7 Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia beserta Penyebabnya Lengkap
7 Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia beserta Penyebabnya Lengkap – Pernahkah kamu membayangkan penyebab saat tubuh kesulitan untuk buang air kecil atau besar setiap harinya?
Nah, ini sebenarnya merupakan salah satu gangguan pada sistem ekskresi yang bisa berdampak besar bagi kesehatan, lho.
Untuk menjaga fungsi organ-organ tubuh, tentu kamu perlu mengetahui macam-macam gangguan atau penyakit pada sistem ekskresi. Guna mendapatkan informasi lengkapnya, yuk baca artikel berikut ini.
Berikut Macam-macam Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia beserta Penyebabnya
Daftar Isi
Daftar Isi
Mungkin diantara kamu masih banyak yang asing dengan istilah ekskresi. Nah, perlu kamu ketahui bahwa terdapat roses biologis dalam tubuh manusia yang disebut sistem ekskresi.
Di mana sistem ekskresi ini adalah proses pembuangan produk sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa metabolisme ini bisa berupa urin, karbon dioksida, urea, keringat, dan senyawa toksik atau toksik lainnya.
Apabila racun atau toksin tidak segera dihilangkan, maka semua zat tadi akan menumpuk di dalam tubuh dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Kira-kira apa saja gangguan pada sistem ekskresi manusia? Kamu bisa temukan jawabannya di bawah ini.
Pengertian Sistem Ekskresi
Sebelum kita membahas lebih jauh seputar gangguan pada sistem ekskresi, tentu kamu perlu memahami terlebih dahulu pengertian dari sistem ekskresi itu sendiri.
Diketahui, sistem ekskresi pada manusia merupakan sistem yang bekerja untuk mengelola zat-zat sisa metabolisme dan racun dalam tubuh, serta mengeluarkannya dari organisme.
Sistem ini sangat penting karena zat sisa dan racun tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika tidak dikeluarkan dari tubuh. Nah, sisa zat atau racun yang dimaksud bisa berupa cairan, gas, dan bentuk lainnya.
Sistem berjalan yang dimaksud misalnya residu berupa urine yang dikeluarkan oleh ginjal, dan CO2 yang dikeluarkan melalui paru-paru, keringat yang dikeluarkan melalui kulit, dan empedu yang dikeluarkan oleh hati.
Organ Penting dalam Sistem Ekskresi Manusia
Proses ekskresi sendiri meliputi beberapa organ tubuh yang merupakan sistem pembuangan sisa metabolisme tubuh. Organ tersebut antara lain:
1. Kulit
Setiap hari tentu kamu pasti berkeringat, kan? Nah, hal tersebut merupakan salah satu hasil dari sistem ekskresi yang terdapat pada kulit.
Bagian kulit mengekspresikan garam, urea, dan kelebihan air melalui kelenjar keringat yang ada di kulit.
Seperti yang kita ketahui, keringat manusia terdiri dari air, garam dan garam dapur (NaCl), asam, urea, dan sisa metabolisme sel. Semua zat tersebut akan dikeluarkan apabila sudah dirasa tidak berguna bagi tubuh.
Nah, kulit sendiri mempunyai dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis dengan fungsinya yang berbeda.
Lapisan epidermis berguna untuk menggantikan sel-sel yang hilang. Sementara, lapisan dermis berguna untuk menghasilkan keringat dan mengolah sisa-sisa metabolisme yang ada.
2. Paru-paru
Paru-paru (Pulmo) adalah organ tubuh kita yang berperan sebagai alat pernapasan. Tidak hanya itu saja perannya, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida, dan uap air.
Di mana kedua zat ini harus dikeluarkan agar tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.
Nah, paru-paru masuk dalam sistem ekskresi karena udara pernapasan yang dikeluarkan melalui paru-paru mengandung karbondioksida. dan air yang dihasilkan dari kegiatan sel.
3. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar yang ada pada tubuh manusia dengan warna merah tua. Berat organ hati pada orang dewasa sendiri berkisar 2 kg.
Dalam sistem ekskresi, hati berperan dalam pembuangan urea, racun, pigmen, dan empedu. Nah, setiap harinya organ hati ini mengekresikan kurang lebih setengah liter cairan empedu yang berupa cairan hijau kebiruan berasa pahit.
Empedu berasal dari perombakan eritrosit (sel darah merah) yang telah tua dan rusak di dalam hati. Sel-sel hati yang khusus berperan merombak eritrosit disebut sel histiosit.
Sel histiosit ini akan menguraikan hemoglobin menjadi senyawa hemin, zat besi (Fe), dan globulin.
4. Ginjal
Berbentuk seperti biji buah kacang, ginjal memiliki peran dalam mengolah zat-zat di dalam tubuh menjadi urin.
Air yang masuk ke dalam tubuh akan diolah terlebih dahulu di dalam ginjal sebelum tubuh manusia akhirnya merasakan ingin buang air kecil. Urin tersebut akan ditampung di kandung kemih yang kemudian disalurkan lewat ureter.
Pada akhir kandung kemih terdapat saluran berotot yang dikenal dengan uretra. Nah, uretra sendiri bekerja sebagai saluran tempat pembuangan.
Macam-macam Gangguan Pada Sistem Ekskresi Manusia
Berikut ini adalah beberapa gangguan sistem ekskresi manusia yang perlu kamu ketahui.
1. Nefritis
Nefritis merupakan penyakit yang merusak nefron, khususnya pada bagian glomerulus ginjal.
Disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus, nefritis mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah (uremia) serta adanya penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air yang terganggu (edema).
Upaya yang dapat dilakukan untuk penanganan nefritis adalah dengan proses mencuci darah atau pencangkokan ginjal.
2. Batu Ginjal
Salah satu gangguan sistem ekskresi yang umum menyerang ginjal adalah batu ginjal. Penyakit ini merupakan gangguan yang terjadi karena terbentuknya endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), kandung kemih, atau saluran ginjal.
Berbentuk kristal dan tidak dapat larut, batu ginjal mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat.
Endapan tersebut terbentuk apabila seseorang terlalu banyak mengkonsumsi garam mineral dan kekurangan mengkonsumsi air, serta sering menahan kencing.
Upaya yang bisa dilakukan guna mencegah terbentuknya batu ginjal adalah dengan minum air mineral cukup setiap hari.
Selain itu, kamu juga harus membatasi konsumsi garam, mengingat kandungan natrium yang tinggi di dalam garam juga dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Selain itu, kamu juga tidak boleh terlalu sering menahan kencing, ya.
3. Albuminuria
Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan pada glomerulus yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine ditemukan adanya protein.
Penyakit atau gangguan pada sistem ekskresi yang satu ini dapat terjadi karena kurangnya asupan air ke dalam tubuh, sehingga membebankan kerja ginjal.
Dengan mengkonsumsi terlalu banyak kalsium, vitamin C, serta protein dapat membuat glomerulus harus bekerja lebih keras. Kemudian, juga bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
Upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah albuminuria adalah hidup dengan pola hidup sehat untuk mengatur keseimbangan gizi, serta mengatur jumlah garam dan protein yang dikonsumsi.
4. Sirosis hati
Gangguan pada organ hati atau penyakit liver tentunya bisa dialami oleh siapa saja. Adapun, tahap akhir dari penyakit hati dalam istilah medis disebut sebagai sirosis hati.
Nah, sirosis ini terjadi saat cedera hati meninggalkan jaringan parut yang membuat hati tidak dapat bekerja normal. Hal ini dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, efek obat-obatan, atau infeksi virus.
Seseorang yang mengidap sirosis hati dapat merasakan mual, lesu, nafsu makan menurun, berat badan berkurang, hingga kulit atau mata menguning.
5. Diabetes insipidus
Penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi manusia satu ini disebabkan karena seseorang kekurangan hormon ADH (hormon antidiuretic).
Kondisi tersebut menyebabkan tubuh seseorang tidak dapat menyerap air yang masuk ke dalam tubuh, sehingga penderita akan sering buang air kecil secara terus menerus.
Upaya yang bisa dilakukan guna penanganan penderita diabetes insipidus adalah dengan memberikan suntikan hormon antidiuretik. Hal ini dapat membantu penderita mempertahankan pengeluaran urine secara normal.
6. Jerawat
Kulit berjerawat adalah masalah kulit yang hampir dikeluhkan oleh semua orang. Jerawat bisa muncul saat keringat dan sel kulit mati menumpuk dalam pori-pori yang tersumbat, hingga terjadi pertumbuhan bakteri di dalamnya.
Setiap orang tentunya dapat mengalami masalah kulit ini. Namun, jerawat lebih sering terjadi selama masa remaja akibat pengaruh hormon androgen yang meningkat pada masa pubertas.
Tanda dan gejala jerawat bergantung pada tingkat keparahannya, mulai dari bintik putih atau hitam, bintilan berisi nanah, hingga benjolan pada kulit yang terasa sakit.
7. Biang keringat
Biang keringat dapat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna. Nah, keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal.
Sel-sel kulit mati, kosmetik, dan debu juga dapat menyebabkan terjadinya biang keringat, lho
Mereka yang tinggal di daerah tropis dan lembap, nantinya akan lebih mudah terkena biang keringat. Biasanya, anggota tubuh yang terkena biang keringat adalah leher, punggung, dan dada.
Itulah macam-macam gangguan pada sistem ekskresi manusia dan penyebabnya yang bisa Mamikos bagikan kepada kamu.
Munculnya gangguan pada sistem ekskresi bisa mengganggu homeostasis atau keseimbangan kondisi internal tubuh dan menyebabkan kerusakan organ. Pola hidup sehat umumnya bisa membantu kamu mencegah datangnya masalah kesehatan.
Buat kamu yang ingin mengulik lebih banyak lagi tentang materi biolog lainnya, seperti Contoh Piramida Biomassa, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.
FAQ
Deretan penyebab penyakit pada organ ekskresi antara lain karena trauma/cedera, infeksi oleh bakteri, virus, jamur, protozoa, degeneratif/karena penuaan, misalnya batu ginjal, kanker, atau karena kongenital/bawaan lahir.
Sistem ekskresi pada manusia terdiri beberapa organ yang bekerja sama untuk membuang limbah dari tubuh. Mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, hati, usus besar, kulit, dan paru-paru.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan sistem ekskresi pada manusia antara lain seperti minum cukup air, mengkonsumsi makanan sehat, hindari merokok, rutin berolahraga, hindari menahan buang air, dan menjaga berat badan yang sehat.
Sistem ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dari dalam tubuh. Zat sisa metabolisme merupakan hasil dari pembongkaran makanan yang nantinya akan dikeluarkan oleh alat-alat ekskresi.
Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat yang terdiri dari air, urea, dan garam. Keringat yang keluar akan diekskresikan oleh kulit melalui kelenjar keringat.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu: