Gaya Bahasa yang Digunakan pada Teks Nonfiksi yaitu? Berikut Penjelasannya
Sebelum menulis sebuah karangan, ketahui dulu jenis karya tulis apa yang mau kamu buat. Kalau kamu ingin menulis karya tulis seperti artikel atau esai, artinya teks yang kamu tulis termasuk ke dalam jenis teks nonfiksi.
Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan tentang teks nonfiksi, seperti gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi yaitu gaya bahasa denotatif.
Tapi seperti apa gaya bahasa tersebut? Simak penjelasan Mamikos berikut.
Pengertian Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi merupakan karya tulis yang disusun berdasarkan fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi, atau hasil pengamatan objektif. Contoh karangan nonfiksi yaitu biografi, artikel, makalah, dan esai.
Teks nonfiksi biasanya dijadikan sebagai sumber atau bahan rujukan karena teks nonfiksi mengandung informasi yang bisa dibuktikan kebenarannya.
Sifat Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi bersifat informatif, real, dan aktual. Hal ini memengaruhi gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi yaitu gaya bahasa yang mencerminkan kredibilitas dan aktualitas informasi di dalamnya.
Gaya Bahasa Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi dapat dikenali melalui gaya bahasa yang digunakan. Gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi adalah bahasa baku atau formal dan denotatif.
1. Bahasa Baku atau Formal
Bahasa baku merupakan bahasa yang sesuai dengan peraturan yang ada, dalam hal ini berarti mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku digunakan dalam tulisan yang bersifat resmi, sehingga disebut juga sebagai bahasa formal.
Bahasa baku digunakan supaya dapat menjaga kenetralan informasi yang ditulis. Selain itu, bahasa baku atau formal cocok digunakan untuk tulisan nonfiksi yang bersifat resmi.
Dengan bahasa baku, fakta atau teori dalam teks dapat dipaparkan dengan jelas. Selain itu, sifat bahasa baku juga membuat pembaca mudah memercayai kebenaran informasi yang tertera.
2. Bahasa Denotatif
Gaya bahasa denotatif adalah penggunaan gaya bahasa dengan makna denotasi. Gaya bahasa denotatif menggunakan makna harfiah atau makna sesungguhnya suatu kata. Gaya bahasa ini bersifat lugas dan tidak memiliki makna tersembunyi atau makna ganda, serta tidak ambigu.
Mengapa teks nonfiksi menggunakan gaya bahasa denotatif? Hal ini karena gaya bahasa denotatif dapat menyajikan penjelasan yang objektif dengan makna yang sesuai aslinya.
Dengan gaya bahasa denotatif, informasi dan maksud dari penulis pun tersampaikan dengan jelas tanpa disertai pengaruh perasaan atau penilaian subjektif.
Itulah gaya bahasa yang digunakan pada teks nonfiksi yaitu gaya bahasa baku atau formal dan denotatif. Agar tulisanmu apik dan berkualitas, kuasai cara menggunakan gaya bahasa tersebut dengan baik, ya. Jangan lupa pelajari lebih banyak tentang teks nonfiksi pada artikel lainnya di situs Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekatmu: