertanian juga dapat meresap ke dalam air tanah atau terbawa oleh runoff ke sungai dan danau yang menyebabkan polusi air.
4. Produksi Industri
Limbah industri sering mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari sumber air permukaan dan air tanah.
Selain itu, banyak industri menggunakan air dalam jumlah besar untuk produksi yang berisiko mengurangi ketersediaan air bagi ekosistem dan masyarakat sekitar.
5. Adanya Perubahan Iklim
Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil akan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca, sehingga menyebabkan perubahan iklim dan mempengaruhi pola presipitasi global.
Peningkatan suhu global atau efek rumah kaca juga menyebabkan pencairan es dan gletser sebagai tempat penyimpanan air. Selain itu suhu yang meningkat juga memperbanyak laju penguapan yang berpengaruh pada keseimbangan siklus hidrologi.
6. Penggunaan Air Tanah
Pengambilan air tanah yang berlebihan untuk pertanian, industri, dan keperluan domestik dapat mengurangi cadangan air tanah dan menyebabkan penurunan permukaan tanah (subsiden).
Selain itu aktivitas manusia seperti pertanian dan pembuangan limbah juga dapat mencemari air tanah dengan bahan kimia dan polutan lainnya.
7. Pembangunan Bendungan dan Waduk
Bendungan mengubah aliran alami sungai yang mempengaruhi ekosistem hilir dan siklus air lokal.
Waduk besar juga dapat meningkatkan penguapan air dibandingkan dengan aliran alami sungai dan mengurangi ketersediaan air.
Penutup
Itulah tadi pembahasan tentang siklus hidrologi yang disertai dengan penjelasan gambar siklus hidrologi pendek, sedang, dan panjang, yang dapat Mamikos berikan.
Apabila kamu masih ingin belajar tentang materi lainnya, pastikan untuk mengunjungi blog Mamikos, ya.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: